Anda di halaman 1dari 1

1.

Sustainable Competitive Advantage ( SCA ) Ayat kitab suci ( Alkitab ) : Yohanes 14:21-24 : Orang yang menerima perintah-perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Bapa-Ku akan mengasihi orang yang mengasihi Aku. Aku pun akan mengasihi orang itu dan menyatakan diri-Ku kepadanya." Yudas (bukan Yudas Iskariot) bertanya kepada Yesus, "Tuhan, mengapa Tuhan mau menyatakan diri kepada kami dan tidak kepada dunia?" Yesus menjawab, "Orang yang mengasihi Aku, akan menuruti ajaran-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia. Bapa dan Aku akan datang kepadanya dan tinggal bersama dia. Orang yang tidak mengasihi Aku, tidak menuruti ajaran-Ku. Ajaran yang kalian dengar itu, bukan dari Aku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Sustainable Competitive Advantage ( SCA ) adalah keunggulan kompetisi yang dimiliki perusahaan atau individu dalam peningkatkan produktivitas yang harus saling menguntungkan satu sama lain dan mampu menciptakan nilai yang baik bagi satu sama lain. Negara dalam melakukan dan meningkatkan daya saing dengan meningkatkan ekspor, daya konsumsi, investasi, pendapatan per kapita. Sehingga negara dapat bersaing dengan negara lain. Sedangkan untuk perusahaan ditentukan oleh sumber dayanya. Sumber daya ada yang berwujud dan tidak berwujud. Sumber daya adalah input-input dalam usaha proses produksi. Kaitannya SCA dengan ayat kitab suci diatas adalah dalam hal persaingan, bahwa tiap manusia boleh bersaing dengan siapa saja namun harus dalam kondisi persaingan yang sehat tanpa mencederai satu sama lain atau pihak luar lainnya (seperti lingkungan alam). Seiring berjalannya waktu keadaan dunia semakin hari semakin berubah secara drastis. Teknologi semakin mutakhir sehingga persaingan antar-individu kian ketat. Karena tingginya tingkat persaingan yang ada, timbullah ketegangan-ketegangan yang mengakibatkan manusia mulai kehilangan jati dirinya. Banyak orang tidak lagi mengindahkan norma-norma yang ada. Konsep SCA yang fokus pada peningkatkan produktivitas melihat seberapa efektif dan efisiennya suatu hasil produk. Mencintai dan mengasihi sesama seperti dirinya sendiri berarti manusia diajak untuk lebih melihat semuanya. Janji Tuhan adalah bahwa manusia akan berhasil bila selalu berbuat sesuai dengan perintah-Nya. Manusia dalam bertindak semestinya tidak goyah oleh berbagai rupa cobaan dan godaan dan dibangun diatas persekutuan dengan Tuhan secara konsisten. Berhasil dan diberkati berarti bahwa Tuhan akan memberi kekuatan baik dalam suka maupun duka, baik dalam masa keemasan dan kesuraman. Jika dikaitkan maka perusahaan ataupun manusia dapat mencapai kesuksesan dan keunggulan bersaing dengan bekerja dan melakukan persaingan yang sehat. Jika dapat dipenuhi maka perusahaan dapat mencapai produktifitas yang effisien dan efektif. Selain itu dapat saling memberikan keuntungan pada semua pihak. Dengan matangnya SCA, maka perusahaan dapat melakukan optimalisasi dalam keberlanjutan keunggulan kompetitif dan meneruskannya pada proses pengembangan program dan adanya penciptaan nilai yang berkesinambungan pada lingkungan sumber daya yang terintegrasi. Menurut pandangan berbasis sumber daya, dalam rangka untuk mengembangkan keunggulan kompetitif perusahaan harus memiliki sumber daya dan kemampuan yang unggul daripada pesaingnya. Tanpa keunggulan ini, para pesaing hanya bisa meniru apa yang perusahaan lakukan dan keuntungan apapun dengan cepat akan menghilang.

Anda mungkin juga menyukai