Anda di halaman 1dari 6

RENCANA KONTINJENSI SKENARIO Kabupaten Pesisir Selatan adalah salah satu daerah di Sumatera Barat yang rawan bencana

gempa. Hal ini dikarenakan Kabupaten Pesisir Selatan terletak di pantai barat Sumatera, dan di sepanjang pantai barat Sumatera terdapat benturan lempeng Eurasia dan Australia yang berada kira-kira 150 km dari pantai di Samudera Hindia. Oleh karena kondisi geografis tersebut, maka kabupaten pesisir selatan ini berpotensi terjadi gempa bumi dengan kekuatan besar, dengan skala lebih dari 6 SR dengan kedalaman 30 km di bawah permukaan laut. Tsunami yang timbul dapat mencapai kecepatan 900 km / jam dengan ketinggian diperkirakan antara 4 m hingga 12 m di garis pantai. Gelombang tsunami yang akan terjadi diperkirakan mencapai ketinggian 4-8 m. Diperkirakan tsunami akan mengancam semua wilayah yang berada di tepi pantai, sementara sebagian besar wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan berbatasan dengan laut. Diperkirakan sebanyak 21 nagari yang berada di 10 kecamatan terancam bencana gempa bumi dan tsunami. Gempa dan tsunami tersebut diperkirakan menimbulkan korban sebanyak 38.603 jiwa (13%) dari jumlah penduduk 294.782 jiwa. Dari jumlah tersebut diperkirakan sebanyak 5.362 jiwa terancam meninggal dunia, (13,5%) , 3.071 jiwa akan mengalami luka-luka (8%), korban yang hilang 1.909 jiwa (4,9%) dan yang mengungsi 20.869 jiwa. Selain korban tersebut gempa bumi dan tsunami juga dapat mengakibatkan rusaknya sarana dan prasarana kesehatan termasuk tenaga medis dan paramedis yang meninggal dan cedera / luka, yang berakibat pelayanan kesehatan tidak bisa dilaksanakan secara optimal. Sarana dan prasarana yang dimaksud diantaranya 1 unit RSUD, 6 unit Puskesmas, 23 unit Pustu dan 88 unit Polindes. Oleh karena itu, dibutuhkan rencana kontinjensi yang baik untuk menanggulangi dan mencegah dampak dan kerusakan dari bencana tersebut. TUJUAN RENKON : 1. 2. 3. 4. 5. membuat masyarakat mengetahui prosedur penyelamatan diri saat terjadi bencana menggerakkan sumber daya yang ada untuk melakukan operasional tanggap darurat mengatur dan mengendalikan proses penanganan bencana mengkordinasikan semua bantuan mengetahui dan melakukan inventarisasi kerugian dan korban yang ditimbulkan

SASARAN RENKON : 1. Masyarakat di lokasi bencana, diprioritaskan kepada : a. Lansia, b. anak-anak, c. Pasien Rumah sakit, d. Penyandang cacat, e. Ibu Hamil, 2. Sumber daya yang bergerak dalam operasional tanggap darurat :

a. Pemerintah : 1. Tim SARS 2. TNI 3. Polri 4. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) 5. BPBN (Badan Penanggulangan Bencana Nasional) 6. Dinas Sosial 7. Dinas Kesehatan 8. Puskesmas dan RSUD 9. Pengelolaan Sumber Daya Air 10. PLN 11. PDAM 12. Telkom 13. PMI 14. TAGANA (Taruna Siaga Bencana) b. Masyarakat dan LSM KEBUTUHAN : A. Manajemen, penyelamatan, dan perlindungan : 1. Tenda pleton = 10 unit 2. Tenda regu = 60 unit 3. Masker 4. Sarung tangan 5. Tandu / velbed 6. Kantong mayat 7. Genset 8. Tikar 9. Tali 10. Pelampung 11. Perahu karet 12. Truck 13. Helicopter 14. Mobil jenazah mini bus 15. Senter 16. Peta 17. Sepatu bot 18. Jas hujan 19. Terpal 20. Gergaji mesin (cinsaw) 21. Kamera / Tustel 22. Alat untuk mencatat data :

- Kertas - Spidol - Pulpen - Laptop 23. Alat untuk informasi : - Handy Talky - Radio (all band) - Papan data - TV 24. Bahan bakar : - Solar - bensin B. Kesehatan dan penanganan korban 1. Obat-obatan (paket) o Obat penghilang rasa sakit dan demam seperti aspirin, paracetamol, dll o Obat sakit perut seperti new diatab, oralit, trisulfa, dll o Obat keracunan seperti Norit o Obat anti alergi seperti CTM o Obat anti malaria seperti pil kina o Obat flu dan batuk o Obat tetes mata o Salep luka bakar o Obat gosok seperti balsam, minyak kayu putih o Krim pelindung kulit seperti Pabanox, Sunscream o Krim anti memar seperti trombophop o Chlor ethyl spray o Obat luka baru seperti Bethadine 2. Cairan infuse 3. alkohol 4. Stetoskop 5. Tensimeter 6. Alat minor surgery 7. Tabung oksigen 8. Tenda pleton untuk posko kesehatan 9. Ambulance 10. Bahan bakar (BBM) ambulance 11. Genset 12. Bahan bakar solar untuk genset

C. Pangan dan sandang 1. Tenda pleton untuk dapur umum 2. Pakaian 3. Selimut 4. Beras 5. Lauk pauk 6. Alat-alat masak untuk dapur umum 7. Genset 8. Bahan bakar solar untuk genset

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) : A. Manajemen, penyelamatan, dan perlindungan - TNI - POLRI - SAR - POLPP - DVI - Relawan - TAGANA - Pramuka - LSM - Masyarakat B. Kesehatan dan penanganan korban (bagi 3 TRC, TRHA, TBK) - Dokter umum - Dokter bedah - Perawat - Tenaga surveillance - Sanitarian - Ahli gizi - Relawan PMI - Psikolog - Pramuka - Supir Ambulance C. Pangan dan sandang - Tenaga relawan yang ahli - Masyarakat Analisis Kesenjangan

1. Akses akses/transportasi melalui darat sulit dilakukan 2. Cuaca cuaca buruk mempengaruhi akses/transportasi 3. Komunikasi dan Informasi akibat bencana besar, diperkirakan akan menyebabkan jaringan koneksi berupa jaringan telepon, sinyal handphone, dan jaringan koneksi lainnya akan terputus. 4. Instansi pemerintah yang rusak karena bencana, sehingga mengakibatkan sulitnya didapatkan data penduduk. 5. Fasilitas Kesehatan yang rusak pasca bencana seperti RSUD, puskesmas, maupun pustu. 6. Tenaga medis menjadi berkurang karena turut menjadi korban. 7. Wabah penyakit pasca bencana akibat dampak lanjutan dari bencana. 8. Terputusnya aliran listrik pada daerah bencana akibatnya rusaknya instansi PLN. 9. Sulitnya mendapatkan air bersih

ANALISIS KESENJANGAN
Gempa bumi dan tsunami yang melanda 21 Nagari di Kabupaten Pesisir Selatan dapat menimbulkan korban terancam sebanyak 38.603 jiwa (13%) dari jumlah penduduk 294.782 jiwa, dimana sebanyak 5.362 jiwa diantaranya diprediksi akan meninggal (13,5%). Kemudian sejumlah 3.071 jiwa akan mengalami luka-luka (8%), korban yang hilang 1.909 jiwa (4,9%) dan yang mengungsi 20.869 jiwa. Selain korban tersebut gempa bumi dan tsunami juga mengakibatkan rusaknya sarana dan prasarana kesehatan termasuk tenaga medis dan paramedis yang meninggal dan cedera / luka yang berakibat pelayanan kesehatan tidak bisa dilaksanakan secara optimal. Sarana dan prasarana yang dimaksud diantaranya 1 unit RSUD, 6 unit Puskesmas, 23 unit Pustu dan 88 unit Polindes. Berdasarkan gambaran situasi diatas, terdapat kesenjangan antara sarana pelayanan dan tenaga medis yang tersedia dengan kebutuhan pasca bencana. Oleh karena itu, diperlukan sarana pelayanan dan tenaga kesehatan yang berasal dari luar daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Sehingga Kabupaten Pesisir Selatan harus bekerjasama dengan derah lain untuk menanggulangi kesenjangaan yang terjadi dengan melibatkan dokter atau tenaga kesehatan lain yang berasal dari luar daerah Kabupaten Pesisir Selatan., dan mendatangkan sarana atau kebutuhan-kebutuhan pelayanan kesehatan yang diperlukan dari daerah lain yang sudah bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.

Selain itu, akses dan mobilisasi kebutuhan dan bantuan juga akan sulit dilakukan, karena terputusnya akses akibat banyak infrastruktur yang rusak. Kemudian komunikasi dan informasi diperkirakan tidak lancar karena jaringan koneksi berupa jaringan telepon, sinyal handphone, dan jaringan koneksi lainnya akan terputus, termasuk informasi tentang data penduduk karena banyak instansi pemerintah yang rusak.

Anda mungkin juga menyukai