Anda di halaman 1dari 4

NAMA NIM PRODI

: YULVI HASRIANTI : C13112285 : FISIOTERAPI

KALENDER AKADEMIK DAN PERATURAN AKADEMIK


Untuk menyelesaikan perkuliahan di UNIVERSITAS HASANUDDIN khususnya di Fakultas Kedokteran untuk program sarjana kita di harapkan unuk mencapai beban studi program sarjana sekurang kurangnya 144 sks dan paling banyak 160 sks yang dijadwalkan untuk 6 8 semster dan dapat ditempuh paling lama 14 semester. Dalam proses akademik mahasiswa dididik dengan Kurikulum Berbasis Ko,petensi ( KBK ) hal ini dilakukan untuk dapat memperoleh mahasisswa yang kompeten dalam bidangnya dan UNIVERSITAS HASANUDDIN pada umumnya dan fakultas kedokteran pada khususnya menerapkan system belajar SCL ( Student Centre Learning ) dimana disini mahasiswa dijadikan pusat pada proses belajar mengajar , mahasiswa dituntut untuk mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pada proses pembelajaran , dosen disimi hanya dijadikan fasilitator dan pengarah pada proses belajar mengajar yang berlangsung agar tidak melenceng dari benang merah materi perkuliahan . diharapkan dengan metode Student Centre Learning ini Mahasiswa mampu berpikir kritis dan ingin terus belajar ada beberapa kompetensi lulusan yang ingin dicapai pada proses pembelajaran diUNIVERSITAS HASANUDDIN pada umumnya dan Fakultas Kedokteran pada khususnya . Berdasarkan keputusan Dirjen Dikti mengenai mengenai pelaksaan kurikulum berbasis kompetensi di Fakultas Kedokteran , Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin harus melaksanakan kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK ) pada tahun akademik 2005. Kompetensi tersebut terdiri dari 7 area kompetensi dan dan 13 kompetensi inti masing masing : 1. Area kompetensi 1 Komunikasi efektif Kompetensi inti 1.1. Menggunakan menggunakan keterampilan yang baik ( verbal tertulis dan oral non-verbal, dan mendengar dengan konsentrasi ) yang dikembangkan berdasarkan paradigm komunikasi ilmiah untuk membantu pengelolaan pasien serta kerjasama yang p[roduktif dengan pasien, keluarga, masyarakat , sejawat dan profesi terkait . 2. Area kompetensi 2 Keterampilan klinik dasar Kompetensi inti 2.1. Memperoleh dan mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual serta melakukan pemeriksaan secara komprehensif pada berbagai keadaan. 2.2. Memilih , melakukan secaralege artis, dan menafsirkan hasil berbagai prosedur klinik dan laboratorium.

3. Area kompetensi 3 Penerapan dasar ilmu biomedik, klinik , perilaku dan epidemologi dalam praktik kedokteran keluarga Kompetensi inti 3.1. Menjelaskan masalah kedokteran dan kesehatan berdasarkan pengertian ilmu biomedik, klinik, perilaku dan komunitas terkini. 3.2. 3.3. Menyusun rencana intervensi berdasarkan pemahaman ilmiah Menerapkan prinsip prinsip kedokteran berbasis bukti dalam praktik kedokteran.

4. Area kompetensi 4 Pengelolaan masalah kesehatan pada individu , keluarga dan masyarakat. Kompetensi inti 4.1. Dengan diagnose pengelolaan dan pencegahan masalah individu yang umum dalam konteks hubungan dengan keluarga dan masyarakat secara komprehensip, holistic, berkesinambungan serta dengan bekerjasama

4.2.

Mengelolah masalah kesehatan individu melalui keterampilan clinical reasoning untuk menjamin hasil yang maksimal

5. Area kompetensi 5 Mengakses, menilai secara kritis keshahihan dan mengelola informasi Kompetensi inti 5.1. Mengakses, menilai secara kritis kesahihan dan kemampu-terapan, mengelola informasi untuk menjelaskan dan memecahkan masalah, atau mengambil keputusan dalama kaitan dengan pelayanan kesehatan ditingkat primer 6. Area kompetensi 6 Mawas diri dan belajar sepanjang hayat ompetensi inti 6.1. Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya 6.2. 6.3. Menghadapi ( dan bila perlu mengatasi ) masalah emosional, personal dan masalah yang berkaitan dengan kesehatan yang dapat mempengaruhi kesehatan, kesejahteraan atau kemampuan profesinya Merasa terpanggil untuk belajar sepanjang hayat, merencanakan, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara berkesinambungan

7. Area kompetensi 7 Etika, moral dan profeionalisme dalam praktik. Kompetensi inti 7.1. Menjunjung tinggi profeionalisme, moral dan etika dalam praktik kedokteran dan kebijakan kesehatan serta kesediaan untuk menghargai nilai yang diyakini pasien yang berkait dengan masalah kesehatannya Proses pembelajaran berupa Kuliah interaktif Praktikum Tutorial SCL

PENGENALAN ORGANISASI DAN SARANA PRASARANA


1. SARANA DAN PRASARAN Kompleks Fakultas kedokteran UNIVERSITAS HASANUDDIN terletak dibagian utara Kampus UNHAS dibentuk oleh dua blok bangunan bertingkat, sebuah laboratorium terpadu, sebuah teater kuliah dan ruang santai yang dibangun mengitari sebuah tamandan lapangan olahragadan disana disediakan akses internet gratis untuk para mahasiswa fakultas kedokteran UNHAS itu dapat diakses dengan menggunakan nomor stambuik mahasiswa dan password yang diberikan Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin memiliki banyak sarana dalam menunjang proses pembelajaran mahasiswa seperti Ruang perkuliahan , Laboratorium laboratorium diantaranya mikrobiologi, patologi klinik parasitologi dan mekrobiologi yang berada dilantai II , sedangkan dilantai III gedung 1 ada laboratorium biokimia dan patologi klinikgedung 2 merupakan Cinical Dkill Lab ( SCL) dan banyak lagi sarana yang lain seperti perpustakaan , kafetaria, mushollah , kantor BEM , perpustakaan fakultas, Lab computer serta radio suara medica Selain sarana yang telah dimiliki sekarang banyak juga prasarana yang menunjang proses belajar mengajar seperti LCD Multi media, computer, printer, slide proyektor, layar proyektor, white board, sound system light box, microscope, mesin stensil, freezer besar, VCD player, digital duplicator, video kamera dan manikin untuk clinical skill lab 2. PENGENALAN ORGANISASI Organisasi di Fakultas Kedokteran UNHAS mencakup BEM fakultas ( KEMA FK UH ) beserta HMJ. Bem Fakultas beranggotakan mahasiswa pendidikan dokter saja sedangkan masing masing program studi keperawatan , fisioterapi dan kedokteran hewan

PERATURAN KETERTIBAN DALAM KAMPUS


BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Rektor adalah Rektor Universitas Hasanuddin. 2. Dekan adalah Dekan Fakultas dalam lingkungan Universitas Hasanuddin. 3. Direktur adalah Direktur Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. 4. Kampus adalah Kampus Universitas Hasanuddin, adalah wilayah dan fasiltas yang ada di dalamnya yang dikuasai dan/atau disewa sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 5. Mahasiswa adalah setiap orang (laki-laki atau perempuan) yang secara resmi terdaftar pada tahun akademik yang sedang berjalan pada Fakultas atau Program Pascasarjana. 6. Ketertiban kampus adalah tata kehidupan kampus yang aman, damai, tertib, dan disiplin. 7. Komisi Disiplin adalah Komisi Disiplin Universitas Hasanuddin (disingkat Komdis Unhas) dan Komisi Disiplin Fakultas (disingkat Komdis Fakultas). 8. Ketentuan Ketertiban Mahasiswa dalam Kampus (selanjutnya disingkat ketertiban kampus) adalah wadah yang mengatur hak, kewajiban, larangan, dan sanksi. BAB II HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 2 Hak (1) Setiap mahasiswa berhak menggunakan sarana dan prasarana serta fasilitas yang tersedia dalam menunjang proses dan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. (2) Setiap mahasiswa yang disangka melakukan pelanggaran terhadap Ketentuan Ketertiban Kampus, dipandang tidak bersalah sebelum dijatuhi sanksi. (3) Setiap mahasiswa yang diperiksa oleh Komdis karena disangka melakukan pelanggaran terhadap Ketentuan Ketertiban Mahasiswa dalam Kampus, berhak membela diri secara lisan dan/atau tertulis di hadapan pemeriksa. (4) Pembelaan diri tersebut dicatat seperlunya dalam Berita Acara Pemeriksaan. Pasal 3 Kewajiban (1) Setiap mahasiswa berkewajiban untuk menjaga disiplin dan ketertiban, serta mematuhi semua ketentuan yang berlaku di dalam kampus. (2) Mahasiswa yang baru diterima di Universitas Hasanuddin, wajib mengisi pernyataan kesediaan untuk mematuhi segala ketentuan yang berlaku dan sanksinya, pernyataan mana ditandatangani bersama dengan orang tua atau walinya. (3) Setiap mahasiswa yang dipanggil oleh Komdis karena disangka melakukan dan/atau mengetahui terjadinya pelanggaran Ketentuan Ketertiban Kampus, wajib memenuhi panggilan tersebut. (4) Jika mahasiswa yang disangka melakukan pelanggaran, tidak memenuhi panggilan tiga kali berturut-turut tanpa alasan yang jelas, maka laporan pelanggaran yang disangkakan kepadanya dapat dipandang diakui kebenarannya.
(5) Bagi mahasiswa yang lalai memenuhi panggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) di atas, Komdis dapat merekomendasikan sanksi yang wajar dijatuhkan kepadanya, disertai berita acara ketidakhadirannya memenuhi panggilan pemeriksaan. Profi l Universi tas Hasanuddin 48

BAB III TUGAS DAN WEWENANG KOMISI DISIPLIN Pasal 4 (1) Komdis bertugas dan berwenang membantu pimpinan melakukan penyelidikan, dan pemeriksaan kepada setiap mahasiswa yang dilaporkan, disangka melakukan tindakan dan atau perbuatan yang melanggar Ketentuan Ketertiban Kampus, Peraturan Akademik, dan ketentuan lainnya. (2) Komdis Fakultas atau Program Pascasarjana bertugas dan berwenang membantu Pimpinan Fakultas atau Direktur melakukan penyelidikan, pemeriksaan kepada mahasiswa di lingkungannya yang disangka melakukan pelanggaran terhadap Ketentuan Ketertiban Kampus. (3) Komdis Unhas bertugas dan berwenang membantu pimpinan universitas melakukan penyelidikan, pemeriksaan terhadap pelanggaran Ketentuan Ketertiban Kampus yang disangka dilakukan secara bersama-sama dan/atau bantu membantu oleh mahasiswa dari dua atau lebih fakultas dan/atau Program Pascasarjana.

(4) Untuk keperluan pemeriksaan, Komdis memanggil secara patut mahasiswa yang disangka melakukan pelanggaran, serta pihak lain yang dianggap mengetahui, mengalami, atau melihat terjadinya pelanggaran tersebut sebagai saksi. (5) Jika diminta, Komdis Unhas wajib memberikan pertimbangan kepada Rektor terhadap mahasiswa yang akan dijatuhi sanksi berat (pemecatan) karena terbukti melakukan pelanggaran Ketertiban Kampus. Pasal 5 Untuk memperlancar tugas Komdis, Satuan Pengamanan (Satpam) sesuai dengan kewenangannya dalam menangani suatu tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa, menyampaikan laporan kejadian yang ditujukan kepada Rektor atau Pimpinan Fakultas/Program Pascasarjana, dan tembusannya disampaikan kepada Komdis. BAB IV PELANGGARAN DISIPLIN DAN KETERTIBAN KAMPUS Pasal 6 Pelanggaran ketertiban kampus adalah setiap ucapan, perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dan/atau menyuruh melakukan sesuatu di dalam kampus, berupa: 1. Berbusana yang tidak senonoh dan tidak sepantasnya menurut norma-norma kesusilaan dan agama dalam mengikuti kegiatan akademik dan/atau non akademik dalam lingkungan kampus. 2. Bermalam di gedung perkuliahan, ruangan kantor, ruangan lain tanpa izin pimpinan atau Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan. 3. Merusak dan/atau melanggar rambu-rambu lalu lintas. 4. Memasang iklan, spanduk, baliho dan/atau semacamnya tanpa izin pimpinan dan/atau Pimpinan Unit terkait. 5. Melakukan tindakan-tindakan yang tidak sepantasnya terhadap atribut Universitas baik di dalam maupun di luar Kampus. 6. Mencabut, atau melakukan tindakan lain yang mengakibatkan rusaknya tanam-tanaman, pohon-pohonan dan semacamnya yang sengaja diadakan dan dipelihara untuk keindahan dan kenyamanan kampus. 7. Merusak, menghilangkan, merobek, menggelapkan, dan/atau mengambil seluruhnya atau sebagian barang inventaris universitas, fakultas, Program Pascasarjana, atau unit kerja lain, atau milik orang. 8. Melakukan perjudian, perjokian, penyuapan, pemalakan, pemalsuan dokumen akademik, pemalsuan karya ilmiah, plagiat atau memberikan laporan palsu. 9. Melakukan tindakan asusila, pornoaksi, minum minuman keras dan/atau mabuk-mabukan. BAB V KLASIFIKASI PELANGGARAN Pasal 7 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 6 ayat (1), (2), (3), dan (4) tersebut di atas adalah pelanggaran ringan. (2) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 6 ayat (5), (6), (7), dan (8) tersebut di atas adalah pelanggaran sedang. (3) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 6 ayat (9), (10), (11) dan (12) tersebut di atas adalah pelanggaran berat. Pasal 8 (1) Mahasiswa yang menjadi korban akibat pelanggaran ketentuan yang diatur dalam Pasal 6 ayat (9), (10), (11), dan (12) di atas, dapat melaporkan kepada pihak berwajib. (2) Mahasiswa yang dilaporkan kepada pihak berwajib sebagaimana diatur pada ayat (1) di atas tetap diproses pelanggarannya oleh Komdis, dan jika mahasiswa dimaksud ayat (1) ditahan oleh pihak berwajib, maka pemeriksaan Komdis ditangguhkan sambil menunggu putusan pengadilan. (3) Mahasiswa yang terbukti melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap berkaitan dengan pelanggaran tersebut ayat (1) di atas, maka putusan pengadilan tersebut menjadi dasar untuk menjatuhkan sanksi tanpa memerlukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh Komdis.

PENGENALAN NILAI, BUDAYA DAN ETIKA


Mungkin kita sudah sering mendengar kata Budayadan etika ketika kita mengenyam pendidikan di sekolah Menegah Atas. Kata yang baru kita kenal didunia perkuliahan ini yaitu nilai . Nilai bukan lah nilai ujian ujian yang tinggi atau nilai indeks prestasi yang diatas rat rata. Nilai disini lebih kea pa apa yang didapat selama menduduki bangku perkuliahan . pada materi ini kita dituntut untuk menjadi mahasiswa yang berguna baiik yang berguna bagi masyarakat bukan sekedar menambah pundi pundi harta dan tidak melakukan hal hal secara instant tetapi diperlukan usaha dan kejujuran sehingga nantinya akan terbentuk mahasiswa yang berkompeten dan tidak sekedar untuk hidupbahagia untuk dirinya sendiri
Disini kita sebagai mahasiswa utamanya mahasiswa kedokteran universitas hasanuddin kita menjalani hari hari dibangku perkuliahan bukan hanya untuk semata mata belajar dibidang yang lain mahasiswa di kembangkan buka untuk menyengsarakan masyarakat tkita diharapkan untuk senantiasa bersikap jujur mampu menempatkan dirinya sebagai Agent of change, agent of social control dan moral force mahasiswa diarapkan menjadi mahasiswa yang peka terhadap penderitaan masyarakat dan melakukan segala tindakan dengan tujuan utuk melaksanakan tugas mereka sebagai mahasiswa buka hanya sekedar belajar untuk lulus dan dapat pekerjaan serta memperoleh penghsailan yang banyak yang sudah mampu menhidupi keluarganya tetapi tidak memiliki sumbangsih kepada masyarakat tidaklah akan beratri apa - apa

Anda mungkin juga menyukai