Anda di halaman 1dari 4

Fenomenologi Menjadi pelopr filafat fenomenologi.fenomenon atau fenomen memiliki berbagai arti yaitu:gejala,semu,lawan bendanya sendiri (penampakan).

menurut para pengikut fenomenologi suatu fenomen tidak perlu harus dapat diamati dengan indera,sebab fenomen dapat juga dilihat atau ditilik secara rohani,tanpa melewati indera.juga fenomen tidak perlu suatu peristiwa. Filsafat fenomenologi berusaha untuk mencapai pengertian yang sebenarnya dengan cara menerobos semua fenomen yang menampakkan diri menuju kepada bendanya yang sebenarnya.untuk mencapai hakikat segala sesuatu itu melaui reduksi atau pnyaringan yang terdiri dari : reduksi denomenologis liditis transcendental. Di dalam reduksi fenomenologis kita harus menyaring pengalaman-pengalaman kita,dengan maksud supaya mendapatkan fenomen dalam wujud semurni-murninya.yang lebih kita pentingkan ialah yang menampakkan diri yang ada di belakang penampakkan itu yang segera kita anggap sebagai realitas diluar kita.fenomen atau gejala yang menyodorkan diri sebagai hal yang secra nyata ada itu tidak boleh kita terima begitu saja. Reduksi yang kedua ialah reduksi eidetic.penyaringan atau penempatan dalam tanda kurung segala hal yang bukan eidos atau inti sari atau hakikat gejala atau fenomena.jadi hasil reduksi kedua adalah pemilik hakikat. Di reduksi ketiga yaitu reduksi transdental yang harus ditempatkan diantara tanda kurung dahulu ialah eksistensi dan segala sesuatu yang tiada hubungan timbale balik dengan kesadaran murni,supaya dari objek itu akhirnya orang sampai kepada apa yang ada pada subjek sendiri. Seorang tokoh filsafat yaitu max seller mempergunakan teori Husserl itu dan tidaklah diusahakkanya untuk menganalisa dab menerangkan lebih lanjut hal mengerti segala gejalanya.yang diutamkannya adalah penyelidikan secara fenomenologi etika dan filsafat agama.manusia itu bukanlah pencipta tingkah laku melainkan nilai-nilai itu berlaku lepas daripada manusia.tugas manusia itu mengakui nilai0nilai itu serta dalam hidupnya mengikutinya. Objek menentukan sifat pengetahuan.objek itu mungkin ada lepas dari subjek dan dapat disebut berdiri sendiri.substansi ini mempunyai objek yang riil dan idial. Analisa lebih lanjut menyatakan bahwa realism lebih dapat menerangkan dan mengertikan gjala pengetahuan dari idealism. Orang harus dapat m,embedakan roh individual,obyek dan rohyang diobyektifkan.roh individual ialah kesdaran rihan9i manusia.karena itu manusia merupakan pesoan.persona itu membentuk dirinya dalam kemerdekaan. Roh obyektifialah jiwa yang mempunyai kebudayaan tertentu.yang diciptakan oleh roh individual berupa pemikiran dan bentuk hidup dapat diterimadan ditiru oleh orang lain.

Pat pada pusat pikiran eksistensialisme,akan tetapi jangan kira bahwa eksistensialisme ini filsafat manusi

Ekksistensialisme Eksistnsialisme berati keberadaan akan tetapi dalam filsafat eksistensialisme memiliki arti sendiri. Istilah eksistensialisme memilikia rti cara manusia berada dalam dunia dan hal ini berada dengan cara berda benda-benda,sebab benda-benda tidak sadar akan keberadaanya sebagai sesuatu yang memilii hubungan debgan yang lain dan berda disampng yang lain. Secara lengkap eksistensi memiliki makna bahwa manusia berdiri sebagai dirinya dengankeluar dari diri sendiri.maksudnya manusia itu sadar bahwa dirinya ada. Dalam keterngan yang sangat sederhana ini akan kami majikan sifat-sifat umum bagi penganut yang dinamai orang eksistensialisme: 1.orng yang menyuguhkan dirinya dalam kesungguhan tertentu 2.orang yang berhubungan dengan dunia 3.orang yang merupakan kesatuan sebelum ada perpisahan antara jiwa dan badan 4.orang yang berhubungan dengan ada. Walauipuin dalam sifat0sifat umum diatas ternyata bahwa manusi ternyata pada manusia terdapat pada pusat pemikiran eksistensialkisme,akan tetapi jangan kira bahwa eksistensialisme ini filsafat manusia. Menurut Heidegger,persoalan tentang beradaini hanya dapat dijawab melalui ontology,artinya:jika poersoalan ini dihubungkaan dengan manusia dan dicari artinya dalam hubungan itu. Satu-satunyaberadayang sendiri dapat dimengerti sebagaiberadaialahberadanya manusia. Manusia memang juga berdiri sendiri,akan tetapi ia mengambil tempat di tengah-tengah dunia sekitanya.Ia tidak termasuk yang berada.tetapi ia berada.Berada berarti menempati atau mengambilkan tempat.untuk itu manusia harus keluar dari dirinya dan berdiri di tengah-tengah segalayang berada.Dasein manusia disebut juga eksistensi. Guna menetukan artiberada itu manusia harus diselidiki dalam wujudnya yang biasa tampak seharihari.Heidegger bermaksud mengetahui keadaan manusia sebelum keadaan itu dipikirkan secara ilmiah,yaitu dalam perwujudanya yang belum ditafsirkan.hasil usahanya ini ialah bahwa ia menemukan manusia yang didalam dunia Pandangan tersebut diatas dengan strate yang dimiliki karya terkenal yaitu Letre et le neant.Dimana di dalam bukunya itu Sartre mulai dengan mengenalisa ada atau berada (letre)menurut dia ada dua macam etre atauberada yaitu letre-en-soi dan letre-pour-soi.

Yang dimaksud letre-en-soi atau berda dalam diri sendiri ialah semacam berada an sich,berada dalam dirinya,berada itu sendiri.berada mewujudkan diri cirri segala benda jasmaniah,segala materi .etre-ensoi menatapi prinsip identitas (it is what it is).

Menurut Gabriel marcell ia menyelidiki anti manusia.adapun manusia itu tidaklah mungkin ditunjuk dengan cara satu macam saja,karena sifatnya yang utama adalah: ia selalu membentuk dirinya dengan kemerdekannya,itu tidak berarti bahwa manusia itu ada seorang diri saja,melainkan ia ada karena ada di dunia. Adapun manusia itu bukanlah merupakan soal yang kita hadapi seperti soal-soal lain ,melainkan harus disebut rahasia,kepercayaan(misteri).ada aku itu bukanlaah ada yang mutlak,melainkan ada yang terhadap (berhubungan) dengan ada yang lain-lain dan terutama dengan yang lain itu.dengan kasih cinta kita dapat makin mendekati rasa manusia itu. Menurut pemikiran karl jaspers memandang bahwa pokok persoalan filsafat yang paling penting baginya adalah bagaimana dapat menangkap ada atauberada dalam eksistensi sendiri. ada dalam artiyang sebenarnya ,ada yang umum ,meliputi merangkumkan segala yang ada secara terbatas dan tertentu. ada yang demikian ini disebut das ungreifende(yang merangkumkan) Apabila yang dipikirkan secara mendalam dan radikal ,maka ada sebagai das ungreifende,sebagai yang merangkum tidak dapat dikenal sekalipun demikian ada dapat dipikirkan,bukan secara langsung,melainkan secara tidak langsung,yaitu mulai pendekatan-pendekatan tertentu.pendekatan itu dapat membantu kita menjadiada menjadi lebih jelas atau lebih dipahami,atau terlebih-lebih dapat member petunjuk kea rah mana kita harus mencarinya.

Anda mungkin juga menyukai