Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkedaulatan dan merdeka dimana bangsa yang merdeka tentunya akan mengatur urusan dalam negerinya sendiri tanpa ada campur tangan lagi dari negera luar dalam urusan pemerintahan . Sejak peristiwa proklamasi di tahun 1945, terjadi perubahan yang sangat mendasar dari negara Indonesia , terutama yang berkaitan dengan kedaulatan dan sistem pemerintahan dan politik . Pada awal masa kemerdekaan , kondisi politik Indonesia belum sepenuhnya baik . Kondisi indonesia masih belum tertata dengan baik dan belum stabil .Tetapi , setelah beberapa tahun berjalan kondisi internal Indonesia sudah mulai teratur dan membaik . Selangkah demi selangkah Indonesia mulai membenahi dan mengatur sistem pemerintahannya sendiri . Di zaman sekarang yaitu zaman yang serba modern dengan mulai lunturnya rasa nasionalisme banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti akan makna politik bebas aktif yang digunakan oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang salah mengartikan makna politik bebas aktif tersebut . Oleh karena itu , kiranya kita perlu untuk membahas tentang politik dan strategi bangsa Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian politik , stategi dan stategi nasional, dan polstranas? 2. Bagaimana stratifikasi politik (kebijakan) nasional? 3.Apakah makna, visi dan misi pembangunan nasional serta manajemen nasional? 4.Bagaimana permasalahan dan agenda pembangunan nasional? 5. Bagaimana perencanaa Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2010-2014? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari dilakukannya penulisan makalah ini selain sebagai tugas pendidikan kewarganegaraan,juga:. 1. 2. 3. 4. 5. Untuk mengetahui pengertian politik, strategi, dan polstranas Untuk mengetahui statifikasi politik nasional Untuk mengetahui bagaimana pembangunan nasional serta manajemen nasional Untuk mengetahui permasalahan dan agenda pembangunan nasional; Serta Untuk mengetahui perencanaan pembangunan jangka menengah nasional tahun 20102014

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Politik, Strategi, dan Polstranas


2.1.1. Pengertian Politik Kata politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu politeia, yang berdiri sendiri, yaitu negara, dan teia yang berarti urusan.dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan rangkaian asas, prinsip, keadaaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki . Politics dan policy mempunyai hubungan yang erat dan timbal balik . Politics memberikan asas, jalan, arah, dan medannya , sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas, jalan, dan arah tersebut sebaik-baiknya . Dapat disimpulkan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem negara dan upaya-upaya dalam mewujudkan tujuan itu , pengambilan keputusan (decisionmaking) mengenai seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah ditentukan . Untuk melaksanakan tujuan itu diperlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau alokasi dari sumber-sumber yang ada .Politik secara umum adalah mengenai proses penentuan tujuan negara dan cara melaksanakannya . Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan , pembagian , atau alokasi sumber-sumber yang ada. Dengan begitu , politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan , kebijakan umum(policy), dan distribusi kekuasaan .Dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai citacita dan tujuan tertentu. Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kesatuan, dan pengambilan keputusan, kebijakan (policy), dan distribusiatau alokasi sumber daya. Di bawah ini, penjelasan mengenai unsur-unsur yang dibicarakan dalam hal politik sebagai berikut: a. Negara Negara merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya. b. Kekuasaan Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya. c. PengambilanKeputusan Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Jadi, politik adalah pengambilan

keputusan melalui sarana umum . Keputusan yang diambil menyangkut sector public dari suatu Negara .

d. Kebijakan Umum Kebijakan ( policy ) merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu. Dasar pemikirannya adalah bahwa masyarakat memiliki beberapa tujuan bersama yang ingin dicapai secara bersama pula , sehingga perlu ada rencana yang mengikat yang dirumuskan dalan kebijakan kebijakan oleh pihak yang berwenang. e. Distribusi Yang dimaksud dengan distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilainilai ( values ) dalam masyarakat . Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting . 2.1.2. Pengertian Strategi dan Strategi Nasional Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai the art of the general atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapat-kan kemenangan atau pencapaian tujuan. Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang militer, tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan. Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. 2.1.3. Politik dan Strategi Nasional Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita an tujuan nasional. Dengan demikian, definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha, kebijaksanaan negara tentang pembinaan serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional.Strategi nasional disusun untuk pelaksanaan politik nasional misalnya strategi jangka pendek, menengeh, dan jangka panjang. Jadi, strategi adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan dalam konteks politik nasional.

2.1.4. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional . Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945 .sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan suprastruktur politik . Lebaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA . Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai infrastruktur politik, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group) . Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang . Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR . Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk dilakukan setelah presiden menerima GBHN .Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan . Salah satu wujud pengapilikasian politik dan strategi nasional dalam pemerintahan adalah sebagai berikut : Otonomi Daerah Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota. Perbedaan Undang-undang yang lama dan yang baru ialah: 1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat (central government looking). 2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah (local government looking). Kewenangan Daerah 1. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999tenang Otonomi Daerah, kewenagan daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain. 2. Kewenagnan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan secara makro. 3. Bentuk dan susunan pemerintahan daerah, a. DPRD sebagai badan legislatif daerah dan pemerintah daerah sebagai eksekutif daerah dibentuk di daerah.

b. DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahanauntukmelaksanakan demokrasi 1). Memilih Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota. 2). Memilih anggota Majelis Permusawartan Prakyat dari urusan Daerah. 3). Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/ Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota. 4. Membentuk peraturan daerah bersama gubernur, Bupati atas Wali Kota. 5. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersama gubernur, Bupati, Walikota. 6. Mengawasi pelaksanaan keputusan Gubernur, Bupati, dan Walikota, pelaksanaan APBD, kebijakan daerah, pelaksanaan kerja sama internasional di daerah, dan menampung serta menindak-lanjuti aspirasi daerah dan masyarakat. 2.1.5. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional Politik strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945.S e j a k t a h u n 1 9 8 5 b e r k e m b a n g p e n d a p a t ya n g m e n g a t a k a n bahwa pemerintah dan lembaga-lembaga negara yang diatur d a l a m U U D 1 9 4 5 m e r u p a k a n s u p r a s t r u k t u r p o l i t i k , l e m b a g a - lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, BPK, dan MA.Sedangkan badan-badan yang berada didalam masyarakatd i s e b u t s e b a g a i i n f r a s t r u k t u r p o l i t i k ya n g m e n c a k u p p r a n a t a politik yang ada dalam masyarakat seperti partai politik,organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompokkepentingan (interest group) dan kelompok penekan (pressuregroup). Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapatbekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.Mekanisme penyusunan politik strategi nasional ditingkatsuprastruktur politik diatur oleh Presiden, dalam hal ini Presidenbukan lagi sebagai mandataris MPR sejak pemilihan Presidensecara langsung oleh rakyat pada tahun 2004. Karena Presiden dipilih langsung oleh rakyat maka dalam menjalankanp e m e r i n t a h a n b e r p e g a n g p a d a v i s i d a n m i s i P r e s i d e n ya n g disampaikan pada waktu sidang MPR setelah pelantikan danpengambilan sumpah dan janji Presiden/W akil Presiden. Visidan misi inilah yang dijadikan politik dan strategi dalammenjalankan pemerintahan dan melaksanakan pembangumnan selama lima tahun. Sebelumnya Politik dan strategi nasionalmengacu kepada GBHN yang dibuat dan ditetapkan oleh MPR.Proses penyusunan politik strategi nasional padainfrastruktur politik merupakan sasaran yang akan dicapai olehr a k y a t I n d o n e s i a . S e s u a i d e n g a n k e b i j a k a n p o l i t i k n a s i o n a l , penyelenggara negara harus mengambil langkahlangkah pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat denganmencantumkan sasaran masing-masing sektor/bidang.Dalam era reformasi saat ini masyarakat memiliki peranyang sangat besar dalam mengawasi jalannya politik strategi nasional yang dibuat dan dilaksanakan oleh Presiden.
5

2.2 Stratifikasi politik nasional


Stratifikasi politik( kebijakan) nasional dalam Negara Republik Indonesia sebagai berikut: 1. Tingkat Penentu Kebijakan Puncak a) Tingkat kebijakan puncak meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan mencakup penentuanundang-undang dasar. Menitik beratkan pada masalah makro politik bangsa dan negara untuk merumuskan idaman/ tujuan nasional berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945. Kebijakan tingkat puncak dilakukan oleh MPR. Hasil-hasilnya berbentuk Undang-undang yang kekuasaan pembuatnya terletak ditangan presiden dengan persetujuan DPR (UUD 1945, pasal 5 ayat 1 atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) dalam hal ihwal Peraturan pemerintah untuk mengatur pelaksanaan undang-undang yang wewenang penerbitannya berada di tangan presisen (UUD 1945, pasal 5 ayat 2) Keputusan atau instruksi presiden yang berisi kebijakan-kebijakan penyelenggaraan pemerintahan yang wewenang pengeluarannya berada ditangan presiden dalam rangka pelaksanaan kebijakan nasional dan perundang-undangan yang berlaku (UUD 1945,pasal 4 ayat 1); serta Dalam keadaan tertentu dapat pula dikeluarkan maklumat presiden. b) Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti tercantum pada pasal 10 sampai 15 UUD 1945, tingkat penentu kebijakan puncak termasuk kewenangan Presiden sebagai kepala negara. Bentuk hukum dari kebijakan nasional yang ditentukan oleh kepala negara dapat berupa dekrit, peraturan atau piagam kepala negara. 2. Tingkat kebijakan umum Merupakan tingkat kebijakan di bawah tingkat kebijakan puncak, yang lingkupnya menyeluruh nasional dan berupa penggarisan mengenai masalah-masalah makro strategi guna mencapai idaman nasional dalam situasi dan kondisi tertentu. Wewenang kebijakan umum berada di tangan menteri berdasarkan kebijakan pada tingkat diatasnya. Hasilnya dirumuskan dalam bentuk peraturan menteri, keputusan menteri dalam bidang pemerintahan yang dipertanggung jawabkan kepadanya.

3. Tingkat penentu kebijakan khusus Merupakan kebijakan terhadap suatu bidang utama pemerintah. Kebijakan ini adalah penjabaran kebijakan umum guna merumuskan strategi, administrasi, sistem dan prosedur dalam bidang tersebut. Wewenang kebijakan tingkat di atasnya.
6

4. Tingkat penentu kebijakan teknis Kebijakan teknis meliputi kebijakan dalam satu sektor dari bidang utama dalam bentuk prosedur serta teknik untuk mengimplementasikan rencana, program dan kegiatan. Kebijakan ini dilakukan oleh kepala daerah, provinsi,dan kabupaten/ kota. Terdapat 2 macam kekuasaan dalam pembuatan aturan dalam daerah,yaitu a) Wewenang penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat didaerah terletak di tangan gubernur sedangkan daerah kota berada ditangan bupati / walikota b) Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD. Kebijakan yang berlaku sekarang, jabatan Gubernur,bupati, dan kepala daerah tingkat I atau II disatukan dalam satu jabatan yang disebut Gubernur/ kepala daerah tingkat I, Bupati/ kepala daerah tingkat II.

2.3. Politik Pembangunan Nasional dan Manajemen Nasional


2.3.1 Makna, Visi, dan Misi Pembangunan Nasional Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global.Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan moral dan etikanya.Tujuan pembangunan nasional itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahreraan seluruh bangsa Indonesia.Dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan ranggung jawab seluruh rakyat Indonesia.Maksudnya adalah setiap warga negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing. Keikursertaan setiap warga negara dalam pembangunan nasional dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengikuti program wajib belajar, membayar pajak, melestarikan lingkungan hidup, mentaati segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, menjaga ketertiban dan keamanan, dan sebagainya. Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun batiniah yang selaras, serasi, dan seimbang. Itulah sebabnya pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan batin. Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhikebutuhan hajat hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan, perumahan, pabrik, gedung perkantoran, pengairan, sarana dan prasarana transportasi dan olahraga, dan sebagainya.Sedangkan contoh pembangunan yang bersifat batiniah adalah pembangunan sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan, kesehatan, dan sebagainya. Untuk mengetahui bagaimana proses pembangunan nasional itu berlangsung, kita harus memahami manajemen nasional yang te-rangkai dalam sebuah sistem. Visi dan misi pembangunan nasional adalah sebagai berikut:
7

Visi

Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun, dan damai; Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan Hak Asasi Manusia; serta Terwujudnya perkonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan kehidupan yang layak serta memberikan fondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan. Mewujudkan Indonesia yang aman dan damai; Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis; serta Mewujudkan Indonesia yang sejahtera.

Misi

2.3.2 Manajemen Nasional Manajemen nasional pada dasarnya merupakan sebuah sistem, sehingga lebih tepat jika kita menggunakan istilah sistem manajemen nasional.Layaknya sebuah sistem, pembahasannya bersifat komprehensif-strategis-integral.Orientasinya adalah pada penemuan dan pengenalan (identifikasi) faktor-faktor strategis secara menyeluruh dan terpadu. Dengan demikian sistem manajemen nasional dapat menjadi kerangka dasar, landasan, pedoman dan sarana bagi perkembangan proses pembelajaran {learning process) maupunpenyempurnaan fungsi penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat umum maupun pembangunan. sistem manajemen nasional merupakan perpaduan antara tata nilai, struktur, dan proses untuk mencapai kehematan, daya guna, dan hasil gunasebesar mungkin dalammenggunakan sumber dana dan daya nasional demi mencapai tujuan nasional. Proses penyelenggaraan yang serasi dan terpadu meliputi siklus kegiatan perumusan kebijaksanaan (policy formulation),pelaksanaan kebijaksanaan (policy implementation), dan penilaian hasil kebijaksanaan(policy evaluation) terhadap berbagai kebijaksanaan nasional. Secara lebih sederhana, dapat dikatakan bahwa sebuah sistem sekurang-kurangnya harus dapat menjelaskan unsur, struktur, proses, fungsi serta lingkungan yang mempengaruhinya.

a. Unsur, Struktur dan Proses


Secara sederhana, unsur-unsur utama sistem manajemen nasional dalam bidang ketatanegaraan meliputi: 1) Negara sebagai organisasi kekuasaan mempunyai hak dan peranan atas pemilikan, pengaturan, dan pelayanan yang diperlukan dalam mewujudkan cita-cita bangsa, termasuk usaha produksi dan distribusi barang dan jasa bagi kepentingan masyarakat umum (public goods and services). 2) Bangsa Indonesia sebagai unsur Pemilik Negara berperan dalam menentukan sistem nilai dan arah/haluan/kebijaksanaan negara yang digunakan sebagai landasan dan pedoman bagi penyelenggaraan fungsi-fungsi negara. 3) Pemerintah sebagai unsur Manajer atau Penguasa berperan dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan umum dan pembangunan ke arah cita-cita bangsa dan kelangsungan serta pertumbuhan negara. 4) Masyarakat adalah unsur Penunjang dan Pemakai yang berperan sebagai kontributor, penerima, dan konsumen bagi berbagai hasil kegiatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan tersebut di atas.
8

Sejalan dengan pokok pikiran di atas, unsur-unsur utama SISMENNAS tersebut secara struktural tersusun atas empat tatanan (setting). Yang dilihat dari dalam ke luar adalah Tata Laksana Pemerintahan (TLP), Tata Administrasi Negara (TAN), Tata Politik Nasional (TPN), dan Tata Kehidupan Masyarakat (TKM). Tata laksana dan tata administrasi pemerintahan merupakan tatanan dalam (inner setting) dari sistem manajemen national (SISMENNAS). Dilihat dari sisi prosesnya, SISMENNAS berpusat pada satu rangkaian pengambilan keputusan yang berkewenangan, yang terjadi pada tatanan dalam TAN dan TLR. Kata kewenangan di sini mempunyai konotasi bahwa keputusan-keputusan yang diambil adalah berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh si pemutus berdasarkan hukum. Karena itu, keputusan-keputusan itu bersifat mengikat dan dapat dipaksakan (compulsory) dengan sanksi-sanksi atau dengan insentif dan disinsentif tertentu yang ditujukan kepada seluruh anggotamasyarakat.Karena itu, tatanan dalam (TAN+TLP) dapat disebut Tatanan Pengambilan Berkewenangan (TPKB). Penyelenggaraan TPKB memerlukan proses Arus Masuk yang dimulai dari TKM lewat TPN. Aspirasi dari TKM dapat berasal dari rakyat, baik secara individual maupun melalui organisasi kemasyarakatan, partai politik, kelompok berpengaruh, organisasi kepentingan, dan pers. Masukan ini berintikan kepentingan Rakyat. Rangkaiankegiatan dalam TPKB menghasilkan berbagai keputusan yang terhimpun dalam proses Arus Keluar yang selanjutnya disalurkan ke TPN dan TKM. Arus Keluar ini pada dasarnya merupakan tanggapan pemerintah terhadap berbagai tuntutan, tantangan, serta peluang dari lingkungannya. Keluaran tersebut pada umumnya berupa berbaeai kebiiaksanaan yang lazimnya dituangkan ke dalam bentuk-bentuk perundangan/ peraturan yang sesuai dengan permasalahan dan klasifikasi kebijaksanaan serta instansi yang mengeluarkannya. Sementara itu, terdapat suatu proses umpan balik sebagai bagian dari siklus kegiatan fungsional SISMENNAS yang menghubungkan Arus Keluar dengan Arus Masuk maupun dengan Tatanan Pengambilan Keputusan Berkewenganan (TPKB).Dengan demikian secara prosedural SISMENNAS merupakan satu siklus yang berkesinambungan. Secara sederhana unsur-unsur utama sistem manajemen nasional dalam bidang ketatanegaraan meliputi : a. Negara Sebagai organisasi kekuasaan, negara mempunyai hak dan kepemilikan, pengaturan dan pelayanan dalam mewujudkan cita-cita bangsa. b. Bangsa Indonesia Sebagai unsur pemilik negara, berperan menentukan sistem nilai dan arah/haluan negara yang digunakan sebaga landasan dan pedoman bagi penyelenggaraan fungsi negara. c. Pemerintah Sebagai unsur manajer atau penguasa, berperan dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan umum dan pembangunan kearah cita-cita bangsa dan kelangsungan serta pertumbuhan negara. d. Masyarakat Sebagai unsur penunjang dan pemakai, berperan sebagai kontributor, penerima dan konsumen bagi berbagai hasil kegiatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan.

b. Fungsi Sistem Manajemen Nasional


Fungsi di sini dikaitkan dengan pengaruh, efek atau akibat dari terselenggaranya kegiatan terpadu sebuah organisasi atau sistem dalam rangka pembenahan (adaptasi) dan penyesuaian (adjustment) dengan tata lingkungannya untuk memelihara kelangsungan
9

hidup dan mencapai tujuan-tujuannya. Dalam proses melaraskan diri serta pengaruhmempengaruhi dengan lingkungan itu, SISMENNAS memiliki fungsi pokok: pemasyarakatan politik. Hal ini berarti bahwa segenap usaha dan kegiatan SISMENNAS diarahkan pada penjaminan hak dan penertiban kewajiban rakyat.Hak rakyat pada pokoknya adalah terpenuhinya berbagai kepentingan.Sedangkan kewajiban rakyat pada pokoknya adalah keikutsertaan dan tanggung jawab atas terbentuknya situasi dan kondisi kewarganegaraan yang baik, di mana setiap warga negara Indonesia terdorong untuk setia kepada negara dan taat kepada falsafah serta peraturan dan perundangannya. Dalam proses Arus Masuk terdapat dua fungsi, yaitu pengenalan kepentingan dan pemilihan kepemimpinan. Fungsi pengenalan kepentingan adalah untuk menemukan dan mengenali serta merumuskan berbagai permasalahan dan kebutuhan rakyat yang terdapat padastruktur Tata Kehidupan Masyarakat (TKM).Di dalam Tata Politik Nasional (TPN) permasalahan dan kebutuhan tersebut diolah dan dijabarkan sebagai kepentingan nasional. Pemilihan kepemimpinan berfungsi memberikan masukan tentang tersedianya orang-orang yang berkualitas untuk menempati berbagai kedudukan dan jabatan tertentu dan menyelenggarakan berbagai tugas dan pekerjaan dalam rangka TPKB. Pada Tatanan Pengambilan Keputusan Berkewenangan (TPKB), yang merupakan inti SISMENNAS, fungsi-fungsi yang mentransformasikan kepentingan kemasyarakatan maupun kebangsaan yang bersifat politis terselenggara ke dalam bentuk-bentuk administratif untuk memudahkanpelaksanaannya serta meningkatkan daya guna dan hasil gunanya. Fungsi-fungsi tersebut adalah: 1) Perencanaan sebagai rintisan dan persiapan sebelum pelaksanaan, sesuai kebijaksanaan yang dirumuskan. 2) Pengendalian sebagai pengarahan, bimbingan, dan koordinasi selama pelaksanaan. 3) Penilaian untuk membandingkan hasil pelaksanaan dengan keinginan setelah pelaksanaan selesai. Ketiga fungsi TPKB tersebut merupakan proses pengelolaan lebih lanjut secara strategis, manajerial dan operasional terhadap berbagai keputusan kebijaksanaan. Pada aspek arus keluar, SISMENNAS diharapkan menghasilkan: 1) Aturan, norma, patokan, pedoman, dan Iain-lain, yang secara singkat dapat disebut kebijaksanaan umum (public policies). 2) Penyelenggaraan, penerapan, penegakan, maupun pelaksanaan berbagai kebijaksanaan nasional yang lazimnya dijabarkan dalam sejumlah program dan kegiatan. 3) Penyelesaian segala macam perselisihan, pelanggaran, dan penyelewengan yang timbul sehubungan dengan kebijaksanaan umum serta program tersebut dalam rangka pemeliharaan tertib hukum. pada arus keluar SISMENNAS memiliki tiga fungsi utama berikut: pembuatan aturan (rule making), penerapan aturan (rule aplication), dan penghakiman aturan (rule adjudication)yang mengandung arti penyelesaian perselisihan berdasarkan penentuan kebenaran peraruran yang berlaku.

10

2.4. Permasalahan dan Agenda Pembangunan Nasional


Pada beberapa hal, dalam agenda pembangunan terdapat beberapa masalah yang dihadapi, seperti: 2.4.1 Permasalahan pembangunan nasional 1) Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan semakin rendah dan menurunnya tingkat kesejahteraan rakyat, serta munculnya masalah sosial yang mendasar; 2) Kualitas sumberdaya manusia Indonesia semakin rendah 3) Kualitas manusia dipengaruhi oleh kemampuan dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup; 4) Kesenjangan pembangunan antardaerah masih lebar; 5) Perbaikan kesejahteraan rakyat sangat ditentukan oleh hubungan infrastrukur dalam pembangunan; 6) Belum tuntasnya penanganan secara menyeluruh terhadap aksi separatisme di Aceh dan Papua; 7) Masih tingginya kejahatan nasional dan transnasional; 8) Dengan wilayah yang sangat luas, serta kondisi sosial ekonomi budaya yang beragam, maka potensi ancaman baik dari luar negeri maupun dalam negeri tidak bisa diabaikan; 9) Masih banyaknya peraturan perundang-undangan yang belum mencerminkan keadilan, kesetaraan, penghormatan, dan perlindungan terhadap HAM; 10) Rendahnya kualitas pelayanan umum terhadap masyarakat; serta 11) Belum menguatnya pelembagaan politik, lembaga penyelenggara negara, dan lembaga kemasyarakatan. 2.4.2 Prioritas pembangunan nasional Indonesia Berikut agenda prioritas pembangunan nasional Indonesia: - Agenda mewujudkan Indonesia yang damai dan aman, meliputi: 1) Peningkatan saling percaya dan harmonisasi antarkelompok masyarakat; 2) Mengembangkan kebudayaan yang berlandaskan pada nilai luhur; 3) Peningkatan keamanan, ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas; 4) Pencegahan dan penanggulangan separatisme; 5) Pencegahan dan penanggulangan gerakan terorisme; 6) Peningkatan pengetahuan negara; serta 7) Pemantapan politik luar negeri dan peningkatan kerjasama internasional. - Agenda mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis: 1) Pembenahan sistem hukum nasional dan politik hukum; 2) Penghapusan diskriminasi dalam berbagai bentuk; 3) Penghormatan, pemenuhan, serta penegakan hukum dan pengakuan atas Hak Asasi Manusia; 4) Peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta kesejahteraan dan perlindungan anak; 5) Revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah;
11

6) Penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa; serta 7) Perwujudan lembaga demokrasi yang makin kokoh. Agenda meningkatkan kesejahteraan masyarakat: 1) Penanggulangan kemiskinan; 2) Peningkatan investasi dan ekspor nonmigas: 3) Peningkatan daya saing industri manufaktur; 4) Revitalisai pertanian; 5) Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah; 6) Peningkatan pengelolaan BUMN; 7) Peningkatan ilmu pengethauan dan teknologi; 8) Perbaikan iklim ketenagakerjaan; serta 9) Pemantapan stabilitas ekonomi makro. Agenda pemberdayaan masyarakat: Agenda utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah pemberdayaan masyarakat, konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian Pemberdayaan Masyarakat dan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat, dan tahap selanjutnya muncul istilah Community Driven Development yang diterjemahkan sebagai pembangunan yang diarahkan masyarakat atau diistilahkan pembangunan yang digerakkan masyarakat.

Serangkaian dengan hal tersebut di atas, maka permasalahan-permaslahan nyata yang terjadi di Indonesia adalah konsumsi penduduk, kemiskinan yang bersifat multidimensi, dan kesenjangan antarwilayah. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan empat strategi, yaitu: 1. Strategi pertumbuhan yang berkualitas (quality growth); 2. Strategi peningkatan akses pelayanan dasar bagi keluarga miskin (accesbility to basicservice); 3. Strategi perlindungan sosial (social protection); serta 4. Strategi pemberdayaan masyarakat (community development).

2.5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014


Presiden RI telah meluncurkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dalam bentuk peraturan Presiden (Perpres) No 5 tahun 2010. Para menteri KIB II dan Kepala UKP4, Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), para Gubernur seluruh Indonesia, Staf Khusus Presiden , Kepala LPNK , dan kepala Bappeda seluruh Indonesia turut hadir menyaksikan peluncuran perpres tersebut. Penyusunan RPJMN ini merupakan tugas pemerintah yang diamanatkan kepada Bappenas dan tertuang dalam UU No 25 Tahun 2004 tentang System Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang menyatakan bahwa dokuimen perencanaan jangka menengah ditetapkan dengan Peraturan Presiden paling lambat 3 bulan setelah Presiden dilantik.

12

Perencanaan yang disusun didalam dokumen tersebut merupakan penerjemahan dari visi dan misi presiden dan wakil presiden terpilih, serta mengakomodasi arahan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.,yaitu memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi seta penguatan daya saing perekonomian. RPJMN merupakan tahap kedua dari RPJPN yang ditetapkan melalui UU Nomor 17 Tahun 2007. RPJMN 2010-2014 disusun dalam 3 buku yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Buku I memuat strategi, kebijakan umum dan kerangka ekonomi makro yang merupakan penjabaran dari visi dan misi presiden dan wakil presiden yaitu terwujudnya Indonesia yang sejahtera , Demokratis dan Berkeadilan. Untuk mewujudkan visi tersebut telah disusun 3 misi jangka menengah, yaitu pertama, melanjutkan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera , kedua, memperkuat pilar-pilar demokrasi; danketiga, memperkuat dimensi keadilan di semua bidang. Buku II memuat rencana pembangunan yang mencakup bidang-bidang kehidupan masyarakat sebagaimana tertuang dalam RPJPN 2005-2025 yang bertema memperkuat sinergi antarbidang pembangunan dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional yang tercantum dalam buku I. Dalam buku II juga ditekanka 4 isu lintas bidang., yaitu penanggulangan kemiskinan, perlindungan anak, perubahan iklim, serta pembangunan kelautan berdimensi kepulauan. Buku III menguraikan pembangunan wilayah Indonesia, yang dibagi kedalam 7 wilayah pembangunan, yaitu wilayah Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, serta Papua. Strategi dan arah kebijakan pengembangan wilayah jangka menengah adalah pertama,mendorong pertumbuhan wilayah-wilayah potensi diluar JawaBali dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan di wilayah Jawa-Bali; kedua,meningkatkan keterkaitan antar wilayah melalui peningkatan perdagangan antar wilayah untuk mendukung perekonomian; dan ketiga, meningkatkan daya saing daerah melalui pengembangan sector-sektor unggulan di tiap wilayah. Semua rencana kerja ini disusun lebih realistis dan implementatif.Rencana kerja yang disusun dilengkapi dengan indicator dan sasaran yang terukur sehingga memudahkan pemantauan dan evaluasi kinerja, serta meningkatkan akuntabilitas dari pelaksanaan rencana tersebut. Di dalam penyusunannya, dokumen perencanaan ini telah diupayakan semaksimal mungkin untuk dapat mengakomodasikan dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Dokumen ini menampung 3 hal utama, pertama, visi dan misi presiden dan wakil presiden; kedua,pelaksanaan National Summit yang bertujuan untuk mendapatkan masukan dari stakeholders; serta ketiga, pelaksanaan Musrenbangnas RPJMN 2010-2014 yang bertujuan untuk menyosialisasikan 11 program Prioritas Pembangunan Nasional dan mendapatkan masukan dari kementerian/lembaga ,pemerintah daerah, dunia usaha, serta masyarakat luas.

13

RPJMN ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan acuan bagi para pemangku kepentingan dan pelaksanaan pembangunan. Untuk pelaksanaan lebih lanjut, RPJMN akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang akan menjadi pedoman bagi penyusunan RAPBN 2011 yang akan kita mulai segera untuk dapat mewujudkan visi pembangunan jangka menengah kita , yaitu terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan.

14

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Sebagai masyarakat bangsa Indonesia yang telah mempelajari dan memahami kita dapat menarik kesimpulan bahwa politik dan strategi nasional Indonesia dapat dilaksanakan di segala bidang . Hal itu dilakukan untuk memajukan seluruh aspek kehidupan di Indonesia . Kemudian , Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999-2004 yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat 1999 harus menjadi acuan penyelenggaraan negara bagi lembaga-lembaga tinggi negara dan segenap rakyat Indonesia . Selain itu pelaksanaan politik dan strategi nasional di Indonesia di tentukan oleh tujuh unsur pokok yang telah kita bahas sebelumnya .

15

DAFTAR PUSTAKA

Tim dosen mata kuliah PKN Universitas Hasanuddin. Pendidikan Kewarganegaraan. Makassar http://aldidoniprabowo.blogspot.com/2012/03/politik-pembangunan-nasional-dan.html http://andri94yana.blogspot.com/2012/05/politik-dan-strategi-nasional.html http://waysul.wordpress.com/2012/04/08/politik-dan-strategi-nasional/ http://jaenudinarc92.blogspot.com/2012/06/babiv-politik-dan-strateginasional.html http://ediwahyudiug.blogspot.com/2012/04/pengertian-politik-danstrategi.htmlhttp://melisa07.blogspot.com/2011/05/stratifikasi-politik-nasional.html http://stupefyhorcruxes.blogspot.com/2011/05/politik-dan-strategi-nasional.html

16

Anda mungkin juga menyukai