Anda di halaman 1dari 17

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dunia yang sekarang makin berkembang mengharuskan kita sebagai penghuninya untuk berkembang juga. Membuat keputusan, kedengarannya sederhana akan tetapi membuat sebuah keputusan mencakup sebuah ruang lingkup yang sangat luas karena merupakan aspek mayoritas dalam kehidupan manusia sehari-hari.

1.2 Tujuan Tujuan dari dibuatnya paper ini adalah jika seseorang mengerti tentang proses untuk membuat keputusan dan punya perangkat untuk mencapai perbandingan yang realistik dari antara beberapa alternatif, oran gitu akan dapat membuat keputusan yang lebih baik.

BAB 2 ISI

2.1 Orang-orang dikelilingi oleh masalah Jika dunia kita perhatikan dengan seksama, dunia disekitar kita sudah dengan jelas mendemonstrasikan kalau kita telah dikelilingin oleh lautan masalah. Hanya dalam satu hari, masalah mulai bermunculan dari mulai jam alarm berbunyi: Haruskah Joe mematikan alarmnya? Ya, benda itu benar-benar sangat berisik sekali. Wow! Baru terbangun untuk tiga detik dan sudah membuat sebuah keputusan pertama pada hari itu. Haruskah Joe bangun dan pergi bekerja hari ini? Ada lagi dua pertanyaan yang membutuhkan paling sedikit dua buah keputusan, untuk keputusan yang lebih pagi, terlihat lebih baik untuk membagi pertanyaan yang ada satu per satu. Haruskah Joe bangun? Tentu saja kecuali dia berencana untuk hanya berbaring disana selamanya, untuk beberapa kondisi pertanyaan tersebut harus dijawab ya. Haruskah joe pergi bekerja? Semuanya tergantung pada hari apa itu dan misalkan joe ada pekerjaan entah dia dibutuhkan dalam pekerjaannya, jika dia butuh pemasukan dan jika dia masih ingin punya pekerjaan atau tidak. Pengambilan keputusan yang rasional merupakan proses yang komplek. Delapan step rational decision making proses: 1. Mengenal Permasalahan 2. Definisikan Tujuan 3. Kumpulkan Data yang Relevan 4. Identifikasi alternative yang memungkinkan (feasible) 5. Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternatif terbaik 6. Modelkan hubungan antara kriteria, data dan alternatif 7. Prediksi hasil dari semua alternatif 8. Pilih alternatif terbaik

Dalam proses pengambilan keputusan, kita tidak dapat dengan mudah melakukan prediksi akan dampak ke depannya. Oleh karena itu, dalam menentukan keputusan kita pun harus memperhatikan prinsip-prinsipnya, antara lain: 1. Gunakan suatu ukuran yang umum (misal, nilai waktu uang, nyatakan segala sesuatu dalam bentuk moneter ($ atau Rp) 2.Perhitungkan hanya ada pada saat memiliki perbedaannya:

-Sederhanakan alternatif yang dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya umum -Sunk cost (biaya yang telah lewat) dapat diabaikan 3. Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara terpisah (misal keputusan finansial dan investasi) 4. Ambil sudut pandang sistem (sektor swasta atau sektor publik) 5. Gunakan perencanaan ke depan yang umum (bandingkan alternatif dengan bingkai waktu yang sama) Secara umum pengambilan keputusan adalah upaya untuk menyelesaikan masalah dengan memilih alternatif solusi yang ada .Sebagai seni, PK adalah proses mengambil keputusan pada situasi dan kondisi yang berbeda (karena adanya keragaman yang bersifat unik)Sebagai ilmu, PK adalah suatu aktivitas yang memiliki metode, cara, dan pendekatan tertentu secara sistematis, teratur dan terarah. Keputusan dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1. Programmed Decision: Prosedur khusus yang dikembangkan menangani untuk masalah yang rutin dan berulang-ulang. 2. Nonprogrammed Decision: Keputusan yang bersifat baru dan tdk terstruktur, diperlukan pada situasi permasalahan yang unik dan komplek.

Tabel 1. Tabel Perbandingan Tipe Keputusan Masalah muncul dalam tiga macam kelompok luas yaitu: 1.Masalah simpel Masalah yang dikategorikan sebagai masalah yang kesulitannya lebih sedikit dari sebelumnya yaitu saat menentukan bahan-bahan untuk makan pagi tidaklah mudah, masalahnya tidak terlihat cukup penting. Kenyataannya saat dibandingkan dengan masalah yang lebih komplex, itu tidak terlihat cukup bermasalah sama sekali. Walau bagaimanapun tidaklah jelas jika pendapat yang secara langsung adalah pemecahan masalah yang sungguh simpel. Coba bandingkan orang-orang yang merokok walaupun mereka sepenuhnya sadar kalau merokok itu berbahaya bagi kesehatan. Masalahnya walaupun terlihat sederhana, punya banyak masalh sosial dan psikologikal yang komplex. 2. Masalah menengah Masalah pada tingkat ini memiliki komplektisitas yan tertuju pada ekonomi. Pemilihan antara manual dan mesin semi otomatis adalah uraian secara singkat mengenai situasi pembuatan keputusan yang terjadi pada bidang ekonomi. Sebuah

mesin semi otomatis menunjukan bahwa akan memiliki tenaga kerja yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang manual. Terlebih lagi dalam masalah ini apa perlu dipekerjakan seorang pekerja mesin tersebut dalam pemutusan hal ekonomis seperti aspek sosial. 3. Masalah kompleks Masalah komples memiliki klasifikasi yang lebih tinggi dimana kami menemukan masalahnya yang memang kompleks. Mereka menunjukkan gabungan dari ekonomi, politik dan kemanusiaan walaupun hidup tapi memiliki faktor yang tidak dapat diprediksi. 2.1.1 Peran analisis ekonomi teknik Masalah seperti apa yang dapat dipecahkan dengan analisis ekonomi teknik? Pengklasifikasian kami pada sebuah masalah mensugestikan bahwa mereka yang mengangkap masalah sederhana dapat diselesaikan dengan cepat dengan satu kepala, tidak begitu diperlukan untuk menggunakan metode analisis untuk

mencapai solusinya. Ilmu Ekonomi Teknik merupakan perpaduan antara Ilmu Ekonomi dan Ilmu Teknik. Ilmu ini dipakai sebagai alat untuk menentukan kelayakan suatu proyek serta untuk mengevaluasi pengambilan kebijkan pembangunan dalam sudut pandang ekonomi. Dengan alat ini kajian dan studi suatu ide diterjemahkan dalam suatu bentuk proyek pembangunan, dianalisis kemudian muncul berbagai alternatif dan rekomendasi yang layak secara ekonomi. Dengan asumsi bahwa ekonomi teknik dapat dipakai oleh para penentu kebijakan, investor, praktisi serta pakar lainnya yang terlibat dalam rekayasa pembangunan, maka buku ini lebih diorientasikan pada masalah-masalah praktis. Berdasarkan hal ini maka teori diuraikan sesederhana dan sesedikit mungkin dengan titik berat pada masalah yang terjadi di lapangan sehingga hampir pada semua pembahasan teori diberikan contoh-contoh soal untuk memudahkan dalam memahaminya.

Menurut Eva F. Karamah, ekonomi teknik berfungsi untuk mengetahui konsekuensi keuangan dari produk, proyek, dan proses-proses yang dirancang oleh insinyur dan membantu membuat keputusan rekayasa dengan membuat neraca pengeluaran dan pendapatan yang terjadi sekarang dan yang akan datang menggunakan konsep nilai waktu dari uang.(3) Ekonomi teknik melibatkan proses formulasi, estimasi, dan evaluasi hasil ekonomi setelah alternatif-alternatif untuk mencapai tujuan tertentu tersedia sehingga dapat dikatakan pula bahwa ekonomi teknik merupakan kumpulan dari teknik perhitungan matematis yang menyederhanakan perbandingan dalam hal ekonomi.(4) Dunia usaha saat ini lebih banyak bertumpu pada aspek teknis dimana para sarjana dituntut meningkatkan keterampilan tidak saja dalam bidang manajemen akan tetapi dalam bidang teknis operasional usaha itu sendiri. Secara umum setiap organisasi usaha akan selalu melakukan berbagai aktivitas yang terkait dengan produksi barang atau jasa dengan harga yang kompetitif, pengembangan produk atau jasa yang efektif dan efisien, tingkat keuntungan yang memadai sepadan dengan investasi yang dikeluarkan dan upaya mempertahankan usaha agar berkesinambungan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Berdasarkan hal tersebut calon sarjana Teknik Mesin perlu dibekali pengetahuan yang berkaitan dengan manajemen kuantitatif berupa pengetahuan ekonomi teknik, agar mereka mampu mengalokasikan sumberdaya perusahaan dalam batasan waktu, modal, personalia, material, mesin dan faktor pendukung usaha lainnya dengan efektif dan efisien dengan mempertimbangkan profitabilitas, faktor resiko dan ketidak pastian yang mungkin akan dihadapi dalam bidang pekerjaannya nanti. Kriteria dalam menentukan hasil ekonomi:

Efisiensi (efisiensi alokatif), ekonomi efisien memproduksi kebutuhan masyarakat dengan biaya serendah mungkin.

Ekuitas, keadilan dari hasil ekonomi. Pertumbuhan ekonomi, peningkatan output total dalam perekonomian. Stabilitas ekonomi, kondisi kestabilan atau peningkatan dari output diiringi inflasi rendah dan pemanfaatan penuh sumber daya. Fundamental Principles of Engineering Economics

-Principle 1: mendekati nilai uang lebih berharga daripada menjauhi. -Principle 2: yang penting adalah perbedaan-perbedaan diantara berbagai alternatif. -Principle 3: penerimaan marginal harus melebihi biaya marginal. -Principle 4: tambahan resiko tidak akan diambil tanpa ada tambahan return yang diharapkan. Prinsip Ekonomi Teknik Kembangkan alternatif-alternatif Perhitungkan hanya perbedaan Gunakan sudut pandang yang konsisten Gunakan suatu ukuran yang umum Perhatikan semua kriteria yang relevan Buat ketidakjelasan menjadi jelas (eksplisit) Tinjau kembali keputusan yang diambil Kurva peningkatan produktivitas Dari gambaran ini dapat dilihat ekonomi teknik melibatkan pertimbanganyang sangat teknis. Jadi ekonomi teknik melibatkan analisis secara teknis,dengan menitik-beratkan pada aspek ekonomi dan memiliki tujuan dalam membantu pengambilankeputusan.Oleh karena itu, dalam mengambil keputusan untuk melakukan seorangwirausaha harus dapat mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yangtepat bukan keputusan yang tanpa pertimbangan. Tentunya, untuk mengambil keputusan yang tepat, diperlukan dasar-dasar pertimbangan. Dasar-dasar pertimbangan itulah yang disebut dengan alternatif-alternatif dalam mengambilkeputusan.

2.2Proses pembuatan keputusan Definisi Rasionalisasi yang paling sering digunakan dalam pengambilan keputusan adalah bahwa hal tersebut merupakan rencana tujuan. Jika sebuah rencana dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka keputusan dikatakan rasional, tetapi, terdapat banyak komplikasi untuk tes rasionalitas yang sederhana. Pada awalnya, sulit untuk memisahkan rencana dari tujuan karena yang nyata mungkin hanya merupakan rencana untuk tujuan di masa depan. Ide ini umumnya disebut rangkaian atau hierarki rencana-tujuan. Simon menunjukkan bahwa "hierarki rencana-tujuan. merupakan rangkaian yang jarang terhubung dan terintegrasi sepenuhnya. Hubungan antara aktivitas organisasi dan tujuan akhir kerap kali tidak jelas, atau tujuan akhir tidak sepenuhnya dirumuskan, atau terdapat konflik internal dan kontradiksi antara tujuan akhir, atau antara rencana yang dipilih untuk mempertahankan tujuan. Selain komplikasi yang berhubungan dengan rangkaian rencana-tujuan, ada kemungkinan konsep tersbut tidak terpakai. Pengambilan keputusan yang relevan dengan ekonomi nasional mendukung posisi ini. Pembuat keputusan yang mencari penyesuaian rasional dalam sistem ekonomi mungkin menghasilkan hasil akhir yang tidak diinginkan atau yang tidak dapat diantisipasi. Simon juga memperingatkan bahwa analisis rencana-tujuan yang sederhana mungkin menghasilkan kesimpulan yang tidak akurat. Salah satu cara untuk mengklarifikasi rasionalitas rencana-tujuan adalah menggunakan keteraagan tambahan yang tepat dan berkualitas pada berbagai jenis rasionalitas. Hal tersebut menunjukkan rasionalalisasi objektif dapat diterapkan pada keputusan yang memaksimalkan nilai dalam situasi tertentu. Rasionalisasi subjektif dapat digunakan jika keputusan memaksimalkan hasil dalam kaitannya dengan pengetahuan subjek tertentu. Rasionalitas dengan sengaja dapat diterapkan pada keputusan di maana penyesuaian rencana untuk tujuan merupakan proses dengan sengaja. Keputusan dianggap rasional saat penyesuaian rencana pada tujuan dicari oleh individu atau organisasi; keputusan dianggap rasional

secara organisasi jika dimaksudkan untuk tujuan organisasi; dan keputusan dianggap rasional secara personal jika diarahkan pada tujuan pribadi. Terdapat banyak model deskriptif dari perilaku pengambilan keputusan. Akibatnya, hal ini menjadi model untuk banyak perilaku pengambilan keputusan manajemen. Model berusaha mendeskripsikan secara teoritis dan realistis bagaimana manajer praktik mengambil keputusan. Secara khusus, model berupaya menentukan seberapa rasional pembuat keputusan manajemen. Model berkisar dari rasionalitas lengkap, seperti dalam kasus model rasionalitas ekonomi klasik, sampai sepenuhnya tidak rasional, seperti dalam kasus model sosial

1. Model Rasionalitas Ekonomi Model ini berasal dari model ekonomi klasik di mana pembuat keputusan sepenuhnya rasional daam, segala hal. Berkaitan dengan aktivitas

pengambilan keputusan, terdapat asumsi: a. Keputusan akan sepenuhnya rasional dalam hal rencana-tujuan. b. Terdapat sistem pilihan yang lengkap dan konsisten yang memungkinkan pemilihan alternatif c. Kesadaran penuh terhadap semua kemungkinan alternatif. d. Tidak ada batasan pada kompleksitas komputasi yang dapat ditampilkan untuk menentukan alternatif terbaik. e. Probabilitas kalkulasi tidak menakutkan ataupun misterius. Model rasionalitas ekonomi pembuat keputusan selalu berusaha

memaksimalkan hasil dalam perusahaan bisnis, dan keputusan akan diarahkan kepada titik p maksimum di mana biaya marjinal sama dengan pendapatan marjinal (MC = MR).

Banyak ekonom dan ahli teori keputusan kuantitatif tidak menyatakan bahwa gambaran ini merupakan model perilaku pengambilan keputusan modern yang deskriptif dan realistis. tetapi banyak sekolah bisnis mengajarkan model rasional dan metode kuantitatif, karena itu banyak manajer masih menyamakan pengambilan keputusan manajemen yang "baik" dengan pendekatan tersebut. Akan tetapi, kesetiaan pada pendekatan ini bisa berbahaya dan mungkin menyebabkan banyak masalah. Seperti dinyatakan oleh Peters dan Waterman dalam buku In Search of Excellence: "Pendekatan alterratif dan rasional pada manajemen mendominasi sekolah bisnis. Pendekatan tersebut mencari

pembenaran yang terpisah dan analitis untuk semua keputusan. Hal ini bisa saja salah dan membuat kita sangat tersesat. Secara jelas, Peters dan Waterman tidak mengatakan "buang yang buruk," dan tidak mengki model rasional. Model rasional telah terbentuk dan akan terus memberi kontribusi signifikan un pengambilan keputusan yang efektif. Misalnya, tenaga pemasaran yang paling sukses, seperti Pro & Gamble, CheesebroughPond's, dan Ore-Ida, terkenal dengan pendekatan rasional mereka , menggunakan dukungan kuantitatif. Inti yang dicapai Peters dan Waterman adalah bahwa mc rasional bukan menjadi akhir pengambilan keputusan secara efektif dan jika terdapat perbedaan, tersebut menyebabkan kesalahpahaman dan mengganggu proses pengambilan keputusan.

2. Teknik Rasional Modern: ABC, EVA, dan MVA Baru-baru ini, teknik akuntansi dan finansial tradisional yang berdasarkan model rasionalitas ekonomi telah mengalami perubahan radikal. Misalnya, perusahaan terkenal seperti Daimler-Chrysler, Union Carbide, Hewlett-Packard, dan General Electric telah beralih ke jenis akuntansi yang baru. Untuk mengelola biaya dengan lebih baik, mereka menggunakan activity-based costing, atau disebut ABC. Secara tradisional, akuntansi mengidentifikasi biaya menurut kategori pengeluaran (misalnya, gaji, suplai, dan biaya tetap). Sebaliknya, ABC

menentukan biaya menurut apa yang dibayar untuk tugas berbeda yang dikerjakan karyawan. Dalam ABC, biaya yang berhubungan dengan aktivitas seperti memproses pesanan penjualan, mempercepat pesanan pemasok dan atau pelanggan, memecahkan masalah kualitas pemasok dan atau masalah

pengantaran, dan memperlengkapi mesin, dihitung. Metode ABC dan tradisional mencapai biaya yang sama, tetapi ABC memberi pembuat keputusan rincian data biaya yang jauh lebih akurat. Misalnya, B2B (bisnis untuk bisnas menggunakan internet ternyata mengurangi akuisisi dan distribusi biaya perusahaan yang diidentifikasi, dan di Hewlet Packard, saat ABC menunjukkan bahwa pengujian desain dan bagian baru sangat mahal, maka tehnisi segera mengubah rencana pada komponen yang memerlukan sedikit pengujian, dengan demikian sangat memperkecil biaya. 3. Model Sosial Pada sisi yang berlawanan dengan model rasionalitas ekonomi adalah model sosial yang digambarkan psikologi. Sigmund Freud memandang manusia sebagai sekumpulan perasaan, emosi, dan naluri, dengan perilaku yang dipandu oleh keinginan yang tidak disadari. Secara jelas, jika ini merupakan deskripsi yang lengkap, maka orang akan tidak dapat membuat keputusan yang efektif. Meskipun banyak psikolog kontemporer memperdebatkan deskripsi manusia Freudian, hampir semuanya sependapat bahwa pengaruh psikologi mempunyai dampak signifikan pada perilaku pengambilan keputusan.

Selanjutnya, tekanan dan pengaruh sosial mungkin menyebabkan manajer membuat keputusan yang tidak rasional. Eksperimen konformitas yang dilakukan oleh Solomon Asch menunjukkan ketidakrasionalan manusia. Studinya

menggunakan 7 kelompok dengan masing-masing 9 subjek. Mereka diberitahu bahwa tugas mereka adalah membandingkan panjang garis. Semua kecuali satu 'subjek' dalam setiap kelompok mempunyai eksperimenter yang diatur sebelumnya agar ada 12 jawaban yang salah dari 18 percobaan penilaian garis. Sekitar 37 persen dari 123 mahasiswa yang naif menyerah pada tekanan kelompok dan memberikan jawaban yang salah pada 12 situasi tes. Dengan kata

lain, lebih dari sepertiga subjek eksperimen memberikan jawaban yang mereka tahn adalah salah.

2.3 Penentuan keputusan teknik Keputusan engineering adalah suatu kerangka kerja yang menyatukan terbaik untuk organisasi pengambilan keputusan . Hal ini

sejumlah praktik

didasarkan pada pengakuan bahwa, dalam banyak organisasi, pengambilan keputusan dapat ditingkatkan jika pendekatan yang lebih terstruktur yang digunakan. Keputusan rekayasa berusaha untuk mengatasi pengambilan keputusan "langit-langit kompleksitas", yang ditandai oleh ketidaksesuaian antara

kecanggihan pengambilan keputusan organisasi praktek dan kompleksitas situasi di mana keputusan harus dibuat. Dengan demikian, ia berusaha untuk memecahkan beberapa permasalahan kompleksitas dan organisasi. Dalam yang diidentifikasi di sekitar teori pengertian ini, rekayasa keputusan

merupakan aplikasi praktis dari bidang sistem yang kompleks , yang membantu organisasi untuk menavigasi sistem yang kompleks di mana mereka menemukan diri mereka sendiri. Keputusan rekayasa juga dapat dianggap sebagai kerangka yang membawa maju analisis teknik ke desktop pembuat keputusan non-ahli, serta menggabungkan, dan kemudian memperluas, penalaran induktif dan mesin belajar teknik untuk mengatasi masalah diartikulasikan dalam teori swan Hitam . Keputusan rekayasa pendukung percaya bahwa banyak organisasi terus membuat keputusan yang buruk Sebagai tanggapan, rekayasa keputusan berusaha untuk menyatukan sejumlah pengambilan keputusan praktik terbaik , dijelaskan lebih rinci di bawah. Rekayasa Keputusan didasarkan pada pemahaman bahwa adalah mungkin untuk merancang keputusan sendiri, menggunakan prinsip yang sebelumnya digunakan untuk merancang objek lebih nyata seperti jembatan dan bangunan. [4] Penggunaan bahasa desain visual yang mewakili keputusan merupakan elemen penting dari rekayasa keputusan, karena menyediakan bahasa umum intuitif mudah dipahami oleh semua peserta keputusan. Sebuah metafora

visual meningkatkan

kemampuan

untuk

alasan

tentang

sistem

yang

kompleks serta untuk meningkatkan kerjasama . Selain desain keputusan visual, ada dua aspek lain dari disiplin ilmu teknik yang membantu adopsi massal. Ini adalah: 1) penciptaan bahasa bersama elemen desain dan 2) penggunaan metodologi umum atau proses, seperti digambarkan dalam diagram di bawah.

Gambar 1. Unsur-Unsur Rekayasa Keputusan Sembilan faktoryang menentukan pembuatan keputusan seorang engineer adalah: 1. Kesadaran akan masalah yang dihadapi 2. Definisi dari tujuan 3. Penyusunan data yang relevan 4. Identifikasi dari alternatif 5. Pemilihan dari alternatif yang ada 6. Konstruksi dari model

7. Prediksi pengeluaran untuk setiap alternatif 8. Memilih alternatif terbaik untuk memenuhi objektif 9. Meposting hasil 2.3.1 Contoh Soal

1. Sebuah agregat campuran konkrit dibutuhkan untuk menampung sedikitnya 31% pasir sesuai dengan volume yang ditentukan untuk batching. Satu sumber material dimana memiliki 25% pasir dan 75% agregat kasar, menjual untuk $3 tiap kubik meter. Sumber lainnya yang mempunyai 40% pasir dan 60% agregat kasar menjual $4.40 tiap meter kubik. Tentukan cost terkecil tiap meter kubib dari agregat campuran. Solusi: Cost terendah dari agregat campuran akan menghasilkan kegunaan maksimal dari material berharga lebih rendah. Material yang berharga lebih tinggi akan digunakan untuk meningkatkan proporsi dari pasir sampai level terkecil 31%. X= porsi dari agregat campuran dari $3/m3 1-x= porsi dari agregat campuran dari $4.40/m3 Sand balance X(0.25) + (1-x) (0.40) = 0.31 0.25x + 0.40 0.4x = 0.31 X= (0.31- 0.40)/(0.25- 0.40) X= 0.60 Dimana agregat campuran itu menampung 60% materi dari $3.00/m3 40% materi dari $4.40/m3 Harga terendah tiap meter kubik dari agregat campuran yaitu: = 0.60 ($3.00) + 0.40($4.40) = 1.80 + 1.76 = $3.56/m3

2. Sebuah bagian mesin dimanufaktur pada unit dengan harga 40 sen untuk material dan 15 sen untuk tenaga kerja. Sebuah investmen sebesar 500000$ dibutuhkan. Pnggilan pemesanan untuk 3 juta benda. Ditengah jalan menuju order,ada metode baru untuk manufakturnya yang dapat memberi efek menurunkan cost unit menjadi 34sen untuk material dan 10 sen untuk tenaga kerja tapi akan membutuhkan 100000$ untuk tooling. Jika semua harga peralatan dan lainnya adalah 350% dari harga tenaga kerja, akankah terjadi keuntungan pada perubahan tersebut? Solusi: Alternatif A: melanjutkan metode sebelumnya Material cost Tenaga kerja Cost lain 1.500.000 x 0.40 = $600,000 1.500.000x 0.15 = 225,000 2.50 x tenaga kerja= 562,500 $1,387,500

Cost for remaining 1500000

Alternatif B: menggunakan perubahan metode Tooling Material cost Tenaga kerja Cost lain = $100,000 1.500.000 x 0.34 = $510,000 1.500.000x 0.10 = 150,000 2.50 x tenaga kerja= 375,000 $1135,000

Cost for remaining 1500000

Sebelum membuat keputusan terakhir, harus memeriksa harga lain untuk melihat kalau mereka kenyataan bervariasi sesuai harga tenaga kerja. Misalkan mereka begitu, keputusannya sudah seharusnya dengan mengubah metode.

BAB 3 KESIMPULAN

Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan fungsi manajemen. Misalnya, saat manajer merencanakan, mengelola, mengontrol, mereka membuat keputusan. Akan tetapi, ahli teori klasik tidak menjelaskan peng keputusan tersebut secara umum.

Kebanyakan pembahasan proses pengambilan keputusan terbagi dalam beberapa langkah. Hal ini dapat ditelusuri dari ide yang dikembangkan Herbert A. Simon, ahli teori kepufusan dan organisasi yang memenangkan hadiah Nobel, yang mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan: l. Aktivitas inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence," Simon mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan keputusan. 2. Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan analisis masalah. 3. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari yang tersedia

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu Luthns, Fred. 2005, Perilaku Organisasi. Penerjemah Andhika Yuwono, Yogyakarta: Andi) Fred Luthns, 2005, Perilaku Organisasi. Penerjemah Andhika Yuwono, Yogyakarta: Andi Handoko, T. Hani. Manajemen, Edisi Kedua. BPFE: Yogyakarta. 2000. Robbins. Stepen P. 2003. Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarat : PT Indeks Usmara. 2005 Handbook of Organizations, Kajian dan Teori Organisasi. Yogyakarta. Penerbit : Amara Books

Anda mungkin juga menyukai