Konsep Dasar
Konsep Dasar
konsepsi yang dapat hidup (bayi),plasenta dan selaput ketuban, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar.
Proses terjadi pada usia kehamilan > 37 minggu,bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu 18 jam.
Beberapa Istilah
Gravida Para
In partu
: Wanita yang sedang hamil : Wanita pernah melahirkan bayi yang dapat hidup (viable) : Wanita yang sedang berada dalam proses persalinan
1. Teori Penurunan Hormon : kadar progesteron menurun dan estrogen meningkat mendadak,
Progesteron penenang bagi otot uterus,1-2 mg sebelum partus Estrogen merangsang otot polos,transisi sebelum diambil alih oleh okitosin
2.
3.
Teori Iritasi Mekanik : dibelakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus Frankenhauser). Bila ganglion digeser & ditekan mis: kepala, menjadi stimulasi (pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus. Teori Distensi Rahim : Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan Iskemia otot-otot uterus sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenter
4.
Teori Plasenta menjadi tua : Menurunnya fungsi plasenta menurunnya hormon progesteron mengakibatkan peningkatan aktifitas Corticotropin Releasing Hormon (CRH), prostaglandin, relaxin menjadi pencetus rangsangan untuk proses persalinan (DIAGRAM)
Oksitosin dikeluarkan oleh hipofisis posterior
5.
Kala 2
Kala 3 Kala 4
Fase Laten
Dimulai sejak awal berkontraksi yg menyebabkan penipisan & pembukaan servik secara bertahap Berlangsung hingga servik membuka kurang dari 4 cm Pada umumnya,fase laten berlangsung hampir/hingga 8 jam
Fase Aktif
Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (adequat/memadai 3x/lebih dalam 10 menit,berlangsung selama 40 detik/lebih) Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap/10 cm terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara/primigravida) atau 1cm-2cm (multipara) Terjadi penurunan bagian terbawah janin
Pematangan dan pembukaan serviks (cervical effacement) pada primigravida berbeda dengan pada multipara : 1. Pada primigravida terjadi penipisan serviks lebih dahulu sebelum terjadi pembukaan - pada multipara serviks telah lunak akibat persalinan sebelumnya, sehingga langsung terjadi proses penipisan dan pembukaan
2. Pada primigravida, ostium internum membuka lebih dulu daripada ostium eksternum (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran kecil di tengah) 3. Pada multipara, ostium internum dan eksternum membuka bersamaan (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti garis lebar)
Kala II Persalinan
Batasan
Dimulai ketika pembukaan servik sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. (kala pengeluaran) Multi : Bayi lahir dalam 60 menit Primipara : Bayi lahir dalam 120 menit
Persalinan kala IV
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu
Tujuan asuhan pada persalinan disesuaikan dengan masing-masing tahapan pada persalinan
1. Mendukung ibu dan keluarga secara fisik dan emosional selama persalinan dan kelahiran 2. Membuat diagnosa,menangani komplikasi dengan cara pemantauan ketat dan deteksi dini selama persalinan dan kelahiran 3. Merujuk ibuuntuk mendapatkan asuhan spesialis jika perlu
4. Memberikan asuhan yang akurat kepada ibu, dengan intervensi minimal,sesuai dengan tahapan persalinan 5. Memperkecil resiko infeksi dengan melaksanakan pencegahan infeksi yang aman 6. Selalu memberitahukan kepada ibu dan keluarganya mengenai kemajuan,adanya penyulit maupun intervensi yang akan dilakukan dalam persalinan
7. Memberikan asuhan yang tepat untuk bayi segera setelah lahir 8. Membantu ibu dengan pemberian ASI dini