Anda di halaman 1dari 2

Bunga Indah Sari / 110405082

NERACA ELEMEN

A. Sifat dan Persamaan Umum Neraca Elemen Neraca elemen merupakan salah satu metode perhitungan neraca massa suatu system pemroses. Neraca elemen pada umumnya digunakan apabila dalam system pemroses terdapat stoikiometri reaksi yang tidak diketahui atau sangat kompleks. Pada neraca elemen, system dengan reaksi dapat dihitung secara langsung tanoa harus mengetahui nilai laju reaksi, r, karena pada dasarnya suatu reaksi merupakan penyusunan ulang atom-atom tanpa mengurangi atau menambah jumlahnya. Dengan kata lain, prinsip perhitungan neraca massa system dengan atau tanpa reaksi menggunakan neraca elemen akan sama dengan perhitungan system tanpa reaksi menggunakan neraca komponen. Inilah yang membedakan meode perhitungan neraca komponen dengan neraca elemen. Dilihat dari jumlah persamaan reaksi dan laju reaksi yang dibutuhkan untuk menggambarkan pembentukan senyawa kimia di atas maka jelas bahwa penggunaan neraca elemen lebih sederhana daripada neraca komponen. Hal ini disebabkan oleh : 1. Jumlah persamaan neraca komponen yang lebih banyak dari neraca elemen sehingga variable-variabel yang belum diketahui dalam suatu persamaan neraca elemen lebih banyak. 2. Persamaan neraca elemen seringkali lebih sulit diselesaikan karena melibatkan lebih banyak variable yang tidak diketahui. Pada system tunak yang melibatkan S komponen yang tersusun dari sejumlah E elemen maka jumlah elemen e pada komponen s adalah es Ns, dimana merupakan koefisien elemen e pada komponen s. Karena jumlah elemen e dalam suatu system selalu tetap maka persamaan laju pembentukan molarnya adalah : N = 0, e=1,., E Dengan kata lain penjumlahan seluruh persamaan neraca elemen akan menghasilkan persamaan neraca total. Oleh karena itu, dari sejumlah E persamaan neraca elemen dan neraca total maksimum hanya sejumlah E persamaan yang TTSL. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah walaupun setiap elemen dalam system yang mengandung E elemen dapat menghasilkan persamaan neraca elemen namun terkadang terdapat persamaan yang TSL sehingga persamaan neraca elen yang TTSL akan kurang dari E.

CONTOH SOAL Propilen C3H6 dapat diproduksi melalui dehidrasi katalik propan, C3H8. Namun sejumlah reaksi samping juga terjadi dalam reactor yang menghasilkan sejumlah senyawa hidrokarbon yang lebih ringan selain adanya deposisi karbon di permukaan katalis. Deposisi karbon akan mengurangi efektivitas katalis sehingga perlu dilakukan regenerasi katalis secara berkala dengan membakar akumulasi karbon. Dalam laboratorium dengan kondisi yang telah ditetapkan, sejumlah 58,2 mol/hari propan murni dimasukkan ke dalam reactor sehingga menghasilkan campuran gas dengan komposisi 45% propan, 20% propilen, 6% etana, 1% etilen, 3% metan, dan 25% hydrogen. Berdasarkan data tersebut maka perkirakan laju deposisi karbon pada katalis! Penyelesaian Diagram alir proses Reaktor N1 C3H8 N2 45% C3H8 20% C3H6 6% C2H6 1 % C2H4 3 % CH4 25% H2

N3

Persamaan Neraca Elemen H : 8N1 = 8(0,45 N2)+ 6(0,20N2) + 2 (0,06 N2) + 4 (0,01 N2) + 4(0,03 N2) + 2 (0,25 N2) 8 (58,2) = 5,82 N2 N2 = 80 mol/hari C : 3N1 = 3 (0,45 N2) +3 (0,20N2) + 2 (0,06 N2) + 2 (0,01 N2) + (0,03 N2) + N3 3(58,2) = 2,12 N2 + N3 N3 = 5 mol/hari Jadi laju deposisi karbon pada katalis sebersar 5 mol/hari.

Anda mungkin juga menyukai