Anda di halaman 1dari 3

Definisi Eutanasia Eutanasia berasal dari kata Yunani Euthanatos. Eu = baik, tanpa penderitaaan ; sedangkan tanatos = mati.

Dengan demikian, eutanasia dapat diartikan mati dengan baik tanpa penderitaan Eutanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk memperpanjang hidup seorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri ( Eutanasia Study Group dari KNMG/Ikatan Dokter Belanda ) Kamus Oxford English Dictionary dirumuskan sebagai kematian yang lembut dan nyaman, dilakukan terutama pada kasus penyakit yang penuh penderitaan dan tak tersembuhkan

Kamus Kedokteran Dorland euthanasi mengandung dua pengertian. Pertama, suatu kematian yang mudah dan tanpa rasa sakit. Kedua, pembunuhan dengan kemurahan hati, pengakhiran kehidupan seseorang yang menderita dan tak dapat disembuhkan dan sangat menyakitkan, secara hati hati dan disengaja

Sejarah Euthanasia

Dari zaman yunani kuno sudah dikenal tentang Euthanasia, pada zaman Yunani Romawi, penekanan Euthanasia ditekankan pada kehendak manusia untuk melepaskan diri dari penderitaan terutama yang mengalami penyakit para. Selain itu ada kondisi yang memungkinkan untuk terjadinya Euthanasia yaitu tradisi kurban, alasannya yaitu motivasi pribadi untuk berkurban dan pribadi yang mau memberikan dirinya untuk sesamanya.

Tapi tidak semua pemikir zaman ini sepakat dengan Euthanasia, seperti Pytagoras yang melawan tindakan ini yang berpendapat bahwa hidup manusia mempunyai nilai keabadian, dan Euthanasia merupakan tindkan yang tidak menanggapi arti hidup manusia. Sama halnya dengan Aristoteles yang bertentangan dengan gurunya yang bersimpati terhadap Euthanasia dengan alasan bahwa hidup manusia itu bernilai luhur.

Pada tuhun 1920 ada sebuah buku yang sangat populer dengan judul The Permision to Destroy Life unworthy of life. Ditulis oleh seorang psikiatri dari Freiburg bernama Alfredn Hoche dan seorang profesor hukum dari Universitas Leipsig yang bernama Karl Binding. Mereka berpendapat bahwa tindakan membantu seseoarang yang mengalami kematian adalah masalah etika tingkat tinggi yang membutuhkan pertimbangan yang tepat, yang merupakan solusi belas kasihan atas masalah penderitaan.

Di Inggris pada tahun 1935, seorang Dokter membentuk The Voluntary Euthanasia Legislation Society, untuk melegalisasi Euthanasia bersama dengan dokter-dokter terkenal lainya. Namun rancangan ini kemudian di tolak oleh Dewan Lord setelah melalui perdebatan di House Of Lord pada tahun 1936.

Di Jerman kekuasaan Adolf Hitler memeritahkan untuk melalukan tindakan Mercy killing secara luas yang dikenal dengan Action T4 untuk menghapus kehidupan orang yang dianggap tak berarti dalam kehidupan (Life Under Worty of Life). Di Australia tahun 1995, Australia Northem Territority menyetujui RUU Euthanasia dan berlaku pada tahun 1996 dan dijatuhkan oleh parlemen Australia pada tahun 1997. sedangkan di Oregon negara bagian AS mengelurkan death with dignity Law satu undang-undang yang memeperbolehkan dokter menolong pasien yang dalam kondisi terminally ill untuk melakukan bunuh diri, sampai pada tahun 1998 sudah ada 100 orang mendapatkan Assisten Suicide. Hal ini terus diperdebatkan di Amerika dan pada tahun 1998 Oregon melegalisis Asisten Suicide dan itu satu-satunya di negara bagian Amerika yang melegalkan Euthanasia.

Di Belanda pada tahun 2000 melegalkan Euthanasia Aktif Voluntir ini mendapat berbagai sorotan dari organisasi anti Euthanasia dan juga dari organisasi pro Euthanasia. Seperti Rita Marker dari Internasional Againts Euthanasia task force apakah sekarang sebuah kejahatan akan diganti dengan perawatan sedangkan Tamara Langley dari The UK voluntary Euthanasia Society menganggap ini sebagai suatu perkebangan, orang-orang mengambil keputusan yang mereka buat sendiri. Ebger dari Cristian union mengatahkan bahwa undang undang ini adalah kesalahan sejarah. Tahun 2002 giliran Belgia melegalisir Euthanasia seperti di Belanda. Di Belgia menetapkan kondisi pasien yang ingin mengakhiri hidupnya harus dalam keadaan sadar. Saat penyataan itu dibuat dan menanggulangi permintaan mereka untuk Euthanasia. Sedangkan di Swiss Euthanasia masih ilegal tetapi

terdapat tiga organisasi yang mengurus permohonan tersebut dan menyediakan konseling dan obat-obatan yang dapat mempercepat kematian.

Di asia, jepang adalah satu-satunya negara yang melegalkan Euthanasia Voluntir yang disahkan melalui keputusan pengadilan tinggi pada kasus Yamaguchi di tahun 1962. Namun setelah itu karena faktor budaya yang kuat Euthanasia tidak perna terjadi lagi dijepang setelah itu.

Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud dengan eutanasia ? 2. Bagaimana sejarah eutanasia ? 3. Apa saja klasifikasi eutanasia ? 4. Bagaimana pro dan kontra mengenai eutanasia 5. Bagaimana etika kedokteran dan hukum di Indonesia memandang eutanasia ? 6. Apa saja landasan hukum di Indonesia mengenai eutanasia ? 7. Bagaimana legalisasi hukum eutanasia di negara-negara lain ?

Anda mungkin juga menyukai