Anda di halaman 1dari 21

BIAYA OVERHEAD PABRIK

CH 7 BY BAMBANG RISMADI
1

PENGGOLONGAN BOP
1. Penggolongan BOP menurut sifatnya 2. Penggolongan BOP menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan 3. Penggolongan BOP menurut hubungannya dengan departemen

Penggolongan BOP Menurut Sifatnya


a. b. c. d. Biaya Bahan Penolong Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian thd aktiva tetap e. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu f. BOP lain yang secra langsung memerlukan pengeluaran uang
3

Penggolongan BOP hubungannya dengan perubahan volume kegiatan


BOP Variabel BOP Tetap BOP Semivariabel

Penggolongan BOP hubungannya dengan departemen


BOP Langsung (Direct Departemental Overhead Expenses) manfaatnya hanya dinikmati oleh dep ybs. Contoh: Dep pembantu; bengkel, air pembangkit listrik : TK, Depre, reparasi, asuransi dll BOP Tidak Langsung (Indirect Departemental Overhead Expenses) manfaatnya dinikmati oleh > 1 depart. 5

PENENTUAN TARIF BOP


Alasan pembebanan BOP atas dasar tarif ditentukan dimuka 1. Pembebanan berdasarkan biaya sesungguhnya sering mengakibatkan berubahnya harga pokok per unit produk secara fluktuatif hal ini disebabkan al: a. Perubahan tingkat kegiatan produksi dari waktu ke waktu b. Perubahan tingkat efisiensi produksi c. Adanya BOP yg terjadi secra sporadik, menyebar tdk merata dalam satu periode d. BOP tertentu sering terjadi scr teratur pd waktu-waktu tertentu. 2. Keperluan manajemen terhadap informasi harga pokok produksi per unit saat produk selesai, namun ada BOP baru diketahui akhir bulan atau akhir tahun.

Langkah-langkah Penentuan Tarif BOP


1. Menyusun anggaran 2. Memilih dasar pembebanan 3. Menghitung tarif Ad. 1. Menyusun Anggaran BOP Dalam penyusunan anggaran BOP yang harus diperhatikan adalah tingkat kegiatan (kapasitas) yang akan digunakan utk dasar penaksiran BOP. Ada tiga macam kapasitas yg dpt dipakai sbg dasar pembuatan anggaran BOP a. Kapasitas Teoritis (theoritical capacity) adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen utk menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu. Kapasitas praktis adl kapasitas teoriyis dikurangi dengan kerugian-kerugian waktu yg tdk dpt dihindari kerna hambatan intrn perusahaan. b. Kapasitas Normal (normal capacity) adl kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang. c. Kapasitas sesungguhnya yg diharapkan (expected actual capacity) adl kapasistas sesungguhnya yang diperkirakan akan dpt dicapai dalam tahun yg akan datang.
7

Ad.2. Memilih dasar pembebanan BOP kepada Produk Ada berbagai macam dasar yg dpt digunakan utk memebebankan BOP al: 1. Satuan Produk, 2. Biaya BB, 3. Biaya TKL, 4. Jam TKL, 5. Jam Mesin. Faktor-faktor yg perlu dipertimbangkan adl: Jenis BOP yg dominan jumlahnya dlm Dep. Produksi. Sifat BOP yg dominan dan eratnya hubungan sifat dg dasar pembebanan yg akan dipakai. Pembebanan Berdasarkan Satuan Produk Taksiran BOP Tarif BOP per satuan = ---------------------------------------------------Taks jml satuan produk yg dihasilkan

1.

Misal: taksiran BOP selama 1 tahun anggaran Rp. 2.000.000 dan taksiran jml produk yg dihasilkan adl 4.000 unit, maka Tarif BOP dihitung sbb: 2.000.000 : 4.000 = Rp. 500 per unit produk. Jd apabila ada pesanan sejumlah 200 unit, maka akan dibebani BOP sbs Rp. 500 x 200 = Rp. 100.000
8

2. Pembebanan Berdasarkan Biaya Baban Baku Taksiran BOP % BOP dr bia BB yg dipakai = ----------------------------- X 100 % Taks bia BB yg dipakai Misal: taksiran BOP selama 1 tahun anggaran Rp. 2.000.000 dan taksiran biaya BB yg dipakai selama 1 tahun anggaran sbs Rp. 4.000.000, maka Tarif BOP dihitung sbb: (2.000.000 : 4.000.000) X 100 % = 50% dari biaya BB yg dipakai. Jd apabila ada pesanan menggunakan BB seharga Rp. 30.000, maka pesanan akan dibebani BOP sbs 50 % X Rp. 30.000= Rp. 15.000

3. Pembebanan Berdasarkan Biaya TKL Taksiran BOP % BOP dr bia TKL yg dipakai = -------------------------- X 100 % Taks biaya TKL

Misal: taksiran BOP selama 1 tahun anggaran Rp. 2.000.000 dan taksiran biaya TKL yg dipakai selama 1 tahun anggaran sbs Rp. 5.000.000, maka Tarif BOP dihitung sbb: (2.000.000 : 5.000.000) X 100 % = 40% dari biaya TKL. Jd apabila ada pesanan menggunakan biaya TKL seharga Rp. 20.000, maka pesanan akan dibebani BOP sbs 40 % X Rp. 20.000= Rp. 8.000

10

4. Pembebanan Berdasarkan Biaya Jam TKL Taksiran BOP % BOP dr jam TKL = ---------------------Taks Jam TKL

Misal: taksiran BOP selama 1 tahun anggaran Rp. 2.000.000 dan taksiran jam TKL yg dipakai selama 1 tahun anggaran sbs 2.000 jam, maka Tarif BOP dihitung sbb: (2.000.000 : 2.000) X 100 % = Rp. 1.000 per jam TKL. Jd apabila ada pesanan menggunakan jam TKL sbanyak 200 jam, maka pesanan akan dibebani BOP sbs Rp.1.000 X 200= Rp. 200.000
11

5. Pembebanan Berdasarkan Biaya Jam Mesin

Taksiran BOP Tarif BOP / jam kerja mesin = ---------------------Taks Jam Kerja Mesin Misal: taksiran BOP selama 1 tahun anggaran Rp. 2.000.000 dan taksiran jam mesin yg dipakai selama 1 tahun anggaran sbs 10.000 jam mesin, maka Tarif BOP dihitung sbb: (2.000.000 : 10.000) = Rp. 200 per jam mesin. Jd apabila ada pesanan menggunakan jam mesin sebanyak 300 jam, maka pesanan akan dibebani BOP sbs Rp.300 X Rp.200= Rp. 60.000

12

Ad.3. Menghitung Tarif BOP


BOP yg dianggarkan Tarif BOP = ---------------------------------------Taks dasar pembebanan Misal: PT Baris memproduksi produk pesanan. Dimana anggaran BOP sbb:

PT. Baris Anggaran BOP utk Thn 2001 atas dasar Kapasitas Normal 8.000 Jam Mesin
No Rek 5101 5102 5103 5104 5105 5106 5107 5108 Bahan Penolong Listrik Bahan Bakar TKTL Kesejahteraan Karyawan Reparasi & Pemeliharaan Asuransi Gedung Depresiasi Jenis Biaya Tetap/ Variabel V V V V T T V T T T Jumlah 1.050.000 1.500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 1.500.000 750.000 500.000 600.000 800.000

Jumlah
Jumlah Total Atas dasar BOP di atas maka perhitungan Tarif BOP sbb:: Tarif BOP Variabel: Rp. 5.800.000: 8.000 jam mesin Tarif BOP Tetap: Rp. 5.400.000: 8.000 jam mesin Tarif BOP Total

V T

5.800.000 5.400.000
11.200.000

= Rp. 725,0 /jam mesin = Rp. 675,0 /jam mesin = Rp. 1.400.0/ jam mesin

13

BOP (APPLIED) DG METODE FULL COSTING Setelah diketahui tarif BOP sbs Rp. 140 / jam mesin, maka produk dibebani sebesar tarif tsb. Misal PT A menerima pesanan 100 macam pesanan menyerap waktu pengerjaan 75.000 jam mesin, maka BOP applied sebesar Rp. 10.500.000 (Rp. 140 X 75.000 jam mesin)
Jurnal: BDP BOP BOP applied Rp. 10.500.000 Rp. 10.500.000

BOP (APPLIED) DG METODE variable COSTING Hasil perhitungan menurut metode ini, BOP applied sebesar Rp. 5.437.500 (Rp. 72,50 X 75.000 jam mesin) Jurnal: BDP BOP BOP applied Rp. 5.437.500 Rp. 5.437.500

14

PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA (ACTUAL) METODE FULL COSTING


BOP Actual dikumpulkan untuk dibandingkan dengan BOP Applied atas dasr tarif yg ditentukan dimuka. Selisih yang terjadi antara BOP Actual dengan BOP Applied merupakan BOP lebih atau kurang dibebankan (over atau underapplied factory overhead cost). Dari contoh sebelumnya bahwa BOP Actual sebesar Rp.10.700.000 dengan rincian dalam Gb. pd halaman berikutnya. Selisih BOP Actual dg Applied sebesar Rp. 200.000 (Rp. 10.700.00 Rp. 10.500.000) Jurnal BOP Actual:: BDP BOP Rp. 10.500.000 Persediaan BP Rp. 1.100.000 Persediaan BB Rp. 750.000 Gaji damn Upah Rp. 3.500.000 Persediaan Suku Cadang Rp. 500.000 Persekot Asuransi Gedung Rp. 600.000 Akumulasi Depresiasi Mesin Rp. 800.000 Kas Rp. 3.450.000 Catatan: Biaya yg dibayrakan dengan kas terdiri dari: Biaya listrik Rp. 1.450.000 Biaya Kesejahteraan karyawan ,, 1.500.000 Baya reparasi dan pemeliharaan tetap ,, 500.000 Jumlah Rp. 3.450.000 15

PT. Baris BOP Actual utk Thn 2001 pada Kapasitas Actual 75.000 Jam Mesin
No Rek 5101 5102 5103 5104 5105 5106 Bahan Penolong Listrik Bahan Bakar TKTL Kesejahteraan Karyawan Reparasi & Pemeliharaan Jenis Biaya Tetap/ Variabel V V V V T T V T T T V T Jumlah 1.100.000 1.450.000 750.000 1.500.000 2.000.000 1.500.000 500.000 500.000 600.000 800.000 5.300.000 5.400.000 10.700.000

5107 5108

Asuransi Gedung Depresiasi


Jumlah Jumlah Total

PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA (ACTUAL) METODE VARIABLE COSTING Jurnal BOP Actual:: BOP Variabel actual Rp. 5.300.000 BOP Tetap actual Rp. 5.400.000 BOP Actual Rp. 10.700.000 16

PENGUMPULAN BOP SESUNGGUHNYA (ACTUAL) METODE VARIABLE COSTING

17

PERLAKUAN SELISIH BOP

18

19

20

21

Anda mungkin juga menyukai