Anda di halaman 1dari 26

CROHNS DISEASE

Definisi Penyakit inflamasi kronis transmural pd sal.pencernaan dgn etiologi yg tdk diketahui. Chrons disease dpt melibatkan setiap bagian dr sal.pencernaan mulai dr mulut hingga anus, tetapi paling sering menyerang usus halus & colon.

Epidemiologi
Secara umum, Crohns disease merupakan penyakit bedah primer usus halus dgn insidensi 100.000 kasus per tahun. Insidensi tertinggi didapatkan di Amerika Utara & Eropa Utara. Di Amerika Serikat, dan Eropa Barat insidensi Crohns disease mencapai 2 kasus per 100.000 populasi, dgn prevalensi

Menurut jenis kelamin, insidensi Crohns disease lebih tinggi pd perempuan dibandingkan lakilaki, dgn rasio 1,8:1. Distribusi jenis kelamin ini dipercaya berhubungan dgn proses2 autoimun yg terjadi pd Crohns disease.

Crohns disease mempunyai 2 puncak insidensi berdasarkan kelompok usia. Puncak insidensi pertama adlh pd usia 18-25 thn. Puncak usia berikutnya adlh 60-80 thn. Pd pasien yg berusia < 20 thn, Crohns disease lbh bnyk menyerang usus halus, sedangkan pd yg berusia > 40 thn lbh bnyk

Terdapat 3 lokasi primer (baik secara klinis maupun anatomis) yg paling sering, yaitu : Usus halus saja (30%) Usus halus bag.distal & colon

30% dr seluruh kasus Crohns disease terjadi bersamaan dgn penyakit rectal & 33-50% terjadi bersamaan dgn penyakit perianal, seperti fisura ani, abses perianal, dan fistula perianal.

Etiologi & Faktor2 Risiko


Etiologi dr Crohns disease masih blm diketahui. Terdapat beberapa penyebab potensial yg diperkirakan scr bersama-sama menimbulkan Crohns disease, yg paling mungkin adlh infeksi, imunologis & genetik. Kemungkinan lain adlh faktor lingkungan, diet, merokok, penggunaan kontrasepsi oral &

1) Faktor Infeksi Dua agen infeksi paling berpotensi menimbulkan Crohns disease adalah Mycobacterium paratuberculosis dan virus measles. Agen lain yg dpt menjadi penyebab Crohns disease adalah : Chlamydia sp Listeria monocytogenes Pseudomonas sp Retrovirus

2) Faktor Imunologis Terjadi reaksi imunitas humoral & seluler yg menyerang sel2 sal.pencernaan yg menunjukkan adanya proses autoimun pd pasien Crohns disease. Faktor2 yg diduga berperan pd respon inflamasi sal.pencernaan pd Crohns disease mencakup sitokin2, seperti interleukin (IL) 1, IL-2, IL-8 & Tumor Necroting Factor (TNF).

3) Faktor Genetik Faktor genetik memegang peranan penting dlm patogenesis Crohns disease, karena faktor risiko tunggal terkuat dr timbulnya penyakit ini adlh riwayat keluarga dgn Crohns disease. Pd berbagai penelitian didapatkan bahwa Crohns disease berhubungan dgn kelainan pd gen2 HLA-DR1 dan DQw5.

4) Faktor2 Lain Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI merupakan faktor proteksi trhdp timbulnya Crohns disease. Merokok & penggunaan kontrasepsi oral meningkatkan risiko timbulnya Crohns disease & risiko ini meningkat sejalan dgn lamanya penggunaan.

Patologi
Stadium dini Crohns disease ditandai dgn

limfedema obstruktif & pembesaran folikel2 limfoid pd perbatasan mukosa & submukosa. Ulserasi mukosa yg menutupi folikel2 limfoid yg hiperplastik menimbulkan pembentukan ulkus aptosa (ulkus2 kecil yg berbatas tegas & tersebar, dgn diameter 3 mm & dikelilingi oleh daerah eritema). Lapisan mukosa menebal (sbg akibat dr inflamasi & edema) & proses inflamasi meluas hingga melibatkan seluruh lapisan usus.

Ulkus aptosa cenderung membesar & saling

bersatu, menjadi lbh dalam & sering menjadi bentuk linear. Sejalan dgn makin buruknya penyakit, dinding usus menjadi semakin menebal dgn adanya edema & fibrosis membentuk striktura Lapisan serosa & mesenterium juga mengalami inflamasi, sehingga lengkungan usus menjadi saling menempel ulkus2 yg telah meluas hingga keseluruhan dinding usus akan membentuk fistula antar lengkungan usus yg saling menempel Tetapi lbh sering terbentuk saluran sinus yg berakhir buntu ke dalam suatu rongga abses di

Manifestasi Klinis
Diare

Nyeri perut
Perdarahan rektum

Anoreksia
Penurunan BB

DDx
Colitis Ulcerativa

Colitis Iskemik
Colitis Pseudomembranosa Colitis Infeksiosa Diverticulitis Colon Colangitis

Enteritis Infeksiosa
TB gastrointestinalis

Pemeriksaan Radiologi
Tiga keunggulan utama x-ray foto polos

adalah : Untuk memastikan adanya obstruksi usus Untuk mengevaluasi adanya pneumoperitoneum sebelum dilakukannya pemeriksaan radiologis lanjutan Untuk mengetahui adanya sacroilitis/batu ginjal oksalat yg mungkin terjadi pd penderita Crohns disease Pemeriksaan barium enema kontras ganda bermanfaat dalam mendiagnosis penyakit

Pada pemeriksaan kontras ganda, Crohns disease tahap dini ditandai dgn adanya ulkus aptosa yg tersebar, yg terlihat sbg bintik2 barium yg dikelilingi oleh edema yg radiolucent. Ulkus2 aptosa seringkali terpisah oleh jaringan usus yg normal & terlihat sbg skip lesions.

Anda mungkin juga menyukai