Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIV/AIDS

Data Epidemiologi
* Tahun 2005 570.000 pengguna jarum suntik, 80% dari mereka HIV + . Laporan dari Badan Narkotika Nasional * Merupakan Iceberg Phenomenon * Diperkirakan tiap jam di Indonesia ada 1 pasien baru HIV +. * Di RSKO 1 pasien HIV/AIDS meninggal tiap hari * Tahun 2008, 110.000 pasien AIDS baru akan dirawat, karena th 2002, pasien tersebut HIV +

Virus HIV adalah retrovirus yang termasuk golongan virus RNA yaitu virus yg meng gunakan RNA sebagai molekul pembawa informasi genetik. Memiliki sifat khas karena memiliki enzim reverse transcriptase-- merubah informasi genetik dari RNA ke dalam bentuk DNA HIV dapat ditemukan dan diisolasi dari sel limfosit T, limfosit B, sel makrofag dan berbagai cairan tubuh ; darah, air mani, ASI

Penularan:
1. Perilaku beresiko (sekarang /masa lalu) - Hubungan sexual dengan mitra sexual resiko tinggi - Pecandu narkotika suntikan - Hubungan sexual yang tidak aman * banyak partner * penderita HIV/AIDS * dari daerah prevalensi HIV yang tinggi * homosexual 2. Pekerja dan pelanggan tempat hiburan

3. Mempunyai riwayat infeksi menular sexual


4. Riwayat menerima tranfusi darah berulang . 5. Riwayat perlukaan kulit, tato, tindik atau sirkumsisi dengan alat yang tidak steril

Klasifikasi klinis - CDC - WHO Menurut WHO Stadium I 1. Asimtomatik 2. Limfadenopati generalisata
Stadium III 1. Berat badan menurun < 10 % 2. Kelainan kulit dan mukosa yang ringan; dermatitis seboroik, prurigo,onikomikosis, ulkus oral yang rekuren, kheilitis angularis

3. Herpes Zoster dala 5 tahun terakhir 4. Infeksi saluran nafas bagian atas seperti sinusitis bekteralialis Stadium III 1. Berat badan menurun > 10 % 2. Diare kronik yang berlansung > 1 bln 3. Demam berkepanjangan > 1 bln 4. Kandidiasis oral 5. Oral Hairy orofaringeal 6. TB paru dalam tahun terakhir 7. Infeksi bakterial yang besar spt pneumonia,piomiositis

Stadium IV 1. HIV wasting syndrome 2. Pneumonia Pneumocystis Carinii 3. Toksoplasmosis otak 4. Diare kriptosporidiosis > 1 bln 5. Retinitis virus sitomegalo 6. Herpes simpleks mukokutan > 1 bln 7. Leukoensefalopati multifokal progresif 8. Mikosis diseminata spt histoplasmosis 9. Kandidiasis di esofagus, trakea, bronchus dan paru 10. Mikobakteriosis atipikal daseminata 11. Septisemia salmonelosis non tifoid

12. Tuberkulosis diluar paru 13. Limfoma 14. Sarkoma kafosi 15. Ensefalopati HIV

Dalam pemberian asuhan keperawatan yang komprehensip pada pasien HIV/AIDS perawat harus
1. Mengerti tentang resiko tinggi

penularan 2. Pengkajian menyeluruh aspek fisik, psikologis dan spiritual 3. Perawatan dan pencegahan yang tidak diskriminatif dan menghakimi

4 Dapat menetapkan tujuan yang realistik bagi pasien. 5 Penerapan kewaspadaan Universal 6 Dukungan untuk meningkatkan kekebalan tubuh 7 Mengenal tanda dan gejala Infeksi oportunistik 8 Menjaga kepatuhan minum obat ARV

9 Mengenal gejala putus obat 10 Mengenal dan mengetahui mekanisme koping 11 Melakukan evaluasi peran pasien 12 Persiapan kematian untuk pasien dan keluarga 13 Menjaga kerahasiaan dan menghormati hak asasi 14 Mobilisasi sumber daya di masyarakat untuk perawatan lengkap dan menyeluruh 15 Dukungan berupa pendidikan serta supervisi bagi pemberi layanan dan staf.

Infeksi oportunistik yang sering terjadi 1. Tuberkulosis 2. Pneumonia ( PPC ) 3. Infeksi jamur berulang di kulit, mulut dan tenggorok 4. Infeksi gastrointestinal ( Cryptosporidiosis ) 5. Diare kronik dengan penurunan berat badan 6. Infeksi neurologik Crytococcal/meningitis 7. Sarkoma Kaposi 8. Demam tanpa sebab yang jelas 9. Kelainan neurologis

Pengkajian
Riwayat Keperawatan

a. Riwayat penyakit sekarang didapat tanda-tanda infeksi : * Kehilangan BB >10 % BB normal * Kandidiasis oral / vaginal * Limpadenopathi persisten * Leukoplakia oral * Demam ( prolonge fever ) * Diare > 1 bulan

Penyakit yang menyertai ; PCP, Toxoplasma, CMV, TBC, Histoplasmosis,Meningitis, Limphoma, Retinitis, Sarkoma Kaposi, Candidiasis esofagus. Herpes simplek

b. Riwayat penyakit masa lalu: * Riwayat menerima tranfusi darah * Riwayat persalinan * Riwayat penyakit seksual * Riwayat penyakit kronik c. Riwayat keluarga * Hub. Antar anggota keluarga

* Support sistem * Riwayat penyakit degeneratif d. Riwayat sosial * Penggunaan obat-obat terlarang * Pekerjaan * Perjalanan * Support sistem

2. Pemeriksaan Fisik a. Penampilan umum b. Tanda-tanda Vital ( nadi, suhu, pernafasan, TD ) c. Kulit Rash,eritema, Steven Jonhson, Sarkoma Kaposi d. Mata merah, ikterik, gangguan penglihata e. Leher Pembesaran KGB, JVP f. Kelenjar Limfe ( KGB ) membesar g. Telinga dan hidung Sinusitis, berdengung h. Rongga Mulut candidiasis, leukoplakia

i. Paru-paru suara nafas, pola nafas, irama, penggunaan otot bantu, efusi pleura. j. Jantung bunyi jantung, gangguan katup, pembesaran jantung. k. Payudara l. Abdomen bising usus, asites, distensi abdomen, pembesaran hepar m. Ekstremitas dan otot kemampuan bergerak, kekuatan otot n. Genitalia dan rektum candidiasis, varises. Luka, herpes, sipilis, GO o. Sistem neurologi kejang, gangguan memori, disorientasi, demensia, neuropathi

3. Pemeriksaan Penunjang
a. Test Serologi: Elisa dan Western Bolt b. Hitung Limfosit CD4 c. Hitung sel darah lengkap: Hb, Tr, Leukosit d. Urinalisa e. Mantouks Test f. Hepatitis B serologi

Diagnosa Keperawatan
1. 2.
3. 4. 5. 6. 7.

Resiko tinggi infeksi b/d imunodefisiensi Tidak efektifnya pola nafas b/d infeksi bakteria, virus, Gangguan nutrisi kurang b/d peningkatan metabolisme Gangguan integritas kulit b/d imobilisasi, infeksi virus, Isolasi sosial b/d stigma,ketakutan Gangguan pola tidur b/d kecemasan, ketergantungan obat, efek samping ARV Nyeri b/d efek samping obat

8. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan, myalgia,


9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

malnutrisi, efek samping obat Gangguan proses pikir b/d gangguan CNS Gangguan gambaran tubuh b/d lesi kulit, stigma, efek samping ARV Kecemasan b/d takut kematian, kesendirian Kurang pengetahuan b/d mispersepsi Gangguan seksual b/d impotensi, takut penularan Resti cidera b/d kelemahan, penurunan kesadaran Gangguan persepsi sensori b/d berkurangnya pendengaran, penglihatan Gangguan peran b/d penyakit kronik

17. Tidak efektifnya koping individu b/d Diagnosa 18.

19. 20. 21.

HIV Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d pengeluaran berlebihan krn diare, muntah, mual Gangguan bersihan jalan nafas b/d penumpukan sputum Ketidakmampuan melakukan perawatan diri b/d kelemahan, penurunan kesadaran Resiko tinggi ketidakpatuhan minum obat b/d support sistem yang tidak adekuat

Intervensi Keperawatan
Tidak efektifnya pola nafas b/d kelemahan akibat dari PCP, CMV, TBC Tujuan Pasien dapat bernafas tanpa kesulitan. Ditandai dengan dypsneu ( - ), usaha untuk bernafas ( ) Tindakan Keperawatan 1. Kaji pola nafas, irama, penggunaan otot bantu nafas, suara nafas, kemampuan batuk 2. Kaji warna kulit 3. Kaji tingkat kesadaran 4. Pertahankan kebersihan jalan nafas 5. Tinggikan kepala / posisi semi/ high fowler 6. Kaji tanda-tanda kecemasan 7. Komunikasikan semua tindakan invasif 8. Anjurkan dan ajarkan nafas dalam 9. Kolaborasi untuk pemberian oksigen, inhalasi, pemeriksaan AGD

Anjurkan pasien untuk melaporkan segera bila batuk dan sesak yang makin berat 11. Bantu dalam pemenuhan ADL 12. Beri dukungan pada pasien dan orang terdekat
10.

2.Resiko Tinggi infeksi b/d imunodefisiensi


Tujuan : infeksi tidak terjadi Di tandai dengan ; CD4 , leukosit n, diare ( - ) Febris ( - ), suara nafas bersih, batuk ( ) Tindakan keperawatan: 1. Awasi tanda-tanda infeksi lebih lanjut 2. Jelaskan tehnik personal hygiene dengan baik 3. Kolaborasi untuk pemeriksaan CD4, hematologi lengkap 4. Hindari bahan makanan yang sensitif bagi pasien 5. Berikan asupan nutrisi tinggi protein dan vitamin 6. Kaji suara nafas dan batuk secara reguler 7. Kurangi/batasi jumlah kunjungan pasien 8. Hindari pasien bersentuhan dengan binatang peliharaan

Anda mungkin juga menyukai