Anda di halaman 1dari 15

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

SISTEM DEMOKRASI

Oleh: B. Raditya Yudha A. (13110037) Sandy Anglomas (13110060) Stefan Valiant (13110072) Ryan Naldo P. (13110107)

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2011

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Demokrasi

BAB III SISTEM DEMOKRASI 3.1 Sistem Demokrasi di Indonesia 3.2 Sistem Demokrasi di Luar Indonesia

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran

LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ada banyak sistem pemerintahan yang dianut oleh negara-negara merdeka, seperti Sosialis, Liberalis, dan Demokrasi. Pada penerapannya, sistem-sistem tersebut tidaklah memiliki bentuk baku, sehingga penerapan di masing-masing negara yang menganutnya pun berbeda-beda sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan dari negara penganut sistem tersebut. Di Indonesia, pemilihan sistem demokrasi dirasa sesuai dengan karakter masyarakatnya karena keberagaman yang menjadi ciri utama Negara Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari tujuh belas ribu pulau. Penduduk di Indonesia berjumlah lebih dari 248 juta jiwa yang terbagi ke dalam berbagai suku. Keberagaman yang ada di Indonesia merupakan suatu kelebihan sekaligus kekurangan yang harus dikelola dengan baik agar dapat memberikan hasil yang baik pula. Sistem demokrasi dirasa sesuai dengan cita-cita Indonesia sesuai dengan yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Oleh karena keberagaman pola pikir yang ada pada masyarakat Indonesia, hal ini dapat dijadikan modal utama keberjalanan sistem demokrasi yang merupakan sistem pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat itu sendiri. Sistem demokrasi pun banyak dianut oleh negara-negara lain karena dirasa sesuai dengan karakteristik negara tersebut. Namun sistem demokrasi pun dapat mengalami perubahan dan disesuaikan dengan karakter pemimpin negara tersebut. Oleh karena itu kami mengulas bentuk-bentuk dan keberjalanan sistem-sistem demokrasi pada negara Indonesia dan negara-negara lainnya.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui bentuk-bentuk sistem demokrasi di Indonesia dan negara-negara lain 2. Membandingkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem demokrasi

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Demokrasi


Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahanpolitik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa Yunani dmokratakekuasaan rakyat, yang dibentuk dari kata dmosrakyat dan Kratoskekuasaan, merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kotaYunani Kuno, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM. Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat). Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburgnya mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan. Melalui demokrasi, keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak. Demokrasi terbentuk menjadi suatu sistem pemerintahan sebagai respon kepada masyarakat umum di Athena yang ingin menyuarakan pendapat mereka. Dengan adanya sistem demokrasi, kekuasaan absolut satu pihak melalui tirani, kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari. Demokrasi memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyat, namun pada masa awal terbentuknya belum semua orang dapat mengemukakan pendapat mereka melainkan hanya laki-laki saja. Sementara itu, wanita, budak, orang asing dan penduduk yang orang tuanya bukan orang Athena tidak memiliki hak untuk itu. Di Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialis. Bagi Gus Dur, landasan demokrasi adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang dia inginkan. Masalah keadilan menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan sendiri jalan hidupnya, tetapi hak tersebut harus dihormati dan diberikan peluang serta pertolongan untuk mencapai hal tersebut.

BAB III SISTEM DEMOKRASI

3.1Sistem Demokrasi di Indonesia


Sejak merdeka, Indonesia telah mempraktekkan beberapa sistem politik pemerintahan atas nama demokrasi, dari, oleh dan untuk rakyat.

1.

Tahun 1945-1959; Demokrasi Parlementer, dengan ciri;

- Dominasi partai politik di DPR - Kabinet silih berganti dalamwaktu singkat - Demokrasi Parlementer ini berakhir dengan Dekrit Presiden 1959.

2.

Tahun 1959-1965; Demokrasi Terpimpin, dengan ciri-ciri:

- Dominasi presiden, yang membubarkan DR hasil Pemilu 1955, menggantikannya dengan DPR-GR yang diangkat oleh Presiden, juga diangkat presiden seumur hidup oleh anggota parlemen yang diangkat presiden itu. - Terbatasnya peran partai politik - Berkembangnya pengaruh komunis - Munculnya ideologi Nasional, Agama, Komunis (NASAKOM) - Meluasnya peranan militer sebagai unsur sosial politik - Demokrasi terpimpin berakhir dengan pemberontakan PKI September 1965.

3.

Tahun 1965-1998; Demokrasi Pancasila; dengan ciri-ciri: Demokrasi berketuhanan Demokrasi yang berkemanusiaan yang adil dan beradab Demokrasi bagi persatuan Indonesia Demokrasi yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Demokrasi berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Kita tidak menafikan betapa indah susunan kata berkaitan dengan Demokrasi

Pancasila, tetapi pada tataran praksis sebagaimana yang kita lihat dan rasakan:

Mengabaikan eksistensi dan peran Tuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, di mana tidak merasa dikontrol oleh Tuhan. Para pemimpin, terutama presiden tabu untuk dikritik, apalagi dipersalahkan. Ini bermakna menempatkan dirinya dalam posisi Tuhan yang selalu harus dimuliakan dan dilaksanakan segala titahnya serta memegang kekuasaan yang absolut Tidak manusiawi, tidak adil dan tidak beradab, dengan fakta eksistensi nyawa, darah, harkat dan Tidak martabat ada manusia keadilan lebih rendah ekonomi, dari politik nilai-nilai dan kebendaan. HAM.

hukum,

penegakan

Pemilu rutin lima tahuna, tetapi sekedar ritual demokrasi. Dimana dalam prakteknya diberlakukan sistem Kepartaian Hegemonik, yakni pemilu diikuti oleh beberapa partai politik, tetapi yang harus dimenagkan, dengan menempuh berbagai cara,intimidasi, teror, ancaman danuanga, hanya satu partai politik. Kala itu dikenal politik massa mengambang, yakni eksistensi dan kiprah partai politik hanya sampai di tingkat kabupaten/kota. Tetapi dipihak lain dengan pongah, arogan dan brutal partai hegemonik dihidupkan sampai ke pelosok-pelosok desa. Periode ini berakhir dengan tumbangnya rezim orde baru di bawah komando jenderal besar Soeharto. 4. Tahun 1998- sekarang, orde reformasi dengan ciri-ciri enam agenda: Amandemen UUD 1945 Penghapusan peran ganda (multifungsi) TNI Penegakan supremasi hukum dengan indikator mengadili mantan Presiden Soeharto atas kejahatan politik, ekonomi dan kejahatan atas kemanusiaan. Melaksanakan otonomi daerah seluas-luasnya Penegakan budaya demokrasi yang anti feodalisme dan kekerasan Penolakan sisa-sisa Orde Lama dan Orde Baru dalam pemerintahan 5. Demokrasi Pasca MoU Heksinki: Bagi rakyat Aceh sebagai salah satu pihak yang terikat dengan isi MoU Helsinki harus mewujudkan prilaku politik/berdemokrasi sesuai dengan isi MoU itu, yakni antara lain: Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menegaskan komitmen

mereka untuk penyelesaian konflik Aceh secara damai, menyeluruh, berkelanjutan dan bermartabat bagi semua

3.2

Sistem Demokrasi di Luar Indonesia Rusia1


Era Gorbachev Bubarnya Pakta Warsawa pada tahun 1991, bertepatan dengan kebijakan Michael

Gorbachev untuk merombak Uni Soviet secara keseluruhan. Rusia pada awalnya merupakan negara komunis, sedangakan Gorbachev ingin merubahnya menjadi negara demokratis. Niat tersebut, malah membuat bumerang baginya. Uni Soviet menjadi pecah menjadi negara negara bagian. Era Yeltsin Yeltsin menerapkan suprapresidensial yang dibalut kata Republik Presidensial. Dalam sistem tersebut, kekuasaan presiden sangat absolut. Sesungguhnya didalam sistem tersebut ada Duma atau parlemen negara, akan tetapi kekuasaannya sangat terbatas karena besarnya kekuasaan dan pengaruh presiden atas parlemen. Sistem ini malah membuat ekonomi Rusia hancur. Pada masa jabatan Yeltsin terlihat sekali bahwa demokrasi yang diimpikan di Rusia masih hanya sekedar bayangan. Yeltsin mengundurkan diri pada tahun 1999, dan digantikan oleh Putin

Era Putin Model kepemimpinan Putin tidak berbeda dengan Yeltsin. Ditangan Putin demokrasi

masih saja hanya mimpi dan bahkan mungkin hanya harapan. Oleh Putin, Rusia seperti dikembalikan ke jaman abad 18 dan 19. Terkadang dapat disimpulkan bahwa Putin hanyalah Yeltsin dalam wujud lain dan bahkan lebih kejam. Putin lebih percaya pada keyakinannya untuk menjalankan Rusia sesuai caranya, dari pada terus mendengar rongrongan dunia Internasional untuk membentuk negara yang demokrasi.

AmerikaSerikat2
Amerika menjadi garda terdepan dalam mengungsung sistem demokrasi di dunia. Sistem pemerintahan ini berdasar pada konstitusi 1787 setelah mengalami 27 amandemen. Pokok-pokok sistem pemerintahan Amerika antara lain: Bentuk negara adalah federasi (terdiri dari 50 negara bagian); pemisahan kekuasaan yang tegas antara legislatif (kongres), yudikatif (Supreme of court), eksekutif (Presiden) ; Sistem kepartaian menganut sistem dwipartai (Demokrat dan Republik); Negara bagian menganut sistem pemerintahan yang hampir saman dengan pemerintah federal (pusat); sistem pemilu menggunakan sistem distrik (per wilayah dan per kepentingan). Source : http://www.anneahira.com/sistem-pemerintahan-amerika-serikat.htm

Perancis
Republik Perancis adalah sebuah republik semi presidensial uniter (sistem pemerintahan yang menggabungkan kedua sistem pemerintahan, presidensial dan parlementer) dengan tradisi demokratis yang kuat. Konstitusi Republik Kelima disetujui melalui referendum tanggal 28 September 1958. Sehingga memperkuat kewenangan eksekutif dengan parlemen. Cabang eksekutif itu sendiri memiliki dua pemimpin:Presiden Republik , yang merupakan Kepala Negara dan dipilih langsung oleh hak pilih universal orangdewasa untuk jabatan selama 5 tahun (sebelumnya 7 tahun), dan Pemerintah,dipimpin oleh Perdana Menteri yang ditunjuk presiden. Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Perancis

Korea Selatan
Korea Selatan menganut sistem pemerintahan Presidensial campuran. Berdasarkan UUD 1987, kedudukan Presiden selain sebagai Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan serta Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata. Dalam melaksanakan

pemerintahan, Presiden dibantu oleh Perdana Menteri (PM) dan Dewan Negara (State Council) yang lazim disebut Kabinet. Kabinet diketuai oleh Presiden dan PM sebagai Wakilnya. Presiden dipilih oleh rakyat secara langsung untuk masa jabatan 5 tahun dan hanya untuk satu periode saja (tidak dapat dipilih kembali). PM ditunjuk/diangkat oleh

Presiden

dengan

persetujuan

Majelis

Nasional

(MN),

sedangkan

Wakil

PM

ditunjuk/diangkat oleh Presiden dengan rekomendasi PM. PM mempunyai fungsi mewakili tugas-tugas Presiden bilamana berhalangan dan bertugas membantu Presiden serta mengarahkan para menteri kabinet sesuai petunjuk Presiden. PM dapat memberikan rekomendasi kepada Presiden dalam pengangkatan menteri dalam kabinet. Source : http://indonesiaseoul.org/indonesia/tentangkorea/government.htm

India
Sistem pemerintahan yang demokratis diadopsi oleh India tidak lama setelah negara itu mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1947, yang tertuang dalam konstitusi negara ini. Namun sesungguhnya institusi demokrasi di India mulai berkembang pada masa kekuasaan kolonial. Sejak awal Inggris telah memperkenalkan pemilu, memperkenalkan fungsi sipil yang baik, melakukan sosialisasi atas pemilihan elite politik lewat sistem demokrasi. Di sisi lain proses demokrasi di India juga tidak dapat terlepas dari salah satu ajaran Mahatma Gandhi, yang disebut ahimsa. Ahimsa adalah ajaran yang mengetengahkan bahwa perjuangan harus tetap dilakukan secara damai dan menghindari aksi kekerasan, salah satunya adalah melalui pertisipasi masa. India memilih bentuk pemerintahan perlementer dengan tujuan untuk membentuk sebuah negara yang berlandaskan prinsip-prinsip kebebasan mengeluarkan pendapat serta pemilihan umum yang dilakukan secara teratur. Banyak pemikiran yang mengatakan bahwa India adalah negara demokratis dan tergolong paling tua di Asia. Keberhasilan demokrasi di India ini dapat terlihat dalam berbagai bentuk, tergantung pada indikasi yang digunakan untuk menilainya. Apabila kita melihatnya melalui model demokrasi prosedural, yang menekankan pada keberadaan institusi demokrasi, seperti partai politik atau organisasi politik lainnya maka demokrasi di India telah terbilang berhasil. Hal ini dapat dilihat dari kesusesan terselanggaranya pemilu di negara ini. Berbagai studi mengenai demokrasi di India pada beberapa dekade terakhir menekankan pada bagaimana pengenalan terhadap kebebasan berpendapat dan pemilu telah memberikan konstribusi besar bagi national building di India. Proses ini akan membawa India pada proses modernisasi dan selanjutnya akan diikuti dengan modernisasi dalam bidang sosial-ekonomi,

seperti urbanisasi, pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan persamaan sosial yang akan semakin mengaburkan perbedaan kasta dan agama. Keberhasilan demokrasi di India juga ditandai dengan bagaimana India dapat mendistribusikan kekuasaan hingga berbagai level masyarakat. India adalah negara yang dihuni oleh masyarakat yang beragam, baik itu dari sudut kasta, agama, bahasa, dan lain-lain akan menimbulkan berbagai kelompok minoritas. Di sinilah nampak perbedaan India dibandingkan dengan mayoritas negara dunia ketiga, negara ini mengakui hak-hak minoritas dengan mendistribusikan kekuasaan diantara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Hal lain yang diwarisi India dari pemerintahan kolonial Inggris, yang dapat memperkuat demokrasi di India adalah tentara yang terlatih dan profesional, tentara di India tidak memasuki urusan politik, seperti sebagaimana yang terjadi di banyak negara. Faktor lain yang menyebabkan demokrasi di india sukses adalah penduduknya yang taat pada hukum, disiplin dan peka terhadap posisi sosial dan bermartabat. Jadi, agar

demokrasi dapat berhasil penduduknya perlu tahu apa saja kewajiban dan hak mereka sendiri. Source :

BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan


Demokrasiadalah system pemerintahandari, oleh, yang

danuntukrakyat.Setiaptindakanataupunkebijakan

diambildalamsuatupemerintahanselamakeberjalanannegarastersebutnantinyaakanmendapatk an control langsungdarirakyat.

4.2 Saran

SESI TANYA JAWAB sesi 1 alverina 5 jelaskan kenapa indonesia harus menerapkan sistem demokrasi dari awal B: karena indonesia beragam, sehingga banyak pendapat pendapat dari masyarakat yang dpt menjadi modal utama

putra 8 kelebihan dan kekurangan sistem demokrasi, apa yang dapat kita pelajari dari kelebihan untuk menutup kekurangan

koko 9 apakah sistem multipartai di indonesia bagus ato enggak? ato harus ikutiin amerika dwipartai Sa: sistem multipartai bisa lebih bagus krn semua bisa berpengaruh,lebih kebebasan demokrasi.

kekuranganya, negarayg menganut multi partai lebih tidak stabil

wicak 2 faktor2 apa yg menyebabkan suatu negara menganut sistem demokrasi St: menurut faktor kondisi rakyat, dan sejarah negara itu sendiri

daniel S 4 apa yg bisa bikin sistem pemerintahan jatuh atau diganti? R: biasanya karena adanya ketidakpuasan dari rakyat. misalkan kondisi suatu negara sedang genting, maka parlemen bisa mengambil tindakan untuk merubah dan memperbaiki. bisa juga karena keadaan politik, ekonimi negara tersebut rusak

sesi 2

mola 7 dari korea selatan presiden terpilih dari angkatan bersenjata ato presiden duluan? St: d korea ada wajib milter, sehingga prsiden yg terpilih, minimal memiliki basic sebagai militer.

tdk mungkin d korea, angkatan militer mnjadi presiden, utk dapat mnjadi presiden, harus pensiun terlebih dahulu dr militer. P: presiden mnjadi panglima militer. apa bedanya dengan Ind? St: komando dan panglima berbeda. Pc: Komando tetap pd Presiden. Semua negara menjadikan presiden sbg panglima tertinggi

Suci 10 Di ind demokrasi sdh sedemikian bebas ny. Bgmn kalo demokrasi malah menghancurkan Ind? Sebenarny hal itu dapat terjadi. menurut kami, dapat memperbaiki sistem terlebih dahulu. Terkadang ad oknum yg salah menanggapi arti demokrasi. Kalau tdk ad pelanggaran,kemungkinan tdk akan terjadi masalah. Kualitas pendidikan juga dapat mnjadi pengaruh.

Tegar 3 apakah selama ini pernah ad negara yg sblmny menganut demokrasi mnjd berubah k sistem lainnya? Sa: Menurut kami, tdk ad. Yg ad berubah dr kerajaan mnjadi demokrasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://kampekique.wordpress.com/2011/11/18/demokrasi-rusia/ 2. http://www.wikipedia.org/searchredirect.php?search=sistem+demokrasi+&language=en &go=++%E2%86%92++&go=Gohttp://en.wikipedia.org/wiki/Special:Search?search=si stem+demokrasi+&go=Go 3. http://www.anneahira.com/sistem-pemerintahan-amerika-serikat.htm 4. http://en.wikipedia.org/wiki/Democracy_in_India 5. http://www.butikjilbabpermata.com/search/sejarah-perkembangan-demokrasi-di-india 6. http://politik.kompasiana.com/2012/03/31/demokratisasi-di-india/

Anda mungkin juga menyukai