Anda di halaman 1dari 32

Pemilihan Alternatif

Perancangan Mekanisme Gerak


Perancangan Sistem Transmisi
Perancangan Komponen Mesin
Metode Perancangan
Kriteria Perancangan
Ketersediaan Komponen dipasaran
Gambar Assembling
Hasil Perhitungan Biaya
Finish
Star
Bab III Proses Perancangan III-1
BAB III
PERANCANGAN
3.1 Diagram Alir Proses Perancangan
Untuk mempermudah langkah-langkah proses perancangan,
maka dibuat diagram alir perancangan seperti yang terlihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 3.1 Diagram alir proses perancangan mesin penghancur plastik.
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-2
3.2 Kriteria Perancangan
Merancang adalah aplikasi kreativitas untuk merumuskan
dan memberikan solusi atas suatu permasalahan, atau
memberikan solusi yang sudah dipecahkan dengan cara yang
berbeda. Kriteria perancangan mesin penghancur plastik sebagai
berikut:
Konstruksi mesin yang akan dirancang bentuknya
sederhana, dan mudah dipindah-pindahkan
Mudah dalam pengoperasian dan perawatannya
3.3 Pemilihan Alternatif
3.3.1 Alternatif Alat Yang Akan Dirancang
Mesin penghancur plastik sebenarnya dapat dirancang
dalam berbagai bentuk dan model, asalkan semua bentuk,
model dan prinsip kerjanya sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai, yaitu menghasilkan produksi plastik dan memuat
kepentingan serta pemanfaatannya.
Di bawah ini diperlihatkan tiga alternatif mesin
penghancur plastik yang akan dirancang, yaitu :2
Alternatif 1
Alat ini merupakan mesin penghancur plastik yang
berfungsi untuk menghancurkan plastik (pencacah plastik), pada
mesin ini motor listrik ditempatkan dibawah dan saringan masuk
diletakan diatas. Mesin panghancur plastik ini memiliki saringan
pengeluaran sebagai tempat keluarnya plastik-plastik yang sudah
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-3
dihancurkan (dicacah). Poros digerakkan oleh motor listrik yang
dihubungkan dengan puli, sedangkan puli digerakan oleh motor
listrik melalui V-belt.
Gambar 3.2 Alternatif 1
Alternatif 2
Alat yang ke dua sama dengan alat yang pertama
dimana alat ini berfungsi hanya untuk menghancurkan plastik,
alat ini juga mudah dioperasikan, bedanya dengan mesin
sebelumnya, alat ini menggerakan pisaunya menggunakan bahan
bakar yang digerakan dengan mesin kompresor melalui V-belt
untuk memutarkan poros, pada mesin ini saluran masuknya
ditempatkan diatas bagian samping, dan alat ini tidak bisa diatur
dalam mengatur pisaunya itu sendiri, pada mesin penghancur
plastik ini tidak memiliki penutup corong, sehingga pengeluaran
plastik-plastik yang sudah dihancurkan (dicacah) tersebut akan
berserakan di lingkungan alat.
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-4

Gambar 3.3 Alternatif 2
Alternatif 3
Alat yang ke tiga ini sama dengan alat yang pertama dan
kedua dimana alat ini berfungsi untuk menghancurkan plastik
(pencacah) dan alat ini juga mudah dioperasikan, bedanya
dengan mesin pertama, alat ini memiliki tombol untuk
mengoperasikan mesin itu sendiri dan cara memasukan bahan
plastiknya itu sendiri masih manual, tetapi alat ini sulit apabila
akan memasukan bahan plastik kedalam mesin tersebut di
karenakan tinggi dan mesti menggunakan tangga untuk
memasukan bahan plastik tersebut, tetapi hasil plastikya tidak
akan berserakan dilingkukngan alat.
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-5
Gambar 3.4 Alternatif 3.
3.3.2 Penentuan Perancangan dan Dimensi
Dalam proses perancangan ini, maka alternatif mesin
yang dipilih adalah alternatif 1, karena dalam perancangan mesin
tersebut lebih efektif dengan menggunakan daya motor listrik 3
hp dan dimana alat ini juga mudah diatur dalam penyetelan pisau
dan mesin ini memiliki corong pengeluaran sebagai tempat
keluarnya hasil pencacahan plastik dan tempat masuknya bahan
plastik dengan adanya penutup agar hasilnay tidak berserakan
dimana-mana, sehingga memungkinkan pemilik Mudah dalam
pengoperasian dan perawatannya
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-6
Mesin ini memiliki dimensi panjang 800 mm, lebar 450
mm, dan Tinggi 1100 mm.

Gambar 3.5 Alternatif yang dipilih

3.4 Metode Perancangan
Dalam merancang Mesin penghancur plastik, dilakukan
beberapa pertimbangan design dan analisa perhitungan, dimana
hal ini bertujuan untuk menghasilkan alat yang dibutuhkan di
lapangan.
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-7
3. 4.1 Penentuan Daya
Daya Untuk Penghancuran Plastik
Data teknik
Diameter dan panjang poros :
Diameter luar Poros (D
L
) = 40 mm
Diameter dalam Poros, (D
d
) = 18 mm
Panjang Poros, (L) = 780 mm
Massa Poros, (m) = 7 kg
Untuk memperoleh daya pada mesin pemotong plastik
dilakukan pengukuran gaya pada puli poros pemotong plastik
dengan menggunakan alat pengukur gaya pada saat poros
pemotong dan rumah mesin pemotong plastik terpenuhi oleh
bahan plastik yang akan dipotong.
Fs = Ks.As
Ks = 0.86 Su = 17.7 Mpa
2
7 . 17
mm
N
Su
( )
2
2
N
15.22
7 . 17 86 . 0
mm
mm
N
x Ks

Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-8
Luas penampang pisau ;
( )
2
2
mm 18.2
3.64 x 10 x
2
1

x t a
2
1

mm
x As
Tahanan Geser antara pisau dan plastik ;
Fs = Ks.As

2
2 . 18 22 . 15 mm x
mm
N

= 277.04 N
Torsi pada pisau putar
( ) 1 T
;

( ) 1 T
= Fs.R
=
m Nx 0535 . 0 04 . 277
=14.2 Nm
Torsi pada poros ;

2
x I T
poros

Dimana Inersia poros adalah


( )
2
2
2
. 01 . 0
0535 . 0 7
2
1


2
1
m kg
m x kg x
r x m x I
poros

Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-9
s
rad
rpm x x
x x
t
8 . 48
60
466 2

60
n 2


2
9.76
5
8 . 48
s
rad
s
s
rad


Maka torsi pada poros adalah
m N
s
rad
x m kg T
. 0.0976
76 . 9 . 01 . 0
2
2
2

Torsi pada Fly Wheel ;


m N
s
rad
x m kg
x I T
wheel fly
. 23.52
9.76 . 41 . 2

2
3


Torsi total

m N
m N m N m N
T T T T
tot
. 4376 . 38
. 52 . 23 . 0976 . 0 . 82 . 14
3 2 1

+ +
+ +
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-10
Daya :
Hp Hp
Watt
Watt
s
rad
x m N
x T P
tot
3 5 . 2
746
75488 . 1875

75488 . 1875
8 . 48 . 4376 . 38


Selain gaya-gaya diatas pada komponen juga terjadi momen
inersia massa, dimana besarnya adalah sebagai berikut
Inersia Massa Puli kecil
Dimana ; D = 0, m, puli Bertingkat
2
2
1
R m I
=
2
057 , 0 79 , 2 5 , 0
=
2 3
. 10 38 , 4 m kg

Torsi pada puli kecil


I T

Nm s rad
o
042 , 0 / 76 , 9 10 38 , 4
2 3


P =
T
=
8 , 48 042 , 0
= 2,08 Watt
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-11
Inersia Massa puli besar
Dimana ; D = 0,18 m, pu+li kecil
2
2
1
r m I
=
2
18 , 0 2 . 3 5 , 0
= 0,05 kg.m
2
Torsi pada puli besar
I T


Nm 48 , 0 76 , 9 05 , 0
P =
T
=
2
/ 8 , 48 48 , 0 s rad
= 23,4 Watt
3.4.2 Pemilihan Motor Listrik
Gambar. 3.7 Motor Listrik
Motor listrik merupakan komponen standar yang dipilih
sebagai tenaga pengerak pada sistem tranmisi. Pemilihan motor
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-12
listrik disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan sesuai dengan
data perancangan.
Hasil perhitungan yang menjadi acuan pemilihan motor
listrik adalah daya yang dibutuhkan mesin penghancur plastik.
Dari perhitungan diperoleh daya untuk memutarkan poros,
dengan perhitungan torsi dan gaya inersia massa komponen,
masing-masing sebesar, torsi 38.4376 N.m, torsi pada puli kecil
0,042 N.m, torsi pada puli besar, 0,48 N.m dan daya mesin
penghancur plastik sebesar 1875,75 Watt, 2,08 Watt, 23,4 Watt
Mengingat faktor gesekan antara pisau dengan plastik yang
mungkin terjadi maka daya-daya yang diperoleh tersebut
dikalikan dengan koefisien gesekan sebesar 0,7 sehingga daya
aplikasi adalah sebagai berikut :
Daya ply wheel, poros dan pisau untuk mesin
penghancur plastik (pencacah), dengan perhitungan
Torsi adalah 1875,75 Watt
Daya akibat puli kecil adalah 2,08 Watt
Daya akibat puli besar adalah 23,4 Watt
Daya total = 1875,75 + 2,08 + 23,4 Watt = 1901,23 Watt
= 2,54 hP

3 hp
Jadi, dari perhitungan diatas motor listrik yang digunakan untuk
mesin penghancur plastik adalah sebesar 3 hP.
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-13
3.4.3 Perancangan Poros
Bentuk dan dimensi poros dari mesin penghancur plastik
adalah sebagai komponen utama yang harus ditentukan dimensi
panjangnya terlebih dahulu yang nantinya disesuaikan dengan
lebar mesin yang diinginkan. Seperti pada gambar dibawah ini
dimensi panjang dari poros sudah ditetapkan berikut dengan letak
atau posisi dari komponen-komponen lain yang terpasang pada
poros.
Untuk menentukan diameter maka dilakukan perhitungan
sebagai berikut :
1. Diameter puli = 120 mm = 0,12 ;
2. P = 2238 W ; n = 466 Rpm ; Fc : 1 , jadi :
Pd = Fc x P = 2238 W
3 T = 38,4376 Nm = 38437,6 Nmm
4. Diagram Benda Bebas poros:
Dari daya motor diketahui P = 1901,23 Watt dan putaran (n)
= 466 rpm, maka torsi pada poros :
T P
60
2 n

N
P
TA 95 , 38
8 , 48
1901,23


Gaya-gaya pada puli (A):
Gaya Tangensial
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-14
m N
R
T
F
TA
/ 5 , 683
057 , 0
95 , 38

Gaya Radial
m N F F
TA A
/ 25 , 1025 5 , 683 5 , 1 5 , 1
Menentukan reaksi bantalan dalam arah X Y
70 N 277.04 N 430 N
A B C D E
0.19 m 0.235 m 0.235 m 0.12 m
By
R
Dy
R
Gambar. 3.6 Diagram benda bebas komponen pada arah X - Y
0
B
M
277,04 N
x
0,235 m -
x R
Dy
0,47 m + 430 N

x
0,59 m = 0
65,1049 N.m -
Dy
R

x
0,47 m +253,7 N.m
-13,3 N.m = 0
65,1049 N.m -
Dy
R

x
240,4 N.m = 0

m x R
Dy
47 , 0
= 240,4 N.m 65,1049 N.m

m x R
Dy
47 , 0
175,2951 N.m
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-15

m
m N
R
Dy
47 , 0
. 2951 , 175

= 372,968 N

0
y
F

By
R
+
Dy
R
- 70 N 277,04 N 430 = 0

By
R
+ 372,968 N 70 N 277,04 N
430 N = 0

By
R
+ 372,968 N 777,04 N = 0

By
R
= 777,04 N 372,968 N
= 404,072 N
Menentukan reaksi bantalan dalam arah X Z
FA
RBZ RDZ
REZ
RCZ
Gambar 3.7 Komponen pada arah X Z
Persamaan kesetimbangan
0 M
memilih titik B
sebagai titik referensinya. Maka:
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-16

0
B
M
0 78 , 0 66 , 0 425 , 0 19 , 0 + +
EZ DZ CZ A
R R R F
0 78 , 0 66 , 0 372,968 425 , 0 04 , 277 19 , 0 70 +
EZ
R
N R
EZ
76 , 146
78 , 0
66 , 0 96 , 372 425 , 0 04 , 277 19 , 0 70

Persamaan kesetimbangan
0 M
memilih titik E
sebagai titik referensinya. Maka:

0
E
M

0 12 , 0 355 , 0 59 , 0 78 , 0 + +
DZ CZ BZ A
R R R F
0 12 , 0 96 , 372 355 , 0 04 , 277 59 , 0 78 , 0 70 + +
BZ
R
N R
BZ
53 , 192
59 , 0
12 , 0 96 , 327 355 , 0 04 , 277 78 , 0 70

+

Persamaan kesetimbangan
0 M
memilih titik C
sebagai titik referensinya. Maka:

0
C
M
0 355 , 0 235 , 0 235 , 0 425 , 0 + +
EZ DZ BZ A
R R R F
0 355 , 0 430 235 , 0 235 , 0 53 , 192 425 , 0 70 +
DZ
R
N R
DZ
7 , 968
235 , 0
355 , 0 430 235 , 0 53 , 192 425 , 0 70

Persamaan kesetimbangan
0 M
memilih titik D
sebagai titik referensinya. Maka:

0
D
M
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-17
0 12 , 0 235 , 0 , 0 47 , 0 66 , 0 +
EZ CZ BZ A
R R R F
0 355 , 0 430 235 , 0 47 , 0 53 , 192 66 , 0 70
CZ
R
N R
CZ
23 . 1231
235 , 0
355 , 0 430 47 , 0 53 , 192 66 , 0 70

Momen Lentur, M
Z
Nm ME
Nm MD
Nm x MC
Z
Z
Z
79 , 1158 ) 355 , 0 ( 23 , 1231 ) 59 , 0 ( 7 , 968 ) 78 , 0 ( 53 , 192
60 , 323 ) 355 , 0 ( 53 , 1231 ) 59 , 0 ( 53 , 192
27 , 523 ) 425 , 0 ( 23 , 1231



Momen Lentur, M
y
Nm
ME
Nm MD
Nm MC
Nm MB
y
y
y
y
6 , 264
) 12 , 0 ( 430 ) 355 , 0 ( 968 , 372 ) 59 , 0 ( 07 , 404 ) 78 , 0 ( 70
25 , 274 ) 35 , 0 ( 968 , 372 ) 47 , 0 ( 072 , 404 ) 66 , 0 ( 70
20 , 65 ) 235 , 0 ( 072 , 404 ) 425 , 0 ( 70
3 . 13 ) 19 , 0 ( 70

+ +
+ +
+

Momen Resultan, MR
2 2
y Z C
MC MC MR +

2 2
Y Z D
MD MD MR +

Nm 32 , 527
20 , 65 27 , 523
2 2

+

Nm 82 , 424
25 , 275 6 , 323
2 2

+
Bahan poros yang akan digunakan adalah ST 37 dengan
kekuatan tarik,
B
= 37
kg
/
mm
2
, bila Sf
1
= 6 dan Sf
2
= 2 maka :
2
/ 08 , 3
2 6
37
mm kg
x
a


........................................ 4.2
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-18
Diameter poros
3 / 1
2 2
) . ( ) . (
1 . 5
1
]
1

,
_

T K MR K ds
t m
a

............... 4.3
dimana : K
m
= 2
K
t
= 2
Diametr poros di segmen 1 :
mm mm ds
ds
55 07 , 48
) 38437,6 2 ( ) 424,82 2 (
08 , 3
1 . 5
1
3 / 1
2 2
1

1
]
1

+
,
_

Diameter poros di segmen 2 :


mm mm ds
x x ds
50 9 , 45
) 38437,6 2 ( ) 527,32 2 (
08 , 3
1 . 5
2
3 / 1
2 2
2

1
]
1

+
,
_

Dari hasil perhitungan diatas, sudah dapat ditentukan


dimensi dari poros yang akan digunakan pada mesin penghancur
plastik, yaitu seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.8 Dimensi poros
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-19
3.4.4 Pemilihan Bantalan
Bantalan merupakan komponen mesin yang berfungsi
untuk menyangga poros ketika poros meneruskan beban. Untuk
menentukan jenis bantalan yang digunakan, harus diketahui dulu
berapa besarnya beban yang bekerja pada bantalan. Setelah
jenis bantalan ditentukan maka akan diketahui umur bantalan
dan waktu pemakaian bantalan.
Umur bantalan dapat ditentukan dari persamaan di bawah ini :
k
P
P
L
L

,
_

2
1
1
2
dimana ; L
2
= Umur desain pada beban desain
L
1
= 1000000 putaran
P
1
= Basic Dynamic Load Rating
P
2
= Beban desain
k = Sebuah faktor bernilai 3 untuk bolt bearing
Gambar 3.9 Pillow block (bantalan).
Untuk merancang bantalan terlebih dahulu kita harus
mengetahui arah pembebanan yang diterima oleh bantalan,
apakah tegak lurus dengan sumbu poros (radial) atau sejajar
dengan sumbu poros (aksial), atau gabungan keduanya.
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-20
Poros pada mesin penghancur plastik ni beban yang akan
diterima oleh bantalan, sehingga :
Beban radial pada bantalan, Fr
2 2
BZ By
R R Fr +

N 25 , 355 53 , 192 404,072
2 2

Bila jumlah jam kerja yang diinginkan adalah
15000 jam kerja dan 8 jam kerja / hari. Maka banyak
putaran L adalah :

1000000
60nLh
L

360
1000000
15000 400 60

juta putaran
Spesifikasi bantalan yang dipilih :
d = 50 mm
D = 70 mm
B = 25 mm
r = 5 mm
berat = 0.5 kg

Gambar 3.10 Dimensi bantalan
3.5 Perancangan mekanisme gerak
Perancangan mekanisme gerak dari mesin penghancur
plastik untuk mencacah plastik yaitu pertama bahan baku berupa
botol plastik atau gelas plastik (jenis aqua) dimasukan kedalam
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-21
saringan masuk dengan awal dioperasikannya terlebih dahulu
mesin penghancur plastik oleh motor listrik melalui puli dan poros
maka plastik tersebut akan hancur dengan adanya putaran
didalam mesin penghancur tersebut dengan cara kerja sistem
seperti diiris-iris kemudian dari hasil pengirisan oleh mesin
penghancur plastik tersebut akan berjatuhan melewati saringan
keluar dengan ukuran yang diinginkan dengan cara pengaturan
dari pisaunya itu sendiri digeser maju mundur posisi pisaunya
yang menempel pada dudukan pisau yang berada diantara poros
dan pipa yang menempel pada poros untuk dudukan pisaunya.
3.6 Perancangan Sistem Transmisi
Sistem transmisi merupakan sistem bagian dari suatu
mesin yang berfungsi sebagai pembawa, pemindah, penghubung
dan penerus suatu gerakan serta beban.
Putaran dari motor yang dihubungkan pada puli kecil di
transmisikan pada puli besar melalui V-belt. Perpindahan putaran
dari puli kecil ke puli besar ini mengakibatkan terjadinya
penurunan putaran.
Putaran dari puli besar diteruskan melalui puli kecil yang
digunakan untuk menggerakan poros dan fly wheel
Putaran dari puli besar diteruskan ke poros, kemudian
memutarkan pisau.
Data perancangan
Putaran input, n
1
= 1450 rpm
Putaran otput, n
2
= 466 rpm
Daya, P = 3 hp
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-22
= 746 Watt
Keperluan : Poros pehancur plastik (pencacah)
Jarak Antara Pusat Puli, C = 420 mm (16,53 in)
Menghitung Daya Desain
Dari tabel B.1 diperoleh :
Faktor Servis, FS = 1
maka :
Daya Desain, P
d
= 3 x 1
P
d
= 3 hp (2238 Watt)
Pemilihan Jenis Sabuk
Putaran input, n
1
= 1450 rpm
Putaran output, n
2
= 466 rpm
Daya, P = 3 hp (2238 Watt)
dari tabel B.2, didapat : Jenis Sabuk : A
Menghitung Putaran Rasio Nominal
Putaran input, n
1
= 1450 rpm
Putaran output, n
2
= 466 rpm
maka :
i =
2 , 3
466
1450

Menentukan Diameter Puli Kecil dan Basar


Rasio putaran, i = 3,2
dari tabel B.3, didapat :
Diameter puli kecil, D
1
= 2,28 in (57,91 mm)
maka :
Diameter puli besar = 2,28 x 3,2 = 7,3 in (185.42 mm)
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-23
Menghitung Panjang Sabuk
Jarak Antar Pusat Puli, C = 420 mm (16.53 in)
Diameter Puli Kecil, D
1
= 2,28 in (57,91 mm)
Diameter Puli Besar, D
2
= 7,3 in (185,42 mm)
maka :
Panjang Sabuk, L = 2(C) +
2

(D1 + D2)
= 2 (16,53) +
2

(2,28 + 7,3)
L = 48,10 in (1221.74 mm)
Menentukan Jenis Sabuk Standar
Jenis Sabuk (dari langkah 3) : Sabuk A
Panjang Sabuk, L = 48,10 in (1221,74 mm)
dari tabel B.3, didapat :Jenis Sabuk Standar : Sabuk A 51
Menghitung Jarak Antar Pusat Puli Aktual
Panjang Sabuk Standar, L
s
= 51,9 in (1318.26 mm)
Diameter Puli Kecil, D
1
= 2,28 in
Diameter Puli Besar, D
2
= 7,3 in
maka :
Jarak C
s
=
2
) (
) (
2
2
1 2
2 1 1
]
1


+ +
s
s
L
D D
D D L


Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-24
=
2
9 , 51
) 28 , 2 3 , 7 (
) 3 , 7 28 , 2 (
2
9 , 51
2
1
]
1


+ +

C
s
= 18,2 in (462.28 mm)
Menghitung Kecepatan Sabuk
Diameter Puli Kecil, D
1
= 2,28 in (57,91 mm)
Putaran poros penggerak, n
1
= 1450 rpm
maka :
Kecepatan Sabuk, V =
12
) )( (
1 1
n D
Maka, V =
min / 5 , 865
12
) 1450 )( 28 , 2 (
ft

Menentukan Nilai Daya (P


s
) Untuk Satu Sabuk
Diameter Puli Kecil, D
1
=2,28 in (57,91 mm)
Kecepatan Sabuk, V = 865,5 ft/min (1000 ft/min)
dari tabel.5 Nilai Daya untuk Sabuk-V Tipe A didapat :
Nilai Daya, P
s
= 1 hp
Menentukan Faktor Koreksi Sudut Kontak Puli Kecil
Diameter Puli Kecil, D
1
= 2,28 in (57,91 mm)
Diameter Puli Besar, D
2
= 7,3 in (185.42 mm)
Jarak Antar Pusat Puli Aktual,C
s
= 18,2 in (462.28 mm)
maka :
s
C
D D 60 ) (
1 2

Sudut Kontak Puli Kecil, = 180
0
-
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-25
= 180
0
-
0
45 , 163
18,2
60 ) 28 , 2 3 , 7 (


Selanjutnya dari tabel 10, didapat :
Faktor Koreksi Sudut Kontak, C

= 0,98
Data Hasil Perancangan
4 Diameter Pitch
Puli kecil = 2,28 in (57,91 mm)
Puli besar = 7,3 in (185.42 mm)
5 Jenis sabuk standar = A 51
6 Panjang sabuk = 48,10 in (1221.74 mm)
7 Jarak antar pusat puli, C = 18,2 in (462.28 mm)
Mencari sudut kontak sabuk antar Puli.
Gambar 3.11 Dimensi pulley
Diketahui:
R
1
= 28,95 mm
R
2
= 92,71 mm
C = 420 mm
= arc tan
C
R R
1 2

Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-26
= arc tan
420
95 , 28 71 , 92
63 , 8
3.7 Perancangan Komponen Mesin
Perancangan komponen mesin penghancur plastik
meliputi perancangan komponen-komponen yang berhubungan
dengan mekanisme gerak, kapasitas, struktur dan fungsional.
Perancangan komponen tersebut terdiri dari :
Perancangan komponen utama
Perancangan rangka
3.7.1 Perancangan komponen utama
Perancangan komponen utama meliputi perancangan
komponen-komponen mesin penghancur plastik (pencacah) yang
di sesuaikan dengan bentuk dan fungsinya
Perancangan komponen utama meliputi :
1. Poros
Pemilihan bahan poros yang akan digunakan pada alat
ini, menggunakan bahan baja karbon rendah karena memiliki sifat
yang lunak dan mampu mesin ( machinability ) yang baik. dimensi
poros berdiameter dalam 18 mm, diameter luar 40 mm dan
panjang 780 mm.
Proses pembuatan poros menggunakan proses
pengukuran, pemotongan dan pemesinan. Poros ini berfungsi
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-27
untuk memotong botol plastik air minum mineral menjadi
potongan-potongan kecil. Salah satu bagian dari tahap
perancangan konseptualisasi adalah konsep varian.
Varian 1
Gambar. 3.12 Dudukan Pisau
Pada varian pertama konsep poros pemotong plastik ini telah
sesuai dengan tujuannya, dimana pisau tersebut dapat diasah
kembali apabila sudah tidak tajam lagi.
3.7.2 Perancangan Rangka Mesin
Rangka mesin yang akan dibuat menggunakan baja
karbon rendah, dan profil yang digunakan adalah profil L. Proses
pembuatan rangka yaitu dengan melakukan proses pemotongan
menggunakan alat cutting wheel sesuai ukuran yang telah di
tentukan dalam proses perancangan, setelah itu dilakukan proses
penyambungan logam dengan menggunakan las listrik SMAW,
Rangka ini berfungsi untuk menumpu seluruh komponen mesin
pemotong plastik menjadi satu kesatuan, selain itu rangka ini
berfungsi untuk memperkokoh mesin dan meredam getaran yang
dihasilkan akibat proses pemotongan plastik.
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-28
Gambar 3.13 Rangka mesin
3.8Ketersediaan Komponen di Pasaran
Beberapa komponen yang tersedia di pasaran antara lain :
- Motor listrik 3 Hp
- Pilow block (bantalan)
- puli kecil D
1
= 2,28 in (57,91 mm)
- Puli besar D
2
= 7,3 in (185.42 mm)


- Baut dan mur
- Sabuk V-belt
Sementara komponen yang harus dibuat sebelumnya antara
lain adalah :
- Rangka - Corong saluran masuk
- Pisau Pemotong - Corong Pengeluaran
- Poros
3.9 Assembling Komponen Mesin penghancur
plastik
Assembling adalah proses pengabungan komponen-
komponen mesin sesuai dengan letak dan fungsinya,sehingga
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-29
dihasilkan suatu bentuk mesin yang sesungguhnya dari mesin
yang dirancang.
Gambar 3.14 Assembling komponen mesin
3.10 KAPASITAS PENGHASILAN POTONGAN
PLASTIK
Rumus penghasilan geram mesin freis.
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-30
/menit) (cm
1000
w . a . V
Z
3
f

Rumus penghasilan potongan plastik mesin pemotong


plastik diperoleh dengan cara pendekatan dengan
rumus penghasilan geram mesin freis.
/menit) (cm
1000
. . . Z . n . f
Z
3
2 1
w a Z

dimana:
f = gerak makan (mm/putaran)
n = putaran poros pemotong (rpm)
Z
1
= jumlah pisau diam
Z
2
= jumlah pisau terbang
a = kedalaman pemotongan plastik di sepanjang
pisau pemotong
w = lebar pemotongan plastik di sepanjang pisau
V
f
= kecepatan makan = f . n . Z
ph
(mm/menit)
v = laju aliran material (mm/menit)
Gerak makan
v = 100 mm/menit
n = 466 rpm
mm/putaran 214 0, mm/putaran
6
1
nit putaran/me 466
mm/menit 100
f
Penghasilan potongan plastik
f = 0,214 mm/putaran
n = 466 rpm
Z
1
= 2 buah
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-31
Z
2
= 3 buah
a = 1 mm
w = 400 mm
/menit) (cm
1000
. . . Z . n . f
Z
3
2 1
w a Z

1000
400 . 1 . 3 . 2 . 600 . 0,167
Z
= 239,34 cm
3
/menit
= 14360 cm
3
/jam
= 0,01436 m
3
/jam
Spgr plastik PE = 1,3 .

air
= 1,3 . 1000 kg/m
3

= 1300 kg/m
3

Kapasitas penghasilan potongan plastik adalah
Z = 0,0108 m
3
/jam . 1300 kg/m
3
= 18,67 kg/jam

3.11 Hasil Perkiraan Biaya
Dibawah ini dicantumkan daftar nama komponen-
komponen yang digunakan pada alat mesin penghancur plastik,
beserta jumlah komponen dan harganya.
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik
Bab III Proses Perancangan III-32
Tabel Perkiraan Biaya :
No Komponen Jumlah Harga (RP)
1. Pisau 5 1.800,000,00
2. Baja Profil L 2 300.000,00
3. Puli besar
Puli Kecil
1
1
70.000,00
50.000,00
4. Besi As ST 60 1 210.000,00
5. Bantalan (Pilow Block) 2 160.000,00
6. Plat Saringan 1 150.000,00
7. Motor 3 Hp 1pasa 1 1.250.000,00
8. Baut dan Mur 31 70.000,00
9. Cat 1 80.000,00
Jumlah 42 3.930.000,00
Tugas Akhir
Perancangan Mesin Pneghancur Plastik

Anda mungkin juga menyukai