Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS Berfikir kritis adalah cara berfikir yang reflektif, beralasan yang difokuskan pada keputusan

n apa yang dilakukan atau diyakini (Jennicek,2006) Berpikir kritis adalah proses untuk mengaplikasikan, menghubungkan, menciptakan, atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan secara aktif dan trampil (Abraham,2004) Berpikir kritis merupakan proses yang penuh makna untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam membuat suatu keputusan. Proses tersebut memberikan berbagai alasan sebagai pertimbangan dalam menentukan bukti, konteks, konseptualisasi, met ode dan kriteria yang sesuai (American Philosophical Association, 1990) SIKAP YANG HARUS DIMILIKI UNTUK DAPAT BERPIKIR KRITIS Berpikiran terbuka (Open-mindedness) Sikap skeptis yang sehat (Healthy skepticism) Kesediaan untuk mempertimbangkan informasi baru (Intellectual humility) Berpikiran independen (Free thinking) Mempunyai motivasi yang tinggi (High motivation) Ada 3 syarat diperlukan untuk memiliki kemampuan berpikir kritis: 1. Sikap untuk menggunakan pemikiran yang dalam di dalam melihat suatu permasalahan, dengan menggunakan pengalaman dan bukti yang ada 2. Pengetahuan tentang metode untuk bertanya dan mengemukakan alasan dengan logis 3. Ketrampilan untuk menerapkan metode tersebut MANFAAT BERPIKIR KRITIS 1. Memudahkan untuk mengambil keputusan klinis (Clinical Reasonuing) 2. Dapat memecahkan masalah 3. Pemahaman seseorang terhadap suatu informasi menjadi lebih mendalam 4. Mendapatkan informasi yang akurat dan relavan 5. Menjawab rasa ingin tahu 6. Tidak mudah terpengaruh 7. Membantu manusia mengambil keputusan secara sistematis, logis dan mempertimbangkan dari berbagai sumber 8. dapat mengembangkan informasi yang telah didapat. 9. Dapat melakukan penelitian lebih lanjut. 10. Agar tidak salah dalam menganalisa suatu masalah. 11. Dapat mempraktekkan informasi yang telah didapat. 12. Dapat menerapkan ilmu yang telah didapat. 13. Melatih psikomotorik seseorang. 14. Agar informasi yang kita dapat dapat masuk ke memori jangka panjang. Dalam dunia kedokteran 1. Menunjang Evidence Based Medicine. 2. Clinical Reasoning. 3. Menemukan pengobatan alternatif. 4. Meningkatkan standar kesehatan masyarakat. 5. Dapat menyembuhkan pasien dalam waktu yang lebih cepat. Dalam dunia pendidikan

1. Menemukan terobosan baru. 2. Meningkatkan kemampuan dan nilai akademis. Diri sendiri 1. Meningkatkan kemampuan otak. 2. Memperluas pengetahuan. 3. Cenderung bersikap terbuka. 4. Tidak hanya mendapatkan satu solusi tetapi dapat menemukan solusi alternative lainnya dari berbagai sumber atau point of view. 5. Lebih cepat merespon informasi dan lebih menghargai pendapat orang lain atau menyadari adanya keberagaman dan perbedaan pendapat. 6. Melatih kejujuran terhadap diri sendiri. JENIS JENIS INFORMASI Sumber informasi dapat dibagi menjadi, yaitu : 1. Buku Buku bersifat ilmiah dan lebih spesifik. Contohnya buku-buku kedokteran. 2. Materi Referensi Tidak bersifat spesifik. Di dalamnyab erisi berbagaii lmu pengetahuanS. alah satu contohnya adalah EnsikloPedia. 3. Period Sumber iniormasi yang terbit secara berkaia, sebagai contoh jurnai yang terbit mingguan atau bulanan. 4 Statistik Sumberi iformasi yang di dalamnya terdapat data-data statistik. 5. Arsip Sumber informasi yang berasal dari dokumen-dokumen yang telah diarsipkan sebelumnva. 6. Data Pemerintah Sumberi informasi yang berisi Undang-Undang Pemerintahan KRITERIA KRITERIA YANG ADA PADA SUMBER INFORMASI A. Evaluasi sumber informasi 1) Penulis/pengarang Apakah penulis berhubungan dengan suatu institusi (tempat kerjanya)? Apa latar belakang pendidikannya, hasil tulisan sebelumnya, atau pengalamannya? Apakah artikel atau buku yang ditulis berada dalam area keahliannya? Apakah anda pernah melihat nama penulis ini dicantumkan dalam sumber atau daftar pustaka lain? Penulis yang dihormati sering dicantumkan di sumber atau daftar pustaka lain. Apakah penulis berhubungan dengan institusi atau organisasi yang punya reputasi? Apa tujuan dari institusi atau organisasi tersebut? 2) Waktu publikasi Kapan sumber informasi tersebut dipublikasikan? Seringkali waktu publikasi dicantumkan di halaman judul, di bawah nama penerbit. Atau lihat waktu hak cipta di seberang halaman judul. Pada halaman web, waktu revisi terakhir biasanya terletak di bagian bawah home page. Apakah sumber informasi baru atau kadaluwarsa untuk topik anda? Informasi tertentu berkembang secara kontinyu dan cepat, terutama yang berhubungan dengan sains, sehingga membutuhkan informasi terbaru. Tetapi, topik yang berhubungan dengan kemanusiaan (misal sejarah, sosial, budaya) sering memerlukan materi yang ditulis di masa lampau.

3) Edisi atau revisi Edisi keberapakah sumber tersebut? Edisi yang bertambah menunjukkan sumber tersebut telah direvisi dan update, yang menunjukkan bertambahnya atau pengurangan pengetahuan yang ditujukan untuk kebutuhan pembaca. Semakin banyak cetakan atau edisi menunjukkan bahwa sumber tersebut menjadi standar pada area pengetahuan tersebut. 4) Penerbit Perhatikan penerbitnya. Bila sumber informasi diterbitkan oleh penerbitan universitas, kemungkinan besar bersifat ilmiah. Walaupun penerbitnya sudah mempunyai reputasi, tetapi tidak menjamin kualitas hanya menunjukkan bahwa penerbit dikenal baik pada bidang tersebut. 5) Judul dari jurnal /sumber informasi digital dan cetak Apakah jurnal tersebut ilmiah atau populer? Perbedaan ini penting untuk menunjukkan perbedaan kompleksitas dari ide yang dibahas. B. Evaluasi kualitas informasi 1) Sasaran audiens /pembaca Jenis audiens mana yang menjadi sasaran penulis? Apakah tulisan ditujukan untuk audiens umum atau khusus? Apakah sumber informasi terlalu mendasar, terlalu tehnis, terlalu lanjut, atau tepat seperti yang kita butuhkan? 2) Objective Reasoning (Pertimbangan Obyektif) Apakah informasi mencakup fakta, opini, dan propaganda? Tidak mudah untuk memisahkan antara fakta dan opini. Fakta biasanya dapat diverifikasi. Sedangkan opini walaupun berdasarkan informasi faktual, tapi merupakan hasil interpretasi fakta. Penulis yang ahli dpat membuat kita berpikir bahwa interpretasi mereka adalah fakta. Apakah ide dan argumen lebih atau kurang dibanding dengan artikel lain yang pernah anda baca pada topik yang sama? Semakin radikal perbedaan pandangan antara penulis tersebut dengan penulis lain pada topik yang sama, anda harus semakin berhati-hati dan kritis mencermati idenya. Apakah sudut pandang penulis obyektif dan netral? Apakah bahasa yang digunakan bebas dari emosi dan bias? Dimana posisi penulis dalam isu ini? Apabila penulis cenderung subyektif, maka anda harus mencermati dengan lebih hati-hati. Adakah misi tertentu dari sponsor atau penerbit? Adakah iklan dalam informasi yang ditulis? 3) Akurasi Apakah informasi tampak valid dan diteliti dengan baik? Atau dipertanyakan dan tidak didukung bukti? Informasi yang baik mencantumkan sumber dari fakta sehingga dapat diverifikasi Apakah fakta yang disajikan konsisten dalam seluruh artikel? Apakah ada kesalahan pengetikan, struktur tulisan dan ejaan? Semakin banyak kesalahan mungkin menunjukkan kesalahan fakta juga 4) Coverage (cakupan) Apakah tulisan tersebut mengupdate sumber informasi lain yang anda baca atau menambah informasi baru? Apakah mencakup seluruh atau hanya sebagian topik yang anda butuhkan? Anda harus mengeksplorasi cukup sumber informasi untuk mendapat berbagai sudut pandang. Apakah sumber tersebut mencantumkan berbagai sudut pandang baik yang mendukung atau berlawanan? Apakah informasi tersebut berasal dari sumber primer atau sekunder? Sumber primer adalah laporan asli dari penelitian atau dari orang yang langsung menyaksikan kejadian. Sumber sekunder berdasar sumber primer. Contohnya, bila kita ingin mempelajari teori relativitas Einstein maka laporan publikasi dari Einstein adalah sumber primer, sedangkan tulisan lain yang menyitir tulisan ini adalah sumber sekunder. Tulisan ilmiah yang menggunakan sumber primer untuk menghasilkan interpretasinya, merupakan sumber sekunder. 5) Jenis penulisan

Apakah tulisan tersebut diatur sehingga menjadi logis? Apakah pikiran utama dinyatakan dengan jelas? Apakah tulisannya mudah dimengerti? Apakah penulis mengulang-ulang argumennya? 6) Evaluative Reviews Bila memungkinkan carilah laporan review tentang buku tersebut, misalnya di Book Review Index, Book Review Digest, atau di internet. Apakah reviewnya positif? Apakah buku tersebut dianggap berkontribusi terhadap topik tertentu? Apakan reviewer menyarankan buku lain yang mungkin lebih baik? Apabila iya, carilah sumber lain tersebut sebagai tambahan informasi. Apakah berbagai reviewer setuju dengan informasi tersebut ataukah banyak kontroversi? C. Evaluasi argumen D. Evaluasi fakta Kriteria informasi yang baik, antara lain : 1) Rasionai aiau iogis 2) Kredibel atau dapat dipercaya 3) Akurat 4) Berdasarkan penalaran yang kuat 5) Relevan dengan topik yang dibahas 6) Objektif Jika mengambil artikel atau informasi dari internet, beberapa kriteria tambahan diantaranya : 1. Berdasarkans situs pemerintahan dan pendidikan 2. Cari orang yang menulis artikel tersebut kemudian telusuri latar belakangnya dan pastikan bahwa orang yang menulis artikel tersebut adalah orang yang kompeten di bidangnya. 3. Lihat waktu posting artikei tersebut 4. Jika tidak tercantum nama orang yang menulis arikel tersebut, cari pihak yang Bertanggung jawab atas keluarnya artikel tersebut 5. Jika terdapat informasi yarg bukan berasal dari alamat web yang mencantumkan artikel tersebut, maka seharusnya web tersebut mencantumkan pula link untuk menuju alamat website tempat atikel tersebut berasal.

Ada beberapa cara untuk menghitung berat badan sesorang , apakah termasuk ideal atau tidak beberapa di antaranya dengan menggunakan pengukuran berkut ini ; 1. Menggunakan Rumus BMI Body Mass Index (BM I) adalah skala yang digunakan untuk menentukan kategori berat badan seseorang , penting bagi kita untuk mengetahui BMI masing masing . BMI digunakan sebagai tali pengukur untuk menentukan berat badan ideal kita.. Body Mass Index (BMI) atau dalam bahasa Indonesia disebut Index Masa Tubuh(IMT) adalah sebuah ukuran berat terhadap tinggi badan yang umum digunakanuntuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori Underweight (kekuranganberat badan), Overweight (kelebihan berat badan) dan Obesitas (kegemukan). Istilah normal, overweight dan obese dapat berbeda-beda, masing-masing negara dan budaya mempunyai kriteria sendiri-sendiri, oleh karena itu, WHO menetapkan suatu pengukuran / klasifikasi obesitas yang tidak bergantung pada bias-bias kebudayaan. Rumus atau cara menghitung BMI sangat mudah, yaitu dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan

dibagi dengan tinggi badan (dalam m).BMI lebih berhubungan dengan lemak tubuh dibandingkan dengan indikator lainnya untuk tinggi badan dan berat badan. Sebagai contoh jika anda mempunyai tinggi 160 cm dan berat badan sebesar 60 kg , apakah sudah ideal ? Untuk mengetahuinya kita gunakan rumus BMI dengan cara membagi berat badan dalam kilogram dengan dibagi dengan tinggi badan (dalam m) (jika tinggi anda 160 cm, maka harus dirubahjadi 1,6m ). Lalu hasil dari BMI tersebut dapat dicocokkanpada Tabel Klasifikasi Internasional kriteria Underweight,Overweight dan Obesitas pada Orang Dewasa yangdisepakati oleh organisasi kesehatan dunia, WHO sebagai berikut : Klasifikasi Berat Badan yang diusulkan berdasarkan BMI Kategori BMI (kg/m2) Resiko Comorbiditas Underweight 25 Pre-obese 25.0 29.9 kg/m2 Meningkat Obese I 30.0 34.9kg/m2 Sedang Obese II 35.0 39.9 kg/m2 Berbahaya Obese III 40.0 kg/m2 Sangat Berbahaya BMI dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya. Seseorang dikatakan obese dan membutuhkan pengobatan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan kata lain orang tersebut memiliki kelebihan BB sebanyak 20%. Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi: Anak-anak yang dalam masa pertumbuhan Wanita hamil Orang yang sangat berotot, contohnya atlet 2. Rumus Menghitung Berat Badan Ideal/Normal Indeks Broca (Broca Index) Hampir setiap orang di dunia ini ingin memiliki berat badan yang wajar tidak lebih dan tidak kurang, namun banyak hal dan faktor yang menyebabkan keinginan itu sulit untuk terwujud. Berikut ini adalah rumus cara menghitung berat badan normal dan berat badan yang ideal versi indeks broca. (Gunakan timbangan berat badan yang masih berfungsi dengan baik dan akurat._ Rumus yang di gunakan untuk menghitung Berat Badan Normal adalah l = Tinggi Badan 100 Contoh : Jika tinggi kita dari ujung kaki hingga ujung kepala adalah 160 cm maka berat badan normal kita adalah 160 100 = 60 kg. 3. Menghitung Berat Badan Ideal Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan 100) ( 10% tinggi badan -100) Contohnya : Jika tinggi badan kita adalah setinggi 150 cm, maka berat badan ideal kita adalah (150 100) (10% x (150 100) = 50 5 = 45 kg. Dari hasil tersebut dapat kita ketahui apa yang terjadi dengan diri kita dengan membandingkan hasilnya berikut di bawah ini : - Kelebihan Berat Badan / Overweight = Hasilnya 10% s/d 20% lebih besar dari yang seharusnya - Kegemukan / Obesitas / Obesity = Hasilnya lebih dari 20% dari yang seharusnya - Kurus = Hasilnya 10% kurang dari yang seharusnya Height Increase For Spine

Sebanyak 33 ruas tulang belakang saling berpotensi untuk mengalami penebalan ditiap ruasnya. Untuk melihat bagian ini secara detail, lihat gambar dibawah ini Bagian tersebut dikenal dengan nama Intervertebral discs. Komponen ini merupakan penghubung antara tulang tulang keras (vertebrata) yang terdapat di sepanjang tulang belakang kita. Fungsinya yaitu sebagai pelunak antar tulang keras sehingga dengan komponen ini, kita dapat bergerak dengan fleksibel. Berputar ke samping kiri dan kanan ataupun membungkuk ke atas dan kebawah. Bisa dibayangkan, tanpa komponen ini, maka sepanjang tulang belakang kita akan kaku. Sama halnya dengan tulang pipa pada tungkai kaki dengan adanya persendian pada bagian antara tulang paha dan tulang betis memudahkan kita untuk berjalan. Pada Bagian intervertebral discs tersebut dapat kita panjangkan dengan rutin melakukan stretch. Seperti kegiatan renang, menggantung, yoga dan senam khusus. Metode senam khusus ini dijelaskan secara lengkap dalam buku ini. Beberapa bukti yang nyata dapat kita lihat dengan rutin melakukan stimulasi bagian intervertebral disc ini yaitu :

Perempuan di Kayan Perempuan-perempuan di Kayan, Myanmar yang berbatasan dengan Thailand memiliki leher terpanjang di dunia. Kayan adalah kelompok masyarakat Kareannu, Tibeto Burma, sebuah etnis minoritas di Myanmar. Ternyata, panjang leher yang melebihi ukuran normal itu, memang sengaja dibentuk sejak mereka kecil. Sejak

mereka masih berusia lima tahun, para orangtuanya sudah memakaikan gelang di lehernya. mereka mempunyai leher yang sangat panjang karena mereka terus menstimulasi bagian tersebut bahkan pada saat usia dewasa pun terus terjadi penambahan panjang.

Perenang Para perenang cenderung memiliki tubuh yang lebih tinggi. termasuk Michael Phelps yang merupakan perenang olympic dunia yang mempunyai postur tubuh yang sempurna.

Height Increase For Leg

Tidak seperti pada tulang belakang karena pada tungkai kaki terdiri dari tulang pipa yang keras. stimulasi untuk bagian ini dapat dilakukan dengan latihan khusus yang dikonsentrasikan pada tulang paha, lutut, dan tulang betis. Dengan rutin melakukan latihan latihan yang disarankan akan membentuk tulang pada tungkai kaki anda menjadi panjang. Teori teori ini sudah banyak yang membuktikannya dengan hasil yang memuaskan. Latihan ini juga tidak dibatasi oleh umur karena prinsip dari latihan ini merupakan transformer yang dapat terjadi pada setiap tulang. Sehingga bagi anda yang telah berusia diatas 25 tahun bukanlah suatu masalah. Bagaimana latihan ini dapat memperpanjang tulang pada tungkai kaki? Perhatikan salah satu kasus di bawah ini.

Seseorang yang melakukan operasi, akan dipasangkan sebuah alat yang akan akan membentuk tulang menjadi lebih panjang. Dan inilah prinsip kerja dari latihan ini. Temukan latihannya secara benar dalam buku ini.

HGH Stimulation

HGH (Human Growth Hormone) merupakan unsur penting dalam pertumbuhan tubuh kita. Karena dengan sekreksinya, kita bisa bertumbuh seperti sekarang ini, dialah yang mengontrol pertumbuhan tulang kita. Kelenjar yang memproduksi HGH ini adalah kelenjar pituitary yang terletak dibagian belakang kepala kita bentuknya sangat kecil namun memberikan efek yag sangat besar bagi tubuh kita, kelanjar ini juga yang mengendalikan seluruh sistim kerja kelanjar lain sehingga disebut sebagai Master of Gland. Untuk mengetahui letak dari kelenjar ini perhatikan gambar di bawah ini.

Pada usia 14 hingga 17 tahun, kelenjar ini memproduksi banyak hormon pertumbuhan. Terbukti pada usia tersebut seorang anak akan mengalami pertumbuhan tubuh yang sangat cepat. Namun seiring dengan makin bertambahnya usia, produksi hormon oleh kelenjar ini secara berangsur angsur berkurang. Namun dengan tekhnik tekhnik tertentu anda dapat merangsang kembali kelenjar ini untuk menghasilkan produksi hormonnnya sehingga bekerja secara signifikan menghasilkan hormon pertumbuhan demi mengoptimalkan pertambahan tinggi badan. Temukan tekhnik tekhnik tersebut dalam buku ini.

Anda mungkin juga menyukai