Anda di halaman 1dari 80

PENDAHULUAN AQUATIK

OLAN RAHAYU PUJI ASTUTI NUSSA Mvet DRH

Lingkungan perairan
Lingkungan perairan meliputi berbagai parameter yang kesemuanya berpengaruh terhadap penyelenggaraan homeostatis, yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan reproduksi dari ikan. Hal ini bila terjadi perubahan melebihi batas-batas normal, dapat menimbulkan penyakit. Diantaranya yang terpenting ialah faktor-faktor fisik :

1. suhu

Ikan mempunyai batas-batas toleransi panas, tinggi dan rendah dan juga suhu optimum bagi pertumbuhannya, inkubasi telur, konversi makanan dan resistensi terhadap penyakitpenyakit khusus. Batas-batas optimum ini bisa berbeda-beda dan bisa berubah sesuai dengan keadaan faktor (parameter) lain, seperti tekanan oksigen dan pH air. Suhu air yang mempengaruhi sifat-sifat dari lingkungan air penting bagi kesehatan ikan.

Air permukaan suhunya sangat mudah berubah hingga mencapai 40 oleh ketinggian, cuaca, garis lintang, berbagai waktu dalam sehari, kedalaman dan faktor-faktor lainnya lagi, karena sirkulasi dan banyaknya air dilaut dan samudra. Gas-gas yang terlarut umumnya beracun akan naik dengan kenaikan suhu, seperti minyak dan peptisida. Juga toksisitas dari beberapa zat seperti logam berat bertambah dengan kenaikan suhu.

2. sinar

Diperairan alam dan sistem pemeliharaan intensif, banyaknya sinar hanya dapat diubah secara tidak langsung dengan cara cara seperti menambah kedalaman air dan pohon (kerindangan pohon). Daya tembus sinar yang kurang oleh zat absorbent dan pollutant yang memantulkan cahaya, seperti tanah liat, larutan arang dan sisa kertas dapat mengurangi produktivitas ganggang (algae) dan bisa mengurangi persediaan makanan bagi ikan. Pada sistem pemeliharaan intensif, intensitas dan lamanya penyinaran, tempat tempat teduh dan penyerapan sinar oleh latar belakang masih mudah diatur. Kesemua parameter (faktor) ini dapat membantu aspek aspek pertumbuhan dan kecepatan waktu kematangan seks dari ikan. Pada sistem pemeliharaan dalam air dangkal yang intensif, sinar ultra violet dari sinar matahari yang berlebihan bisa menimbulkan sengat matahari pada permukaan atas kepala ikan

3. gas-gas yang larut


Dari semua gas yang larut dalam air, ada dua yang sangat penting yaitu oksigen dan nitrogen. Adapun dioksida karbon, amonia dan hydrogen sulfida merupakan keadaan khusus Dalam suatu campuran gas seperti udara, setiap gas akan larut dalam air sesuai dengan daya larutnya sendiri-sendiri, yang dipengaruhi oleh : jumlah tekanan udara dan tekanan partial dari masing-masing gas dalam udara, ketika bersentuhan dengan air. Dalam udara tekanan-tekanan partial dari nitrogen dan oksigen adalah masing-masing 0,78 dan 0,21. Dengan penyediaan air melalui pompa, udara dengan air bisa bersamasama masuk ke dalam pompa hingga udara akan ditekan oleh pompa dan menimbulkan pelarutan oksigen dan nitrogen yang lebih besar. Air yang keluar dari pompa disebut amat jenuh oleh kedua gas tersebut. Hal serupa terjadi juga pada proyek listrik tenaga air, dimana juga air dan udara masuk secara bersama ke pintu masuk dan kemudian mengalami tekanan selama berjalan melalui turbin, yang menyebabkan supersaturasi. Ikan yang dipelihara dalam keadaan air yang amat jenuh dengan oksigen dan nitrogen bisa menderita suatu keadaan yang disebut penyakit gelembung-gelembung air.

Perbandingan oksigen\nitrogen haruslah diperhatikan, demikian juga jumlah tekanan gas yang terlarut bila akan menilai kemungkinan-kemungkinan akibat dari supersaturasi. Batas keamanan yang maksimum 110% jumlah gas yang terlarut. Kenaikan 5 derajat C hingga 10 pada air tawar (dengan perkiraan air tersebut pada 5 derajat C ada pada 100% kejenuhan) akan menghasilkan batas-batas 112% dan 113% untuk nitrogen dan oksigen pada suhu baru, kecuali kalau airnya telah diseimbangkan dengan udara. Kedalaman air satu meter cukup mempunyai tekanan hidrostatik untuk mengimbangi jumlah tekanan udara dengan 110% saturasi (kejenuhan). Tekanan yang kurang dari satu atmosfer terjadi pada ketinggian yang tinggi, sedang nilai untuk daya larut untuk oksigen.

Berbagai parameter fisikokemis


Kadar ion dalam air Air bersifat basa dan asam lemah, hingga ia mampu untuk melepaskan atau mendapatkan suatu proton Alkalinitas (kebasaan) dan kekerasan : Kapasitas pembufferan dari air tawar dinyatakan dengan alkalinitas dan umumnya disebutkan dalam mg/liter dari karbonat kalsium. Air lemah digolongkan ke dalam air yang mengandung 0-60 mg/liter dan keras bila melebihi 120 mg/liter. Perairan tawar dengan alkalinitas karbonat yang nyata pada umumnya ber pH basa dan khas menunjukan daerah kapur dan gamping. Air laut mempunyai alkalinitas karbonat tinggi, meskipun ion ion borat juga membantu kapasitas buffer dari air laut. Kapasitas buffer menghasilkan limbah yang sangat asam dan alkalis, yang kadang kadang sangat toksik dalam air tawar, yang juga akan berbahaya bila bercampur dan terlarut dalam ar laut.

Keasaman (acidity) Pada air tawar yang tidak terpulasi keasaman disebabkan oleh asam karbonat dan asam-asam organic yang berasal dari tanah, hutan, rawa, dan tanah berlumpur. Asam asam mineral dengan garam-garamnya dari basa lemah, yang kedua-duanya terdapat dalam limbah industri dan pertimbangan bisa menambah keasaman pada persediaan air. Keasaman alamiah, alkalinitas karbonat dan pH adalah penting untuk menentukan kualitas lingkungan perairan bagi kesehatan ikan. Batasbatas dari nilai pH yang terdapat dalam air tawar sangat luas dan bisa nerubah-ubah namun ikan biasanya hidup dalam batas-batas 5,0-9,5. Salmonida dipelihara pada pH dibawah 5 akan mulai kehilangan kemampuannya untuk mengatur konsentrasi iodium plasma dan konsentrasinya khloridanya. Pengurangan yang terus menerus pH di bawah 5 akan menyebabkan kadar NaCl dalam plasma demikian menurun sehingga gerakan gerakan tubuh secara terkoodinir bisa hilang. Jika pemeliharaan anak anak ikan salmon akan dilakukan dalam perairan yang ber pH rendah, hendaknya diusahakan penambahan pH dengan menambahkan kapur atau mengalirkan air ke tempat penetasan melalui kolam berisi kepingan-kepingan kapur. Bahkan pada batas-batas pH 5,0-6,5 telah dilaporkan pengurangan pertumbuhan pada ikan salmon. Karena itu, meskipun ikan dapat menyesuaikan diri, bahkan berkembang biak dalam lingkungan air dengan suatu batas-batas yang luas, perkembangan optimum ikan-ikan tersebut bila diukur dengan kecepatan tumbuh atau kemampuan reproduksi yang maksimal hanya terbatas pada batas-batas pH yang lebih sempit

Dioksida karbon

Dalam perairan alam dan perairan dalam sistem pemeliharaan ekstensif, system dioksida karbon bikarbonat karbonat yang terlarut merupakan suatu reservoir karbon untuk fotosynthesis oleh kehidupan tanaman air. Produktivitas tanaman alam menyediakan sumber bagi produksi makanan ikan dan ada kaitannya yang erat dengan kapasitas pembentukan buffer oleh bikarbonat karbonat yang cukup. Penghilangan dari oksidasi karbon selama fotosintesis di bawah sinar matahari menyebabkan kenaikan pH : penambahan ion-ion hidroksil. Selama waktu gelap pernafasan tanaman lebih besar

Kandungan mineral

Perairan- perairan dapat bervariasi sangat dalam kandungan mineralnya, bergantung pada sumber dan lokasinya. Air laut sangat berbeda dengan air tawar. Namun tidak selalu dapat diharapkan bahwa suatu rangkaian kesatuan dari kadar garam antara kedua jenis perairan itu terjadi dialam. Ada dua buah definisi yang umumnya digunakan untuk menentukan kandungan garam. Salinitas adalah suatu ukuran dari jumlah garam dalam satu kilogram air laut, kalau semua karbonat telah diubah menjadi oksida, semua bromida dan iodide diganti dengan klorida dan bahan-bahan organiknya telah dioksidasi, serta dinytakan dalam gram/kilogram atau bagian per seribu. Pengukuranpengukuran salinitas bisa dilakukan secara langsung dengan menggunakan pengukuran konduktivitas, refraktometer atau hidrometer. Air pantai umumnya salinitasnya variabel karena pasang surutnya air tawar.

Kholorinitas adalah ukuran dari jumlah halida dalam suatu berat tertentu air laut dinyatakan dengan banyaknya logam perak yang dibutuhkan untuk mengendapkan halogenhalogen dalam 328,523 gram air laut. Ikan berada dalam keadaan bahaya, bila terdapat variasi dalam salinitas sehingga insang dan ginjalnya sudah tidak sanggup lagi untuk mengatur omose dari cairan tubuh. Kandungan mineral dari perairan tawar sebagian besar ditentukan oleh susunan tanah dan batu batuan yang dialiri oleh air tersebut. Tanah-tanah berkapur dan cadas-cadas kapur akan menghasilkan karbonat kalsium dan magnesium serta sejumlah mineral lain dalam kualitas yang lebih kecil. Pasir, kerikil dan granit menghasilkan unsur mineral larut yang terkecil. Air hujan sendiri mengandung unsur-unsur yang berasal dari atmosfer. Air laut mengandung banyak mineral yang larut.

Kelebihan dalam suatu mineral atau ion tertentu bisa mengancam kesehatan ikan. Keadaan toksik demikian lebih sering ada hubungannya dengan polusi buatan manusia dari pada persediaan air alam, namun air sumber bisa mengandung jumlah mineral terlarut yang berarti, misalnya besi.

polusi

Banyak zat-zat pollusi yang potensial yang bila terdapat menyebabkan pengurangan kualitas dari lingkungan perairan dan telah banyak sekali diperoleh data dari test toksisitas jangka pendek dalam rangka ini. Hasil-hasilnya biasanya dilaporkan sebagai suatu konsentrasi lethal median (median lethal concentration LC 50) atau batas toleransi median (median tolerance limit, TL 50). Keduanya menunjukan konsentrasi yang membunuh 50% dari spesies percobaan di dalam jangka waktu tertentu, umumnya 96 jam. Bagaimanapun titik-titik LC 50 atau TL 50 tidak bisa dianggap sebagai taraf yang aman. Titik-titik yang aman harus memungkinkan pertumbuhan dan proses-proses hidup normal lainnya bisa berlanjut, misalnya reproduksi.

Polusi panas : kenaikan suhu air bisa berguna bagi pemeliharaan ikan, karena pertumbuhan yang lebih cepat sebagai hasil dari percepatan sepanjang tahun dari kecepatan metabolisme, namun hal ini hanya terjadi apabila kenaikan tersebut sampai tingkat dibawah batas panas bagi spesiesnya. Ikan tropis sering hidup dalam suhu lingkungan yang lebih dekat pada batas suhu maksimalnya dari pada ikan yang hidup di perairan daerah beriklim sedang. Hal ini merupakan faktor penting untuk menilai arti dari polusi panas didaerah tropis. Suhu merubah pengaruh dari zat-zat penyebab polusi. Banyak diantara zat-zat tersebut lebih beracun di perairan yang lebih panas dan oleh karena zat-zat tersebut juga lebih mudah larut pada suhu-suhu yang lebih tinggi, juga akan mencapai konsentrasi yang lebih tinggi.

Logam-logam Penyebab umum dari keracunan logam ialah logam-logam berat, tembaga, timah, air raksa, seng,khrom, kadmium mangan dan besi. Limbah-limbah industri dan rembesan dari bahan-bahan sisa industri dan pertimbangan merupakan sumber umum, meskipun logam-logam tersebut kadang-kadang terdapat secara alami. Untuk menyatakan batas-batas maksimum yang aman dari suatu logam tertentu itu sulit, karena banyak informasi tambahan yang diperlukan, seperti pH, keasaman atau alkalinitas karbonat, suhu, kandungan oksigen yang terlarut, adanya logam-logam lain yang sering-sering bertindak sebagai sinerginst. Seperti seng dan tembaga, lamanya kontak serta spesies dan umur dari ikan yang berhubungan dengan logam-logam tersebut. Patologi dari keracunan logam sangat bervariasi sesuai dengan konsentrasi dan lamanya kontak dan tidak merupakan suatu gambaran diagnostik yang dapat dipercaya, kecuali bila ada bukti-bukti histories dan analisis.

Unsur-unsur bukan logam Banyak unsur bukan-logam bila terdapat dalam jumlah yang cukup besar. Beberapa yang biasa ditemukan adalah amomonia, fluorida, cyanida, fosfor, sulfida, garam-garam aluminium dan beryllium, garam-garam arsen dan halogen, terutama khlor dan khloramina. Banyak gugus-gugus organik yang dugunakan dalam pertanian dan industri juga toksik bagi ikan. Peptisida adalah zat-zat kimia yang dibuat untuk mematikan tanaman atau hewan. Sumber utamanya ialah air yang mengalir dari tanahtanah pertanian, pembuangan industri dan perumahan dan obatobatan yang tercecer. Berbagai macam zat kimia tersebut sekarang banyak digunakan dan bisa mencemari makanan ikan di perairan alam maupun yang dipelihara. Sejumlah zat tersebut juga dengan cepat di-inaktifkan oleh mikroba atau terserap oleh benda-benda halus, namun diantaranya seperti DDT atau dieldrin sangat tahan terhadap penguraian dan terkumpul dalam jaring-jaring makanan, nyaris tanpa mengalami perubahan secara kimiawi

Air limbah Pembuangan air limbah bisa mengurangi kualitas dari air, bergantung pada derajat larutan, derajat pengolahan dari material aslinya, susunannya dan reaksi dari sistem lingkungan. Akibat umum dari pembuangan air limbah ialah berkurangnya oksigen. Hal ini timbul dari pelarutan yang tidak sempurna dan pertumbuhan mikroba pada bendabenda halus dan benda-benda organik yang larut. Limbah yang berasal dari bahan makanan inorganik seperti fosfat, ammonia, nitran, bisa menambah secara berlebihan pengembangan ganggang dan tanaman liar yang membantu pengurangan oksigen dan meningkatkan produksi toksin

Noda-noda pencemaran Berbagai macam rasa, bau dan warna yang tidak menyenangkan telah dapat kita lihat pada ikan. Baik sebab alami maupun industri tersangkut dalam hal ini.

Faktor-faktor biologis yang merugikan kesehatan ikan


Hewan-hewan air Semua pengairan bisa mengandung spesiesspesies ikan liar yang dapat bertindak sebagai reservoir dari penyakit-penyakit menular. Binatang-binatang selain ikan dapat juga bertindak baik sebagai sumber infeksi maupun perantara dalam daur hidup berbagai parasit.

Mikroorganisme Ganggang Ganggang yang menghasilkan racun ditemukan di perairan asin, payau dan tawar di seluruh dunia. Dalam keadaan lingkungan yang cocok tumbuhan renik ini tumbuh sangat subur yang disebut blooms atau tides. Selama dan sesudah keadaan blooms ini dihasilkan racun yang sanagt mematikan bagi ikan. Ganggang yang menghasilkan racun ini hanya terbatas pada tiga golongan taksonomi utama: pyrophyta, chrosophyta, cyanophyta.

Sifat berbagai tipe air


Perairan permukaan tanah Sungai dan saluran air perubahan-perubahan suhu setiap harinya sangat nyata di sungai-sungai dan saluransaluran air yang lebih kecil dan dangkal di daerah yang beriklim sedang daerah pegunungan, terutama bila perairan tersebut tanpa adanya penghalang sinar matahari. Perhatian yang besar harus diperhatikan

Anatomi dan fisiologi ikan

Alat gerak berbentuk sirip Alat pernafasan berbentuk insang serta gelembung renang sebagai pelengkap untuk hidup dalam air.

kulit

Kulit merupakan pelindung utama terhadap keadaan lingkungan, yang memungkinkan fungsi-fungsi alat-alat tubuh bagian dalamnya berjalan dengan normal,..---------------------------------perlindungan terhadap penyakit. Kutikula, epidermis, membran basalis, dermis: terdiri atas stratum spongiosum, dan stratum compactim, hipodermis,otot subkutan.

kutikula

Kutikula sebagai lapisan paling luar merupakan suatu lapisan mukopolisakharida setebal 1 mm, yang sebagian besar hasil sekresi dari sel-sel epitel, bukan dari sel-sel lendir goblet dan merupakan gabungan dari protoplasma sel, selsel yang sudah terlepas dan sedikit lendir dari selsel goblet. Konsistensi fisik dari kutikula ini sangat berbeda antar spesies. Lapisan kutikula ini mengandung berbagai imunoglobulin spesifik lysozyme, asam-asam lemak bebas yang kesemuanya mempunyai daya inti pathogen.

epidermis

Pada ikan dewasa epidermis berupa epitel berlapis-lapis dan tersusun secara rapat-rapat dan menutupi permukaan tubuh termasuk ekor dan sirip. Tebal dari epidermis berbeda tergantung dari spesies, umur, lokasi bahkan juga pada stadium-stadium siklus reproduksi. Umumnya epidermis lebih tebal pada ikan yang tidak atau sedikit bersisik (seperti belut) dan juga dibagian sirip, yang khususnya penuh dengan ujung-ujung syaraf dan sel-sel lendir

Sel-sel goblet berada di lapisan tengah epidermis, meskipun pada epidermis yang sangat tipis sel lendir ini dapat berasal dari sel basal. Semakin mencapai lapisan lebih atas sel-sel lendir tersebut semakin besar dan mengeluarkan sekresi yang pada umumnya berbentuk glukoprotein. Dilapisan bawah dan tengah terdapat club cell yang besar-besar dan bundar serta mengandung zat-zat alarm

dermis

Bagian ini terdiri atas dua lapis,: stratum spongiosum dibagian atas terbentuk dari jaringan serabut kolagen dan retikulin yang langsung berada dibawah membran basalis dan mengandung sel-sel pigmen (chromatophora), selmast serta sel-sel landasan sisik dan sisik. Lapisan yang kedua ialah stratum compactum, suatu lapisan kollagen yang tersusun lebih rapat-rapat yang berfungsi sebagai penguat struktur kulit. Kemampuan untuk merubah warna sesuai dengan lingkungan, aktivitas seksual dan penyakit sangat berkembang pada beberapa jenis ikan, yang diatur sifat absorptive dan reflektif dari sel-sel chromatofora. Sel-sel melanofora yang berwarna gelap dan mengandung pigment berupa sel-sel asteroid yang mengandung sejumlah besar butiran-butiran halus pigment yang tidak tembus electron serta mudah dipindahkan didalam sitoplasma untuk mendapatkan efek yang dikehendaki.

hipodermis

Hipodermis merupakan jaringan yang lebih longgar, tersusun jaringan lemak yang lebih banyak mengandung pembuluh darah yang dermis serta sering merupakan tempat berkembangnya proses infeksi.

Kerangka dan otot

Bentuk kumparan (meruncing di bagian ujungujungnya) dari ikan pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat untuk bersenang. Bentuk luar yang langsing memperkecil daya tahan air dan otot-ototnya yang tersusun melekat pada kedua sisi dari kerangka yang berbentuk poros untuk mempermudah pembengkokan tubuhnya kesamping untuk menimbulkan daya dorong dengan cara menggoyang-goyangkan tubuh dan ekornya.

Poros kerangka

Kerangka kepala terdiri atas batok kepala yang keras dan diperlengkapi dengan tempattempat persendian untuk tulang-tulang rahang dan brachia dan tulang-tulang penutup insang. Struktur kepala ini sangat rumit, banyak dari bagian kerangka kepala bergerak pada waktu makan dan bernafas. Semua bagian-bagian nya saling bergantung satu sama lain.

Sirip sirip pinggang pada ikan yang berderajat agak rendah (seperti salmonida) melekat pada otot-otot perut. Pada spesies dengan perkembangan lebih tinggi----sirip ini terletak lebih ke muka dan bertopeng pada sirip dada. Dirip dada berada tepat dibelakang daerah penutup insang. Sirip punggung dan perut melekat dan digerakkan oleh otot-otot pterigyfora sebagai lanjutan dari penjuluran syaraf dan darah (spina neuralis et haemalis). Sirip belakang merupakan persendian dari sekelompok kepingan-kepingan tulang epural punggung dan perut.

tulang

Struktur unsur-unsur mikroskopis dari tulang ikan serupa dengan vertebrata lainnya dan umumnya dikenal dua tipe tulang, yakni yang mengandung sel-sel dan tidak mengandung sel. Yang pertama mengandung esteosit dan terdapat pada jenis-jenis rendah. Meskipun adanya saluran pembuluh darah dan rongga-rongga sumsum tulang, namun di rongga tersebut tidak terdapat alat-alat pembentukan sel darah.

otot

Kebanyakan jenis ikan berenang menimbulkan gelombang dengan amplitudo yang bertambah besar sepanjang tubuh bagian belakangnya. Hal ini lebih jelas terlihat pada gerakan ikan belut, dimana gelombang tersebut dibangkitkan oleh kontraksi kelompok-kelompok otot kepala hingga ekor. Pada ikan-ikan yang bertubuh lebih pendek, mekanismenya sama, namun selama berenang pembengkokan tubuh kurang dan hanya getaran ekornya tampak lebih jelas. Beberapa jenis ikan berenang dengan gerakangerakan mengipas dari sirip-siripnya, dalan hal ini otot-otot yang bersangkutan dengan gerakan-gerakan sirip sangat berkembang. Sedang otot utamanya bisa menjadi lebih kecil.

Hasil pemeriksaan histologis dan biokhemis dari otot ikan ternyata terdapat sejumlah tipe serabut otot yang pada banyak spesies ikan tersusun dalam banyak kelompok-kelompok yang terpisah. Umumnya ada dua kelompok : kelompok muscularis lateralis superficialis terdiri atas yang disebut serabut otot merah dan kelompok muscularis lateralis profundus yang terdiri atas serabut-serabut putih.

Alat respirasi

Sebagai pengganti paru-paru pada hewan darat, ikan diperlengkapi dengan insang. Luas permukaan epitel dari insang dapat menyerupai luas dari total permukaan kulit, bahkan pada sebagian besar spesies ikan luas permukaan epitel insang ini jauh melebihi kulit, hingga struktur insang ini merupakan hal yang penting dalam menyelenggarakan homeostatis lingkungan dalam dari ikan. Lapisan epitelnya tipis untuk mempermudah pertukaran gas, namun hal ini pun menjadikan insang sangat rawan terhadap invasi dari hama penyakit. Selain fungsinya dalam pertukaran gas, insang ini pun juga berfungsi sebagai pengatur pertukaran garam dan air, juga berperanan penting dalam pengeluaran limbahlimbah yang mengandung nitrogen. Kerusakan struktur yang ringan sekalipun dapat sangat mengganggu pengaturan osmose dan kesulitan pernafasan.

Alat sirkulasi

Jantung dari ikan terletak di dalam kantong pericard di bagian depan dalam rongga tubuh dan umumnya di bagian ventral dari pharynx. Ia terbagi atas empat ruangan, dimana darah mengalir secara berurutan. Darah vena yang tidak mengandung oksigen masuk ke dalam sinus venosis dari ductus cuvieri dan vena-vena utama. Tidak ada katup-katup untuk darah yang masuk dan sinusnya sangat kecil sehingga nyaris tak dapat terlihat sebagai suatu bilik jantung yang terpisah. Dindingnya tipis terdiri terutama atas jaringan ikat kolagen, meskipun pada beberapa spesies dinding tersebut berotot dan dapat berkontraksi.

Melalui dua katup sino-atrial, darah mengalir melalui atrium yang terletak dorsal dari ventrikel, atriumnya berdinding tipis dilengkapi otot-otot trabekula, karena itu permukaan endotelnya menjadi luas dan mempunyai aktivitas phagositosis sebagai bagian dari sistem reticulo-endotelial. Kontraksi dari atrium mendorong darah ke ventrikel melalui katupkatup

Ventrikelnya sendiri mempunyai dinding yang lebih tebal dari pada atrium, terdiri atas lapisan otot yang kompak disebelah luarnya dan lapisan yang mempunyai spons disebelah dalamnya dengan sejumlah besar otot trabekula. Pembuluh darah koroner berjalan disebelah luar ventrikel, untuk mengalirkan darah pada bagian otot kompakta, sedang otot yang menyerupai spons mendapatkan sebagian besar oksigennya dari darah venous didalam lumen. Dari ventrikel darah dialirkan ke dalam bulbus alteriosis melalui sepasang katup. Bulbus tersebut berdinding tebal, tersusun dari campuran jaringan elastik dan otot licin. Strukturnya rumit, berfungsi terutama sebagai reservoir elastik yang pasif yang memperhalus tekanan dari ventrikel dan menjaga agar supaya darah tetap mengalir sewaktu diastole. Jaringan ikat elastik pada bulbus sangat berbeda dari struktur yang ada dari arteri.

arteri

Aorta ventralis berjalan keluar dari jantung dan membawa darah ke insang melalui arteria brancialis afferentes. Arteri brancialis afferentes bergabung disebelah dorsal dari pharynx dan membentuk aorta dorsalis. Arteria brancialis afferentes yang pertama sebagian darah mengalir melalui pembuluh darah pseudobranchialis menuju ke mata dan kepala.

vena

Vena pada ikan, seperti juga pada vetebrata lainnya, relatif tidak bisa diregangkan dan dindingnya terutama terdiri atas kolagen. Vena-vena utamanya berukuran luas dan tekanannya rendah, meskipun tidak ada bukti adanya tekanan negatif seperti yang terdapat pada ikan hiu. Ada aliran portal melalui buah pinggang, terutama dari daerah belakang dan dari alat-alat tubuh visceral mengalir sistem portal hepatik seperti umumnya vertebrata. Tidak ada katup-katup pada sistem vena pada ikan.

kapiler

Pada mamalia tekanan darah kapiler harus dapat mengimbangi tekanan osmotik yang sama melalui dinding kapiler. Hal ini tidak mungkin terjadi pada ikan, karena tekanan arterial yang rendah, namun kapiler-kapiler ini sangat permeable, hingga tekanan osmotiknya melalui dinding lebih rendah dari pada vertebrata lainnya. Cairan interstitialnya mempunyai konsentrasi protein yang tinggi, karena itu cairan plasma dapat mengalir bebas melalui dinding kapiler.

Keseimbangan cairan pada ikan pada dasarnya lain dari pada mamalia, hingga misalnya perubahan-perubahan yang cukup besar dalam konsentrasi plasma masih dapat ditolelir

limfe

Sistem aliran limfe pada ikan sangat ekstensif, mungkin karena permeabilitas

ORGAN-ORGAN PANCA INDRA

Mata Labirinth Indra penciuman dan perasa

mata

Mata ikan sama dengan semua vertebrata lain Lapisan luar berserabut Mempunyai tempat melekat bagi 3 pasang otot oculo motor. Lapisannya terdiri atas : conjunctiva dari epidermis suatu membran basal suatu substantia propria (dermis) membran basal intern dan lap endotel

Ikan : pandangan dengan sudut yang sangat luas. Pada sejumlah spesies ikan lensa mata atau korneanya sedikit bewarna. Sebagian kecil dari akomodasi yang mungkin ada pada ikan di peroleh dengan kerja dari otot-otot rekraktor lensa. Pembuluh2 choroid dari mata membentuk suatu jaringan kapiler subscleral untuk pemberian zat makanan bagi retina.

Irisnya tidak dapat bergerak, dilengkapi otot2 sphincter dan dilator yang sangat kurang berkembang, bahkan pada spesies2 yang lebih tinggipun. Retinanya peka cahaya disebabkan karna jaringannya, diatur seperti pada vertebrata lainnya, dengan unsur-unsur syaraf yang tembus yang tembus cahaya menutupi sel-sel reseptor dengan lapisan pigment hitam di permukaannya.

labirinth
Labirinth pada ikan merupakan perkembangan evolusi dari garis lateral anterior yang membentuk suatu kompleks alat pengindraan. Terdiri atas dua bagian yang berhubungan saluran-saluran semi sirkulasi dan alat-alat stolith. Saluran semi sirkular terbentuk dari 3 batang tabung semilunar yang terletak di dalam tulang tengkorak. Ujung setiap saluran masuk ke dalam rongga labirinth yang menjadi besar pada satu ujungnya membentuk kantung bulat yang mengandung kristal, berbentuk bulat berambut pengindera. Getaran-getaran penerima distimulasi oleh gerakan cairan dalam saluran, endolimfe dan rangsangan2 kemudian dilanjutkan ke cerebellum melalui saraf acoustico lateralis.

Alat otolith umumnya terdiri atas ruangan yang saling berhubungan, yang disebut membran labirinth (utriculus,sacculus,dan lagena). Saluran-saluran semi sirkular masuk ke dalam utriculus. Dalam setiap ruangan terletak otolith2, berupa batu2 kapur terletak di atas epitel pengindera. Membran labirinth juga berisi endolimfe dan gerakan dari otolith yang lebih keras dari pada endolimfe di atas jaringan pengindera, memberikan stimulasi yang bersangkutan dengan perubahan dan keseimbangan.

Indera penciuman (olfactory) dan perasa (gustatory)

Alat2 penciuman berupa sepasang lubang kecil pada ujung hidung dengan satu lubang yang di sekat oleh sekeping kulit yang membaginya menjadi dua. Yang satu disebelah depan merupakan lubang masuk, sedang di sebelah belakang merupakan lubang keluar. Gerakan berenang dan bernafas memungkingkan aliran air melalui kantung-kantung tersebut, yang melewati epitel alat pencium berupa lipatan-lipatan yang mengandung banyak pembuluh darah. Jaringan penciumannya terdiri atas kelompok2 sel reseptor dikelilingi oleh epitel silindrik yang berlendir serta berambut getar. Serabut2 saraf dari bulbus olfactororius yang keluar dari dasar sel-sel reseptor kemudian bersatu untuk membentuk suatu gabungan serabut saraf pencium menuju ke telencephalon.

Alat perasanya terdapat pada permukaan luar dari bibir, kepala, sirip dan lingkunganlingkungan mulut. Pada beberapa spesies alat-alat ini dapat juga ditemukan diseluruh permukaan tubuh.

Gelembung renang

Struktur Pengaturan pelampungan Reseptor untuk suara dan tekanan Kelenjar hipophise Kelenjar thyroid Kelenjar adrenal Kelenjar ultimo branchial

struktur

Tampak mencolok diantara alat-alat viscera ikan Sebagai pelampung, karena berat jenis tubuh ikan adalah 1,07 untuk ikan air tawar dan untuk ikan air laut 1,05 Sebagai reseptor suara dan tekanan dan pada beberapa spesies ikan ia dilengkapi dengan otot-otot gendering untuk menimbulkan suara.

Pengaturan pelampungan

Pelampungan netral bergantung pada pemeliharaan suatu volume tetap di dalam suatu rongga pelampung yang fleksibel dan berisi udara tanpa memperhatikan ke dalaman dari ikan.

Reseptor untuk suara dan tekanan

Reseptor suara dan tekanan adalah serupa, karena pembentukan suara melalui air menyangkut getaran tekanan, maupun kecepatan dan pemindahan partikel air. Jadi gelembung renang yang berisi gas dan fleksibel itu yang bereaksi terhadap perubahan tekanan dengan merubah volume merupakan suatu reseptor tekanan yang sangat potensial. Gelembung renang dari banyak spesies ikan ternyata mempunyai kaitan secara langsung dengan sistem perilimfatik dari telinga bagian dalam.

Kelenjar hypophise

Kelenjar hypophise ikan, seperti juga pada semua vertebreta, terdiri dari dua komponen embrional yang berbeda, yakni neurohypophysis yang tumbuh ke bawah dari diencehalon otak, dan diencephalon otak, dan satunya lagi edenohypophisis, yang berasal sebagai pertumbuhan ke atas dari extoderm dari rongga mulut embrional. Kedua bagian itu bersatu dengan suplai pembuluh darah mesenchymal masing-masing untuk membentuk suatu kelenjar endokrin bagian yang terselubung di bagian atas oleh diencephalon serta di bagian bawah dan lateral oleh tulang cupulla (cella tursica). Ekstra dari jaringan hypophyse sering digunakan untuk menstimulasi ovulasi

Kelenjar thyroid

Thyroid ikan pada struktur dasarnya serupa dengan pada mamalia dan hormon thyroid yang mempunyai daya stimulasi terhadap sejumlah proses metabolik adalah thyroxine yang beriodium yang serupa dengan pada hewan yang berderajat tinggi. Folikel-folikel thyroid, seperti juga pada mamalia, umumnya berbentuk bundar hingga lonjong dengan epitel kuboid dan sekresi berupa kolloid

Kelenjar adrenal

Kelenjar endokrin tipe adrenal yang kompak yang terdiri dari korteks dan medulla hanya terdapat pada beberapa spesies ikan seperti sculphin. Umumnya pada ikan yang menyerupai korteks adrenal, yakni yang disebut interregnal, suatu jajaran dari kelompok-kelompok sel kuboid yang mengambil warna eosin muda dan terletak di ginjal bagian depan, sering bersama-sama dengan pembuluh-pembuluh darah besar yang melalui daerah tersebut. Hormon-hormon steroid dari korteks adrenal meliputi hormon gluko dan mineralocorticord dan hormon-hormon mempunyai fungsi-fungsi yang sama dengan hormon-hormon pada hewan-hewan berderajat lebih tinggi

Kelenjar ultimo branchial

Semua vertebrata mempunyai kemampuan untuk mengatur kalsium serum, dan pada ikan hal ini diperoleh melalui aktivitas dari kelenjar ultimobranchial, merupakan untaian-untaian dari selsel poligonal yang terletak tepat ventral dari oesophagus di dalam sekat yang memisahkan sinus venosus dari rongga perut. Alat ini berasal dari busur insang embrionik kelima dan fungsinya sama dengan kelenjar parathyroid pada mamalia. Badan-badan stannius ini umumnya berupa sepasang jaringan endokrin putih, umumnya terletak retro peritoneal di permukaan ginjal. Sel-sel endokrin yang besar dan terang ternyata mengeluarkan sekresinya ke dalam pusat dari kelompok sel-sel tersebut.

pancreas

Penyebaran dari jaringan pancreas berbeda sekali dari spesies ke spesies dan unsur-unsur endokrinnya pun berbeda, dengan pulau-pulau langerhans yang bertebaran di seluruh jaringan, seperti pada salmonida dan anguilliforma, atau pada spesies ikan berderajat lebih tinggi, sejumlah kecil dari pulau-pulau yang tersebar dari pulau besar yang kompak yang besarnya tidak sama sesuai dengan stadium dalam daur hidupnya dan dikenal sebagai brockman bady. Badanbadan ini mempunyai kapsel serabut yang halus yang didalamnya mengandung tiga bentuk sel-sel pulau, yakni selsel yang menghasilkan glucogen, sel-sel yang menghasilkan insulin dan sel-sel yang produksinya tidak diketahui. Ada perubahan yang mencolok dalam ukuran pulau pancreas pada waktu bertelur dan senilitas dan dengan perubahan makanan, namun ada juga dilaporkan perbedaan musiman dalam perbandingan- perbandingan dari berbagai tipe

urophysis

Struktur sekresi endokrin caudol hanya ditemukan pada ikan hiu dan ikan bertulang. Fungsinya masih agak kabur, namun anatominya telah dapat digambarkan dengan baik. Kelenjar ini berupa perluasan bagian ventral dari sumsum tulang punggung, di bagian ujung belakangnya yang berwarna putih. Ia terbungkus oleh suatu meningen, seperti halnya dengan bagian-bagian lainnya dari sumsum punggung dan mempunyai perlengkapan aliran darah yang sangat ekstensif yang mengalir keluar menuju

Patologi umum
Penyakit merupakan suatu kejadian abnormal yang diakibatkan oleh karena menurunkan kemampuan ikan untuk mempertahankan fungsi fisiologi normal. Stress Lingkungan perairan dan ketidak mampuan ikan sebagai hewan poikilothermic (yang suhuya bergantung pada suhu lingkungan, ini sedikit di atas atau di bawah) untuk mengatur suhu badannya, telah merubah dan menyesuaikan anatom dan fisiologi dari ikan. Rantai kejadian sebagai akibat dari setiap perubahan patologis, seperti infeksi oleh mikroba, kerusakan2 oleh trauma atau defisiensi nutrisipun sangat dipengaruhi oleh kedua faktor diatas.

Stres pengertiannya sebagai berikut: Suatu keadaan yang ditimbulkan oleh faktorfaktor lingkungan atau faktor2 lainnya yang mempengaruhi daya penyesuaian diri dari seekor hewan melebihi batas-batas daya normalnya, atau mengganggu fungsi-fungsi normal hewan hingga ke batas harapan untuk dapat bertahan secara jelas2 berkurang.

Tanda tanda penyesuaian umum

Adalah perubahan-perubahan yang terjadi sebagai tanggapan (reaksi) terhadap stress oleh lingkungan. Perubahan2 ini tidaklah spesifik secara fisiologik dan biokemim, serta umumnya berjalan dengan tiga fase : Raeksi permulaan Masa bertahan Masa kehabisan daya

Faktor2 stress

Anoxia Infeksi Ketakutan Gerakan-gerakan yang dipaksakan dll

Stress pada ikan adalah suatu kondisi yang tidak mengenakkan sehingga proses fisiologi normal terganggu Pada ikan stress kebanyakan disebabkan oleh karena penempatan ikan pada suatu kondisi dibawah level normal yang masih bisa di toleransi. Penyebab stress : stressor

Macam-macam stresor

Chemical Biological physical

Chemical stressor

Kualitas air : rendahnya kadar oksigen, pH Polusi : intentional pollution (chemical treatment) Accidental pollution (insect spray) Komposisi pakan Buangan hasil metabolisme : akumulasi nitrogen, amonia atau nitrit.

Biological stressors

Kepadatan polusi Banyaknya spesies Mikroorganisme : pathogen dan non pathogen Mikroorganisme :parasit internal dan eksternal

Physical stressor

Temperatur Cahaya Suhu Gas terlarut

Alarm reactions

Suatu reaksi yang timbul pertamaklai akibat stress

Biasanya disebut fight response

Alarm reaction 1

Meningkatnya kadar gula darah sebagai akibat sekresi hormon dari kelenjar adrenal Metabolisme glikogen dalam hepar Energi yang terbentuk untuk digunakan untuk persiapan kejadian emergency

Alarm reaction 2

Terjadi gangguan osmoregulasi karena gangguan metabolisme mineral Over hydrate (freshwater) Dehydrate (saltwater) Banyak membutuhkan energi untuk osmoregulasi

Alarm reaction 3

Peningkatan respirasi Tekanan darah meningkat Cadangan eritrosit banyak masuk kedalam sistem sirkulasi

Alarm reaction 4

Respon keradangan akan ditekan dengan keluarnya hormon dari kortex adrenal

STRESS ----ALARM REACTIONS-----PERUBAHAN HORMONAL-----PENINGKATAN PENGGUNAAN ENERGI-----MATI BERTAHAN ATAU LELAH

Efek stress terhadap protective barier

Mucus adalah barier kimia dengan terjadinya perubahan komposisi elektrolit normal (sodium, potasium dan chloride) menurunnya lubrikasi Scale dan skin port de entri kuman Inflamasi perubahan hormonal Antibodi temperatur stress

Pencegahan stress

Good manajement : water quality, nutrition, sanitation

Pencegahan penyakit

Meminimalkan stress Identifikasi penyakit ketika terjadi out breaks Koreksi stressor

Reaksi peradangan

Dasar reaksi perlindungan terhadap kerusakan jaringan adalah reaksi peradangan yang dapat didefinisikan sebagai berikut : Serentetan perubahan yang terjadi setelah timbulnya

Anda mungkin juga menyukai