Anda di halaman 1dari 5

I.

JUDUL KEGIATAN Menuju Dausa Sehat melalui Peningkatan Usaha Kesehatan Sekolah Dasar yang Terintegrasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris serta Media Informasi Sederhana II. LATAR BELAKANG Desa Dausa merupakan salah satu daerah di kecamatan Kintamani, kabupaten Bangli. Daerah ini dibatasi oleh desa Satra di utara, desa Bantang di selatan, desa Madenan di Timur, dan desa Belantih di Barat. Daerah desa ini seluas 162 ha/m 2 dengan luas pemukiman sebesar 54 ha/m2. Jumlah penduduk di Desa Dausa adalah 2903 jiwa dengan jumlah penduduk perempuan 1503 jiwa dan laki-laki 1400 jiwa. Target atau sasaran pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada kelompok/populasi umur tertentu sangat menentukan keberhasilan suatu program kesehatan. Oleh karena itu, target pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi anak usia sekolah adalah suatu ide yang cemerlang. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, populasinya tergolong besar karena jumlah anak usia sekolah mencapai 30% dari jumlah penduduk. Kedua, mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik di institusi-institusi sekolah. Ketiga, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang diberikan sejak dini jauh lebih baik daripada diberikan pada usia yang sudah agak 'terlambat'. Keempat, anak usia sekolah merupakan generasi penerus yang potensial karena 'sebentar lagi' mereka akan berumah tangga, menjadi orang tua, dan mempunyai anak, maka 'nasib' anak-anaknya dalam bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan banyak bergantung kepada mereka. Kelima, masalah kesehatan yang dialami anak usia sekolah ternyata sangat kompleks dan bervariasi. Keenam, banyak kegiatan dapat diintegrasikan dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Ketujuh, anak usia sekolah merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat berharga bagi negara. Pelatihan dokter kecil merupakan salah satu program dari UKS yang menitikberatkan pada kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi dua sub kelompok, yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun). Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah. Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi

kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungannya. Pelatihan ini untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan para kader. Peningkatan itu mengacu pada trias UKS yakni pendidikan kesehatan, pelayanan keehatan, dan pembinaan kesehatan. Hakekat belajar bahasa pada umumnya adalah belajar berkomunikasi. Bahasa adalah media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan kepada komunikator. Oleh karena itu, apapun bahasa yang dipakai dalam berkomunikasi,merupakan bagian dari budaya yang sangat penting. Bahasa Inggris telah diakui sebagai bahasa internasional. Artinya, masyarakat yang berasal dari beragam latar belakang goegrafi, agama, dan kultur telah memiliki suatu media yang disepakati untuk berkomunikasi satu sama lainnya. Bahasa Inggris memberi ruang gerak yang seluas-luasnya kepada kita untuk larut menjadi bagian dari komunitas global masyarakat dunia. Dengan menguasai bahasa inggris seseorang dapat berkomunikasi lebih jauh, sehingga wawasannya dalam teknologi informasi sendiri akan lebih terbuka dan dapat menjadi modal besar untuk melangkah dalam dunia yang kemajuan teknologinya selalu bergerak maju. Di desa Dausa, terdapat 3 Sekolah Dasar, yaitu SD no. 1 Dausa, SD No. 2 Dausa, dan SD no. 3 Dausa dengan rata-rata jumlah siswa di masing-masing sekolah adalah sekitar 180 orang. Di setiap sekolah sudah ada program UKS dan dokter kecil, tetapi belum berjalan sebagaimana mestinya. Melalui survei singkat dan wawancara terhadap guru dan kepala sekolah, program ini belum berjalan baik karena kurangnya sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan tersebut. Pelatihan mengenai dokter kecil juga belum pernah dilakukan, sehingga pengetahuan, sikap, perilaku hidup bersih dan sehat, serta ketrampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana pada anak-anak sekolah dasar masih kurang. Berdasarkan rapid survey yang ditujukan pada 20 siswa-siswi SD di desa Dausa, sekitar 60% di antaranya menyatakan tidak tahu mengenai dokter kecil. Siswa-siswi SD tersebut tidak tahu tugas dan kewajiban dokter kecil. Pendidikan bahasa Inggris juga belum dimasukkan sebagai salah satu mata pelajaran dalam kegiatan pembelajaran sekolah dasar di desa Dausa, padahal dengan belajar bahasa inggris, siswa dapat memiliki bekal di saat akan melangkah dalam kehidupan globalisasi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tenaga pengajar yang berkompeten di bidang bahasa Inggris. Gambaran di atas memberikan suatu petunjuk bahwa rendahnya tingkat pemahaman siswa-siswi mengenai dokter kecil. Maka dari itu, diperlukan tambahan 2

wawasan terutama bagi kelompok siswa-siswi SD melalui pelatihan dokter kecil. Dengan bertambahnya pengetahuan dan keterampilan tentang dokter kecil diharapkan dapat menambahkan kewaspadaan siswa-siswi SD yang mengarah pada perubahan perilaku untuk lebih bersih dan sehat. Selain itu, perlu dilakukan pengenalan bahasa Inggris pada siswa-siswa SD yang diintegrasikan dengan pelatihan dokter kecil. Melalui pendidikan bahasa Inggris yang bertemakan kesehatan ini, selain meningkatkan kemampuan para siswa sekolah dasar dalam berbahasa Inggris, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam bidang kesehatan. III.TUJUAN KEGIATAN 1. Untuk mengaktifkan kegiatan dokter kecil di sekolah-sekolah. 2. Untuk meningkatkan pengetahuan guru dan siswa perihal usaha kesehatan sekolah. 3. Untuk membantu menyediakan sarana dan prasarana usaha kesehatan sekolah. 4. Untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris yang diintegrasikan dengan pengetahuan kesehatan

IV. LANGKAH PELAKSANAAN 1. Persiapan Tempat Logistik SDM Teknologi Waktu` Rincian Kegiatan 3. Rencana Evaluasi Indikator keberhasilan kegiatan Cara pengukuran Personalia Waktu pengukuran : 70% peserta mendapat nilai > 70 post-test : Observasi : Mahasiswa PPD : Pada akhir pelatihan : SD Negeri 1 Dausa, SD Negeri 2 Dausa, SD Negeri 3 Dausa : Materi penyuluhan dan modul bahasa inggris, perlengkapan P3K : Mahasiswa PPD 71 : LCD, laptop : 18 Juli 1 Agustus 2012 : Pre-test, penyuluhan, demonstrasi, dan post-test

2. Rencana Pelaksanaan

V. JADWAL Kegiatan Pembuatan proposal Persiapan Pelaksanaan Evaluasi VI. RENCANA BIAYA 1. Pelatihan Dokter Kecil Nama Kegiatan Perban Plester Print materi Pin Buku tulis Pembungkus Selotip Snack Sertifikat Sikat gigi Odol Satuan Unit Unit Unit Unit Lusin Unit Unit Unit Unit Unit Unit Total 2. Pemberian Sumbangan kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Nama Kegiatan Kotak P3K Ultrafix Alkohol 70% Povidone 30 ml Kasa kotak Satuan Kotak Roll Unit Unit Kotak Total Jumlah (Rp) 66.000 3.500 5.000 3.500 5.500 Vol . 3 4 3 3 3 Jml. Sat. (Rp) 198.000 14.000 15.000 10.500 16.500 Kontribusi Mahasiswa 198.000 14.000 15.000 10.500 16.500 254.000 Jumlah (Rp) 1.000 3.000 150 10.000 30.000 3.000 3.000 3.000 4.000 2.000 10.000 Vol . 15 5 540 30 2 5 1 70 30 30 1 Jml. Sat. (Rp) 15.000 15.000 81.000 300.000 60.000 15.000 3.000 210.000 120.000 60.000 10.000 Kontribusi Mahasiswa 15.000 15.000 81.000 300.000 20.000 15.000 3.000 210.000 120.000 60.000 10.000 846.000 I Minggu II III

3. Penyuluhan Rabies dengan Media Informasi Sederhana Nama Kegiatan Brosur Hadiah Sabun Pembungkus Satuan Unit Unit Unit Total Jumlah (Rp) 200 2.500 500 Vol . 180 42 6 Jml. Sat. (Rp) 36.000 105.000 3.000 Kontribusi Mahasiswa 36.000 105.000 3.000 144.000

4. Pendidikan Bahasa Inggris yang Terintegrasi dengan Bidang Kesehatan melalui Media Informasi Sederhana Nama Kegiatan Kertas A4 Fotocopy materi Satuan Rim Unit Total VII. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Output: Tersedianya sarana dan prasarana UKS dan aktifnya kembali

Jumlah (Rp) 30.000 4.000

Vol . 1 180

Jml. Sat. (Rp) 30.000 720.000

Kontribusi Mahasiswa 30.000 720.000 750.000

program dokter kecil.


2. Outcome: Meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS dan

meningkatnya kesadaran siswa akan perilaku hidup bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai