A. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami Kesehatan Reproduksi dengan pokok bahasan teori dan konsep reproduksi kesehatan wanita sepanjang daur kehidupannya meliputi sejarah, perkembangan wanita dalam aspek biologis, psikologis dan sosial spiritual, kesehatan reproduksi dalam persepektif gender, permasalahannya serta indikator status kesehatan wanita. B. Tujuan 1. Menjelaskan teori dan konsep kesehatan reproduksi 2. Menjelaskan sejarah kesehatan wanita di indonesia. 3. Menjelaskan kesehatan wanita ditinjau dari aspek biologis. 4. Melakukan pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidupannya, gangguan / permasalahannya. 5. Menjelaskan dimensi sosial wanita dan permasalahannya. 6. Menjelaskan konsep kesehatan reproduksi dalam perspektif gender. 7. Menjelaskan indikator status kesehatan wanita. C. Proses Pembelajaran T : Dilaksanakan dikelas dengan menggunakan ceramah, diskusi, seminar dan penugasan. P : Dilaksanakan di kelas, laboratorium (baik dikampus maupun dilahan praktek) dengan menggunakan metode simulasi, demonstrasi, role play dan bed side teaching.
D. Evaluasi Teori : 1. UTS 2. UAS Praktik 1. Studi Kasus 2. Praktikum E. Buku Sumber Buku Utama 1. 2. 3. 4. Varneys Midwifery Thierd edition, 1997. Valery Edge, Mindi Miller, 1994. Womens Health Care, Mosby USA Betty R. Sweet, 1997, Mayes a Textbook for Midwives. V. Ruth Bennett Linda K. Brown, 1999, Myles Textbook for Midwives. : 15 % : 25 % : 20 % : 40 %
F. Buku Anjuran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Ida Bagus Gede Manuaba, 1999, Memahami Kesehatan Reproduksi Depkes RI, 1998, Modul Safe Motherhood, Jakarta. Suryadi C dkk, 2002, Kesehatan Reproduksi, Buku I dan II, FKM UI. Depkes RI, 2002, Pelatihan Bimbingan dan Penyuluhan Kesehatan Azrukl Azwar, Peran Gender. Jasir Faizal, 2000, Pemberdayaan Wanita dalam Bidang Kesehatan, Sarwono, 1997, Penyakit Kandungan, Jakarta. Dirjen Kesmas, Binkesga, 2002, Program Kesehatan Reproduksi dan Dirjen Kesmas, Binkesga, 2000, Pengaruh Utama Jender dalam Bidan BKKBN, 2001, Penanggulangan HIV / Aids Melalui Peningkatan BKKBN, 2001, Kesehatan Reproduksi Remaja BKKBN, 2001, Tanya Jawab Kesehatan Repoduksi Remaja. Jakarta 2 Wanita, Area EGC, Jakarta.
Reproduksi Remaja.
Yogyakarta.
Pelayanan Integratif di Tingkat Pelayanan Dasar, Depkes RI, Jakarta. Kesehatan, Depkes RI, Jakarta. Ketahanan Keluarga, Jakarta.
13.
Rincian Kegiatan No. Tujuan Pembelajaran Khusus 1. Pokok/Sub Pokok Bahasan T Pada akhir Perkuliahan mahasiswa dapat : 1.1. Konsep Kesehatan Reproduksi Menjelaskan konsep kesehatan reproduksi 1.1.1 1.1.2 Defenisi Kesehatan Reproduksi Ruang reproduksi 2. 1.1.3 Hak hak Reproduksi. Menerapkan peran dan tugas bidan dalam 2.1. Asuhan kesehatan reproduksi PHC untuk kesehatan wanita yang remaja. 4 jam pada BU 1,2 BA 2,3,8,11,12,13 Lingkup Kesehatan 1 jam Waktu P 2 jam Sumber K BU 1 BA 2,3
menekankan pada aspek pencegahan penyakit 2.2. Melibatkan wanita dalam pengambilan 1 jam 3. dan promosi kesehatan. keputusan. Menjelaskan kesehatan wanita sepanjang 3.1. Siklus Kesehatan Wanita, konsepsi, bayi siklus kehidupan. dan anak remaja, dewasa, usia lanjut. 3.2. Perubahan yang terjadi pada setiap tahap 4. 1 jam
3.3. Faktor factor yang mempengaruhi Melakukan pemahaman tumbuh kembang 4.1. Aspek yang dikaji dalam setiap tahap 3 jam wanita sepanjang daur kehidupannya, kehidupan.
gangguan permasalahannya.
4.1.1. Fisik 4.1.2. Psikososial 4.2. Indokator pemantauan 4.3. Masalahan Gangguan pada kesehatan reproduksi dan upaya penanggulangan. 4.3.1. Infertilitas 4.3.2. Seksual Transmitled Deseases (STD) / Infeksi Menular Seksual (PMS). 4.3.3. Gangguan Haid Pre. 4.3.4. Pelvic Inflamatry Deseases (PID). 4.3.5. Unwanted Pregnancy dan Aborsi. 4.3.6. Hormon Replacement Therapy (HRT). 4.4. Skrining untuk Keganasan dan Penyakit
10
5.
Sistemik. Menjelaskan dimensi social wanita dan 5.1. Status social wanita permasalahannya. 5.2. Nilai wanita
4 jam
BU 2 BA
5.3. Peran wanita 5.4. Permasalahan kesehatan wanita dalam dimensi social dan upaya mengatasinya. 5.4.1. Kekerasan 5.4.2. Perkosaan 5.4.3. Pelecehan Seksual 5.4.4. Single parent 5.4.5. Perkawinan usia muda dan tua 5.4.6. Wanita ditempat kerja. 5.4.7. Incest 5.4.8. Home rest. 5.4.9. Wanita di pusat rehabilitasi. 5.4.10. Pekerja Seks komersial 5.4.11. Drug abuse 5.4.12. Pendidikan 5.4.13. Upah
4,6,11,12,13.
6.
Menguraikan kesehatan reproduksi dalam 6.1. Seksualitas dan gender. perspektif gender. 6.2. Budaya yang berpengaruh terhadap gender.
2 jam
4 Jam
BA 5,6,9
7.
6.3. Diskriminasi gender. Melaksanakan upaya promotif dan prefentif 7.1. Healthy promotion menurut Leavel dan Clark. 7.2. Specipit protection 7.3. Early Diagnosis and promotif treatment 7.4. Disabilitation
1 jam
10 jam
BU 1,2 BA 2,3,7
8.
7.5. Rehabilitation Mengidentifikasi indicator status kesehatan 8.1. Pendidikan wanita 8.2. Penghasilan 8.3. Usia harapan hidup 8.4. Angka kematian Ibu 8.5. Tingkat Kesuburan Jumlah
1 jam
BA 1,2,6
16 jam
48 jam
RENCANA PROGRAM SEMESTER Mata Kuliah Bidang Studi Beban Studi Penempatan
PERTE MUAN 1
1/T
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa D-III Akademi KebidananSt Elisabeth Medan dapat :
2/T
3/T
1. Menjelaskan definisi kesehatan reproduksi. 2. Menjelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam siklus kehidupan. 3. Menjelaskan hak-hak reproduksi. 4. Menjelaskan sejarah kesehatan reproduksi wanita. 5. Menjelaskan definisi wanita. 6. Menjelaskan hubungan kesehatan wanita dengan masa sekarang. 7. Menjelaskan cara-cara melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan. 8. Jika diberi kasus mahasiswa mampu menerapkan cara-cara melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan. 9. Menjelaskan siklus kesehatan wanita, bayi, anak dan remaja. 10. Menjelaskan siklus kesehatan wanita dewasa, usia lanjut serta perubahan yang terjadi setiap tahap. 11. Menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi siklus kesehatan wanita.
Definisi kesehatan reproduksi Ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam siklus kehidupan Hak-hak reproduksi Sejarah kesehatan reproduksi wanita Definisi wanita Hubungan kesehatan wanita dengan masa sekarang Cara-cara melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan
Ceramah Diskusi
3 x 50
3 x 50
4/T
12.Menjelaskan upaya advokasi, Promosi promosi, KIE dan konseling dalam Konseling
dan
Siklus kesehatan wanita, bayi, anak dan remaja Siklus kesehatan wanita dewasa, usia lanjut serta perubahan yang terjadi setiap tahap Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus kesehatan wanita Upaya advokasi, promosi, KIE dan konseling
Seminar
3 x 50
Ceramah Diskusi
3 x 50
kesehatan reproduksi remaja. Kesehatan 13.Menjelaskan tujuan dan sasaran Reproduksi pada kesehatan reproduksi remaja. Remaja 14.Menjelaskan kebijakan teknis operasional dan strateginya. 15.Menyebutkan target nasional program kesehatan reproduksi pada remaja. 16.Melaksanakan konseling kesehatan reproduksi pada remaja
5/T
17. Menyebutkan pengertian remaja. 18. Menjelaskan perkembangan remaja dan ciricirinya serta tugasnya. 19. Menjelaskan perubahan fisik pada masa remaja. 20. Menjelaskan kejiwaan pada masa remaja. 21. Menjelaskan pembinaan kesehatan reproduksi pada remaja. 22. Menjelaskan pembekalan pengetahuan yang diperlukan remaja.
dalam kesehatan reproduksi remaja Tujuan dan sasaran kesehatan reproduksi remaja Kebijakan teknis operasional dan strateginya Target nasional program kesehatan reproduksi pada remaja Pengertian remaja Perkembangan remaja dan ciri-cirinya serta tugasnya Perubahan fisik masa remaja Kejiwaan pada remaja pada masa
Roleplay
Ceramah Diskusi
3 x 50
Pembinaan kesehatan reproduksi pada remaja Pembekalan pengetahuan yang diperlukan remaja Pengertian kekerasan dalam pacaran Akibat yang ditimbulkan pada kekerasan
6/T
23. Menjelaskan pengertian Kekerasan Dalam kekerasan dalam pacaran. Pacaran 24. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan pada kekerasan
Seminar
3 x 50
10
dalam pacaran. 25. Menyebutkan upaya hukum pada kekerasan dalam pacaran. 26. Menjelaskan pelaku dan akibat pemerkosaan. 27. Menjelaskan tindakan yang dapat dilakukan terhadap korban pemerkosaan. 28. Menyebutkan tandatanda anak yang mengalami pemerkosaan.
7/T
29. Menjelaskan sebab Kawin Di Usia akibat terjadinya perkawinan di Muda dan Di Usia usia muda dan di usia tua. Tua dan KDRT 30. Menjelaskan faktor resiko wanita kawin di usia muda dan di usia tua. 31. Menjelaskan pengaruh kawin di usia muda dan di usia tua. 32. Menjelaskan definisi KDRT. 33. Menjelaskan faktor penyebab KDRT. 34. Menjelaskan bentuk KDRT. 35. Jika diberikan kasus mahasiswa mampu menerapkan peran bidan dalam kasus perkawinan di usia muda dan di
dalam pacaran Upaya hukum pada kekerasan dalam pacaran Pelaku dan akibat pemerkosaan Tindakan yang dapat dilakukan terhadap korban pemerkosaan Tanda-tanda anak yang mengalami pemerkosaan Sebab akibat terjadinya perkawinan di usia muda dan di usia tua Faktor resiko wanita kawin di usia muda dan di usia tua Pengaruh kawin di usia muda dan di usia tua Definisi KDRT Faktor penyebab KDRT Bentuk KDRT
3 x 50
11
9/T
10/T
37. Menjelaskan masalah gangguan kesehatan reproduksi dan usaha penanggulangannya. 38. Menjelaskan definisi Pelvic Infalamatory Diseases (PID). 39. Menjelaskan bentukbentuk PID. 40. Menjelaskan faktor predisposisi dan penyebab PID. 41. Menjelaskan Definisi Unwanted Pregnancy dan aborsi. 42. Menjelaskan faktor penyebab dan pencegahan Unwanted Pregnancy dan aborsi. 43. Menyebutkan akibat dari Unwanted Pregnancy dan aborsi. 44. Menjelaskan definisi Hormone Replacement Therapy (HRT). 45. Menjelaskan tujuan pemberian dan kontra indikasi HRT. 46. Menjelaskan petunjuk praktis penggunaan HRT. 47. Menjelaskan pemeriksaan sistem papsmear. 48. Menjelaskan cara
Ujian tengah semester Masalah gangguan kesehatan reproduksi dan usaha penanggulangannya Definisi Pelvic Infalamatory Diseases (PID) Bentuk-bentuk PID Faktor predisposisi dan penyebab PID Definisi Unwanted Pregnancy dan aborsi Faktor penyebab dan pencegahan Unwanted Pregnancy dan aborsi Akibat dari Unwanted Pregnancy dan aborsi Definisi Hormone Replacement Therapy (HRT) Tujuan pemberian dan kontra indikasi HRT Petunjuk praktis penggunaan HRT
Seminar
3 x 50
Buku 7, hal 336355 Buku 8, hal 30-56 Buku 9, hal 125130, 132-139
3 x 50
12
11/T
pengiriman pemeriksaan papsmear. 49. Menjelaskan pemeriksaan sistem IVA. 50. Menjelaskan cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). 51. Jika diberikan kasus mahasiswa mampu menerapkan manajemen asuhan kebidanan pada kesehatan reproduksi dengan skrining untuk keganasan dan penyakit sistemik. 52. Menjelaskan definisi Penyakit Menular PMS. Seksual (PMS) 53. Menyebutkan gejalagejala PMS. 54. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan dari PMS.
55.Menyebutkan PMS. rantai penularan
Ceramah Diskusi
3 x 50
12/T
56. Menjelaskan pencegahan PMS. 57. Menyebutkan faktor faktor peningkatan PMS. 58. Menjelaskan jenis-jenis PMS. 59. Menjelaskan peran bidan dalam ruang lingkup PMS. 60. Menjelaskan status Dimensi sosial wanita. Wanita
Pencegahan PMS Faktor-faktor peningkatan PMS Jenis-jenis PMS Peran bidan dalam ruang lingkup PMS
Sosial dan
Ceramah Diskusi
3 x 50
13
13/T
61. Menjelaskan masalah Permasalahan status sosial wanita. nya 62. Menjelaskan nilai wanita. 63. Menjelaskan masalah nilai wanita. 64. Menjelaskan peran wanita. 65. Menjelaskan masalah peran wanita. 66. Menjelaskan definisi Kesehatan kesehatan reproduksi dalam Reproduksi perspektif gender. Dalam Perspektif 67. Menjelaskan Gender deskriminasi gender. 68. Menjelaskan seksualitas dan gender.
wanita wanita
Definisi kesehatan reproduksi dalam perspektif gender Deskriminasi gender Seksualitas dan gender
Seminar
3 x 50
14
14/T
15/T
69. Menjelaskan upaya teori Leavel dan Clark dalam promosi kesehatan (Health Promotion). 70. Menjelaskan teori Leavel dan Clark dalam perlindungan khusus (Spesific Protection). 71. Menjelaskan teori Leavel dan Clark dalam diagnosis dini (Early Diagnosis). 72. Menjelaskan teori Leavel dan Clark dalam pembatasan cacat (Disability Limitation). 73. Menjelaskan teori Leavel dan Clark dalam rehabilitasi (Rehabilitation). 74. Menjelaskan kesehatan ibu di Indonesia. 75. Menjelaskan keluarga berencana (KB). 76. Menjelaskan indikator penghasilan. 77. Menjelaskan indikator pendidikan. 78. Jika diberi kasus mahasiswa mampu menerapkan peran bidan dalam indikator kesehatan wanita.
Upaya teori Leavel dan Clark dalam promosi kesehatan (Health Promotion) Teori Leavel dan Clark dalam perlindungan khusus (Spesific Protection) Teori Leavel dan Clark dalam diagnosis dini (Early Diagnosis) Teori Leavel dan Clark dalam pembatasan cacat (Disability Limitation) Teori Leavel dan Clark dalam rehabilitasi (Rehabilitation) Kesehatan Indonesia ibu di
Seminar
3 x 50
Buku 9, hal 154158 Buku 4, hal 30-31 Buku 5, hal 4 Buku 6, hal 40-43
3 x 50
Buku 2, hal 3233 Buku 3, hal 188, 197-204 Buku 9, hal 158162
16/T
15
(Sr. M. Honoria FSE, SST) Sumber Pustaka : 1. Depkes RI (2002). Kesehatan Reproduksi, Jakarta 2. Hartanto, Hanafi (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta: Sinar Harapan 3. Llewellyn, Derek, Jones (2005). Setiap Wanita, Jakarta: Delapratasa Publishing 4. Manuaba, IGD (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : Arcan
5. Maruli Napitu (1995). Perawat Bidan dan Kesehatan Reproduksi, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan 6. Mohamad, K (1998). Kontradiksi dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta : Gramico 7. Pinem, Saroha (2009). Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi, Jakarta: Trans Info Media 8. Rianti, Emi (2009). Buku Ajar Epidemiologi dalam Kebidanan, Jakarta: Trans Info Media 9. Widyastuti, Yani, dkk (2009). Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta: Fitramaya
16