Anda di halaman 1dari 16

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

NAMA MATA KULIAH KODE MATAKULIAH BEBAN STUDI PENEMPATAN

: Kesehatan Reproduksi : Bd. 307 : 3 SKS (T= 1) / (P=2) : Semester II

A. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami Kesehatan Reproduksi dengan pokok bahasan teori dan konsep reproduksi kesehatan wanita sepanjang daur kehidupannya meliputi sejarah, perkembangan wanita dalam aspek biologis, psikologis dan sosial spiritual, kesehatan reproduksi dalam persepektif gender, permasalahannya serta indikator status kesehatan wanita. B. Tujuan 1. Menjelaskan teori dan konsep kesehatan reproduksi 2. Menjelaskan sejarah kesehatan wanita di indonesia. 3. Menjelaskan kesehatan wanita ditinjau dari aspek biologis. 4. Melakukan pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidupannya, gangguan / permasalahannya. 5. Menjelaskan dimensi sosial wanita dan permasalahannya. 6. Menjelaskan konsep kesehatan reproduksi dalam perspektif gender. 7. Menjelaskan indikator status kesehatan wanita. C. Proses Pembelajaran T : Dilaksanakan dikelas dengan menggunakan ceramah, diskusi, seminar dan penugasan. P : Dilaksanakan di kelas, laboratorium (baik dikampus maupun dilahan praktek) dengan menggunakan metode simulasi, demonstrasi, role play dan bed side teaching.

D. Evaluasi Teori : 1. UTS 2. UAS Praktik 1. Studi Kasus 2. Praktikum E. Buku Sumber Buku Utama 1. 2. 3. 4. Varneys Midwifery Thierd edition, 1997. Valery Edge, Mindi Miller, 1994. Womens Health Care, Mosby USA Betty R. Sweet, 1997, Mayes a Textbook for Midwives. V. Ruth Bennett Linda K. Brown, 1999, Myles Textbook for Midwives. : 15 % : 25 % : 20 % : 40 %

F. Buku Anjuran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Ida Bagus Gede Manuaba, 1999, Memahami Kesehatan Reproduksi Depkes RI, 1998, Modul Safe Motherhood, Jakarta. Suryadi C dkk, 2002, Kesehatan Reproduksi, Buku I dan II, FKM UI. Depkes RI, 2002, Pelatihan Bimbingan dan Penyuluhan Kesehatan Azrukl Azwar, Peran Gender. Jasir Faizal, 2000, Pemberdayaan Wanita dalam Bidang Kesehatan, Sarwono, 1997, Penyakit Kandungan, Jakarta. Dirjen Kesmas, Binkesga, 2002, Program Kesehatan Reproduksi dan Dirjen Kesmas, Binkesga, 2000, Pengaruh Utama Jender dalam Bidan BKKBN, 2001, Penanggulangan HIV / Aids Melalui Peningkatan BKKBN, 2001, Kesehatan Reproduksi Remaja BKKBN, 2001, Tanya Jawab Kesehatan Repoduksi Remaja. Jakarta 2 Wanita, Area EGC, Jakarta.

Reproduksi Remaja.

Yogyakarta.

Pelayanan Integratif di Tingkat Pelayanan Dasar, Depkes RI, Jakarta. Kesehatan, Depkes RI, Jakarta. Ketahanan Keluarga, Jakarta.

13.

BKKBN, 2001, Kumpulan Pedoman Pelaksanaan Program KPR dan

Perlindungan Hak Hak Reproduksi.

Rincian Kegiatan No. Tujuan Pembelajaran Khusus 1. Pokok/Sub Pokok Bahasan T Pada akhir Perkuliahan mahasiswa dapat : 1.1. Konsep Kesehatan Reproduksi Menjelaskan konsep kesehatan reproduksi 1.1.1 1.1.2 Defenisi Kesehatan Reproduksi Ruang reproduksi 2. 1.1.3 Hak hak Reproduksi. Menerapkan peran dan tugas bidan dalam 2.1. Asuhan kesehatan reproduksi PHC untuk kesehatan wanita yang remaja. 4 jam pada BU 1,2 BA 2,3,8,11,12,13 Lingkup Kesehatan 1 jam Waktu P 2 jam Sumber K BU 1 BA 2,3

menekankan pada aspek pencegahan penyakit 2.2. Melibatkan wanita dalam pengambilan 1 jam 3. dan promosi kesehatan. keputusan. Menjelaskan kesehatan wanita sepanjang 3.1. Siklus Kesehatan Wanita, konsepsi, bayi siklus kehidupan. dan anak remaja, dewasa, usia lanjut. 3.2. Perubahan yang terjadi pada setiap tahap 4. 1 jam

2 jam 6 jam BU 1,2,3 BA 1,3,4,8,

3.3. Faktor factor yang mempengaruhi Melakukan pemahaman tumbuh kembang 4.1. Aspek yang dikaji dalam setiap tahap 3 jam wanita sepanjang daur kehidupannya, kehidupan.

gangguan permasalahannya.

4.1.1. Fisik 4.1.2. Psikososial 4.2. Indokator pemantauan 4.3. Masalahan Gangguan pada kesehatan reproduksi dan upaya penanggulangan. 4.3.1. Infertilitas 4.3.2. Seksual Transmitled Deseases (STD) / Infeksi Menular Seksual (PMS). 4.3.3. Gangguan Haid Pre. 4.3.4. Pelvic Inflamatry Deseases (PID). 4.3.5. Unwanted Pregnancy dan Aborsi. 4.3.6. Hormon Replacement Therapy (HRT). 4.4. Skrining untuk Keganasan dan Penyakit

10

5.

Sistemik. Menjelaskan dimensi social wanita dan 5.1. Status social wanita permasalahannya. 5.2. Nilai wanita

4 jam

BU 2 BA

5.3. Peran wanita 5.4. Permasalahan kesehatan wanita dalam dimensi social dan upaya mengatasinya. 5.4.1. Kekerasan 5.4.2. Perkosaan 5.4.3. Pelecehan Seksual 5.4.4. Single parent 5.4.5. Perkawinan usia muda dan tua 5.4.6. Wanita ditempat kerja. 5.4.7. Incest 5.4.8. Home rest. 5.4.9. Wanita di pusat rehabilitasi. 5.4.10. Pekerja Seks komersial 5.4.11. Drug abuse 5.4.12. Pendidikan 5.4.13. Upah

4,6,11,12,13.

6.

Menguraikan kesehatan reproduksi dalam 6.1. Seksualitas dan gender. perspektif gender. 6.2. Budaya yang berpengaruh terhadap gender.

2 jam

4 Jam

BA 5,6,9

7.

6.3. Diskriminasi gender. Melaksanakan upaya promotif dan prefentif 7.1. Healthy promotion menurut Leavel dan Clark. 7.2. Specipit protection 7.3. Early Diagnosis and promotif treatment 7.4. Disabilitation

1 jam

10 jam

BU 1,2 BA 2,3,7

8.

7.5. Rehabilitation Mengidentifikasi indicator status kesehatan 8.1. Pendidikan wanita 8.2. Penghasilan 8.3. Usia harapan hidup 8.4. Angka kematian Ibu 8.5. Tingkat Kesuburan Jumlah

1 jam

BA 1,2,6

16 jam

48 jam

RENCANA PROGRAM SEMESTER Mata Kuliah Bidang Studi Beban Studi Penempatan
PERTE MUAN 1

: Asuhan Kebidanan I (Kehamilan) Laboratorium : BD. 301 : 4 SKS (1 T & 3 P) : Semester II


POKOK BAHASAN 3 SUB POKOK BAHASAN 4 METODE PENGAJARAN 5 ESTIMASI WAKTU 6 SUMBER PUSTAKA 7

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 2

1/T

Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa D-III Akademi KebidananSt Elisabeth Medan dapat :

2/T

3/T

1. Menjelaskan definisi kesehatan reproduksi. 2. Menjelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam siklus kehidupan. 3. Menjelaskan hak-hak reproduksi. 4. Menjelaskan sejarah kesehatan reproduksi wanita. 5. Menjelaskan definisi wanita. 6. Menjelaskan hubungan kesehatan wanita dengan masa sekarang. 7. Menjelaskan cara-cara melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan. 8. Jika diberi kasus mahasiswa mampu menerapkan cara-cara melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan. 9. Menjelaskan siklus kesehatan wanita, bayi, anak dan remaja. 10. Menjelaskan siklus kesehatan wanita dewasa, usia lanjut serta perubahan yang terjadi setiap tahap. 11. Menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi siklus kesehatan wanita.

Konsep Kesehatan Reproduksi

Definisi kesehatan reproduksi Ruang lingkup kesehatan reproduksi dalam siklus kehidupan Hak-hak reproduksi Sejarah kesehatan reproduksi wanita Definisi wanita Hubungan kesehatan wanita dengan masa sekarang Cara-cara melibatkan wanita dalam pengambilan keputusan

Ceramah Diskusi

3 x 50

Buku 9, hal 1-3 Buku 1, hal 3-7

Sejarah Kesehatan Wanita

Ceramah Diskusi Penugasan

3 x 50

Buku 5, hal 5-7 Buku 6, hal 6 Buku 7, hal 4-6

Kesehatan Wanita Sepanjang Siklus Kehidupan

4/T

12.Menjelaskan upaya advokasi, Promosi promosi, KIE dan konseling dalam Konseling

dan

Siklus kesehatan wanita, bayi, anak dan remaja Siklus kesehatan wanita dewasa, usia lanjut serta perubahan yang terjadi setiap tahap Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus kesehatan wanita Upaya advokasi, promosi, KIE dan konseling

Seminar

3 x 50

Buku 3, hal 154156 Buku 7, hal 391401 Buku 9 hal 21

Ceramah Diskusi

3 x 50

Buku 9, hal 5-10

kesehatan reproduksi remaja. Kesehatan 13.Menjelaskan tujuan dan sasaran Reproduksi pada kesehatan reproduksi remaja. Remaja 14.Menjelaskan kebijakan teknis operasional dan strateginya. 15.Menyebutkan target nasional program kesehatan reproduksi pada remaja. 16.Melaksanakan konseling kesehatan reproduksi pada remaja

5/T

17. Menyebutkan pengertian remaja. 18. Menjelaskan perkembangan remaja dan ciricirinya serta tugasnya. 19. Menjelaskan perubahan fisik pada masa remaja. 20. Menjelaskan kejiwaan pada masa remaja. 21. Menjelaskan pembinaan kesehatan reproduksi pada remaja. 22. Menjelaskan pembekalan pengetahuan yang diperlukan remaja.

Asuhan Kesehatan Reproduksi pada Remaja

dalam kesehatan reproduksi remaja Tujuan dan sasaran kesehatan reproduksi remaja Kebijakan teknis operasional dan strateginya Target nasional program kesehatan reproduksi pada remaja Pengertian remaja Perkembangan remaja dan ciri-cirinya serta tugasnya Perubahan fisik masa remaja Kejiwaan pada remaja pada masa

Roleplay

Ceramah Diskusi

3 x 50

Buku 5, hal 3638

Pembinaan kesehatan reproduksi pada remaja Pembekalan pengetahuan yang diperlukan remaja Pengertian kekerasan dalam pacaran Akibat yang ditimbulkan pada kekerasan

6/T

23. Menjelaskan pengertian Kekerasan Dalam kekerasan dalam pacaran. Pacaran 24. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan pada kekerasan

Seminar

3 x 50

Buku 5, hal 3638

10

dalam pacaran. 25. Menyebutkan upaya hukum pada kekerasan dalam pacaran. 26. Menjelaskan pelaku dan akibat pemerkosaan. 27. Menjelaskan tindakan yang dapat dilakukan terhadap korban pemerkosaan. 28. Menyebutkan tandatanda anak yang mengalami pemerkosaan.
7/T

29. Menjelaskan sebab Kawin Di Usia akibat terjadinya perkawinan di Muda dan Di Usia usia muda dan di usia tua. Tua dan KDRT 30. Menjelaskan faktor resiko wanita kawin di usia muda dan di usia tua. 31. Menjelaskan pengaruh kawin di usia muda dan di usia tua. 32. Menjelaskan definisi KDRT. 33. Menjelaskan faktor penyebab KDRT. 34. Menjelaskan bentuk KDRT. 35. Jika diberikan kasus mahasiswa mampu menerapkan peran bidan dalam kasus perkawinan di usia muda dan di

dalam pacaran Upaya hukum pada kekerasan dalam pacaran Pelaku dan akibat pemerkosaan Tindakan yang dapat dilakukan terhadap korban pemerkosaan Tanda-tanda anak yang mengalami pemerkosaan Sebab akibat terjadinya perkawinan di usia muda dan di usia tua Faktor resiko wanita kawin di usia muda dan di usia tua Pengaruh kawin di usia muda dan di usia tua Definisi KDRT Faktor penyebab KDRT Bentuk KDRT

Ceramah Diskusi Penugasan

3 x 50

Buku 3, hal 37-39 Buku 4, hal 30-31

11

usia tua dan kasus KDRT.


8/T

9/T

10/T

37. Menjelaskan masalah gangguan kesehatan reproduksi dan usaha penanggulangannya. 38. Menjelaskan definisi Pelvic Infalamatory Diseases (PID). 39. Menjelaskan bentukbentuk PID. 40. Menjelaskan faktor predisposisi dan penyebab PID. 41. Menjelaskan Definisi Unwanted Pregnancy dan aborsi. 42. Menjelaskan faktor penyebab dan pencegahan Unwanted Pregnancy dan aborsi. 43. Menyebutkan akibat dari Unwanted Pregnancy dan aborsi. 44. Menjelaskan definisi Hormone Replacement Therapy (HRT). 45. Menjelaskan tujuan pemberian dan kontra indikasi HRT. 46. Menjelaskan petunjuk praktis penggunaan HRT. 47. Menjelaskan pemeriksaan sistem papsmear. 48. Menjelaskan cara

Pemantauan Tumbuh Kembang Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya, Gangguan/Permas alahannya

Ujian tengah semester Masalah gangguan kesehatan reproduksi dan usaha penanggulangannya Definisi Pelvic Infalamatory Diseases (PID) Bentuk-bentuk PID Faktor predisposisi dan penyebab PID Definisi Unwanted Pregnancy dan aborsi Faktor penyebab dan pencegahan Unwanted Pregnancy dan aborsi Akibat dari Unwanted Pregnancy dan aborsi Definisi Hormone Replacement Therapy (HRT) Tujuan pemberian dan kontra indikasi HRT Petunjuk praktis penggunaan HRT

Seminar

3 x 50

Buku 7, hal 336355 Buku 8, hal 30-56 Buku 9, hal 125130, 132-139

Skrining Untuk Keganasan Dan Penyakit Sistemik

Pemeriksaan sistem papsmear Cara pengiriman

Ceramah Diskusi Penugasan

3 x 50

Buku 9, hal 61-78

12

11/T

pengiriman pemeriksaan papsmear. 49. Menjelaskan pemeriksaan sistem IVA. 50. Menjelaskan cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). 51. Jika diberikan kasus mahasiswa mampu menerapkan manajemen asuhan kebidanan pada kesehatan reproduksi dengan skrining untuk keganasan dan penyakit sistemik. 52. Menjelaskan definisi Penyakit Menular PMS. Seksual (PMS) 53. Menyebutkan gejalagejala PMS. 54. Menjelaskan akibat yang ditimbulkan dari PMS.
55.Menyebutkan PMS. rantai penularan

pemeriksaan Papsmear Pemeriksaan sistem IVA Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

Definisi PMS Gejala-gejala PMS Akibat yang ditimbulkan dari PMS


Rantai penularan PMS

Ceramah Diskusi

3 x 50

Buku 4, hal 11-14 Buku 5, hal 16-18 Buku 6, hal 13

12/T

56. Menjelaskan pencegahan PMS. 57. Menyebutkan faktor faktor peningkatan PMS. 58. Menjelaskan jenis-jenis PMS. 59. Menjelaskan peran bidan dalam ruang lingkup PMS. 60. Menjelaskan status Dimensi sosial wanita. Wanita

Pencegahan PMS Faktor-faktor peningkatan PMS Jenis-jenis PMS Peran bidan dalam ruang lingkup PMS

Sosial dan

Status sosial wanita Masalah status sosial

Ceramah Diskusi

3 x 50

Buku 3, hal 21-23 Buku 9, hal 89-91

13

13/T

61. Menjelaskan masalah Permasalahan status sosial wanita. nya 62. Menjelaskan nilai wanita. 63. Menjelaskan masalah nilai wanita. 64. Menjelaskan peran wanita. 65. Menjelaskan masalah peran wanita. 66. Menjelaskan definisi Kesehatan kesehatan reproduksi dalam Reproduksi perspektif gender. Dalam Perspektif 67. Menjelaskan Gender deskriminasi gender. 68. Menjelaskan seksualitas dan gender.

wanita wanita

Nilai wanita Masalah nilai wanita Peran wanita Masalah peran

Definisi kesehatan reproduksi dalam perspektif gender Deskriminasi gender Seksualitas dan gender

Seminar

3 x 50

Buku 7, hal 29, 44-47 Buku 9, hal 135153

14

14/T

15/T

69. Menjelaskan upaya teori Leavel dan Clark dalam promosi kesehatan (Health Promotion). 70. Menjelaskan teori Leavel dan Clark dalam perlindungan khusus (Spesific Protection). 71. Menjelaskan teori Leavel dan Clark dalam diagnosis dini (Early Diagnosis). 72. Menjelaskan teori Leavel dan Clark dalam pembatasan cacat (Disability Limitation). 73. Menjelaskan teori Leavel dan Clark dalam rehabilitasi (Rehabilitation). 74. Menjelaskan kesehatan ibu di Indonesia. 75. Menjelaskan keluarga berencana (KB). 76. Menjelaskan indikator penghasilan. 77. Menjelaskan indikator pendidikan. 78. Jika diberi kasus mahasiswa mampu menerapkan peran bidan dalam indikator kesehatan wanita.

Upaya Promotif dan Preventif Menurut Leavel dan Clark

Upaya teori Leavel dan Clark dalam promosi kesehatan (Health Promotion) Teori Leavel dan Clark dalam perlindungan khusus (Spesific Protection) Teori Leavel dan Clark dalam diagnosis dini (Early Diagnosis) Teori Leavel dan Clark dalam pembatasan cacat (Disability Limitation) Teori Leavel dan Clark dalam rehabilitasi (Rehabilitation) Kesehatan Indonesia ibu di

Seminar

3 x 50

Buku 9, hal 154158 Buku 4, hal 30-31 Buku 5, hal 4 Buku 6, hal 40-43

Indikator Kesehatan Wanita

Ceramah Diskusi Penugasan

3 x 50

Keluarga berencana (KB) Indikator penghasilan Indikator pendidikan

Buku 2, hal 3233 Buku 3, hal 188, 197-204 Buku 9, hal 158162

16/T

Ujian Akhir Semester

15

Diketahui Oleh, Kaprodi DIII Kebidanan

Disusun Oleh, Koordinator Mata Kuliah

(Sr. M. Honoria FSE, SST) Sumber Pustaka : 1. Depkes RI (2002). Kesehatan Reproduksi, Jakarta 2. Hartanto, Hanafi (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Jakarta: Sinar Harapan 3. Llewellyn, Derek, Jones (2005). Setiap Wanita, Jakarta: Delapratasa Publishing 4. Manuaba, IGD (1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : Arcan

(Bunganaek Simanihuruk SST)

5. Maruli Napitu (1995). Perawat Bidan dan Kesehatan Reproduksi, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan 6. Mohamad, K (1998). Kontradiksi dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta : Gramico 7. Pinem, Saroha (2009). Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi, Jakarta: Trans Info Media 8. Rianti, Emi (2009). Buku Ajar Epidemiologi dalam Kebidanan, Jakarta: Trans Info Media 9. Widyastuti, Yani, dkk (2009). Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta: Fitramaya

16

Anda mungkin juga menyukai