Anda di halaman 1dari 20

PRESENTASI ALAT UKUR LEVEL MENGGUNAKAN FLOAT/ PELAMPUNG

NAMA : EKO ANUGRAH GINTING NIM: 1002076

Pengertian Alat Ukur Level

Mengukur adalah suatu aktivitas atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran yang standar. Pekerjaan membandingkan tersebut tidak lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur. Sedangkan pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur level.

Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri. Sedangkan alat ukurnya sendiri banyak sekali jenisnya, tergantung dari banyak faktor, misalnya objek yang di ukur serta hasil yang diinginkan jika objek yang dihadapi dapat diketahui disamping pengetahuan tentang cara kerja alat ukur level juga harus dikuasai. Bergantung dari alat ukurnya, pengukuran dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung.

Pengukuran dikatakan langsung bila alat ukurnya atau pembandingnya adalah standar, yaitu suatu pengukuran yang mempunyai nilai standar, misalnya ukuran panjang dan berat. Sedangkan pengukuran Dikatakan tidak langsung, bila pembandingnya adalah suatu yang telah dikalibrasikan terhadap besaran standar, misalnya termometer elektronik. Karena sulitnya untuk mendapatkan alat ukur standar, sedangkan besaran yang akan diukur banyak sekali jenisnya, maka teknologi telah menghasilkan banyak cara untuk menghasilkan alat ukur tidak langsung.

Point point penting pada saat melakukan pengukuran : Ketelitian ( Accuracy), yaitu : Harga suatu pembacaan instrument yangmendekati harga sebenarnya dari veriabel yang di ukur.

Ketepatan(Precision), yaitu : Kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama dengan memberikan harga tertentu bagi sebuah variabel.

Kesalahan( Error ), yaitu : Penyimpangan varia bel yang di ukur dari harga yang sebenarnya. Sensitivitas(Sensitivity), yaitu : Perbandingan antara sinyal keluaran terhadap perubahan masukan atau variabel yang di ukur. Resolusi( Resolution), yaitu : Perubahan nilai terkecil dalam nilai yang diukur, dimana instrument akan memberi respon.

METODE-METODE PENGUKURAN LEVEL Float Dan Cable Displacement (perpindahan) Head or Pressure (kepala atau tekanan) Capasitance (kapasitas) Conductancy (konduktansi)

PEMBAHASAN

Rangkaian Water Level Control atau yang sering disingkat dengan ( WLC ) atau rangkaian kontrol level air merupakan salah satu aplikasi dari rangkaian konvensional dalam bidang tenaga listrik yang diaplikasikan pada motor listrik khususnya motor induksi untuk pompa air. Fungsi dari rangkaian ini adalah untuk mengontrol level air dalam sebuah tangki penampungan yang banyak dijumpai di rumah-rumah atau bahkan disebuah industri di mana pada level tertentu motor listrik atau pompa air akan beroperasi dan pada level tertentu juga pompa air akan mati.

Untuk mengontrol level air dalam tangki penampungan dapat menggunakan dua buah pelampung yang mana masing-masing dari pelampung tersebut menentukan batas atas dan batas dari level air. Jadi pada saat anda sedangkan menjalankan pompa air, dengan mengaplikasikan rangkaian Water Level Control pada pompa air yang anda gunakan, anda tidak perlu menunggu hanya untuk mematikan pompa air pada saat tangki atau bak air penuh karena apabila air dalam tangki sudah penuh maka pompa akan padam dengan sendirinya tanpa harus menekan tombol stop. Demikian juga apa bila air dalam tangki atau bak mulai berkurang sesuai dengan batas yang telah ditentukan maka pompa akan jalan dengan

CONTOH GAMBAR

Penjelasan dari gambar di atas

Pada kondisi (1) kita anggap bahwa untuk pertama beroperasi air di dalam tangki seperti yang terlihat pada gambar. Dengan keadaan yang demikian, maka otomatis Pelampung 1 yang difungsikan sebagai batas atas air dan Pelampung 2 yang difungsikan sebagai batas bawah akan menggantung pada sebuah tali pelampung sehingga menyebabkan kontak pelampung yang berada di antara 2 dan A1 akan menutup karena gaya berat dari kedua pelampung. Akibatnya, motor pompa air akan beroperasi.

Ketika pompa air mulai mengisi tangki/bak maka pelampung 2 akan terangkat ke atas atau terapung seperti yang terlihat dalam gambar pada kondisi (2). Meskipun pelampung 2 sudah terapung, kontak pelampung tetap pada posisi close, pabrik sudah merancang dengan sedemikikian rupa sehingga hal demikian bisa terjadi, pelampung 1 masih mampu untuk menutup kontak pelampung sehingga pompa tetap beroperasi.

Seiring dengan semakin bertambahnya air tangki maka Pelampung 2 akan semakin bergerak ke atas sesuai dengan volume air dalam tangki tersebut. Apabila level air telah sampai pada Pelampung 1 seperti terihat dalam gambar untuk kondisi (3) maka Pelampung 1 akan terangkat ke atas atau terapung bersama-sama dengan pelampung 2. Akibatnya, kontak pelampung antara 2 dan A1 akan membuka dan motor atau pompa air akan mati. Jadi, bukan Pelampung 2 yang mendorong Pelampung 1 sehingga kontak pelampung terbuka (open).

Apabila air di dalam tangki atau bak mulai berkurang atau lebih rendah dari Pelampung 1, maka pelampung 1 akan menggantung pada kontak pelampung seperti lihat pada gambar untuk kondisi (4). Meskipun Pelampung 1 sudah menggantung, akan tetapi kontak pelampung masih tetap pada kondisi open karena Pelampung 1 belum cukup berat untuk menutup kontak tersebut. jika air sudah benar-benar berkurang dalam tangki sesuai dengan batas bawah yang telah ditentukan maka pelampung 2 akan menggantung seperti pada kondisi (1) bersamasama dengan pelampung 1. Kolaborasi kedua pelampung tersebut menghasil berat yang cukup untuk menutup kontak pelampung antara 2 dan A1 sehingga pompa air dapat berjalan atau beroperasi. Setelah itu ke kondisi (2), (3), (4), dan seterusnya.

ADA PULA SENSOR LEVEL SEBAGAI BERIKUT :

Pengukuran level dapat dilakukan dengan bermacam cara antara lain dengan: pelampung atau displacer, gelombang udara, resistansi, kapasitif, ultra sonic, optic, thermal, tekanan, sensor permukaan dan radiasi. Pemilihan sensor yang tepat tergantung pada situasi dan kondisi sistem yang akan di sensor.

PENJELASAN CARA KERJA GAMBAR DI ATAS :

Sensor Level Menggunakan Pelampung Cara yang paling sederhana dalam penyensor level cairan adalah dengan menggunakan pelampung yang diberi gagang. Pembacaan dapat dilakukan dengan memasang sensor posisi misalnya potensiometer pada bagian engsel gagang pelampung. Cara ini cukup baik diterapkan untuk tangki-tangki air yang tidak terlalu tinggi.

POTENSIOMETER PADA ALAT UKUR

Sebuah potensiometer alat ukur pada dasarnya adalah sebuah pembagi tegangan digunakan untuk mengukur potensial listrik (tegangan), komponen merupakan implementasi dari prinsip yang sama, maka namanya. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengontrol perangkat listrik seperti kontrol volume pada peralatan audio. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai posisi transduser , misalnya, dalam sebuah joystick . Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan secara langsung kekuatan yang signifikan , karena daya yang dihamburkan dalam potensiometer akan sebanding dengan kekuatan dalam beban terkontrol.

KESIMPULAN

Apabila tangki air dikontrol secara otomatis oleh suatu mekanisme pengaturan yang akan mengisi air bila volume air tinggal sedikit dan menghentikannya bila sudah penuh. Cukup merepotkan bila kontrol pengisian air dilakukan manual oleh penghuni rumah. Karena selain harus menunggu sekian lama sampai air mulai naik hingga keluar di keran air, juga air yang sudah penuh berpotensi terbuang disebabkan penghuni rumah lupa untuk mematikan pompa air. Cara kerja mekanisme pengaturan level air ini cukup sederhana dan semoga bisa dipahami dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai