12
TEKNOMEDIS
WHO sudah menetapkan suatu sistem skoring dalam menilai keluhan pembesaran prostat yang lazim dipakai.
TES PSA Merupakan suatu bentuk protein yang dihasilkan oleh sel-sel epitel kelenjar prostat. Tes laboratorium ini diperiksakan dari sampel darah. Kadar PSA normal adalah di bawah 4 ng/dl. Jika PSA terukur di atas 10 ng/dl, kemungkinan kanker prostat 50-80%.
keterangan: 1. Colok dubur 2. Rectal ultrasonografi (TRUS)
e apakah pancaran urine yang lemah tersebut disebabkan kelemahan otot kandung kemih atau sumbatan pada saluran. TRANSRECTAL ULTRASONOGRAFI (TRUS) Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dengan menggunakan alat probe berbentuk silinder panjang yang dimasukkan lewat anus. Pemeriksaan ini dapat menilai bentuk anatomi prostat dengan cukup akurat. Teknologi ultrasonografi yang berkembang sampai saat ini sangat membantu meningkatkan akurasi diagnosis kanker prostat. BIOPSI PROSTAT Dilakukan bila ditemukan benjolan/nodul atau perabaan keras pada colok dubur dan atau didapatkan kadar PSA yang meningkat (lebih dari 10 ng/ ml). Biopsi dikerjakan dengan mengunakan alat aplikasi berupa jarum dan penembak (biopsi gun) yang dituntun dengan USG per rektum.
(analisis langsung pada urine). Dalam pemeriksaan prostat, urinalisis dapat menilai adanya infeksi saluran kemih.
POST VOIDING RESIDUAL URINE (PVR). Ini adalah sisa urine yang tertinggal di dalam kandung kemih setelah berkemih. Jumlah residual urine ini pada orang normal tidak lebih dari 10 cc. Jumlah residu ini dapat menilai tingkat berat ringannya keluhan berkemih. Pengukuran dilakukan dengan alat USG atau secara langsung menggunakan kateter.
UROFLOMETRI Alat ini menilai pancaran selama proses berkemih secara elektronik. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi gejala sumbatan saluran kemih bagian bawah yang tidak invasif. Dengan Uroflometri, kita dapat memperoleh informasi volume urine, pancaran maksimum, pancaran rata-rata, dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pancaran tersebut. URODINAMIKA Pemeriksaan ini sedikit invasif dengan pemasangan kateter kandung kemih yang dialiri cairan dan beberapa reseptor peka tekanan. Urodinamika lebih dapat membedakan
13