Anda di halaman 1dari 2

TEKNOMEDIS

Peranti Diagnosis Kelainan Prostat


PERLUKAH ANDA?
Informasi tentang kelainan prostat sering jadi momok dengan ketakutan berlebihan. Keluhan prostat sendiri sebetulnya muncul perlahan. Memang, gejalanya sering rancu antara apakah tejadi suatu pembesaran, terinfeksi, atau suatu kanker prostat. Dibutuhkan pemeriksaan yang tepat.
PA YANG HARUS DIAMATI DAN DIPERIKSA SEHUBUNGAN DENGAN KELAINAN PROSTAT? Sama seperti kelainan lain, yakni anamnesis atau wawancara yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik atau tambahan. WHO sudah menetapkan suatu sistem skoring dalam menilai keluhan pembesaran prostat yang lazim dipakai, di antaranya penilaian adanya frekuensi sakit berkemih, mengedan dan tidak lampias, sering berkemih malam, dan gejala susah berkemih lainnya. Berikut adalah pemeriksaan penting yang sering dilakukan terkait diagnosis kelainan prostat. VOIDING DIARIES Pencatatan ini dipakai secara luas untuk menilai fungsi saluran kemih bagian bawah dengan keakuratan yang cukup baik. Voiding diaries mencantumkan kapan dan berapa jumlah asupan cairan yang dikonsumsi serta kapan dan berapa jumlah urine yang dikemihkan. COLOK DUBUR Merupakan pemeriksaan sederhana dengan perabaan menggunakan jari pemeriksa melalui anus, diraba sisi bagian belakang dari kelenjar prostat. Pemeriksaan ini dapat menilai perkiraan ukuran prostat, konsistensi, dan adanya benjolan pada kelenjar prostat. Pemeriksan colok dubur dapat mendeteksi kanker prostat pada 15-40%. URINALISIS Ditemukannya sel darah putih (leukosituria) dan sel darah merah (hematuria) dalam jumlah banyak merupakan tanda infeksi saluran kemih. Hal ini bisa dicapai melalui Urinalisis

12

TEKNOMEDIS

WHO sudah menetapkan suatu sistem skoring dalam menilai keluhan pembesaran prostat yang lazim dipakai.

TES PSA Merupakan suatu bentuk protein yang dihasilkan oleh sel-sel epitel kelenjar prostat. Tes laboratorium ini diperiksakan dari sampel darah. Kadar PSA normal adalah di bawah 4 ng/dl. Jika PSA terukur di atas 10 ng/dl, kemungkinan kanker prostat 50-80%.
keterangan: 1. Colok dubur 2. Rectal ultrasonografi (TRUS)

e apakah pancaran urine yang lemah tersebut disebabkan kelemahan otot kandung kemih atau sumbatan pada saluran. TRANSRECTAL ULTRASONOGRAFI (TRUS) Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dengan menggunakan alat probe berbentuk silinder panjang yang dimasukkan lewat anus. Pemeriksaan ini dapat menilai bentuk anatomi prostat dengan cukup akurat. Teknologi ultrasonografi yang berkembang sampai saat ini sangat membantu meningkatkan akurasi diagnosis kanker prostat. BIOPSI PROSTAT Dilakukan bila ditemukan benjolan/nodul atau perabaan keras pada colok dubur dan atau didapatkan kadar PSA yang meningkat (lebih dari 10 ng/ ml). Biopsi dikerjakan dengan mengunakan alat aplikasi berupa jarum dan penembak (biopsi gun) yang dituntun dengan USG per rektum.

(analisis langsung pada urine). Dalam pemeriksaan prostat, urinalisis dapat menilai adanya infeksi saluran kemih.

POST VOIDING RESIDUAL URINE (PVR). Ini adalah sisa urine yang tertinggal di dalam kandung kemih setelah berkemih. Jumlah residual urine ini pada orang normal tidak lebih dari 10 cc. Jumlah residu ini dapat menilai tingkat berat ringannya keluhan berkemih. Pengukuran dilakukan dengan alat USG atau secara langsung menggunakan kateter.

UROFLOMETRI Alat ini menilai pancaran selama proses berkemih secara elektronik. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi gejala sumbatan saluran kemih bagian bawah yang tidak invasif. Dengan Uroflometri, kita dapat memperoleh informasi volume urine, pancaran maksimum, pancaran rata-rata, dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pancaran tersebut. URODINAMIKA Pemeriksaan ini sedikit invasif dengan pemasangan kateter kandung kemih yang dialiri cairan dan beberapa reseptor peka tekanan. Urodinamika lebih dapat membedakan

dr. Y. Soni, Sp.U Dokter Spesialis Urologi RS Puri Indah

13

Anda mungkin juga menyukai