REKAM MEDIK
: : : :
Riwayat penyakit lingkungan : orang tua menyatakan tidak ada yang mengeluh gejala seperti ini sebelumnya.
Riwayat Persalinan Persalinan ditolong oleh bidan, lahir spontan dan langsung menangis kencang, lahir dengan usia kehamilan 39 minggu, BBL: 2900 gram, usia ibu ketika hamil 30 tahun. Riwayat Makanan 0-5 bulan : ASI eksklusif 6-12 bulan : ASI + susu formula + makanan lunak 1 tahun: makanan padat Riwayat Imunisasi BCG: 1 x usia 2 bulan DPT: 3 x usia 3-4 bulan Hepatitis: 3 x usia 2-6 bulan Polio: 3 x usia 3-4 bulan Campak: 1 x 9 bulan
PEMERIKSAAN FISIK Status Present Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentis Tanda-tanda vital: Tensi 170/130 N: 96 x/menit, BB: 19 kg, T: 37,60C, RR: 32x/menit Status Generalis
KEPALA Kepala : simetris, UUB tidak cekung, rambut hitam dan tidak mudah dicabut, konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, tidak ada nafas cuping hidung, bibir tidak sianosis, liang telinga baik, serumen -, edema pada muka +.
LEHER simetris, terdapat pembesaran KGB coli dextra-sinistra, JVP tidak meningkat. THORAKS simetris, tidak ada retraksi supraternal, substernal, intercostal.
JANTUNG Inspeksi : ictus kordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula sinistra Perkusi : redup, batas jantung normal Auskultasi: BJ I-II murni, murmur (-), galop (-) PARU
Inspeksi: simetris dbn Palpasi: simetris, vokal fremitus kanan = kiri Perkusi: sonor (+)/(+) Auskultasi: vesikuler (+)/(+), ronkhi (-)/(-), wheezing ()/(-)
ABDOMEN Inspeksi: datar Palpasi: datar, supel, massa abnormal (-), nyeri tekan (-), turgor kulit menurun, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, ginjal balotement (-)/(-) Perkusi: timpani (+), undulasi (-) Auskultasi: bunyi bising usus (+) normal KULIT turgor kulit normal GENITALIA EKSTERNA tidak dilakukan pemeriksaan
EKSTREMITAS Ekstremitas: edema -, sianosis -, terdapat bekas-bekas infeksi di kulit
PEMERIKSAAN PENUNJANG Hasil cek darah lengkap: Tanggal 25 Agustus 2012 Leukosit : 10.900/UL (5.000-10.000/UL) Eritrosit : 4.570.000/UL (4.370.0005.630.000/UL) Hb : 12,6 gr/dl (14-18 gr/dl) Ht : 35,6 % (41-54%)
Urinalisis Tanggal 25 Agustus 2012 Warna : coklat keruh Protein : ++ Darah samar : + Sedimen : Lekosit : 1-2 (< 1 LPB) Eritrosit : 4-5 ( < 1 LPB) Epitel : + Kristal : Slinder : Bakteri : -
RESUME Os datang dengan keluhan bengkak-bengkak pada wajah sejak satu minggu yang lalu, bengkak dirasakan pada pagi hari. Sebelumnya dua minggu yang lalu pasien os mengeluh gatal-gatal pada kulit, namun sekarang sudah sembuh, os mengatakan buang air kecil lebih sedikit dari biasanya, 23 kali sehari gelas belimbing perkali. Saat buang air kecil tidak disertai rasa sakit atau panas, BAK warna merah disangkal pasien.
Pemeriksaan fisik Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentis Tanda-tanda vital: Tensi 180/130 N: 96 x/menit, BB: 19 kg, T: 37,60C, RR: 32x/menit. edema pada muka +, terdapat bekasbekas infeksi di kulit
Pemeriksaan laboratorium Darah rutin dalam batas normal, pada pemeriksaan urinalisis didapatkan hasil proteinuria positif ++, sedimen urin eritrosit 4-5 LBP, leukosit 1-2 LBP.
TATA LAKSANA ATAS INDIKASI Tirah baring 3- 4 minggu IVFD D 5% X gtt/mnt Diet rendah protein 1-2 g/kgBB/hari Pasien 19- 38 g/hari Diet garam 0,5- 1 g/hari Observasi input/output (pembatasan cairan) Amoxicillin 50 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis 3 x 300 mg iv Furosemid 2-4 mg /kgBB/ jika peroral, dan furosemid oral untuk untuk edema dapat singel dose 1 x 1 tab (40 mg) Klonidin drip Cek TD/8 jam
ANALISIS KASUS
Apakah penegakan diagnosis sudah tepat ? Penegakan diagnosis sudah tepat karena dari anamnesis didapatkan edema berawal dari timbulnya edema palpebra dan kemudian ke wajah, yang menunjukkan kemungkinan GNA atau SN namun dari riwayat terdapat infeksi kulit 2 minggu yang lalu dan pasien megeluhkan urin sedikit dari biasanya , dan pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah yang tinggi sindroma nefrotik tidak didapati adanya hipertensi kemudian dilakukan pemeriksaan urin dan didapatkan positif proteinuria ++ , sedangkan pada SN poteinuria bersifat massif (+4) pada pemeriksaan urinalisis terdapat hematuria sedangkan pada SN tidak ditemukan hal ini pasien mengeluhkan urin sedikit, tidak sakit saat buang kecil menyingkirkan kemungkinan ISK atau trauma
Penyebab gna biasanya diakibatkan oleh infeksi kuman Streptococcus Timbulnya GNA didahului oleh infeksi ekstra renal, terutama di traktus respiratorius bagian atas dan kulit oleh kuman Streptococcus -haemolyticus grup A tipe 12, 4, 16, 25, dan 49. Akan tetapi selain itu dapay juga diakibatkan nonstreptokokkus seperti Stapilokokkus, Pneumokokkus, Klebsiella ataupun virus, pada kasus ini kemungkinan diakibatkan oleh infeksi Streptokokkus karena terdapat riwayat gatal-gatal pada kulit 2 minggu sebelunya dan terdapat bekas luka pada pemeriksaan fisik.
Apakah
tepat?
Penangan pada kasus sudah tepat, terapi bersifat suportif dan simptomatik yaitu pada pasien GNA dilakukan perawatan dirumah sakit dan bedrest untuk 3-4 minggu, dan diberikan diet rendah garam dan rendah protein untuk memperingan penyakit dan mengurangi beban ginjal. Diuretik diberikan jika terdapat edema, diberikan obat antihipertensi untuk hipertensi sedang atau berat.
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Kesehatan Anak. Dalam Kapita selekta Kedokteran edisi ketiga; Jakarta : Media Aesculapius, 2000, hal.525-539.
Acute Glomeruonephritis. In Nelson Textbook of Pediatrics 16th edition Part XXII section 2 chapter 519 Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Glomerulonefritis akut. Dalam Buku Ilmu Kesehatan Anak, Jilid II, Balai Pustaka FKUI, Jakarta, hal. 835-839 Price A. Wilson. 2005. Patofisologi Konsep Klinis ProsesProses Penyakit Volume 2 edisi 6. EGC : jakarta Garna H. Herry prof, dr.Sp A(K), PhD, dkk.2000. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi Kedua. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FKUP/RSHS. Bandung.
TERIMAKASIH