Anda di halaman 1dari 1

GAGAL GINJAL AKUT PADA PENDERITA DENGAN INFEKSI CAMPURAN SINDROMA SYOK DENGUE DAN MALARIA BERAT

Laksmi S., M.Thaha1, M. Yogiantoro1, Nasronuddin2 1 Divisi Ginjal-Hipertensi 2 Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK UNAIR-RSU Dr. Soetomo Surabaya Abstrak. Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke RS dengan keluhan panas badan hari ketiga yang tiba-tiba tinggi tanpa kejang, disertai bintik-bintik merah di badan dan arthralgia. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/60 mmHg, nadi 112x/menit lemah, serta hepatosplenomegali. Pemeriksaan laboratorium Hb 17.2 g/dl, PCV 50.4%, lekosit 4760/mm, trombosit 40.000/mm, SGOT 258 U/L, SGPT 248 U/L. Serologi IgG anti dengue (+) dan IgM anti dengue (-). Pada hari ketiga perawatan, terjadi penurunan kesadaran tanpa rangsang meningeal, ikterus, serta panas badan yang masih tetap tinggi. Pemeriksaan tetes tebal dilakukan karena penderita berdomisili di daerah endemis malaria dan menunjukkan Plasmodium falciparum std trophozoit, pemeriksaan Malaria Pf/Pv Ag : Malaria P.falciparum Ag(+). Pemeriksaan laboratorium yang lain Bilirubin total 7.45 mg/dl, Bilirubin direk 6.14 mg/dl, Bilirubin indirek 1.31 mg/dl, Ureum 142.4 mg/dl, Serum kreatinin 4.3 mg/dl. Penderita didiagnosis sebagai infeksi campuran demam berdarah dengue derajat IV dan malaria berat dengan penyulit gagal ginjal akut. Keterlibatan ginjal pada perjalanan penyakit infeksi seringkali dijumpai terutama pada penderita dengan malaria berat. Gagal ginjal pre-renal akibat dehidrasi adalah yang tersering (>50%), sedangkan gagal ginjal renal akibat tubular nekrosis akut terjadi pada 5-10% penderita. Penanganan pada penderita meliputi pemberian anti-malaria sebagai penyakit dasar dalam hal ini derivat artemisin parenteral, terapi suportif, serta terapi komplikasi gagal ginjal akut secara konservatif dengan penggantian cairan, pemberian dopamin dosis rendah dan diuretika. Penderita sempat mengalami episode poliuria, setelah fase akut gagal ginjal teratasi. Setelah kondisi klinis dan laboratorium membaik penderita dipulangkan. GGA merupakan komplikasi malaria yang serius dengan angka mortalitasnya yang cukup tinggi (15-45%). Diagnosis dan penanganan yang segera dapat memberikan prognosis yang baik.

Anda mungkin juga menyukai