Anda di halaman 1dari 10

ENZIM

MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biokimia

Oleh : Beny Rinaldi 20110006 1A

D-III ANALIS KESEHATAN


STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
2010/2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia-Nya penulis dapat menyusun Makalah tentang Enzim Aspartate-tRNA Ligase yang dapat memberikan pengetahuan mengenai pengertian, reaksi, fungsi, dan cara kerja Enzim. Ucapan terima kasih kami tujukan kepada dosen mata kuliah Biokimia yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, Serta berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun akan selalu penyusun terima. Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan juga pembaca, sehingga dengan demikian dapat bermanfaat untuk mempermudah dalam proses belajar mengajar pada Mata Kuliah Biokimia serta dalam rangka menambah perbendaharaan pengetahuan.

Tasikmalaya, 18 Mei 2011

Penulis

BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Peran enzim sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi didalam sel maupun diluar sel. Dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim -amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.Hal-ihwal yang berkaitan dengan enzim dipelajari dalamenzimologi. Dalam dunia pendidikan tinggi, enzimologi tidak sebagai satu jurusan tersendiri tetapi sejumlah program studi dipelajari tersendiri

memberikan mata kuliah ini. Enzimologi terutama dipelajari dalam kedokteran, ilmu pangan, teknologi pengolahan pangan, dan cabang-cabang ilmu pertanian. Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1.1.1 Apakah yang dimaksud dengan Enzim?

1.1.2 Bagaimana penggolongan Enzim? 1.1.3 Apa yang dimaksud Enzim Aspartate-tRNA Ligase?

1.3 Tujuan Makalah


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan : 1.3.1 Pengertian Enzim 1.3.2 Penggolongan Enzim 1.3.3 Enzim Aspartate-tRNA Ligase

1.4 Kegunaan Makalah


Makalah ini disusun dengan harapan memberikan pembelajaran dan menambah pengetahuan kepada pembaca. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan pembelajaran yang akan

bermanfaat bagi pembaca.


2. Pembaca, sebagai media informasi tentang apa yang diberikan oleh penulis dalam

makalah ini.

1.5 Prosedur Makalah


Makalah ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif,melalui metode ini penulis akan menguaraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan konprehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan melalui studi pustaka atau mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah.

BAB II PEMBAHASAN
2.1

Tinjauan Pustaka
Pengertian Enzim Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk. Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat.

2.1.1

2.1.2 Penggolongan enzim (berdasarkan atas reaksi kimia dimana enzim memegang peranan):
1. Oksireduktase

Enzim enzim yang termasuk kedalam golongan ini dapat dibagi dalam dua bagian yaitu dehidrogenase dan oksidase. Dehidrogenase bekerja pada reaksi rekasi dehidrogenase, yaitu reaksi pengambilan atom hidrogen dari suatu senyawa (donor) hidrogen yang dilepas diterima oleh senyawa lain (akseptor). Reaksi pembentukan aldehida dari alkohol adalah contoh rekasi dehidrogenase. 2. Tranferase Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu senyyawa kepada senyawa lain. Beberapa contoh enzim yang termasuk golongan ini, ialah metiltranferase, hidroksilmetiltransferase, karboksilmetiltransferase.

3. Hidrolase

Enzim yang termasuk dalam kelompok ini bekerja sebagai katalis enzim pada rekasi hidrolisis. Ada tiga jenis hidrolase, yaitu yang memecah ikatan ester, memecah glikosida dan memecah ikatan peptida. Beberapa enzim sebagai contoh ialah esterase, lipase, fosfatase, amilase, amino peptidase, karboksi peptidase, pepsin, tripsin, kimotripsin.
4. Liase

Enzim yang termasuk golongan ini mempunyai peranan penting dalam reaksi pemisahan suatu gugus dari substrat (bukan cara hidrolisis) atau sebaliknya. Contoh enzim golongan ini antara lain dekarboksilase, aldolase, hidratase.
5. Isomerase

Enzim yang termasuk golongan ini bekerja pada reaksi perubahan intramolekuler, misalnya rekasi perubahan glukosa menjadi fruktosa. Contoh enzim yang termasuk golongan ini antara lain ialah ribulofosfat epimerase dan glukosafosfat isomerase. 6. Ligase Enzim yang termasuk golongan ini bekerja pada reaksi reaksi penggabungan dua molekul. Oleh karenany enzim enzim tersebut dinamakan enzin sintase. Contoh enzim golongan ini antara lain ialah glutammin sintetase dan piruvat karboksilase.

2.2

Pembahasan

2.2.1 Identifikasi Masalah


Enzim tartrate epimerase adalah salah satu enzim dari golongan ligase

dengan identifikasi enzim sebagai berikut :

Nama enzym : Tartrate Epimerase Entry : EC 5.1.2.5 GOLONGAN : ISOMERASE

Reaksi :

(R,R)-Tartaric acid <=> meso-Tartaric acid

Substrat :
(R,R)-Tartaric acid;

Produk

Atau ada pun 2 cara kerja Enzim :

1. Lock and key (gembok dan anak kunci) Setiap enzim memiliki sisi aktif yang tersusun dari sejumlah asam amino. Bentuk sisi aktif ini sangat spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. 2. Induced fit (induksi pas) isi aktif enzim merupakan bentuk yang tidak kaku (fleksibel). Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif berubah bentuk sesuai dengan bentuk substrat kemudian terbentuk kompleks enzim-substrat. Pada saat produk sudah terlepas dari kompleks, maka enzim lepas dan kembali bereaksi dengan substrat yang lain.

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
1.Enzim merupakan katalisator yang mengatur kecepata berlangusngnaya berbagai proses fisiologik 2.Cacat pada fungsi enzim sering menyebabkan penyakit 3.Enzim yang mengatalisis reaksi yang melibatkan pemindahan gugus isomerisasi, oksido reduksi, atau sintesis ikatan kovalen memerlukan substrat yang dikenal dengan koenzim 4.Sebagian besar enzim bersifat sangat spesifik terhadap substratnya, koenzim serta tipe reaksi yang dikatalisisnya. Meskipun demikian, beberapa enzim protease juga memecah ester. Bagi enzim yang bekerja pada substrat dapat pula ikut bereaksi, tetapi umumnya dengan kecepatan yang lebih rendah. 5.Pengukuran aktivitas enzim merupakan hal sentral bagi penentuan kuantitas enzim dalam riset atau laboratorium klinik. 6.Aktivitas enzim dehidrogenase yang bergantung NAD(P)+ diperiksa secara spektrofotomentris dengan mengukur perubahan absorbsi pada 330 mm yang menyertai oksidasi atau reduksi NAD (P)H. 7.Perangkaian enzim lain pada dehidrogenase dapat memperlancar analisisnya. 8.Untuk menyelidiki struktur mekanisme kerja, dan pengaturan aktivitasnya, enzim harus dimurnikan hingga mencapai homogeneitas sekitar 95%.

9.Teknik pemurnian enzim mencakup presipitasi selektif dengan pelarut garam atau organic dan kromatografi pada penyangga pertukaran ion, filtrasi gel, afinitas substrat, ligand zat warna, atau interaksi hidrofobik. 10.kemampuan memanfaatkan teknik rekombinan DNA untuk mengekspresikan enzim dalam tubuh hospes yang dipilih telah membawa revolusi dalam teknik pemurnian enzim dengan menghasilkan enzim dalan jumalh besar yang dalam sebagian besar keadaan, mudah dimurnikan hingga mencapa homogeneitas. 11.Kemajuan pemurnian dinilai dengan mengukur peningkatan aktifitas spesifik suatu enzim (aktivitas per unit masa) dan homogenitas akhir lewat elektroforesis gel poliakrilamida (PAGE). 12.Penentuan lokasi enzim intrasel yang tepat disimpulkan lewat teknik histokimia dan fraksionasi sel, yang dirangkaiakn dengan analisis enzimatik, terhadap sayatan jaringan atau fraksi homogenat sel, isozim, bentuk yang secara fisik berbeda pada enzim nonfungsional di dalam serum menunjukan kerusakan pada jaringan tertentu manusia, dan memberikan informasi diagnostik seta prognostic yang berharga.

13.Kemampuan enzim restriksi endonuklease mendeteksi perubahan yang sangat kecil pada struktur gen telah memungkinkan dokter mendiagnosis penyakit genetic akibat mutasi yang menghasilkan enzim yang cacat atau enzim nonfungsional.

14.RNA katalitik yang dikenl sebagai ribozim mengatalisis reaksi hidrolisis yang sangat spesifik ikatan fosfodiester pada RNA. Reaksi ini amat penting dalam berbagai pristiwa pemrosesan yang terlibat di dalam maturasi pra-mRNA

3.2 SARAN
Peranan enzim dalam kesehatan sangat penting, untuk itu manusia hendaknya

lebih menjaga kesehatan. Dan kami penyusun mengharapkan masukan untuk penyempurnaan makalah ini.

KEPUSTAKAAN Murray, Robert K, 1996, Harpers, Biochemistry Mc. Gilvery, Robert W, And Gerald W, 1983 Page David, 1981. Triman Jr, 2007 Materi Biokimia, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai