Anda di halaman 1dari 3

Narasi

: Saya, Thomas Advent Parangin-angin Bangun. (Masuk dengan membawa Alkitab lalu berdiri dan memimpin ibadah). Saya seorang Pendeta kelahiran Kabanjahe, Sumatera Utara.

Thomas Bangun: Tapi apakah kalian tahu siapa saya dulu? (tersenyum ke penonton dan berjalan maju mendekat dan duduk dibangku) Percayakah kalian jika sebelum menjadi terang saya terlebih dahulu mengalami kegelapan seakan tanpa ujung serta jalan keluar? (Masuk Thomas Bangun sewaktu muda. Setting ganti jadi tempat shooting film laga. Cuplikan adegan laga antar Thomas Bangun dengan lawan mainnya. Tetap berakting saat Thomas Bangun bermonolog. ) Thomas Bangun: Sangat jarang ada orang yang tidak mengenaliku. Coba saja sebut Advent Bangun. Mereka semua pasti akan langsung mengetahui sederet prestasi karateku dan segudang film laga yang kubintangi. Julukanku adalah Si Dokter Gigi, karena setiap pertandingan gigi lawanku selalu patah. (Produser meneriakan kata cut dan pemeran yang ada di setting lokasi shooting bertepuk tangan) Thomas Bangun: Setiap sebab ada akibat. Satu kalimat berbanding lurus yang tertempa pada diriku. (Setting berubah jadi masa muda Thomas Bangun. Ada orang yang mengganggu kakak Thomas bangun. Dan terjadi keributan. Thomas Bangun lari dan dikejar oleh gerombolan) Thomas Bangun : Semenjak itu, saya seperti mempunyai dendam yang mendalam sehingga saya memutuskan untuk berlatih karate. Kalau mereka latihan 1 jam, saya lebih dari 1 jam. Motto saya saat itu adalah saya harus jadi yang terbaik untuk membalas semua dendam saya. Disetiap pertandingan, saya hanya menerima kemenangan dan dengan itu saya merasa lega

Thomas Bangun: Lalu siapa yang membuat saya mengenal Kristus serta menerimaNya? Jawabannya hanya satu: Istriku tercinta. Temperamental saya yang kasar terbawa serta terpatri dalam diri. Diawal pernikahan diwarnai kekagetan oleh istri saat melihat temperamen saya. Dan ia hanya bisa menangis serta mengadu pada Tuhan tentang semua kelakuan kasar yang saya lakukan. (pemain masuk) Advent Bangun: Aku nggak setuju kalau kamu kegereja itu lagi! Apaan itu jingkrak-jingkrak, nangis-nangis, joget-joget?! Sesat itu! Kamu ngerti kan SESAT? Kalau kamu tetap ke gereja itu lagi, aku hajar kamu. (pergi) Istri : (menunduk dan menangis)

Thomas Bangun: Setelah itu kami tidak tidur sekamar selama satu tahun. Perasaan saya saat itu adalah jijik, karena dia telah membantah saya. Hingga suatu hari dia memberanikan diri bertanya pada saya agar dia diperbolehkan untuk baptis selam. Saat itu saya (diam, senyum) saya susah melukiskan amarah saya. Tapi ajaibnya saya justru mengatakan akan mengantar dia ketempat baptis selam itu. Thomas bangun : (berdiri lalu sambil berjalan seakan bercerita) Disana saya mengalami tamparan keras dari Tuhan. Cukup dua ayat yang saya dengar. Petrus 1:16 dan Ibrani 12:14. Adakah dari kalian yang tahu isi dari ayat itu? Sekilas ayat itu biasa, tapi itu cukup kuat untuk menendang saya hingga tersungkur dan sujud dihadapan Tuhan. Saat itu saya langsung minta ampun sama Tuhan dan belajar lebih keras untuk mempertuhankan Dia dalam diri saya walaupun saya tahu itu tidak mudah. (berhenti ditengah) Dulu Tuhan saya Karate. Anda juga mungkin sampai sekarang

mempertuhankan hal duniawi lainnya. Dulu juga saya yakin dengan karate, hidup saya akan tenang. Tapi saudaraku, hal itu merupakan kesalahan besar. Sebab dalam Filipi 3:7-8 tertulis : Semua ku anggap rugi setelah pengenalan

akan Kristus. Semua ku anggap sampah. Yesus lebih mulia dari segalagalanya. Ini saya, dan saya telah dipanggil untuk mengikut Dia. Bagaimana dengan anda? (keluar)

Anda mungkin juga menyukai