Anda di halaman 1dari 3

CARDIOTOKOGRAPHY

NO. DOKUMEN NO. REVISI 1 Ditetapkan Direktur, PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Agustus 2010 HALAMAN 1/3

BASOEKI SOETARJO
NIP. 195810181986 031009

PENGERTIAN

Cara pemeriksaan janin dengan menggunakan kardiotokografi, pada umur kehamilan 32 minggu. Pemeriksaan ini dilakukan dengan maksud melihat hubungan perubahan denyut jantung dengan gerakan janin (NST) dan kontraksi (CST atau OCT)

TUJUAN PROSEDUR

Menurunkanangkamorbiditasdanmortalitasibu Aktivitas dinamika jantung janin dipengaruhi oleh sistem saraf autonom yaitu simpatis dan parasimpatis. Bunyi jantung dasar dan variabilitas dari jantung janin normal terjadi bila oksigenasi jantung normal. Bila cadangan plasenta untuk nutrisi (oksigen) cukup, maka stress intrinsik (gerakan janin)akan menghasilkan akselerasi jantung janin, dan stress ekstrinsik (kontraksi rahim) tidak akan menghasilkan deselerasi. Persiapan tes tanpa kontraksi Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari 2 jam setelah sarapan dan tidak boleh diberikan sedativa Indikasi Semua pasien yang ada kaitannya dengan insufisiensi plasenta Komplikasi : Hipertensi ortostatik Prosedur pemeriksaan Pasien ditidurkan secara santai semi fowler 45 derajat miring ke kiri

CARDIOTOKOGRAPHY
NO. DOKUMEN NO. REVISI 1 Ditetapkan Direktur, PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Agustus 2010 HALAMAN 2/3

BASOEKI SOETARJO
NIP. 195810181986 031009

Tekanan darah diukur setiap 10 menit Dipasang kardio dan tokodinamometer Frekuensi jantung janin dicatat Dicatat data dasar bunyi jantung (FHR baseline) Pemantauan tidak boleh kurang dari 20 menit Bila pasien dalam keadaan puasa dan hasil pemantauan selama 20 menit tidak reaktif, pasein diberi larutan 100gram gula oral dan dilakukan pemeriksaan ulang 2 jam kemudian (sebaiknya

pemeriksaan dilakukan pagi hari setelah 2 jam sarapan) Pemeriksaan CTG ulangan dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil secara individual Pembacaan hasil: Reaktif, bila : Denyut jantung basal antara 120-160 kali per menit Variabilitas denyut jantung 6 atau lebih per menit Gerakan janin terutama gerakan multipel dan berjumlah 2 gerakan atau lebih dalam 20 menit Reaksi denyut jantung terutama akselerasi pola omega pada CTG yang reaktif berarti janin dalam keadaan sehat, pemeriksaan diulang 1 minggu kemudian Dalam kondisi penyakit tertentu maka CTG dapat diulang setiap hari, atau 3 hari sekali, atau interval tertentu sesuai kebutuhan

CARDIOTOKOGRAPHY
NO. DOKUMEN NO. REVISI 1 Ditetapkan Direktur, PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Agustus 2010 HALAMAN 3/3

BASOEKI SOETARJO
NIP. 195810181986 031009

Tidak reaktif, bila: ada minimal dua gambaran non reassuring atau satu gambaran patologis non reassuring: - Denyut janyung basal di luar 120-160 kali per menit - Gerak janin tidak ada atau kurang dari 2 gerakan dalam 20 menit (NST) - Tidak ada akselerasi denyut jantung janin saat gerakan (NST) atau saat kontraksi (CST, OCT) - Deselari tipe lambat yang tak persisten (dalam 20 menit <2 kali) - Deselerasi variabel Patologis: - Deselerasi tipe lambat yang lebih dari 30 detik tidak kembali ke FHR base line - Deselerasi tipe lambat yang persisten 3x atau lebih dalam 20 menit - variabilitas kurang dari 5 dengan pola sinusoidal

Anda mungkin juga menyukai