Anda di halaman 1dari 12

Drowning

Nurul Nurnita Afifah 030-08-187

Beberapa istilah Drowing:


Wet drowing, dry drowing, Secondary drowing, Immersion syndrom,

Drowing
Tenggelam dalam air tawar Tenggelam dalam air asin

Tenggelam dalam air tawar


Pada keadaan ini terjadi absorpsi cairan yang masif. Karena
konsentrasi elektrolit dalam air tawar lebh rendah di banding konsentrasi dalam darah, maka akan terjadi hemodilusi darah, air masuk kedalam aliran darah sekitar alveoli dan mengakibatkan pecahnya sel darah merah (hemolisis). Akibat pengenceran darah yang terjadi, tubuh mencoba mengatasi keadaan ini dengan melepaskan ion kalium dari serabut otot jantung sehingga kadar ion kalium dalam plasma meningkat, perubahan keseimbangan ion K+ dan Ca++ dalam serabut otot jantung dapat mendorong terjadinya fibrilasi ventrikel dan penurunan tekanan darah, yang kemudian menyebabkan timbulnya kematan akibat anoksia otak. Kematian terjadi dalam waktu 5 menit.

Tenggelam dalam air asin (hipertonik)


Konsentrasi elektrolit cairan air asin lebih tinggi
daripada dalam darah, sehingga air akan ditarik dari sirkulasi pulmonal kedalam jaringan intersisial paru yang akan menimbulkan edema pulmoner,hemokonsentrasi, hipovolemi dan kenaikan kadar megnesium dalam darah. Hemokonsentrasi akan mengakibatkan sirkulasi melambat dan menyebabkan terjadinya payah jantung. Kematian terjadi kira-kira dalam waktu 8-9menit setelah tenggelam.

Mekanisme kematian pada korban


tenggelam:
asfiksia akibat spasme laring. asfiksia karena gagging dan choking. refleks vagal. fibrilasi ventrikel (dalam air tawar) edema pulmoner (dalam air asin)

Hal penting yang perlu ditentukan pada pemeriksaan adalah:


identitas korban : Pada mayat masih segar, untuk menentukan apakah korban masih

hidup atau sudah meninggal pada saat tenggelam, dapat diketahui dari hasil pemeriksaan.

Metode untuk menentukan apakah orang itu masih hidup waktu tenggelam ialah pemeriksaan diatom Bandingkan kadar elektrolit magnesium darah Beda asing dalam paru dan saluran pernapasan dan isi lambung dan usus Pada mayat segar, adanya air dalam lambung dan alveoli yang secara fisik dan kimia sifatnya sama dengan air tempat korban tenggelam mempunyai nilai yang bermakna. Pada beberapa kasus, ditemukannya kadar alkohol tinggi dapat menjelaskan bahwa korban dalam keadaan keracuan alkohol pada saat masuk kedalam air.

penyebab kematian yang sebenarnya dan jenis drowning.


faktor-faktor yang berperan pada proses kematian misalnya kekerasan, alkohol atau obat-obatan dapat ditemukan pada pemeriksaan luar atau melalui bedah jenazah. tempat korban pertama kali tenggelam. apakah ada penulit alaiah yang mempercepat kematian Waktu yang diperlukan untuk terbenam dapat bervariasi terganttung dari keadaan sekeliling korban, keadaan masingmasing korban, reaksi perorangan yang bersangkutan, keadaan kesehatan, dan jumlah serta sifat cairanyang dihisap yang masuk ke saluran pernapasan. Korban tenggelam akan menelan air dalam jumlah makin lama makin banyak, kemudian menjadi tida sadar dalam waktu 2-12 menit (fatal period). Dalam periode ini bila korban dikeluarkan dari air. Ada kemungkinan masih dapat hidup bila upaya resusitasi berhasil

Diagnosis tenggelam
Bila mayat masih segar (belum terdapa pembusukan), maka diagnosis kematian akibat tenggeam dapat dengan mudah ditegakkan melalui pemeriksaan yang teliti dari :
Pemeriksaan luar Pemeriksaan dalam Pemeriksaan laboratorium berupa histologi jaringan, destruksi jaringan dan berat jenis serta kadar elektrolit darah

Pemeriksaan luar jenazah:


Mayat dalam keadaan basah, mungkin berlumuran pasir,lumpur dan benda-benda asing lain yang terdapat balam air, kalau seluruh tubuh terbenam dalam air. Busa halus pada hidung dan mulut, kadang-kadang berdarah. Mata setengah terbuka atau tertutup, jarang terdapat perdarahan atau perbendungan. Washer womans hand, Cedeveric spasme, Luka-luka lecet pada siku, jari tangan, lutut dan kaki akibat gesekan benda-benda pada kaki didalam air.

Pemeriksaan bedah jenazah


Busa halus dan benda asing (pasir, tumbuh-tumbbuhan air) dalam saluran pernapsan (trakhea dan percabangannya) Nilai keadaan Paru-paru. Petekie sedikit sekali karena kapiler terjepit di antara septum inter alveolar. Mngkin terdapat bercak-bercak perdarahan yang disebut bercak paltauf akibat robeknya penyekat alveoli (polsin) Petekie subpleural dan bula emfisema jarang terdapat dan ini bukan merupakan tanda khas tenggelam tetapi mungkin disebabkan oleh usaha respirasi Otak, ginjal, hati dan limpa mengalami pembendungan Lambung dapat sangat membesar, berisi air, lumpur dan sebagainya yang mungkin pula terdapat dalam usus halus.

Pemeriksaan Laboratorium
pemeriksaan diatom. Pemeriksaan darah jantung.

Anda mungkin juga menyukai