Anda di halaman 1dari 6

LBM 2 SESAK NAFAS HEBAT

STEP 1 1. Retraksi subcostal 2. Wheezing : tarikan dibawah costa; lekukan yg terlihat di jaringan lunak yg menutupi dinding dada : mengi atau suara ronchi yg lebih musical atau sonor daripada ronchi kering yg lainnya pada asma melibatkan obstruksi di dalam bagian bawah; bisa terdengar saat fase ekspirasi maupun inspirasi biasanya terdengar pada fase ekspirasi : pernafasan yg menggunakan ala nasi yg ikut bergerak yang menandakan adanya kesusahan dalam bernafas

3. Nafas cuping hidung

STEP 2 1. Mengapa terjadi sesak nafas hebat 2. Mengapa penderita meminum obat seperti biasanya tetapi tidak membaik 3. Mengapa timbul sesak nafas setelah makan seafood 4. Mengapa RR meningkat, nadi meningkat, dan TD turun 5. Bagaimana Proses terjadinya Wheezing 6. DD : Asma bronchiale , bronchitis, 7. Beda sesak nafas pada pernafasan dan kardiovaskuler

STEP 3 1. Mengapa terjadi sesak nafas hebat

Reaksi hipersensitivitas tipe I: Pada alergi yg memegang peranan penting adl IgE, sel mast yg terdapat pada mukosa dan submukosa dan basofil yang terdapat dalam darah. Bila antigen terinhalasi , maka antigen akan melekat pada Ab dari IgE tjd reaksi antara fraksi Ab dengan IgE yg menyebabkan IgE melekat pada sisi reseptor dari sel mast dan akan menimbulkan proses degranulasi. Degranulasi dari IgE ini aka menghasilkan berbagai amin yang aktif, misalnya serotonin, bradikinin dan eosinofil anafilaksis kemotaktik. Amin yang aktif ini menyebabkan terjadinya bronkospasme, edema dan hipersekresi dari edema. Pada alergi anafilaksis yang memegang peranan penting adalah IgG dan IgE. Kontriksi dr bronchus dipengaruhi oleh sel2 otot polos yg dipengaruhi oleh saraf otonom 2. Mengapa penderita meminum obat seperti biasanya tetapi tidak membaik

3. Mengapa timbul sesak nafas setelah makan seafood

4. Mengapa RR meningkat, nadi meningkat, dan TD turun Saat tjd asma tjd obstruksi saluran pernafasan CO2 meningkat sehingga merangsang glomuskarotikus respirasi meningkat 5. Bagaimana Proses terjadinya Wheezing Tjd pada saat ekspirasi krn adanya turbulensi udara yg susah keluar sehingga bergesakan dengan mukosanya menimbulkan suara wheezing

6. DD : Asma bronchiale , bronchitis, Asma Brochiale 1. Definisi Gangguan atau penyakit inflamasi kronis saluran nafas yg melibatkan berbagai sel inflamasi, yg mengakibatkan terjadinya hiperaktivitas bronchus dalam berbagai tingkat sehingga menimbulkan gejala obstruksi

nafas, yang dapat reversible baik secara spontan maupun dengan pengobatan. 2. Etiologi 1. Predisposisi genetik 2. Presipitasi allergen, bisa juga dengan cuaca, stress, lingkungan kerja, olahraga yg berat Faktor pencetus : a. Infeksi : virus, kuman dll b. Alergen : inhalan, debu, asap, c. Ingestan d. Kontaktan e. Iritan: asap rokok,bahan industri f. Stress psikis g. Obat-obatan : vaksin, penicillin, salisilat, aspirin, beta blocker h. Olahraga, dll

3. Klasifikasi a. Ekstrinsik karena allergen b. Intrinsik non alergen contoh dari factor stress, apabila berat dapat menimbulkan bronchitis kronik c. Gabungan dapat disebabkan oleh allergen atau non allergen bisa juga keduanya

4. Patofisologi Ada 3 yaitu : 1. Bronkospasme

2. Adanya inflamasi mukosa 3. Hipersekresi mucus (cairan) Menyebabkan obstruksi pernafasantrjdi pada fase ekspirasi retenci CO2 menyebabkan mengambil O2 yang banyak sehingga membutuhkan bantuan otot-otot pernafasan Pada asma yg berat alveolus tertutup mucus sehingga tdk terjadi proses difusi di alveolus dan CO2 di kapiler hipoksemia menyebabkan respiratory rate meningkat hipercapnia (CO2 meningkat)retensi CO2 meningkat asidosis respiratorik asidosis metabolik 5. Patogenesis Bronkospasme : karena proses imunologi, gangguan keseimbangan saraf otonom, proses inflamasi dimukosa , hipersekresi mukous

6. manifestasi klinis Secara umum : timbul sesak nafas, wheezing, batuk dan nyeri dada Berat : silence chest, sianosis, gangguan kesadaran, hiperinflasi dada, takikardia, pernafasan cepat dan dangkal 7. Diagnosis 1. Anamnesis 2.PF : KU tanda vital,

8. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan paru b. Pemeriksaan laboratorium pengambilan sputum c. Tes analisa gas darah d. Spirometri 9. Penatalaksanaan

Alergi menghindari allergen Bronchodilator :Apabila terjadi serangan dgn pemberian agonis beta 2 salbutamol 5 mg, teofilin berpengaruh menghambat fosfodiestrase Kortikosteroid ; hydrocortisone Pemberian epinephrine dan adrenalin secara sub kutan ?????

10. Komplikasi 11. Prognosis STATUS ASTHMATIKUS Bronchitis 1. Definisi 2. Etiologi 3. Klasifikasi 4. Patofisologi 5. Patogenesis 6. manifestasi klinis 7. Diagnosis 8. Pemeriksaan Penunjang 9. Penatalaksanaan 10. Komplikasi 11. Prognosis

7. Beda sesak nafas pada pernafasan dan kardiovaskuler

STEP 4 STEP 5 STEP 6

Anda mungkin juga menyukai