Anda di halaman 1dari 14

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang
Perkembangan sikap dan perilaku yang berkaitan erat dengan kehidupan sekolah, merupakan tujuan pendidikan, yang dalam proses perkembangannya sering mengalami kendala atau hambatan yang apabila kurang diwaspadai dapat melahirkan masalah bagi perkembangannya. Untuk itu disusunlah makalah ini sebagai solusi dari realita masalah tersebut.

B. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

Bab II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Sumber Tugas-Tugas
Robert Havighurst (Adam dan Guvolta, 1983) berpendapat bahwa periode yang beragam dalam kehidupan individu menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan yang khusus. Munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada factor-faktor berikut.
1. Kematangan fisik, misalnya (a) belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki;

(b) belajar bertingkahlaku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual. 2. Tuntutan masyarakat secara cultural, misalnya (a) belajar membaca; (b) belajar menulis; (c) belajar berhitung; (d) belajar berorganisasi. 3. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya (a) memilih pekerjaan; (b) memilih teman hidup. 4. Tuntutan norma agama, misalnya (a) taat beribadah kepada Allah; (b) berbuat baik kepada sesama manusia.

B. Tugas-Tugas Perkembangan Pada Setiap Fase Perkembangan


1. Tugas-Tugas Perkembangan Pada Usia Bayi Dan Kanak-Kanak (0,0 6,0 ) *Belajar berjalan pada usia 9.0 15.0 bulan. Pada usia ini tulang kaki, otot dan susunan syarafnya telah matang untuk berjalan. * Belajar memakan makan padat. Hal ini terjadi pada tahun kedua, sistem alat-alat pengunyah pada mulut telah matang untuk hal tersebut. * Belajar berbicara. Yaitu mengeluarkan suara yang berarti dan menyampaikannya kepada orang lain dengan perantaraan suara itu.

* Belajar buang air kecil dan buang air besar. Untuk memberikan pendidikan kebersihan terhadap anak usia di bawah 4 tahun, cukup dengan pembiasaan saja, yaitu setiap kali mau buang air, bawalah anak ke WC tanpa banyak memberikan penerangan kepadanya. * Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. Melalui observasi (pengamatan) anak dapat melihat tingkah laku, bentuk fisik dan pakaian yang berbeda antara jenis kelamin yang satu dengan yang lainnya. * Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis. Keadaan jasmani anak sangat labil apabila dibandingkan dengan orang dewasa, anak cepat sekali merasakan perubahan suhu sehingga temperature badannya mudah berubah. * Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam. Anak belajar bahwa bayangan tertentu dengan suara tertentu yang nyaring memenuhi kebutuhannya disebut orang, ibu, dan ayah. Anak belajar bahwa bendabenda khusus dapat dikelompokkan dan diberi satu nama seperti kucing, ayam dll. Untuk mencapai kemampuan tersebut diperlukan kematangan system syaraf, pengalaman dan bimbingan dari orang dewasa. * Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain. Anak mengadakan hubungan dengan orang-orang yang ada di sekitarnya menggunakan berbagai cara, yaitu isyarat, menirukan dan menggunakan bahasa. * Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati. Pada mulanya anak belajar apa yang dilarang berarti buruk atau salah dan apa yang diperbolehkan itu berarti baik atau benar. 2. Tugas Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir dan Anak Sekolah (6,012.0) * Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan. Melalui pertumbuhan fisik dan otak, anak belajar dan semakin stabil, makin mantap dan cepat. * Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis. Hakikat tugas ini ialah mengembangkan kebiasaan untuk memelihara badan, meliputi kebersihan, keselamatan diri, dan kesehatan. * Belajar bergaul dengan teman sebaya. Yaitu belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru sert tman-teman sebayanya. * Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. Apabila anak sudah msuk sekolah, perbedaan jenis kelamin akan semakin tampak. * Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung. Salah satu sebab masa usia 6-12 tahun disebut masa sekolah karena pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohaninya sudah cukup matang untuk menerima pengajaran.
3

* Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari. Apabila kita telah melihat sesuatu, mendengar, mengecap, mencium, dan mengalami, tinggallah suatu ingatan pada kita. * Mengembangkan kata hati. Hakikat tugas ini ialah mengembangkan sikap dan perasaan yang berhubungan dengan norma-norma agama. * Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. Hakikat tugas ini ialah untuk dapat menjadi orang yang berdiri sendiri, dalam arti dapat membuat rencana, berbuat untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. * Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.

3. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12.0-21.0) * Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya. a). Hakikat tugas. Tujuan tugas ini antara lain: belajar melihat kenyataan, anak wanita sebagai wanita, dan anak pria sebagai pria; berkembang manjadi orang dewasa di antara orang dewasa lainnya. b). Dasar biologis. (1) Manusia terbagi ke dalam dua jenis kelamin (pria dan wanita); (2) kematangan seksual dicapai pada masa remaja, sehingga daya tarik seksual menjadi kekuatan yang dominan dalam kehidupannya. c). Dasar psikologis. Pada akhir masa anak, anak-anak lebih cepat perkembangannya dan menaruh perhatian untuk bergaul dengan orang lain (kelompok sebaya). d). Dasar kebudayaan. Kebudayaan dapat menentukan pola-pola hubungan sosial remaja. e). Tingkat pencapaian tugas perkembangannya. Tinggi. Salah satu indikatornya adalah memiliki sahabat dekat dua orang atau lebih. Sedang. Salah satu indikatornya adalah memiliki seorang teman dekat. Rendah. Salah satu indikatornya adalah tidak memiliki teman akrab, hidupnya menjadi seorang yang lone wolf (serigala yang menyendiri) * Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita.

a). Hakikat tugas. Remaja dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. b). Dasar biologis. Siklus pertumbuhan fisik remaja berbeda antara pria dan wanita. Wanita lebih lemsh daripada pria, namun fisiknya menjadi daya tarik pria. c). Dasar psikologis. Karena peranan pria dan wanita relative berbeda dalam masyarakat, maka remaja pria harus menerima gagasan atau ide seorang pria dewasa dan remaja wanita menerima ide sebagai wanita dewasa. d). Dasar budaya. Peran wanita terus berubah, terutama dalam masyarakat perkotaan. e). Tingkat pencapaian tugas perkembangan.
Tinggi. indikatornya adalah remaja pria matang seksualnya dan

melalui siklus perkembangan pubertas menyenangi acara-acara yang diadakan kelompok yang beragam jenis kelamin, menyenangi lawan jenis, memelihara diri secara baik, aktif dalam berolahraga, mempunyai minat untuk mempersiapkan diri dalam suatu pekerjaan yang sesuai dengan jenis kelaminnya, mencari pengalaman kerja, dan menampilkan diri secara maskulin.
Sedang. Salah satu indikatornya adalah remaja pria matang seksualnya

kurang, namun mempunyai perhatian terhadap remaja wanita.


Rendah. indikatornya adalah remaja pria tidak matang fisiknya, tidak

mempunyai interes terhadap remaja wanita, menolak kelompok yang ada wanita, tidak menyenangi olahraga, berperilaku seorang sissy (seperti perempuan), tubuh atau penampilannya kurang maskulin, dan perhatian untuk memelihara dirinya seperti 3 atau 4 tahun di bawah dirinya. * Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif. a). Hakikat tugas perkembangan. Tugas ini bertujuan agar remaja merasa bangga, atau bersikap toleran terhadap fisiknya, menggunakan dan memelihara fisiknya secara efektif, dan merasa puas dengan fisiknya tersebut. b). Dasar biologis. Siklus pertumbuhan remaja melibatkan serangkaian perubahan endoctrin dengan berkembangnya cirri-ciri seksual dan fisik orang dewasa. c). Dasar psikologis. Perubahan internal fisik remaja tidak hanya paralel dengan perubahan eksternal bentuk dan ukuran fisik, namun juga dengan perubahan sikap dan interes, minat atau perhatiannya.
5

d). Dasar budaya. Masyarakat sangat memperhatikan penampilan fisik dan pemeliharaannya. Remaja pria dan wanita diajar untuk menampilkan fisiknya yang menarik, dan dapat berkembang melebihi teman sebayanya. e). Tingkat pencapaian.
Tinggi. Salah satu indikatornya adalah mampu mengarahkan diri (self-

directed) dalam memelihara kesehatan secar rutin.


Sedang. Salah satu indikatornya adalah mampu mengrahkan diri dalam

memelihara kesehatan, namun tidak mampu memelihara program kesehatan dalam jangka waktu lama, kecuali apabila diawasi oleh orang dewasa. Rendah. Salah satu indikatornya adalah kurang memiliki kebiasaan untuk memelihara kesehatan diri dan cenderung menolak apabila dinasihati oleh orang tua. * Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya. a). Hakikat tugas. Tujuan dari tugas perkembangan ini adalah (1) membebaskan diri dari sikap dan perilaku yang kekanakkanakan atau bergantung pada orangtua, (2) mengembangkan afeksi (cinta kasih) kepada orang tua, tanpa bergantung (terikat) kepadanya, dan mengembangkan sikap respek terhadap orang dewasa lainnya tanpa bergantung kepadanya, b). Dasar biologis. Secara biologis, remaja sudah dapat mencapai tugas perkembangan ini, karena mereka telah memperoleh kematangan seksualnya. c). Dasar psikologis. Dalam masyarakat, baik remaja maupun orang tua merasa takut, cemas, dan bingung untuk mengatasi tugas ini. Secara psikologis mereka mengalami ambivalensi (sikap mendua). d). Dasar kebudayaan. e). Tingkat pencapaian tugas perkembangan. Tinggi. Indikatornya: (a) memiliki tujuan hidup yang realistic, (b) mampu mengembangkan persepsi yang positif terhadap orang lain dan mencoba berintegrasi dengan keluarga sendiri secara mandiri.
Sedang. Indikatornya: ego idealnya dipengaruhi oleh dewasa muda,

atau figur yang tidak nyata atau glamour; sikapnya belum ajeg antara desakan untuk menjadi dewasa dengan sikap kekanak-kanakan; memerlukan dorongan emosional orang dewasa pada saat mengerjakan tugas-tugas baru, tugas-tugas sulit, atau pada saat menghadapi kegagalan.

Rendah. Indikatornya: (a) ego idealnya sangat ditentukan oleh orang tua, atau orang yang glamor, namun hanya hayalan; (b) menghabiskan banyak waktu senggangnya dengan orang tua. * Mencapai jaminan kemandirian ekonomi. a). Hakikat tugas. Tujuan tugas perkembangan ini adalah agar remaja merasa mampu menciptakan suatu kehidupan (mata pencaharian). Tugas ini sangat penting (mendasar) bagi remaja pria, namun tidak begitu penting bagi remaja wanita. b). Dasar biologis. Bagi tugas perkembangan ini kekuatan dan keterampilan fisik yang matang sangat berguna. c). Dasar psikologis. Berkembang menjadi dewasa merupakan keinginan para remaja. Ciri atau simbol perkembangan yang diinginkannya itu adalah kemampuan untuk menjadi orang dewasa yang memiliki pekerjaan yang layak. d). Dasar kebudayaan. Dalam struktur masyarakat yang masih sederhana, kemandirian ekonomi ini bukan merupakan tugas perkembangan yang serius sebelum anak pria mencapai usia 10 tahun, dan wanita 6 atau 7 tahun. * Memilih dan mempersiapkan karier (pekerjaan). a). Hakikat tugas perkembangan. Tujuan tugas ini adalah (1) memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya, dan (2) mempersiapkan dirimemiliki pengetahuan dan keterampilan- untuk memasuki pekerjaan tersebut. b). Dasar biologis. Pada usia 18 tahun, remaja sudah memiliki ukuran dan kekuatan fisik yang matang, sehingga memudahkannya untuk mempelajari keterampilan atau keahlian yang dituntut oleh suatu pekerjaan tertentu. c). Dasar psikologis. Studi tentang minat remaja, menunjukkan bahwa perencanaan dan persiapan pekerjaan merupakan minat (interes)-nya yang pokok, baik remaja pria maupun wanita yang berusia 15-20 tahun. * Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga. a). Hakikat tugas. Tujuan tugas ini adalah (1) mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga, dan memiliki anak, dan (2) memperoleh pengetahuan yang tepat tentang pengelolaan keluarga dan pemeliharaan anak. b). Dasar biologis. Kematangan seksual yang normal menghasilkan daya tarik yang kuat di antara dua jenis kelamin yang berbeda.

c). Dasar psikologis. Sikap remaja terhadap pernikahan ternyata beragam. Sebagian remaja bersifat antagonistik (menentang) dan merasa takut; dan sebagian lainnya (mayoritas) menerimanya dengan sikap positif. d). Dasar kebudayaan. Pernikahan merupakan lembaga kehidupan sosial yang penting, karena melalui pernikahan umat manusia dapat terpelihara harkat dan martabatnya sebagai makhluk yang mulia di hadapan Allah SWT. * Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara. a). Hakikat tugas. Tugas perkembangan ini bertujuan: (1) mengembangkan konsep-konsep hukum, pemerintahan, ekonomi, politik, geografi, hakikat manusia, dan lembaga-lembaga sosial yang cocok dengan dunia modern, dan (2) mengembangkan keterampilan berbahasa dan kemampuan nalar (berpikir) yang penting bagi upaya memecahkan masalah-masalah secara efektif. b). Dasar biologis. Dapat dinyatakan bahwa dasar biologis bagi kematangan mental disajikan atau disiapkan oleh usia 14 tahun. c). Dasar psikologis. Sebagai hasil dari perpaduan unsure-unsur pertumbuhan biologis dan keragaman pengalaman dengan lingkungan, remaja dapat mengembangkan kemampuan mentalnya. Keragaman individual dalam perkembangan mentalnya menyebabkan keragaman dalam (1) keterampilan berbahasa; (2) memperoleh konsep-konsep; dan (3) interes/ minat; dan motivasi. d). Dasar kebudayaan. Kehidupan modern telah menyebabkan berbagai masalah bagi individu. Kondisi ini mempersyaratkan atau menuntut individu agar memiliki kemampuan nalar atau berpikir tinggi, agar dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. * Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial. a). Hakikat tugas perkembangan. Tujuan tugas ini adalah (1) berpartisipasi sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab sebagai masyarakat, dan (2) memperhitungkan nilai-nilai sosial dalam tingkah laku dirinya. b) Dasar biologis. Tugas perkembangan ini tampaknya secara keseluruhan merupakan pengaruh masyarakat terhadap individu, meskipun begitu tidak memungkiri bahwa manusia memiliki dorongan sosial (social instinct). c). Dasar psikologis. Proses peningkatan individu kepada kelompok sosialnya telah berkembang sejak lahir. d). Dasar kebudayaan. Masyarakat modern kurang mempersiapkan upacaraupacara yang dapat menunjang perkembangan rasa bertanggung jawab pada remaja, apabila dibandingkan dengan masyarakat primitive yang menetapkan
8

remaja sebagai pewaris adapt yang bertanggung jawab atas keberlangsungan hidup sukunya (bangsanya). * Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam berperilaku. a). Hakikat tugas perkembangan. Tujuan tugas ini adalah (1) membentuk seperangkat nilai yang mungkin dapat direalisasikan, (2) mengembangkan kesadaran untuk merealisasikan nilai-nilai b). Dasar biologis: tidak ada. c). Dasar psikologis. Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja mempunyai interes/ minat atau perhatian terhadap masalah filosofis dan keagamaan. d). Setiap masyarakat mengembangkan suatu pandangan tentang hakikat dunia fisik dan manusia yang konsisten dengan nilai-nilai yang dominant.

4. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal * Memilih pasangan. * Belajar hidup dengan pasangan. * Memulai hidup dengan pasangan. * Memelihara anak. * Mengelola rumah tangga. * Memulai bekerja. * Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara. * Menemukan suatu kelompok yang serasi.

C. Peranan Sekolah Dalam Mengembangkan Tugas-Tugas Perkembangan siswa


Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang secara sistematik melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, menyangkut aspek moral spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial.

Hurlock (1986: 322) mengemukakan bahwa sekolah berperan sebagai substitusi keluarga dan guru sebagai substitusi orangtua. Beberapa alas an sekolah mempunyai peran penting dalam perkembangan kepribadian anak, yaitu: (a) siswa harus hadir di sekolah (b) sekolah memberikan pengaruh kepada anak secara dini seiring dengan masa perkembangan konsep dirinya (c) anak anak banyak menghabiskan waktunya disekolah daripada di tempat lain di luar rumah (d) sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk meraih sukses, dan (e) sekolah memberikan kesempatan pertama kepada anak untuk menilai dirinya dan kemampuannya secara realistic

Menurut Havighurs (1961: 5) sekolah memiliki peranan penting dalam membantu para siswa mencapai tugas perkembangannya. Sekolah seyogyanya berupaya untuk dapat memfasilitasi siswa (yang berusia remaja) untuk mencapai perkembangannya. Yang menyangkut aspek aspek kematangan dalam berinteraksi sosial, kematangan personal, kematangan dalam mencapai filsafat hidup, dan kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa.

1. PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN MELALUI KELOMPOK TEMAN SEBAYA

Remaja sering menempatkan teman sebaya dalam posisi prioritas apabila dibandingkan dengan orangtua, atau guru dalam menyatakan kesetiaannya.

Dalam masyarakat sering muncul perselisihanantara kelompoksebaya remaja dengan orangtua, guru dan orang orang yang mempunyai otoritas lainnya. Namun, apabila situasi

10

ini dapat ditangani secara bijaksana oleh orang dewasa, maka pengalaman remaja dalam kelompok sebaya itu sangat bermanfaat untuk mencapai sikap independensi dan kematangan hubungan interpersonal secara matang. Dengan kata lain, dalam kelompok sebaya ini remaja dapat menuntaskan tugas tugas perkembangan : (1) (2) mencapai hubungan baru yang matang dengan teman sebaya mencapai peranan sosial sebagai pria dan wanita

Upaya sekolah dalam rangka membantu siswa mencapai kedua tugas perkembangan tersebut adalah: (1) memberikan bimbingan tentang ketermpilan keterampilan sosial (2) memberi kesempatan kepada para siswa untuk aktif dalam kegiatan kegiatan kelompok (ekstrakulikuler atau OSIS) (3) membimbing siswa tentang hidup demokratis (4) bersama siswa mendiskusikan masalah peranan sosial pria atau wanita dalam masyarakat (5) mendorong siswa untuk mau membaca literature yang memuat peranan pria atau wanita (6) menugaskan siswa untuk mengamati kehidupan sosial sebagai bahan pembahasan dalam diskusi dengan guru

2. MENCAPAI PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN PRIBADI

Remaja merupakan periode perkembangan kearah otonomi (kemandirian) atau independensi pribadi. Untuk mencapai aspek perkembangan ini, remaja harus dapat menyelesaikan tugas tugas perkembangan: (1) menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkannya secara efektif (2) mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau orang dewasa lainnya (3) mencapai jaminan kemandirian ekonomi
11

(4) memilih dan mempersiapkan suatu ekerjaan (5) mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga, dan (6) mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang perlu bagi kompetensi sebagai warga Negara

Dalam rangka membantu remaja mencapai tugas tugas perkembangan diatas, maka sekolah dapat memfasilitasinya dengan upaya upaya sebagai berikut: (a). Melalui pelajaran biologi, kesehatan dan olahraga, atau layanan bimbingan. Memberikan penjelasan tentang pertumbuhan dan perubahan fisik remaja, terutama aspek keagamaan. (b). Membantu siswa mengembangkan sikap apresiatifnya terhadap postur tubuhnya, atau kondisi dirinya. (c). Menyediakan fasilitas bagi kegiatan siswa dalam bidang olahraga, kesenian, atau keterampilan keterampilan lainnya. (d). Menciptakan suasana sekolah yang kondusif bagi perkembangan emosional siswa secara matang. (e). Memberikan informasi kepada siswa tetang cara menghadapi frustasi atu stress yang sehat. (f). Menberikan kesmpatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan dan pendapat. (g). Memberikan bimbimgan kepada siswa tentang cara cara memecahkan masalah (problem solving) atau mengambil keputusan. (h). Membantu siswa mengembangkan rasa percaya diri. (i). Mengembangkan sikap apresiatif siswa terhadap sekolah,bahwa sekolah adalah investasi maa depan. (j). Mengembangkan sikap dan kemampuan siswa untuk berwiraswasta. (k). Melalui proses belajar menagajar guru mengembangkan sikap, seangat, atau kebiasaan positif siswa untuk belajar.

12

(l). Mengembangkan sikap positif siswa terhadap dunia kerja. (m). Memberikan informasiatentang dunia kerja. (n). membantu siswa tentang cara memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. (o). Mendiskusikan pendapat (Brain stroming) tentang berbagai masalah kenakalan remaja. Factor penyebab dan cara menanggulanginya.

3. PENGEMBANGAN KEIMANAN DAN KETAKWAAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA Tugas perkembangan ini berkaitan dengan hakikat manusia sebagai makhlukTuhan. Pada usia remaja, nilai nilai keimanan dan ketakwaan harus sudah diimplementasikan dalam kehidupan sehari - harinya. Pencapaian tugas perkembanganini pada setiap remaja dipengaruhi oleh factor pengalaman keagamaan masing masing, terutama dilingkungan keluarganya. Dalam rangka membantu remaja memantapkan keimanan dan ketekwaannya, maka sekolah seyogyanya melakukan upaya upaya berikut: 1. Semua warga sekolah harus mempunyai kepedulian terhadap program pendidikan agama atau penanaman nilai nilai agama dai sekolah 2. guru agama seyogyanya memiliki kepribadian yang mantap, pemahaman dan keterampilan professional. 3. Guru guru menyisipkan nilai nilai agama ke dalam mata pelajaran yang diajarkan, agar siswa memiliki apresiasi yang positif terhadap nilai nilai agama. 4. Sekolah menyediaka fasilitas untuk beribadah 5. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakulikuler rohaniah 6. Bekerja sama dengan orangtua siswa dalam membimbing keimanan dan ketkwaan siswa

13

Bab III Penutup

14

Anda mungkin juga menyukai