Anda di halaman 1dari 3

Sistem Penglihatan 1. Sfingter pupil timbul sklerosis dsan responnya terhadap sinar menghilang 2.

Korne lebih berbentuk sferis (bola). 3. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa), menjadi katarak, jelas menyebabkan gangguan penglihatan. 4. Meningkatnya ambang pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam gelap. 5. Penurunan atau menghilanya daya akomodasi, dengan manifestasi presbiopia, seorang sulit melihat dekat yang dipengaruhi berkurangnya elastisitas lensa. 6. Lapang pandang menurun: luas pandang berkurang. 7. Daya membedakan warna menurun, terutama warna biru atau hijau pada skala. Sistem kardiovaskular 1. Katup jantung menebal dan menjadi kaku. 2. Elastisitas dinding aorta menurun. 3. Kemampuan memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun. Hal ini menyebabkan kontraksi dan volume menurun (frekuensi denyut jantung maksimal = 200umur). 4. Curah jantung menurun (isi semenit jantung menurun). 5. Kehilangan elastisitas pembuluh darah, efektivitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi berkurang, perubahan posisi dari tidur ke duduk (duduk ke berdiri) bisa menyebakan tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg (mengakibatkan pusing mendadak). 6. Kinerja jantung lebih rentan terhadap kondisi dehidrasi dan pendarahan. 7. Tekanan darah meninggi akibata resistensi pembuluh darah perifer meningkat. Sistole normal 170 mmHg, diastole 95 mmHg. Sistem pengaturan suhu tubuh Pada pengaturan suhu tubuh, hipotalamus dianggap bekerja sebagai suatu termostat, yaitu menetapkan suatu suhu tertentu. Kemunduran terjadi berbagai faktor yang memengaruhi. Yang sering ditemui antara lain: 1. Temperatur tubuh menurun (hipotermia) secara fisiologis 350 C ini akaibat metabolisme yang menurun. 2. Pada kondisi ini, lanjut usia akan meras kedinginan dan dapat pula mersa menggigil, pucat, dan gelisah. 3. Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panbas yang banyak sehingga terjadi penurunan aktivitas otot. Sistem Pernapasan 1. Otot pernapasan mengalami kelemahan akibat atrofi, kehilangan kekuatan dan menjadi kaku. 2. Aktivitas silisa menurun. 3. Paru kehilangan elastisitas, kapasitas residu meningkat, menarik napas lebih berat, kapasitas pernapasan maksimu menurtun dengan kedalaman bernapas menurun. 4. Ukuran alveoli melebar (membesar secara progresif) dan jumlah berkurang. 5. Berkurangnya elastisitas bronkus. 6. Oksigen pada arteri menurun menjadi 75 mmHg.

7. 8. 9. 10. 11.

Karbondioksida pada arteri tidak berganti. Peertukaran gas terganggu. Refleks dan kemampuan untuk batuk berkurang. Sensitivitas terhadap hipoksia dan hiperkarbia menuru. Sering terjadi emfisema senilis. Kemampuan pegas dinding dada dan kekuatan otot pernapasan menurun seiring oertambahan usia.

Sistem Pencernaan 1. Kehilangan gizi, penyebab utama periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur 30 tahun. Penyebab lain emliputi kesehatan gigi dan gizi yang buruk. 2. Indra pengecap menurun, adanya iritasi selaput lendir yang kronis, artrofi indra pengecap ( 80%), hilangnya sensifitas saraf pengecap terhadap rasa asin, asam, hilangnya sentifas saraf pengecap dilidah terutama rasa manis dan asin, hilangnya sensifitas saraf pengecap terhadap rasa asin, asam dan pahit. 3. Esofagus melebar. 4. Rasa lapar menurun (sensifitas lapar menurun), asam lambung menurun, motilitas dan waktu pengosongan lambung menurun. 5. Peristaltik lemar dan biasanya timbul konstipasi. 6. Fungsi absorpsi melemah (daya absorpsi terganggu, terutama karbohidrat. 7. Hati semakin mengecil dan tempat penyimpanan menurun, aliran darah berkurang. Sistem reproduksi Wanita 1. 2. 3. 4. 5. Vagina mengalami kontraktur dan mengecil. Ovari menciut, uterus mengalami atrofi. Atrofi payudara. Atrofi vulva. Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi berkurang, sifatnya menjadi alkali dan terjadi perubahan warna.

Pria 1. Testis masih dapat memproduksi spermatozoa, meskipun ada penurunan secara berangsurangsur. 2. Dorongan seksual menetap sampai usia di atas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik, yaitu: Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia. Hubungan seksual secara teratur membantu mempertahankan kemampuan seksual. Tidak perlu cemas karena prosesnya alamiah. Sebanyak 75% pria usia di atas 65 tahun mengalami pembesaran prostat. Sistem genitourianaria Ginjal. Ginjal merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh, melalui urine darah yang masuk ke ginjal, disaring oleh satuan (unit) terkecil dari ginjal yang disebut neftron (tepatnya di glomerulus). Mengecilnya nefron akibat atrofi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50% sehingga fungsi tubulus berkurang. Akibatnya, kemampuan mengonsentrasi urine menurun,

berat jenis urine menurun, proteinuria (biasanya +1), BUN (blood urea nitrogen) meningkat sampai 21 mg%, nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat. Keseimbangan elektrolit dan asam lebih mudah terganggu bila dibandingkan dengan usia muda. Renal plasma flow (RPF) dan glomerular filtration rate (GFR) atau klirens kreatinin menurun secara linier sejak usia 30 tahun (Cox Jr.dkk.,1985). Jumlah darah yang difiltrasi oleh ginjal berkurang. Vesika urinaria. Otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200 ml atau menyebabkan frekuensi buang air seni meningkat. Pada pria lanjut usia, vesika urinaria sulit dikosongkan sehingga mengakibatkan retensi urine meningkat. Pembesaran prostat. Kurang lebih 75% daialami oleh pria usia di atas 65 tahun. Atrofi vulva Vagina. Seseorang yang semakin menua, kebutuhan hubungan seksualnya masih ada. Tidak ada batasan umur kapan fungsi seksual seseorang berhenti. Frekuensi hubungan seksual cenderung menurun secara bertahap setiap tahun, tetapi kapasitas untuk melakukan dan menikmatinya berjalan terus sampai tua. Sistem endoktrin Kelenjar endoktrin adalah kelenjar buntu dalam tubuh manusia yang memproduksi hormon. Hormon pertumbuhan berperan sangat penting dalam pertumbuhan, pematangan, pemeliharaan dan metabolisme organ tubuh. Yang termasuk hormon kelamin adalah : 1. Ekstrogen, progesteron,dan testosteron yang memelihara alat reproduksi dan gairah seks. Hormon ini mengalami penurunan. 2. Kelenjar pankreas (yang memproduksi insulin dan sangat penting dalam pengaturan gula darah). 3. Kelenjar adrenal/anak ginjal memproduksi adrenalin.kelenjar yang berkaitan dengan hormon pria/wanita. Salah satu kelenjar endoktrin dalam tubuh yang mengatur agara arus darah ke organ tertentu berjalan dengan baik, dengan jalan mengatur vasokontriksi pembuluh darah. Kegiatan kelenjar anak ginjal ini berkurang pada lanjut usia. 4. Produksi hampir semua hormon menurun. 5. Fungsi paratiroid dan gekresinya tidak berubah.

Anda mungkin juga menyukai