Anda di halaman 1dari 2

Seizure Control and Biochemical Profile on The Ketogenic Diet in Young Children with Refractory Epilepsy-Indian Experience

Tujuan : Penelitian ini mengevaluasi daya guna dan tolerabilitas Ketogenic Diet (KD) pada anak-anak muda Indian dengan epilepsi yang sukar disembuhkan. Perubahan profil biokimia dan lemak dengan KD juga dikaji. Metode : Anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun yang memiliki kejang harian (atau sekurangnya 7 kekejangan/minggu) disamping penggunaan sekurangnya 3 obat-obatan antiepilepsi diikutsertakan. KD diperkenalkan dengan menggunakan protokol inisiasi berangsur tanpa puasa. Frekuensi kejang, profil biokimia (tes fungsi hati dan ginjal, profil lemak puasa, dan rasio bercak kalsium-kreatinin urin) dan efek samping juga dicatat. Pasien yang meneruskan KD di follow up dalam periode minimum 12 bulan. Hasil : 27 anak-anak diikutsertakan. Inisiasi gradual KD tanpa puasa ditoleransi dengan baik. 88% remained KD pada 3 bulan, 55% remained KD pada 6 bulan, dan 37% remained KD pada 1 tahun. Analisis intention-to-treat menunjukkan bahwa 48 (13 dari 27) memiliki > 50% pengurangan kekejangan, dan 4 anak (15%) bebas dari kejang pada 6 bulan. Pada 1 tahun, 37% memiliki lebih dari 50% pengurangan kekejangan dan 5 anak (18,5%) bebas dari kejang. Efek sampjng termasuk konstipasi (74%). Kehilangan berat badan (14,8%), edema berhubungan dengan hypo-albuminemia (7,4%) dan batu ginjal (3,7%). Profil biokimia tidak menunjukkan perubahan secara signifikan sepanjang waktu, dan kecuali pengurangan serum albumin dan meningkatnya rasio bercak kalsium-kreatinin urin. Kesimpulan : KD adalah pilihan pengobatan yang efektif dan baik pada anak-anak muda Indian dengan epilepsi yang tidak dapat disembuhkan. Bagaimanapun, perawatan terus menerus dengan pengawasan medis tetap diperlukan.

Cara mengambil sampel : Anak-anak berusia 6 bulan 5 tahun yang memiliki sekurangnya 1 kejang/hari atau 7 kejang/minggu walaupun penggunaan sekurangnya 3 obat antiepilepsi (AED) termasuk 1 AED yang baru diikutsertakan. Anak-anak dengan kesalahan pengetahuan atau bakat yang tidak dipercaya dari metabolism, penyakit sistemik, atau bedah yang menyebabkan epilepsi tidak diikutsertakan. Apa yang diukur? 1. Frekuensi Kejang 2. Profil Biokimia a. Profil Lemak Puasa b. Rasio Bercak Kalsium Kreatinin Urin 3. Efek samping

Cara Melakukan Pengukuran : 1. Frekuensi kejang diukur dengan menggunakan analisis intention-to-treat. Frekuensi kejang di cek berdasarkan laporan orang tua dan catatan harian kejang. 2. Profil Biokimia a. Profil Lemak Puasa : Dites setiap kali kujungan untuk follow up b. Rasio Bercak Kalsium Kreatinin Urin : Dites setiap kali kunjungan untuk follow up 3. Efek samping dilihat berdasarkan hasil pengamatan, yaitu konstipasi, kehilangan BB, Batu ginjal, hipoalbuminea, edema

Cara Analisis : Data dianalisis dengan menggunakan software SPSS versi 15. Analisis 2 cara nonparametric yang bervariasi, i.e. tes Friendman diaplikasikan untuk melihat beberapa perubahan sepanjang waktu untuk variable terus menerus. Untuk tes kategori, Tes Chi Square digunakan. Tingkat signifikansi yang diambil adalah 0,05.

Dihubungkan dengan pertanyaan yang diajukan : Berdasarkan jurnal tersebut diatas, kami mendapatkan jawaban atas pertanyaan klinis yang diajukan. Jurnal ini menjelaskan bahwa Diet Ketogenic ini dapat mengurangi frekuensi kejang yang dialami oleh anak-anak Indian berusia 6 bulan hingga 5 tahun. Namun jurnal ini belum menjelaskan apakah diet ketogenic juga efektif pada orang dewasa.

Anda mungkin juga menyukai