Anda di halaman 1dari 36

DEMAM TIFOID

Presented by : M.Taufik 03001160

STATUS PASIEN IDENTITAS Nama : An. R Umur : 11 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Berat badan : 25 kg Tinggi badan : 150 cm Alamat : Jl.Bendungan Melayu,Rawa Badak Selatan Masuk RS : 30 Juli 2007 pukul 17.00

Identitas Orang Tua Ayah Nama Tn. F Umur 39 thn Pendidikan SMA Agama Islam Pekerjaan Karyawan Swasta Perkawinan Pertama Suku Bangsa Betawi

Ibu Ny. E 36 thn SMA Islam Ibu Rumah Tangga Pertama Betawi

ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis (ibu pasien) pada tanggal 1 Agustus 2007 pukul 10.00. Keluhan Utama : Demam naik turun sejak 7 hari SMRS. Keluhan Tambahan Sakit kepala (+), nafsu makan menurun, nyeri ulu hati (+), Mual (+)

Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke RS Koja pada tanggal 29 Juli 2007 dengan keluhan demam sejak 7 hari SMRS. Demam dirasakan naik turun, terutama tinggi pada sore hari (> jam 18.00). Gejala tersebut hilang jika pasien minum obat penurun panas di warung, tapi kemudian demam muncul kembali.Pasien juga merasa sakit kepala seperti ditusuk-tusuk. Ibu pasien mengatakan pasien mengeluh nyeri pada ulu hati, nafsu makan menurun, mual setiap kali makan, muntah (-),batuk kering.

Selain itu, pasien belum BAB sejak 2 hari SMRS.Petechie (-),purpura (-),perdarahan (),kejang (-),ikterik (-),muntah (-),hidung berair (-),nyeri tenggorokan (-). Riwayat Penyakit Dahulu Ibu pasien mengatakan bahwa pasien pernah menderita batuk,pilek dan belum pernah dirawat sebelumnya.Riwayat alergi baik obat maupun makanan disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga Os adalah anak pertama dari 3 bersaudara.Menurut ibu pasien,adiknya yang ketiga berumur 10 bulan pernah dirawat di RS Koja dengan diare Di dalam keluarga, riwayat penyakit keluarga,alergi makanan atau obat (-) RIWAYAT PASIEN Riwayat kehamilan dan persalinan Selama kehamilan, ibu pasien rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan dan menyatakan tidak pernah ada riwayat infeksi selama masa kehamilannya

Pasien dikandung cukup bulan, lahir spontan dengan ditolong oleh bidan klinik setempat. Setelah lahir, pasien langsung menangis, bergerak aktif, warna kulit kemerahan, dan tidak ada tanda-tanda sesak. Tidak ditemukan adanya kelainan congenital pada pasien. Pasien dilahirkan dengan berat badan 2,7 kg dan panjang badan lahir pasien adalah 50 cm. Kesan : Riwayat kehamilan dan persalinan baik.

Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

Ibu pasien mengatakan bahwa perkembangan motorik, bahasa, dan psikososial pasien sama dengan anak-anak pada umumnya, namun ibu pasien tidak ingat jelas usia pasien saat itu. Kesan : riwayat pertumbuhan dan perkembangan baik.

Riwayat imunisasi dasar Ibu pasien mengatakan bahwa pasien diberi imunisasi secara teratur, yaitu BCG 1x, Hepatitis B 3x, Polio 4x, DPT 4x, Campak 1x. Namun ibu pasien tidak ingat usia pemberiannya. Belum pernah mendapat vaksinasi MMR, tifoid, varicella, dan hepatitis A. Kesimpulan : Riwayat imunisasi dasar lengkap

Riwayat makan dan minum Usia 0 6 bulan : ASI Usia > 6 bulan : bubur susu dan susu formula Usia 9 - 20 bulan : bubur susu dan nasi tim bergantian 3x sehari, susu formula kadangkadang Usia > 20 bulan : diberikan makanan yang sama dengan yang dimakan orang tuanya, 3x sehari, yaitu nasi dengan sayuran atau kadang-kadang daging ( 2 kali seminggu), kadang-kadang diberikan susu. Kesan : kuantitas dan kualitas makanan cukup

Riwayat social ekonomi


Ayah pasien adalah seorang karyawan swasta dengan penghasilan kira kira sebesar Rp. 1.300.000 per bulan. Menurut ibu pasien, penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Kesan : keadaan sosial dan ekonomi cukup.

Riwayat perumahan dan sanitasi lingkungan Pasien tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dalam sebuah rumah kontrakan berukuran sedang dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, dan ruang tamu. Dindingnya terbuat dari tembok dengan lantai keramik dan beratap genting. Jarak antara satu rumah dengan rumah lain agak terlalu berdempetan.Lingkungan agak kotor dekat dengan pabrik Penerangan listrik dari PLN dan air dari pompa.

Pembuangan air dari rumah tangga disalurkan ke kali di belakang rumah. Sampah dibuang di depan rumah dan kadang diangkut oleh petugas. Kesan : riwayat perumahan dan sanitasi agak kurang.

PEMERIKSAAN FISIK ( Tanggal 1 Agustus 2007 pukul 10.00) Status Generalis A.1. Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum : Sakit sedang Kesadaran : Compos mentis b. Tanda Vital Tekanan darah : 100/60 mmHg Nadi : 112 x/menit, regular,isi kuat Pernapasan : 38 x/menit Suhu tubuh : 38,2oC (axilla) c.Ukuran Antropometrik Berat Badan : 25 kg Tinggi Badan : 150 cm d.Status gizi (NCHS) BB / U : 25 / 37 x 100% = 67,5 % ( gizi kurang) TB / U : 150 / 144 x 100% = 104,2 % ( baik ) BB / TB : 25 / 49 x 100 % = 51,02 % (baik)

Kepala Mata Telinga Hidung

: Normocephali, rambut hitam, distribusi merata. : Konjungtiva anemis -/-, sclera icterik -/-. : normotia, secret (-/-), serumen (+/+). : secret -/-, mukosa hiperemis -/-, konka oedem -/-, deviasi septum(-) Mulut : bibir agak kering, sianosis (-), faring hiperemis (-), lidah bagian tengah kotor kekuningan dengan daerah kemerahan pada bagian tepi lidah (+),tremor (-) Leher : KGB submental,submandibula,retroaurikuler,supraklavikular tidak teraba membesar,trakea lurus di tengah g. Thorax : Inspeksi : Pergerakan dada simetris dalam keadaan statis dan dinamis, retraksi sela iga (-). Palpasi : Vocal fremitus simetris pada kedua lapangan paru. Perkusi : Sonor di kedua lapang paru Auskultasi : Suara nafas vesicular, ronki kering (+/+), Wheezing (-/-).

Jantung : Inspeksi Palpasi

Perkusi Auskultasi Abdomen : Inspeksi : Datar, umbilicus tidak menonjol, rose spot (+) pada dada dan abdomen. Palpasi : Supel, hepar teraba membesar 2 jari dibawah arcus costa dengan konsistensi kenyal,tepi tajam,permukaan licin,nyeri tekan (+),lien tidak teraba membesar Perkusi : Timpani pada seluruh lapangan abdomen. Auskultasi : Bising usus (-). Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), oedem (-), petechiae(-), rash (-).

: Ictus cordis tidak terlihat : Ictus cordis teraba di sela iga V midclavicularis sinistra. : Tidak dilakukan : Bunyi jantung I dan II regular, Murmur (-), Gallop (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium darah tgl 29 Juli 2007) Darah lengkap : Leukosit : 6200 / ul Hemoglobin : 11,5 gr / dl Hematokrit : 36 % Thrombosit : 240.000 / ul Imunoserologi Widal Salmonella Typhi O : 1/160 Salmonella Paratyphi AO : 1/160 Salmonella Paratyphi BO : Salmonella Paratyphi CO : Salmonella Typhi H : Laboratorium (tgl 30 juli 2007) Hitung Jenis Basofil 2 Limfosit 53 Eosinofil 0 Monosit 9 Batang 0 LED 16 Segmen 36

Sedimen urin Leukosit 0-1 / LPB Eritrosit 0-1 / LPB Silinder (-) Epitel +1 Bakteri (-) Urin Lengkap Warna Kuning - Bilirubin (-) Ph 6 - Darah samar (-) Albumin (-) - Nitrit (-) Glukosa (-) - Urobilinogen 0,2 Keton (-) Tinja rutin Warna coklat Konsistensi lunak Pus (-) Mikroskopis Leukosit 0-1/LPB Eritrosit 0-1/LPB Epitel (-) Serat tumbuhan (-) Amoeba (-) Telur cacing (-)

RESUME Pada anamnesa didapatkan : Pasien datang dengan keluhan demam sejak 7 hari SMRS. Demam dirasakan naik turun, terutama tinggi pada sore hari (> jam 18.00).Pasien juga merasa sakit kepala seperti ditusuk-tusuk.Nyeri pada ulu hati, nafsu makan menurun, mual setiap kali makan, muntah (),batuk kering.Perut terasa kembung sejak 1 hari sesudah masuk RS. Selain itu, pasien belum BAB sejak 2 hari SMRS.Petechie (-),purpura (),perdarahan (-),kejang (-),ikterik (-),muntah (),hidung berair (-),nyeri tenggorokan (-).

Pada pemeriksaan fisik didapatkan : ( Tanggal 1 Agustus 2007 pukul 10.00) Tekanan darah : 100/60 mmHg Nadi : 112 x/menit, regular,isi kuat Pernapasan : 38 x/menit Suhu tubuh : 38,2oC (axilla) Mulut : Bibir kering,Lidah bagian tengah kotor kekuningan dengan daerah kemerahan pada bagian tepi lidah (+),tremor (-) Abdomen : Hepar teraba membesar 2 jari dibawah arcus costa dengan konsistensi kenyal,tepi tajam,permukaan licin,nyeri tekan (+),lien tidak teraba membesar

Pada pemeriksaan penunjang didapatkan : (Tanggal 29 Juli 2007) Darah rutin : Leukosit : 6200 / ul Hemoglobin : 11,5 gr / dl Hematokrit : 36 % Thrombosit : 240.000 / ul Imunoserologi Widal : Salmonella Typhi O : 1/160 Salmonella Paratyphi AO : 1/160 Salmonella Paratyphi BO : Salmonella Paratyphi CO : 8. DIAGNOSIS KERJA - Observasi febris suspect demam tifoid

9. DIAGNOSIS BANDING -Demam Dengue - Influenza - ISPA - Malaria - ISK 10. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemeriksaan darah lengkap b. Pemeriksaan kultur empedu c. Pemeriksaan feses d. Pemeriksaan urin e. Foto thorax

IVFD RL 16 tetes / menit Bed rest,diet lunak,diet TKTP 100 kalori 3. Kompres hangat 4. Bioxon 2x1 gram 5. Garamycin 2x40 mg 6. Ranitidin tablet 3x1 7. Pamol syrup 3x 2 cth 8. Cek DUFL 12. PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad functionam : dubia ad bonam

1. 2.

13. Follow up Perubahan yang terjadi selama dirawat : 30 Juli 2007 S: Demam (+),mual (+),lemas (+),BAB sudah bisa tapi agak susah,nafsu makan (-) O: Td = 100/60 S :38 o C N = 100x/men P : 36 x/menit Kepala : Normocephali Mata : CA-/-,SI-/Paru : Sn vesikuler,Rh kering (+/+),Wh(-/-) Cor : S12 Reg,M (-),G(-) Abdomen : Supel,BU(+)N,NT (+) Extremitas : Akral hangat

A : P :

Observasi febris suspect tifoid IVFD 2A 1500 cc/jam Cobazym 2x1 mg Pamol 3x1 Cth Bioxon 2x1 gram Garamycin 2x40 mg 31 Juli 2007 S :Demam (+),batuk (+),pilek (+),sesak (),BAB sudah normal,nafsu makan(+) O : T = 100/60 mmHg S :37,8 o C N = 88x/menit P : 32 x/menit

: Normocephali : CA-/-,SI-/: Sn vesikuler,Rh kering (+/+),Wh(-/-) Cor : S12 Reg,M (-),G(-) Abdomen : Supel,BU(+)N,NT (+) Extremitas : Akral hangat Rontgen thorax : - Corakan bronkovaskuler kasar - Infiltrat di dareah parakardial kanan dan kiri - Hillus kiri menebal dan melebar - Bercak-bercak kalisifikasi pada kedua hillus - Cor : normal Kesan : Sugestif proses spesifik paru duplex

Kepala Mata Paru

A : Observasi febris suspect tifoid P : IVFD 2A 1500 cc/jam Cobazym 2x1 mg Pamol 3x1 Cth Bioxon 2x1 gram Garamycin 2x40 mg 1 Agustus 2007 S : Demam (-), mual (-),batuk (+),BAB normal,nafsu makan (+) O : T = 110/70 S : 37,3oC N = 84x/men P : 30x/men

: Normocephali : CA-/-,SI-/: Sn vesikuler,Rh kering (+/+),Wh(-/-) Cor : S12 Reg,M (-),G(-) Abdomen : Supel,BU(+)N,NT berkurang Extremitas : Akral hangat A : Observasi febris suspect tifoid P : IVFD stop Cefat forte 3x1 Cth Froza 1x1 Cth

Kepala Mata Paru

Bioxon 2x1 gram Garamycin 2x40 mg 2 Agustus 2007 S : Demam(-),mual (-),batuk berkurang,BAB normal O:T = 120/70 S : 37 oC N = 76x/men P : 30x/menit Kepala : Normocephali Mata : CA-/-,SI-/Paru : Sn vesikuler,Rh (-/-),Wh(-/-) Cor : S12 Reg,M (-),G(-) Abdomen : Supel,BU(+)N,NT (-) Extremitas : Akral hangat A : Observasi febris suspect tifoid P : Rencana tes mantoux sebelum pulang.Hasil mantoux tes : Negatif

ANALISA KASUS A. Diagnosis Diagnosa suspect demam tifoid ditegakkan berdasarkan : Berdasarkan usia pasien, dimana pasien adalah anak berusia 11 tahun ,sedangkan demam tifoid paling banyak menyerang anak berusia 3 -19 tahun. Berdasarkan anamnesa pada ibu pasien, yaitu: Demam sejak 7 hari SMRS bersifat naik turun, terutama tinggi pada sore hari (> jam 18.00).

Nyeri pada ulu hati, nafsu makan menurun, mual setiap kali makan, muntah (-),batuk kering.Perut terasa kembung sejak 1 hari sesudah masuk RS. Selain itu, pasien belum BAB sejak 2 hari SMRS.Petechie (-),purpura (),perdarahan (-),kejang (-),ikterik (-),muntah (),hidung berair (-),nyeri tenggorokan (-). Pada pemeriksaan fisik didapatkan : ( Tanggal 1 Agustus 2007 pukul 10.00) Tekanan darah : 100/60 mmHg Nadi : 112 x/menit, regular,isi kuat dan cukup

Pernapasan : 38 x/menit Suhu tubuh : 38,2oC (axilla) Mulut : Bibir kering,lidah bagian tengah kotor kekuningan dengan daerah kemerahan pada bagian tepi lidah (+),tremor (-) Abdomen : nyeri di daerah ulu hati, hepar teraba membesar 2 jari dibawah arcus costa dengan konsistensi kenyal,tepitajam,permukaan licin,nyeri tekan (+),lien tidak teraba membesar Pada pemeriksaan penunjang didapatkan : (Tanggal 29 Juli 2007)

Darah rutin : Leukosit : 6200 / ul Hemoglobin : 11,5 gr / dl Hematokrit : 36 % Thrombosit : 240.000 / ul Imunoserologi Widal : Salmonella Typhi O : 1/160 Salmonella Paratyphi AO : 1/160 B. Permasalahan Permasalahan yang ditemukan adalah : - Kurangnya intake pasien menyebabkan daya tahan tubuh kurang sehingga kurang membantu penyembuhan. - Kurangnya kebersihan hygiene personal dan lingkungan sehinga meyebabkan kuman typhus dapat msk dengan mudah ke dlm saluran pencernaan secara fekal oral.

Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai