Anda di halaman 1dari 36

PERTEMUAN I

A. B.

TOPIK DISKUSI: PENTINGNYA BIMBINGAN BELAJAR JUSTIFIKASI KEGIATAN 1. Latar Belakang Bimbingan belajar bagi para siswa sangat diperlukan dalam menghadapi disebabkan oleh perkembangan kebudayaan yang sangat pesat yang mempengaruhi perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Dengan bimbingan akan membantu para siswa dalam memecahkan masalah moral, sosial dan pendidikan. Sebagaimana telah kita ketahui sekolah tradisional sangat mementingkan mata pelajaran. Mata pelajaran yang diberikan secara terpisah pada umumnya tidak dapat membantu siswa untuk menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya sangat diperlukan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Hal itu tentu saja menimbulkan masalah terutama bagi siswa yang tidak dapat melanjutkan pendidikan lagi. Bagi mereka mata pelajaran pada hakekatnya merupakan gawang yang harus dilalui dalam memperoleh ijazah atau mengakhiri pendidikan. Gejala-gejala diatas memberikan petunjuk mengenai perlunya bimbingan baik untuk mempelajari mata pelajaran maupun dalam ruang persiapan untuk melanjutkan studi kelembagaan yang lebih tinggi. 2. Masalah a) b) 3. Bimbingan belajar yang seperti apakah yang dapat mendukung Manfaat dari bimbingan belajar siswa dalam belajar

Tujuan

Membantu siswa dalam belajar.

C.

PEMBAHASAN Bimbingan merupakan suatu proses memberi bantuan pada individu agar individu itu dapat mengenal dirinya dan dapat memecahkan masalah dirinya sendiri sehingga ia dapat menjalani hidupnya dengan bahagia. Bimbingan juga merupakan suatu proses yang bertujuan agar siswa bertanggung jawab menilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan secara efektif dan semua potensi siswa berkembang secara optimal. Bimbingan kelompok dilakukan pada siswa yang memiliki masalah yang sejenis dan dilakukan secara bersama-sama, sedangkan bimbingan individu dilakukan secara pribadi pada waktu dan tempat yang khusus. Kedua jenis bimbingan ini dapat membantu siswa sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa. Selain itu bimbingan juga mempunyai fungsi penting diantaranya membantu siswa memperoleh pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat dan bimbingan membantu para siswa untuk meningkatkan hasil belajar yang baik dan berupaya agar mereka tidak mengalami kegagalan belajar serta memberikan pelayanan dengan perbedaan individu diantara siswa.

D.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Bimbingan belajar sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar berdasarkan alasan bahwa pelayanan terhadap perbedaan individu yang berpengaruh pada jasmani dan rohani untuk meningkatkan hasil belajar. Bimbingan juga berfungsi sebagai pemberi bantuan pada siswa untuk memahami dan mengenali semua aspek pribadinya. 2. Saran

Pada pelaksanaan bimbingan belajar, guru harus mengenal dirinya sendiri dan berhubungan baik dengan siswa sehingga dapat mendorong siswa untuk belajar secara optimal dengan memberikan pelajaran yang bermakna bagi mereka dan turut menilai langkah-langkah kegiatan.

E.

LAMPIRAN

PROGRAM KERJA PERORANGAN


UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011 KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU

NOTULEN DISKUSI

Pertemuan ke Hari/ Tanggal Waktu Agenda/ Tema Tempat Pelaksanaan Bimbingan berdasarkan belajar

:I : Kamis 16 Desember 2010 : 16. 00 17. 30 WIB : Pentingnya Bimbingan Belajar : Sekretariat KKN : sangat penting dalam terhadap kegiatan belajar mengajar yang

alasan

bahwa

pelayanan

perbedaan

individu

berpengaruh pada jasmani dan rohani untuk meningkatkan hasil belajar. Bimbingan juga berfungsi sebagai pemberi bantuan pada siswa untuk memahami dan mengenali semua aspek pribadinya Belajar merupakan kegiatan sehari-hari disekolah dan merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas tersebut dapat dipandang dari dua subjek yaitu guru dan murid. Dari segi siswa belajar merupakan suatu proses. Siswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan belajar.

Bengkulu, 16 Desember 2010 Notulen

Khairi Julestari

KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011 KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTAMADYA BENGKULU

SURAT KETERANGAN
No. 02/KKN/62/2011 Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan Alamat : SYUKURDI JAYA : Kepala Kelurahan Bentiring Permai : Jln. Semarak Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu

Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bengkulu Periode 62 2010/2011. di Kelurahan Bentiring Permai Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu Nama NPM :KHAIRI JULESTARI : A1G107040

Fakultas / Jurusan: KIP / PGSD Telah melaksanakan program : Topik Kegiatan Hari / Tanggal Tempat : Pentingnya Bimbingan Belajar : Kamis, 16 Desember 2010 : Sekretariat KKN

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bengkulu, 16 Desember 2010 Lurah

SYUKURDI JAYA
5

PERTEMUAN II

A.

TOPIK DISKUSI: PROSES BELAJAR BAHASA INDONESIA DALAM BIMBINGAN BELAJAR

B.

JUSTIFIKASI KEGIATAN 1. Latar Belakang Dalam Kegiatan Belajar Mengajar tidak terlepas dari hubungan antara guru dan murid. Guru merupakan komponen utama dalam proses belajar mengajar yang berperan sebagai sumber informasi dan fasilitator bagi siswa. Keberadaan guru disekolah dirasa sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. Kekurangan motivasi belajar siswa di rumah merupakan masalah utama dalam kegiatan belajar mengajar. Atas dasar itulah mahasiswa KKN UNIB periode ke 62 membantu proses belajar mengajar di luar sekolah atau membentuk kelompok belajar BAHASA INDONESIA agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif dari sebelumnya. 2. Masalah a) Motivasi belajar anak yang kurang sehingga menjadikan anak malas untuk belajar di rumah b) Interaksi antara orang tua dan murid yang kurang, sehingga anak merasa kurang dukungan untuk belajar. 3. Tujuan

Membantu proses belajar mengajar BAHASA INDONESIA dalam bimbingan belajar agar anak termotivasi untuk belajar di rumah tidak hanya di sekolah saja.

C.

PEMBAHASAN Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan utama yang terjadi disekolah. Untuk menjalankan kegiatan tersebut diperlukan komponen guru dan murid dalam lingkungan sekolah. Siswa merupakan komponen penentu terjadi atau tidaknya proses belajar namun keberadaan guru tak kalah pentingnya, sebagai fasilitator dan sumber informasi. Belajar merupakan kegiatan sehari-hari disekolah dan merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas tersebut dapat dipandang dari dua subjek yaitu guru dan murid. Dari segi siswa belajar merupakan suatu proses. Siswa mengalami proses mental dan segala sesuatu dalam menghadapi bahan belajar. Bahan belajar tersebut berupa pengalaman dan segala sesuatu yang dilihatnya. Dari segi guru proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang suatu hal. Kegiatan Belajar Mengajar tentang BAHASA INDONESIA tidak terlepas dari bagaimana keterampilan membaca dan menulis. Dalam pelajaran BAHASA INDONESIA soal-soal. dipelajari itu bagaimana juga siswa mengembangkan bagaimana keterampilan siswa dapat membaca dan menulis dan bagaimana siswa bersifat kritis dalam menghadapi Selain dipelajari tentang memecahkan permasalahan sehari-hari yang diselesaikan dengan cara

bahasa indonesia. Selain tentang keterampilan membaca dan menulis, juga mempelajari tentang bagaimana cara membaca dengan baik dan menulis dengan benar melalui latihan sehingga anak akan terbiasa kreatif dalam, yang hal itu sangat penting bagi anak dalam melatih cara berkomunikasi dengan baik .

D.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Pelajaran BAHASA INDONESIA merupakan pelajaran yang melatih keterampilan membaca,menulis anak yang dapat membentuk kepribadian dan intelegensi siswa. Dalam pembelajaran BAHASA INDONESIA sangat penting agar anak dapat berkomunikasi dengan baik. Pelajaran BAHASA INDONESIA 2. Saran Agar proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dalam kelompok bimbing maka perlu adanya tenaga pengajar yang cukup dan berkualitas serta adanya interaksi antara orang tua dan murid yang bersifat positif. sangat menarik karena mempelajari tentang menulis dan membaca yang benar-benar dialami anak sehari-hari dan benar adanya.

Lampiran

PROGRAM KERJA PERORANGAN


UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011 KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU

NOTULEN DISKUSI

Pertemuan ke Hari/ Tanggal Waktu Agenda/ Tema Tempat Pelaksanaan Pelajaran BAHASA

: II : Jumat, 17 Desember 2010 : 16.00 s/d 17. 30 WIB : Proses Belajar Bahasa Indonesia dalam Bimbingan Belajar : Sekretariat KKN : INDONESIA merupakan pelajaran yang melatih

keterampilan membaca dan menulis anak yang dapat membentuk kepribadian dan intelegensi siswa. Dalam pembelajaran BAHASA INDONESIA juga sangat menekankan anak dalam berfikir kreatif dan kritis . Pelajaran BAHASA INDONESIA sangat menarik karena mempelajari bagaimana cara berkomunikasi dengan baik yang benar dialami anak sehari-hari dan benar adanya.

Bengkulu, 17 Desember 2010 Notulen

Khairi Julestari

10

KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011 KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTAMADYA BENGKULU

SURAT KETERANGAN
No. 02/KKN/62/2011 Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan Alamat : SYUKURDI JAYA : Kepala Kelurahan Bentiring Permai : Jln. Semarak Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu

Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bengkulu Periode 62 Tahun 2010/2011. di Kelurahan Bentiring Permai Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Nama NPM : KHAIRI JULESTARI : A1G107040

Fakultas / Jurusan: KIP / PGSD Telah melaksanakan program : Topik Kegiatan Hari / Tanggal Tempat : Proses Belajar Mengajar Bahasa Indonesia dalam Bimbingan Belajar : Jumat, 17 Desember 2010 : Sekretariat KKN

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bengkulu, 17 Desember 2010 Lurah

SYUKURDI JAYA

11

PERTEMUAN III
A. TOPIK DISKUSI: PEMBELAJARAN MEMBACA, MENULIS DAN

PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI ANAK B. JUSTIFIKASI KEGIATAN


1. Latar Belakang Pembelajaran Membaca, Menulis merupakan tiga komponen penting bagi anak terutama dalam pengembangan mental dan intelegensi anak. Dua komponen tersebut merupakan komponen dasar anak dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pada jenjang pendidikan anak usia SD Dua komponen inilah yang dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan dasar anak dalam menempuh proses pembelajaran selama duduk di bangku SD. Pendidikan merupakan kebutuhan hidup yang tak kalah pentingnya bagi kehidupan manusia. Selain mencukupi kebutuhan sandang pangan dan papan manusia juga berkewajiban memikirkan masalah pendidikan terutama bagi anakanak yang nantinya akan jadi penerus bangsa. Perhatian tentang pendidikan ini dapat di dorong dengan menumbuhkan motivasi bagi anak untuk bersekolah. Penumbuhan motivasi tidak hanya dilakukan oleh orang tua dirumah tetapi juga oleh guru di sekolah. Guru perlu memperhatikan kondisi eksternal belajar dan kondisi internal siswa oleh karena itu sangat perlu diketahui bagaimana cara guru membangkitkan motivasi siswa walaupun dalam suatu keadaan yang mengganggu konsentrasi belajar. 2. Masalah

a) Upaya

meningkatkan

motivasi

belajar

siswa

dalam

pembelajaran

membaca,menulis b) Menanamkan pentingnya pendidikan bagi anak. 3. Tujuan Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan menanamkan pentingnya pendidikan bagi anak.

12

C.

PEMBAHASAN Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka maka ia akan berusaha untuk meniadakan perasaan tidak suka itu. Motivasi dapat di rangsang oleh faktor luar tetapi motivasi itu sendiri tumbuh dari dalam diri seesorang. Seorang akan berhasil dalam belajar kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan dan dorongan untuk belajar inilah yang disebut motivasi. Pembelajaran membaca,menulis biasanya ditekankan oleh guru sebagai tenaga pengajar kepada siswanya pada siswa kelas rendah. Karena ketiga keterampilan inilah sebagai pengantar siswa ke jenjang yang lebih tinggi dan keterampilan lain yang lebih tinggi pula. Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber. Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu dorongan, kebutuhan, dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidaksamaan antara apa yang dimiliki dan apa yang ia harapkan. Secara umum motivasi bagi siswa berguna untuk: 1. Mengoptimalkan pada awal, proses dan hasil akhir pembelajaran. 2. Memberikan informasi tentang kekuatan belajar dan usaha belajar yang dibandingkan dengan sebaya. 3. Mengarahkan kegiatan belajar sebagai ilustrasi setelah ia ketahui bahwa dirinya belum belajar secara serius terbukti dengan banyaknya senda gurau, misalnya maka ia akan mengubah perilaku belajarnya. 4. Menumbuhkan semangat belajar. 5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan. Sedangkan manfaat motivasi bagi pengajar adalah: 1. Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil. 2. Mengidentifikasi dan memahami motivasi dari berbagai macam sifat siswa di dalam kelas.

13

3. Meningkatkan dan menyadarkan pengajar untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran. 4. Memberi peluang pengajar untuk untuk kerja rekayasa pedagogis. Motivasi belajar juga dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa dan kondisi lingkungan. Dari hal ini perlu dilakukan beberapa langkah-langkah dalam meningkatkan motivasi belajar diantaranya: 1. 2. 3. Optimalisasi penerapan prinsip belajar. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa dengan

pemberian penghargaan atau ganjaran, pemberian angka atau grade dan pujian.

D.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Membaca,menulis merupakan komponen yang sangat penting dan merupakan komponen dasar belajar pada anak usia SD khususnya pada anak kelas rendah. Jika keterampilan membaca, menulis ini tidak dapat dikuasai anak pada usia SD, maka dianggap tidak berhasil pembelajaran yang lalui anak. Motivasi yang timbul dari diri individu lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksakan dari luar. Teknik memotivasi siswa hendaknya berdasarkan kebutuhan misalnya pemberian penghargaan, angka, tingkat keberhasilan, aspirasi, pujian dan kerjasama. 2. Saran Karena kurangnya motivasi belajar, maka seorang guru harus mengupayakan bagaimana caranya membangkitkan motivasi salah satunya dengan pemberian penghargaan, dengan begitu siswa lebih termotivasi dan ingin meraih ciat-cita dengan sukses.

14

LAMPIRAN

15

PROGRAM KERJA PERORANGAN


UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011 KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU NOTULEN DISKUSI

Pertemuan ke Hari/ Tanggal Waktu Agenda/ Tema Tempat Pelaksanaan

: III : Sabtu, 18 Desember 2010 : 16.00 s/d 17.30 WIB : Pembelajaran membaca,menulis dan Pentingnya Pendidikan Bagi Anak : Sekretariat Bentiring Permai :

Membaca,menulis merupakan komponen yang sangat penting dan merupakan komponen dasar belajar pada anak usia SD khususnya pada anak kelas rendah. Jika keterampilan membaca.menulis ini tidak dapat dikuasai anak pada usia SD, maka dianggap tidak berhasil pembelajaran yang lalui anak. Motivasi yang timbul dari diri individu lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksakan dari luar. Teknik memotivasi siswa hendaknya berdasarkan kebutuhan misalnya pemberian penghargaan, angka, tingkat keberhasilan, aspirasi, pujian dan kerja sama. Membaca,menulis merupakan komponen yang sangat penting dan merupakan komponen dasar belajar pada anak usia SD khususnya pada anak kelas rendah. Jika keterampilan membaca,menulis ini tidak dapat dikuasai anak pada usia SD, maka dianggap tidak berhasil pembelajaran yang lalui anak. . Bengkulu, 18 Desember 2010 Notulen

Khairi Julestari
16

KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011 KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU

SURAT KETERANGAN
No. 02/KKN/62/2011 Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan Alamat : SYUKURDI JAYA : Kepala Kelurahan Bentiring Permai : Jln. Semarak Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu

Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bengkulu Periode 62 Tahun 2010/2011. di Kelurahan Bentiring Permai Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Nama NPM : KHAIRI JULESTARI : A1G107040

Fakultas / Jurusan: KIP / PGSD Telah melaksanakan program : Topik Kegiatan Hari / Tanggal Tempat : Pembelajaran Membaca,menulis dan Pentingnya Pendidikan bagi Anak : : Sekretariat KKN

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bengkulu, Lurah

SYUKURDI JAYA

17

PERTEMUAN IV

A.

TOPIK DISKUSI: MASALAH-MASALAH DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

B.

JUSTIFIKASI KEGIATAN 1. Latar Belakang Memberikan pengajaran kepada siswa merupakan tugas utama dari seorang guru atau pengajar. Dengan demikian maka diharapkan siswa mau dan mampu untuk belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar disekolah ditemukan adanya masalah-masalah yang dialami oleh siswa sebagai pelajar. Masalah tersebut dapat dikonsultasikan kepada konselor sekolah. Guru sebagai pengajar menyadari bahwa dalam tugas pembelajaran disekolah ternyata banyak menemukan masalah-masalah belajar yang dialami oleh siswa. Bahkan guru juga memahami bahwa kondisi lingkungan siswa juga dapat menjadi sumber timbulnya masalah-masalah belajar. Seorang pengajar yang profesional pasti akan mendorong siswa agar berhasil dalam belajar. Ia menemukan bahwa ada bermacam-macam hal yang membuat siswa belajar dan tidak belajar. Bermacam-macam keadaan siswa ini menggambarkan bahwa pengetahuan tentang masalah-masalah belajar merupakan hal yang sangat penting bagi guru dan calon guru. 2. Masalah a. Menemukan dan mengidentifikasi permasalahan belajar siswa yang ada dalam proses belajar mengajar melalui bimbingan belajar. b. Menemukan alternatif pemecahan masalah-masalah dalam pembelajaran melalui kegiatan bimbingan belajar. 3. Tujuan Untuk menemukan dan mengidentifikasi masalah-masalah dalam pembelajaran dan mencoba mencari alternatif pemecahan masalah.
18

PEMBAHASAN Dalam kegiatan belajar mengajar disekolah ditemukan berbagai proses belajar yang selalu diikuti dengan berbagai masalah. Masalah-masalah tersebut dapat bersifat internal dan eksternal. Proses belajar merupakan hal yang kompleks. Siswa menentukan terjadi atau tidaknya pembelajaran. Untuk melaksanakan pembelajaran siswa menghadapi masalah-masalah secara intern. Jika siswa tidak dapat menyelesaikan masalahnya maka ia tidak belajar dengan baik. Faktor internal yang dialami siswa, yang berpengaruh terhadap pembelajaran adalah: 4. Sikap Siswa Terhadap Proses Belajar Setiap siswa memperoleh kesempatan untuk belajar. Meskipun demikian siswa dapat menerima, menolak atau mengabaikan kesempatan belajar tersebut. Akibat penolakan, penerimaan, dan pengabaian kesempatan belajar tersebut akan berpengaruh pada perkembangan kepribadian. 5. Motivasi Belajar Siswa Kurangnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar pada diri siswa akan melemahkan kegaiatan belajar. Siswa akan susah berkonsentrasi terhadap pembelajaran karena siswa merasa kurang dorongan dan kemauan belajar dari dirinya sendiri, selanjutnya mutu hasil belajar menjadi rendah. 6. Konsentrasi Belajar Siswa Agar perhatian pada pelajaran siswa dapat optimal, guru perlu menggunakan bermacam strategi belajar-mengajar dan waktu belajar serta selingan istirahat. 7. Mengolah Bahan Belajar Mengolah bahan ajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga menjadi bermakna bagi siswa.

19

8.

Menyimpan Pemerolehan Hasil Belajar Kemampuan menyimpan dapat berlangsung dalam waktu pendek dan

waktu yang lama. Kemampuan menyimpan dalam waktu pendek berarti hasil belajar cepat dilupakan. Kemampuan menyimpan dalam waktu lama berarti belajar tetap dimiliki sepanjang hayat. Permasalahan dalam pembelajaran yang dihadapi disekolah harus dapat dipecahkan oleh guru agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. Cara pemecahan masalah ini dapat dilakukan dengan mengkomunikasikan masalah tersebut dengan murid dan mencoba mencari penyelesaian bersama. Beberapa faktor lain yang besifat eksternal yang dapat menjadi masalah dalam pembelajaran, seperti sarana dan prasarana pembelajaran, lingkungan sosial siswa disekolah, kurikulum sekolah, kebijakan penilaian, dll. Faktor-faktor ini mempengaruhi siswa dari luar diri siswa tersebut.

C.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Dalam pelaksanakan suatu kegiatan pembelajaran tidak terlepas pada adanya permasalahan. Masalah yang timbul dapat berasal dari dalam diri siswa (internal) dan dapat pula berasal dari luar (eksternal). Masalahmasalah ini sangat berpengaruh pada hasil akhir dari pembelajaran. 2. Saran Supaya permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran dapat dipecahkan, perlu adanya dukungan dari keluarga, dalam hal ini orang tua, dengan memberikan motivasi dan dorongan dalam pencapaian cita-cita.

20

LAMPIRAN

21

PROGRAM KERJA PERORANGAN


UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011 KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU

NOTULEN DISKUSI

Pertemuan ke Hari/ Tanggal Waktu Agenda/ Tema Tempat Pelaksanaan

: IV : : 16.00 s/d 17.30 WIB : Masalah Masalah dalam Kegiatan Belajar Mengajar : Sekretariat KKN Bentiring Permai :

Permasalahan dalam pembelajaran yang dihadapi disekolah harus dapat dipecahkan oleh guru agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. Cara pemecahan masalah ini dapat dilakukan dengan mengkomunikasikan masalah tersebut dengan murid dan mencoba mencari penyelesaian bersama. Beberapa faktor lain yang besifat eksternal yang dapat menjadi masalah dalam pembelajaran, seperti sarana dan prasarana pembelajaran, lingkungan sosial siswa disekolah, kurikulum sekolah, kebijakan penilaian, dll. Faktor-faktor ini mempengaruhi siswa dari luar diri siswa tersebut. Dalam pelaksanakan suatu kegiatan pembelajaran tidak terlepas pada adanya permasalahan. Masalah yang timbul dapat berasal dari dalam diri siswa (internal) dan dapat pula berasal dari luar (eksternal). Masalah-masalah ini sangat berpengaruh pada hasil akhir dari pembelajaran.

Bengkulu, Notulen Khairi Julestari

22

KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011 KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTAMADYA BENGKULU

SURAT KETERANGAN
No. 02/KKN/62/2011 Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan Alamat : SYUKURDI JAYA : Kepala Kelurahan Bentiring Permai : Jln. Semarak Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu

Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bengkulu Periode 62 Tahun 2010/2011. di Kelurahan Bentiring Permai Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Nama NPM : KHAIRI JULESTARI : A1G107040

Fakultas / Jurusan: KIP / PGSD Telah melaksanakan program : Topik Kegiatan Hari / Tanggal Tempat : Masalah-Masalah dalam KBM : : Sekretariat KKN

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bengkulu, Lurah

SYUKURDI JAYA

23

PERTEMUAN V

A.

TOPIK DISKUSI : INTERAKSI SOSIAL GURU DAN MURID YANG DAPAT MENDUKUNG DAN MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

B.

JUSTIFIKASI KEGIATAN 1. Latar Belakang Dalam proses pembelajaran di sekolah tidak terlepas dari interaksi antara guru dan murid. Kegiatan belajar mengajar yang didalamnya terdapat interaksi antara guru dan murid merupakan kegiatan yang cukup dominan. Interaksi ini dapat terjadi di dalam ataupun di luar kelas. Interaksi sosial antara guru dan murid di sekolah pada berbagai tempat baik di kota ataupun di desa belum bisa dirasakan efektif dalam pelaksanaannya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keseimbangan dan keserasian antara komponen-komponen yang ada dalam proses belajar mengajar di sekolah sehingga tidak mendukung pencapaian tujuan belajar bagi siswa. 2. Masalah a. Hubungan interaksi sosial antara guru dan murid di sekolah yang terdapat pembatas b. Bagaimana menciptakan hubungan interaksi sosial yang efektif antara guru dan anak dalam bimbingan belajar. 3. Tujuan Menciptakan suatu interaksi sosial yang efektif antara guru sebagai guru dengan anak bimbingan belajar.

24

C.

PEMBAHASAN Dalam proses belajar mengajar, kegiatan interaksi antara guru dan murid merupakan kegiatan yang cukup dominan. Di dalam kegiatan interaksi antara guru dan murid senantiasa menuntut komponen yang serasi antara komponen yang satu dengan yang lain. Serasi dalam hal ini berarti komponen yang ada dalam proses belajar mengajar itu akan saling menyesuaikan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan belajar bagi siswa. Jelasnya, proses interaksi antara guru dan murid tidak semata-mata hanya tergantung pada cara dan metode yang dipakai tetapi komponen yang lain juga akan berpengaruh terahadap keberhasilan inetraksi tersebut. Untuk dapat mengelola interaksi belajar mengajar, guru harus menguasai 5 (lima) kompetensi yang merupakan dasar dalam melakukan kegiatan interaksi belajar mengajar. Dari 5 (lima) kompetensi itu, guru dituntut untuk menguasai bahan/materi ajar, mampu mendesain program belajar mengajar, mampu menciptakan kondisi yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih sumber serta memahami landasan-landasan pendidikan sebagai dasar bertindak. Terdapat beberapa komponen dalam interaksi belajar mengajar yaitu guru, siswa, metode, alat/teknologi, sarana dan tujuan. Masing-masing komponen itu saling melengkapi dan mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya sehingga tugas guru adalah bagaimana mendesain dari masing-masing komponen agar tercipta proses belajar mengajar yang optimal. Dengan demikian guru akan dapat mengembangkan interaksi belajar mengajar yang lebih efektif dan dinamis untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kegiatan belajar mengajar yang optimal terjadi apabila siswa yang belajar maupun guru yang membelajarkan memiliki kesadaran dan kesengajaan terlibat dalam proses belajar mengajar. Kesadaran dan kesengajaan terlibat dalam proses pembelajaran memunculkan berbagai interaksi pembelajaran.

25

Terdapat 4 (empat) kemungkinan interaksi pembelajaran : 1. Interaksi satu arah, dimana guru bertindak sebagai penyampai pesan dan siswa sebagai penerima pesan. 2. Interaksi dua arah antara guru dan siswa, dimana guru memperoleh balikan dari siswa. 3. Interaksi dua arah antara guru-siswa, dimana yang guru mendapatkan balikan dari siswa, selain itu siswa saling berinteraksi atau saling belajar satu dengan yang lain.; 4. Interaksi optimal antara guru-siswa dan antara siswa-siswa.

D.

KESIMPULAN DAN SARAN 1) Kesimpulan Agar dapat mewujudkan dan menciptakan interaksi sosial yang efektif antara guru dan murid perlu dijaga adanya keseimbangan dan keserasihan antara komponen-komponen yang ada dalam proses belajar mengajar seperti guru, murid, metode, alat, sarana, tujuan, dll. 2) Saran Supaya interaksi sosial antara guru dan murid dapat berjalan secara efektif maka diharapkan agar guru dan murid dapat saling mendukung dan menjaga keseimbangan komponen-komponen dalam proses belajar mengajar dalam bimbingan belajar.

26

E.

LAMPIRAN

27

PROGRAM KERJA PERORANGAN


UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011 KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU

NOTULEN DISKUSI
Pertemuan ke Hari/ Tanggal Waktu Agenda/ Tema :V : : 16.00 s/d 17.30 WIB : Interaksi Sosial Guru dan Murid yang dapat Mendukung dan Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Proses Belajar Mengajar Tempat Pelaksanaan : Sekretariat :

Terdapat beberapa komponen dalam interaksi belajar mengajar yaitu guru, siswa, metode, alat/teknologi, sarana dan tujuan. Masing-masing komponen itu saling melengkapi dan mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya sehingga tugas guru adalah bagaimana mendesain dari masing-masing komponen agar tercipta proses belajar mengajar yang optimal. Dengan demikian guru akan dapat mengembangkan interaksi belajar mengajar yang lebih efektif dan dinamis untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Agar dapat mewujudkan dan menciptakan interaksi sosial yang efektif antara guru dan murid perlu dijaga adanya keseimbangan dan keserasihan antara komponen-komponen yang ada dalam proses belajar mengajar seperti guru, murid, metode, alat, sarana, tujuan, dll.

Bengkulu, Notulen

Khairi Julestari
28

KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011 KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTAMADYA BENGKULU

SURAT KETERANGAN
No. 02/KKN/62/2011 Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan Alamat : SYUKURDI JAYA : Kepala Kelurahan Bentiring Permai : Jln. Semarak Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu

Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bengkulu Periode 62 Tahun 2010/2011. di Kelurahan Bentiring Permai Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Nama NPM : KHAIRI JULESTARI : A1G107040

Fakultas / Jurusan: KIP / PGSD Telah melaksanakan program : Topik Kegiatan Hari / Tanggal Tempat : Interaksi Sosial Guru dan Murid yang Dapat Mendukung dan Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam PBM : : Sekretariat KKN

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bengkulu, Lurah

SYUKURDI JAYA

29

PERTEMUAN VI
A. B. TOPIK DISKUSI : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG EFEKTIF DENGAN SOSIALISASI KEBERSIHAN LINGKUNGAN JUSTIFIKASI KEGIATAN 1. Latar Belakang Lingkungan merupakan komponen alam yang sangat dekat dengan kita. Kita hidup dan beraktifitas di lingkungan. Oleh karena itu lingkungan sangat berpengaruh dengan hasil dari aktivitas kita sehari-hari. Agar lingkungan dapat berpengaruh positif pada kehidupan kita maka perlu dijaga kebersihan lingkungan di sekitar kita. Sosialisasi masalah kebersihan di lingkungan tempat belajar sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang bersih akan memberikan kenyamanan bagi anak untuk beraktifitas. Untuk itu sangat perlu menanamkan masalah kebersihan lingkungan pada komponen lingkungan dan masyarakat sekitarnya demi tercapainya tujuan belajar yang diharapkan. 2. Masalah a. Upaya meningkatkan kebersihan lingkungan. b. Menanamkan pentingnya kebersihan lingkungan. 3. Tujuan Untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan sekitarnya serta mensosialisasikan pentingnya kebersihan lingkungan.

30

C.

PEMBAHASAN Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita yang memungkinkan adanya suatu interaksi didalamnya. Interaksi antara lingkungan dan manusia dapat mengarah ke hal-hal yang positif dan negatif. Namun yang diharapkan adalah adanya hubungan yang positif antara lingkungan dan manusia. Untuk menciptakan suatu hubungan yang positif antara manusia dan lingkungannya perlu dilakukan berbagai cara demi kenyamanan hubungan tersebut, salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Lingkungan yang bersih akan membuat kita merasa nyaman dalam melakukan berbagai hal. Dan dengan kenyamanan tersebut maka segala aktifitas berjalan lancar dan memperoleh hasil yang memuaskan. Kebersihan lingkungan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan. Selain memberi rasa nyaman, kebersihan juga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. Masyarakat yang bersih merupakan masyarakat yang sehat. Lingkungan juga sangat perlu dijaga kebersihan lingkungannya agar tercipta lingkungan yang nyaman dan sehat yang memungkinkan pengajar dan siswa dapat berinteraksi secara positif. Dengan adanya interaksi positif yang tercipta maka tujuan dari pembelajaran akan tercapai. Siswa akan merasa betah belajar karena nyaman dan sehat begitu pula dengan pengajar sehingga kegiatan belajar mengajar bukanlah suatu beban yang harus dikerjakan tetapi merupakan suatu kebutuhan yang ingin mereka penuhi.

31

D.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting. Kebersihan dapat memberikan rasa nyaman dan meningkatkan aktifitas kita siswa dalam pembelajaran. Dengan adanya kenyamanan maka aktifitas kita akan memberikan hasil yang terbaik.

2.

Saran Kebersihan lingkungan memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Jadi hendaknya kita selalu menjaga kebersihan lingkungan kita agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.

32

E.

LAMPIRAN

33

PROGRAM KERJA PERORANGAN


UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011 KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU

NOTULEN DISKUSI

Pertemuan ke Hari/ Tanggal Waktu Agenda/ Tema Tempat Pelaksanaan

: VI : : 09.00 s/d 10.30 WIB : Menciptakan Lingkungan yang Efektif Dengan Sosialisasi Kebersihan Lingkungan : Sekretariat :

Terdapat beberapa kegiatan dalam menciptakan lingkungan yang efektif dengan sosialisasi kebersihan lingkungan. Untuk dapat menghasilkan hasil yang optimal, guru harus menciptakan lingkungan yang bersih dan efektif dengan demikian tujuan dan harapan dapat kita capai. Dalam pelaksanaan suatu kegiatan pembelajaran perlu dibudayakan lingkungan yang bersih. terutama pada saat proses belajar. Ini akan menjadi masalah yang dapat mempengaruhi kenyamanan dalam proses belajar mengajar dan kesehatan siswa dalam mengikuti proses belajar. Masalah ini sangat berpengaruh pada hasil akhir dari pembelajaran.

Bengkulu, Notulen

Khairi Julestari

34

KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011 KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTAMADYA BENGKULU

SURAT KETERANGAN
No. 02/KKN/62/2011 Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan Alamat : SYUKURDI JAYA : Kepala Kelurahan Bentiring Permai : Jln. Semarak Kelurahan Bentiring Permai Kota Bengkulu

Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bengkulu Periode 62 Tahun 2010/2011. di Kelurahan Bentiring Permai Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Nama NPM : KHAIRI JULESTARI : A1G107040

Fakultas / Jurusan: KIP / PGSD Telah melaksanakan program : Topik Kegiatan Hari / Tanggal Tempat : Menciptakan Lingkungan Bersih dan Efektif Dengan Sosialisasi Kebersihan Lingkungan. : : Sekretariat KKN

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bengkulu, Lurah

SYUKURDI JAYA

35

1. 2. 3. 4. 5.

SURAT KETERANGAN RENCANA KEGIATAN PELAKSANAAN PROGRAM PENETAPAN MASALAH PROGRAM KEGIATAN KALENDER KERJA PETA DESA

36

Anda mungkin juga menyukai