Anda di halaman 1dari 4

Routing Protocol

ROUTING . Routing Internetwork menggunakan proses routing unguk mengirimkan dari suatu network ke network yang lain. Untuk menjaga data di dalam jalan yang terbaik ke suatu tujuan, beberapa urutan di dalam network sangatlah dibutuhkan. Route network dalan proses pengiriman data diatasi oleh protocol routing. LAN (Local Area Network) mempunyai suatu batas performance yang bergantung pada ukuran atau kompleksitas dari LAN tersebut. Ukuran batasan itu antara lain adalah ukuran segmen fisik network, banyaknya host yang ada di setiap segmen, besarnya jumlah dari trafik data, keberagaman topologi network, proses pengambilan keputusan: lewat gateway yang mana paket harus dilakukan dan Routing dilakukan untuk setiap paket saja. Ukuran batasan itu antara lain : Ukuran segmen fisik network. Banyaknya host yang ada di setiap segmen. Besarnya jumlah dari trafik data. Keberagaman topologi network. Proses pengambilan keputusan : lewat gateway yang mana paket dilakukan untuk setiap paket. 1.2 Algoritma Routing Di dalam penentuan jalur untuk routing diperlukan suatu variable yang dinamakan metric misalnya jumlah traffic. Metric digunakan untuk menentukan jalur yang paling baik untuk ditempuh dalam mengirimklan suatu paket data. Protocol routing membentuk suatu tabel routing yang digunakan untuk menyeleksi jalur yang akan digunakan. Didalam untuk table routing terdapat suatu alamat tujuan paket data dan hop yaitu suatu router yang akan dituju setelah router tersebut. Hop : banyak router yang dilewati oleh suatu paket. 1.3 Tipe Algoritma Routing Secara umum algoritma routing terdiri dari beberapa tuntutan proses yang harus dikerjakan. 1.3.1 Protokol Static dan Dinamic Algoritma routing static merupakan algoritma yang diatur oleh administrator jaringan tersebut untuk mengijinkan me-routing paket ki jaringan melalui router tertentu. Algoritma iini tidak bisa memilih jalan yang optimal. Routing ststic biasanya digunakan untuk jaringan yang kemungkinan kecil mengalami perubahan dalam topologinya. Protocol routing yang seperti ( RIP,IGRP,EIGRP, dan OSPF) merupakan algoritma routing yang dynamic. Dalam protocol tersebut, secara periodic mengupdate dan menganalisa dengan cara menerima paket dari router lain jika terjadi perubahan dalam topologi suatu jaringan. Pada umumnya protocol routing mendistribusikan tebel routing-nya sendiri ke router yang lain. Untuk mensinkronkan

table lrouting, maka beberapa routing diijinkan ke router-router yang lain untuk meng-uodate secara periodic tentang algoritma static dan dynamic dapat meningkatkan performance dari jaringan tersebut. 1.3.2 Protokol Interior dan Exterior Gateway Di dalam jaringan yang besar seperti internet, jaringan yang kecil dibagi menjadi beberapa Autonomous System (AS). Setiap AS mengatur daerahnya senidri. Setiap jaringan tehubung ke internet melalui AS nya sendiri. Beberapa protocol routing yang digunakan untuk mengatur System yang terdapat pada AS dinamakan Interior Gateway Protocol. Protocol ini meneraokan bahwa router-router saling berhubungan dengan system meraka dan secara bebas saling menkarkan informasi routing dengan beberapa router yang satu AS. Sedangkan untuk protocol yang routing yang digunakan untuk menghubungkan AS didalam jaringan yang besar dinamakan Exterior Gateway Protocol (EGP). Certain routing protocol s were also developed for connecting autonomous systems in a larger internetwork. Protocol ini mengenal AS yang lain sebagai tetangga dan hanya saling menukar informasi yang minimum yang dibutuhkan untuk kapasitas informasi jalur. Protocol Distance Vector Protocol Distance Vector secara periodic mengirimkan dua informasi ke router tetangga: Jarak hop berikutnya, metric hop berikutnya. Tujuan hop berikutnya yang akan di tempuh. 1.3.4 Protocol Routing Link-State Setiap router link-state menyediakan informasi tentang topologi jaringan dinamakan meliputi : Penentuan router dalam topologi jaringan . Status dari router jaringan tersebut. Objek Pokok Dalam Routing Pada dasarnya terdapat beberapa objek pokok dalam tabel routing, yaitu: Akurasi, yaitu apa yang disebut dengan kapasitas algoritma routing dalam pemilihan jalur yang optimal berdasarkan metric. Pengeluaran yang efisien, yaitu pengeluaran yang menunjukan penggunaan CPU dalam memperhitungan metric dalam penentuan jalur route. Syarat Konfigurasi Routing Syarat penting dalam konfigurasi routing adalah : 1. Mengetahui Konfigurasi Network 2. Mengetahui IP Address Gateway

Beberapa Konfigurasi Routing Ada beberapa konfigurasi Routing yang banyak dipakai dalam penerapannya, diantaranya adalah Minimal Routing, Static Routing dan Dynamaic Routing. 1.5.1 Minimal Routing / Direct Connection Konfigurasi Minimal Routing, yaitu bahwa: Informasi minimum yang harus ada bagi host yang tersambung ke suatu network. Rute untuk mencapai host yang tersambung langsung pada network yang sama. Terbentuk pada saat konfigurasi interface. 1.5.2 Static Routing Konfigurasi dari Static Routing, adalah : Informasi routing tambahan melalui gateway. Dibentuk secara manual oleh administrator berdasarkan konfigurasi network. Cocok untuk network yang hanya memiliki beberapa gateway. 1.5.3 Dynamic Routing Bentuk konfigurasi dari Dynamic Routing, adalah: Informasi routing diberikan secara periodic oleh gateway. Digunakan pada network dengan banyak gateway / perkembangan yang pesat. Menggunakan routing protocol untuk pertukaran informasi routing. Network bukan sebuah system yang statis. Perkembangan network pada umumnya sangat pesat. Dipakai karena static routing memerlulkan operator unutk maintance. Dynamic routing secara otomatis akan beradaptasi dengan perkembangan network. 1.6 Routing Protocol Routing protocol adalah perangkat lunak yang memerlukan routing information untuk membentuk routing table. Routing Protocol biasanya melakukan update routing table secara periodic dan berfungsi untuk menentukan rute terbaik (jika terdapat beberapa rute untuk tujuan yang sama). 1.7 Membangun Routing Table Untuk membangun suatu routing table biasanya digunakan perintah route berdasarkan konfigurasi network dan jika hanya ada satu gateway, dapat memakai default route. Routing Information Protocol (RIP) Routing information protocol (RIP) merupakan protocol distance-vektor yang digunakan untuk dalam domain. RIP ditujukan untuk jaringan yang kecil dan batas memiliki hopnya dibatasi 16 hop. Routing ini berdasarkan jumlah hop dan tidak berdasarkan bandwidth yang ada pada link tertentu. Karena menggunakan algoritma distance vector maka metode nya seperti yang terjadi pada algoritma distance vector. Merupakan protocol routing yang digunakan secara luas di internet dan dapat memanfaatkan broadcast addresss untuk distribusi informasi routing serta dapat menentukan rute terbaik dengn hop count terkecil. Biasanya update routing dilakukan terus menerus. 1.9 Cara Kerja RIP Cara kerja dari Routing Information Protocol yaitu host akan mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway. Selanjutnya host akan memeriksa

terlebih dahulu routing table local jika menerima update routing. Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table. Tetapi jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan. Selanjutnya rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu. Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setia network yang terhubung. Pada system operasi UNIX pada umumnya dilengkapi routed (routing daemon), contoh perintah dalam OS UNIX adalah adalah # routed maka router dapat dijalankan. Implementasi RIP vs OSPF RIP adalah protocol routing berbasis distance vector routing protocol, di mana router bertetangga bertukar informasi routing. RIP adalah IGP yang paling tua tetapi masih dipergunakan secara luas. OSPF adalah protocol routing berbasis link-state, dimana router melakukan pemetaan topologi dari jaringan (autonomouos system). Autonomous system dapat berupa struktur yang punpya hirarki menjadi jarinagn yang lebih kecil. OSPF,Open Shotrest Path First, merupakan protocol link-state. Di dalam OSPF terdapat metode penggabungn database link melalui penggunaan perbedaan subnet mask, penggabungan beberapa rute-rute menjadi satu masukan rute di dalam databae, seperti misalnya jaringan 192.168.1.0 sampai 192.168.254.0 , penggabungan rute akan menjadi 192.168.0.0 dengan subnet mask 255.255.0.0 Di dalam konfigurasi OSPF itu sendiri terdapat semacam area-area (seperti Aautonomous System) sebagai level tingkatan yang tidak digunakan pada protocol. Router yang semua interface-nya terhubung ke dalam satu area dinamakan router internal. Router yang hanya terhubung dengan backbone dinamakan router backbone. Router yang terhubung berbeda disebut router batas area (area border router). Reference: Google.com TCP/IP Dalam Dunia Informatika & Telekomunikasi

Anda mungkin juga menyukai