m dan sifat2 agent ini dlm hubungannya host dan environment ung pd usia, ras, sex, kebiasa-an, adat- istiadat, faktor genetik, kepribadian, dan mekanisme per
AGENT
HUMAN HOST
tuas
ENVIRONMENT: FISIK SOSIAL EKONOMI BIOLOGI Keseluruhan kondisi luar dan pengaruh-pengaruh Thd kehidupan dan perkembangan organisme, kebiasaan Posisi variabel vulcrum vulcrum Vulcrum (Titik tumpu) Posisi variabel
Gambar : II.2 Ilustrasi hubungan Host, Agent dan Environment Hubungan ketiga faktor tersebut membuat berbagai kemungkinan terjadinya ketidak seimbangan sebagaimana contoh-contoh dan ilustrasi berikut. (Gambar: II.3 a-II.3e) Gambar : II. 3a Keadaan seimbang, agent dan host dalam suasana hidup berdampingan tanpa mengganggu. Gambar : II. 3b Peningkatan kemampuan agent untuk menginfeksi manusia bisalnya karena pengubahan strain virus influensa mengakibatkan kekebalan penjamumenjadi tidak efektif. Gambar : II.3c Peningkatan kerentanan manusia, penurunan daya tahan
tubuh. Gambar : II.3d Perubahan lingkungan yang menguntungkan agent, misalnya terjadi banjir yang mengakibatkan penyebaran penyebab penyakit. Gambar : 3e Perubahan lingkungan yang meningkatkan kerentanan penjamu, peningkat-an polutan di udara mengakibatkan meningkatnya kerentanan penjamu dari infeksi. A H A H H
E (a) A H A
E (b) H
E (c)
E (d)
E (e)
Gambar : II. 3 Kemungkinan-kemungkinan terjadinya ketidakseimbangan Antara agent (A), host (H) dan environment (E).
patogenesis period
-death . dicerble advanced -cronic state al early disease convales- -disability on disease cence -recovery NATURAL HISTORY OF ANY DISEASE PROCESS IN MAN y panesis Prepathogenesis period Pathogenesis period interaction of host and stimulus
Before man is diseased -death -cronic The course of disease in man Disease Agent host Tertiary Prvention horizon early clinical dicernible advance human copnva-
NTION OF DISEASE
condary Prevention
y diag.&
Disability
Rehabilitation Promotion
Protection
Promt Treatm
Limitation
a. Prevensi Primer
Prevensi dilakukan pada periode prepatogenesis dengan meningkatkan taraf kesehatan (health promotion) dan dengan proteksi spesifik (specific protection terhadap penyebab penyakit atau membuat perlindungan dengan mengatur lingkungan agar supaya penyebab penyakit tidak mempengaruhi kesehatan termasuk imunisasi. 1) Promosi kesehatan
Promosi kesehatan dilakukan dengan usaha-usaha: (a)penyuluhan Kesehatan; (b)standar (c)perhatian nutrisi yang baik sesuai perkembangan masa kehidupan; terhadap perkembangan yang yang kepribadian; (d)persyaratan memadai, perumahan kondisi-kondisi
menyenangkan, rekreasi danbekerja; (e)nasehat perkawinan dan pendidikan sex; (f) genetika; (g)pemeriksaan kesehatan periodic. 2) Proteksi spesifik Yang termasuk proteksi spesifik adalah usaha-usaha: (a)imunisasi spesifik; (b)perhatian perorangan; (c)sanitasi lingkungan; (d)proteksi terhadap bahaya dalam lingkungan kerja; (e)proteksi dari kecelakaan; (f) penggunaan nutrient spesifik; (g)proteksi terhadap karsinogen; (h)menghindari allergen. terhadap hygiene
b. Prevensi Sekunder
Prevensi sekunder dilakukan pada periode patogenesis dini dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat (early diagnosis and prompt treatment). Apabila
penyakitnya berkembang, usaha pengobatan lanjutan dengan limitation) 1) Diagnosis dini dan pengobatan cepat : (a)penemuan kasus (case finding) terhadap individu dan masa; (b)penjaringan (survey screening); (c)pemeriksaan selektif untuk: 2) Memperkecil kecacatan Usaha yang dilakukab adalah: (a)pengobatan menghambat mencegah lanjut; (b)persyaratan untuk fasilitas perawatan cacat dan membatasi yang proses adekuat penyakit serta untuk dan efek merawat dan mencegah kesakitan; mencegah penularan; mencegah komplikasi dan efek lanjut; memperpendek masa penderitaan. maksud memperkecil cacat. (disability
komplikasi
mencegah kematian.
c. Prevensi Tertier
Prevensi ini dilakukan apabila cacat dan ketidak-
mampuan tak dapat dihindari. Adapun tindak rehabilitasi mencakup: 1) persyaratan rumah sakit dan fasilitas untuk
dan
pendidikan rumah
dalam sakit
kapasitas
2) penyuluhan kepada masyarakat dan kalangan industri untuk memanfaatkan orang yang telah direhabilitasi : sedapat mungkin dipekerjakan, dengan penempatan selektif, terapi kerja di rumah sakit, dan pemanfaatan pad akoloni tertentu.