Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Jantung merupakan sebuah organ yang berfungsi sebagai organ sirkulasi. Dimana tugas jantung secara umum adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Pembuluh darah adalah parasarana jalan bagi aliran darah. Secara garis besar peredaran darah dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Peredaran darah besar ( sirkulasi sistemik) b. Peredaran darah kecil (sirkulasi pulmonal) Darah kotot atrium kanan - katup trikuspidalis ventrikel kanan - paruparu atrium kiri katup bikuspidalis ventrikel kiri aorta - seluruh tubuh Jadi jantung kanan berisi darah kotor dan jantung kiri berisi darah bersih. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari laporan tutorial dengan tema Sistem Kardiovaskuler , yaitu : 1. Bagaimana karakteristik jantung? 2. Bagaimana karakteristik otot jantung, otot lurik, dan otot polos? 3. Bagaimana mekaisme kerja jantung? 4. Apakah yang menyebabkan jantung berdegup kencang?

1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan laporan Kardiovaskuler ini,yaitu: tutorial yang mengambil tema Sistem

1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan karakteristik jantung. 2. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan otot jantung, otot lurik, dan otot polos.

3. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan mechanism kerja jantung 4. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan penyebab jantung berdegup kencang.

1.4 Manfaat Manfaat dari pembuatan laporan tutorial yang mengambil tema Sistem Kardiovaskuler ini, yaitu: 1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan

menjelaskan karakteristik jantung. 2. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan otot jantung, otot lurik, dan otot polos. 3. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan mechanism kerja jantung 4. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan penyebab jantung berdegup kencang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Karakteristik Jantung Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuk seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (dasar) mengarah ke bahu kanan, ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri. Jantung berada di bagian tengah diafragma, di depan esophagus. Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh septum intratrial, ventrikel kanan dan kiri bawah, dipisahkan oleh septum interventrikular. Jantung dilapisi oleh perikardium yaitu kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus, jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum, dan pleura yang membungkus paru-paru. Dinding jantung itu sendiri tersusun dari tiga lapisan, yaitu : 1. Epikardium luar tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada di atas jaringan ikat. 2. Miokardium ; tengah berdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi menekan darah keluar ruang menuju arteri besar. Jantung terbagi menjadi empat ruang, atrium kanan dan kiri atas

dipisahkan oleh septum intratrial. Ventrikel kanan dan kiri bawah yang dipisahkan oleh septum interventrikular. Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh tubuh dari jaringan kecuali paru-paru. Atrium kiri terletak di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Atrium kiri menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenesi dari paru-paru.

Ventrikel kanan terletak di bagian inferior kanan pada jantung, darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonar dan mengalir melewati jarak yang pendiks ke paru-paru. Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung , Tebal dindingnya 3X lebih besar dibanding ventrikel kanan. (Ethel; 2004)

2.2 Karakteristik Otot Lurik, Otot Polos, dan Otot Jantung Otot Lurik 1. Menempel pada kerangka 2. Miofibril tersusun sejajar, ada bagian gelap terang sehingga terlihat seperti berlurik-lurik 3. Intinya banyak 4. Bekerja di bawah kesadaran ( Volounteer) 5. Serabut Otot sangat panjang sampai 30 cm dan berbentuk silindris 6. Kontraksi cepat dan kuat 7. Otot rangka ini memiliki sifat antagonis dan sinergis 8. Kumpulan serabut dibungkus oleh fasia propia sedangkan otot dibungkus oleh selaput fasia Otot Polos 1. Berbentuk Gelendong 2. Intinya satu di tengah 3. Bekerja di luar kesadaran ( Involounteer ) 4. Terdapat pada organ-organ seperti : Lambung, Usus, Kandung Kemih, dan saluran pernapasan 5. Serabut otot berbentuk spindle dengan nukleus sentral 6. Serabutnya berukuran kecil, berkisar antara 20 m 7. Kontraksinya kuat dan berirama Otot Jantung 1. Strukturnya mirip otot lurik, namun selnya bercabang dengan satu inti sel 2. Hanya ada di jantung

3. Panjang antara 85 m -100 m 4. Diskus Terinterkalasi adalah sambungan kuat khusus pada sisi yang bersentuhan dengan sel-sel otot tetangga 5. Kontraksi otot jantung kuat dan terirama 6. Merupakan otot miogenik dapat memicu potensial aksinya sendiri tanpa memerlukan stimulasi saraf 7. Otot jantung memiliki myofibril khas yang mengandung filamen aktin dan myosin yang terdapat pada otot rangka, dna filamen-filamen ini saling bertautan selama proses kontraksi. (Sylvia A. Price dan Lorraine M. Wilson: 2005) 2.3 Mekanisme Kerja Jantung Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol), selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. (Raden Sanjoyo: 2005) a. Selama masa diastole (reaksasi), tekanan dalam atrium dan ventrikel samasama rendah, tetapi tekanan atrium lebih besar dari tekanan ventrikel. b. Akhir diastole ventrikular, nodus S-A melepas impuls , atrium berkontraksi, dan peningkatan tekanan dalam atrium mendorong tambahan darah sebanyak 30% ke dalam ventrikel. c. Sistole ventrikular. Aktivitas listrik menjalar ke ventrikel, yang mulai berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel meningkat degan cepat dan

mendorong katup A-V untuk segera menutup. d. Ejeksi darah ventrikular ke dalam arteri e. Diastole ventrikular (Ethel Sloane: 2003) Darah kotor dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun jaringan yang terdapat pada lubang antara atrium kanan

dan ventrikel kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi membuka katup pulmoner yang terletak pada lubang masuk arteri pulmoner. Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang-cabang menjadi cabang kanan dan kiri yang masing-masing menuju paru-paru kanan dan kiri. Arteri-arteri ini bercabang pula sampai membentuk arteriol. Arteriol-arteriol memberi darah ke pembuluh kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen. Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh darah yang disebut venul, yang berfungsi sebagai saluran anak dari vena pulmoner. Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal ini merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai system pulmoner atau peredaran darah kecil. Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid. Kontraksi ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup aortik pada lubang masuk ke aorta. Cabang-cabang yang pertama dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik. Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan kiri. Arteri koroner ialah pembuluh darah yang memberi makan sel-sel jantung. Arteri ini menuju arteriol yang memberikan darah ke pembuluh kapiler yang menembus seluruh bagian jantung. Kemudian, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan. Sistem sirkulasi bagian ini disebut sistem koroner. Selain itu, aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru), kemudian darah miskin oksigen diangkut dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium kanan). Peredaran darah ini disebut peredaran darah besar. (Faidah Rachmawati: 2009)

2.4 Penyebab Jantung Berdenyut Kencang Efektivitas pompa jantung dikendalikan oleh syaraf parasimpatis (syaraf vagus) yang sangat banyak menyuplai jantung dan syaraf simpatis. Perangsangan syaraf vagus akan menyebabkan pelepasan hormon asetilkolin pada ujung syaraf vagus. Hormon asetilkolin akan dapat menurunkan irama nodus sinus dan

menurunkan eksitabilitas serabut-serabut penghubung nodus atrioventrikular (NAV), sehingga akan menghambat penjalaran impuls jantung yang menuju ventrikel. Hormon asetilkolin juga akan meningkatkan permeabilitas membran terhadap ion kalium, sehingga akan mempermudah terjadinya kebocoran kalium yang cepat dari serabut-serabut konduksi yang mengakibatkan peningkatan kenegatifan di dalam serabut (hiperpolarisasi). Kejadian hiperpolarisasi dapat menyebabkan penurunan denyut jantung. Peningkatan permeabilitas membran terhadap ion kalium akan menghambat masuknya ion kalsium, sehingga dapat menyebabkan penurunan kekuatan kontraksi ventrikel dan denyut jantung yang disebut sebagai inotropik negatif. Keadaan hiperpolarisasi pada NAV

menyebabkan perangsangan syaraf vagus akan menyulitkan serabut atrium .mencetuskan listrik dalam jumlah yang cukup untuk merangsang serabut nodus. Penurunan arus listrik yang sedang hanya akan memperlambat konduksi impuls, namun penurunan yang besar akan menghambat konduksi secara keseluruhan. (Guyton dan Hall: 2008) Perangsangan Syaraf Vagus Nodus Sinoatrial (NSA) Meningkatkan Permeabilitas Membran Terhadap Ion Kalium Hiperpolarisasi Denyut Jantung Menurun (Kromotropik Negatif) Nodus Atrioventrikular (NAV) .Penurunan Arus Listrik Penurunan Konduksi Impuls (Dromotropik Negatif) Otot Atrium Penghambatan Masuknya Ion Kalsium Melalui Membran Penurunan Kontraksi Otot Jantung (Inotropik Negatif).Perangsangan syaraf simpatis pada jantung akan menimbulkan pengaruh yang berlawanan dengan pengaruh yang ditimbulkan oleh perangsangan syaraf vagus. Perangsangan syaraf simpatis akan melepaskan hormon norepinefrin yang dapat meningkatkan permeabilitas membran terhadap ion natrium dan kalsium. Pada nodus sinus, peningkatan permeabilitas natriumkalsium akan menyebabkan potensial membran istirahat akan menjadi lebih positif dan dapat menyebabkan peningkatan kecepatan penyimpangan ke atas dari potensial membran diastoli menuju nilai ambang untuk mempercepat self exitation sehingga akan meningkatkan frekuensi denyut jantung. Di dalam NAV dan berkas AV, peningkatan permeabilitas natriumkalsium akan membuat potensial aksi

lebih mudah merangsang serabut berikutnya sehingga akan meningkatkan konduksi impuls. Adanya pengaruh syaraf simpatik, peningkatan permeabilitas ion kalsium dapat menyebabkan peningkatan kontraksi jantung, sebab ion kalsium mempunyai peran yang sangat kuat dalam merangsang proses kontraksi miofibril otot jantung, sehingga dapat bersifat inotropik positif (Guyton dan Hall 2008; Rogers 1999).

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Jantung Jantung manusia tersusun tiga lapisan, yaitu endokardium, miokardium, dan pericardium. Endokardium merupakan selaput yang membatasi ruang jantung. Lapisa ini banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. Miokardium merupakan otot jantung yang strukturnya lurik namun sifat kerjanya autonom. Pericardium merupakan selaput pembungkus jantung yang berfungsi untuk proteksi mekanis. Jantung besarnya sekepalan tangan. Terletak di belakang sternum dan kartilago kostae dalam mediastinum-struktur blok diantara paru-paru Jantung berada di bagian tengah diafragma, di depan esofagus Seluruh bagian jantung berada pada rongga perikardium, suatu kantung fibrosa dengan membran lembab yang memungkinkan jantung bergerak bebas selama setiap kontraksi Jantung memiliki empat ruang, dua atrium yang menerima darah dari venavena dan dua ventrikel yang memompa darah ke ateri-arteri. Dinding atrium tipis, tetapi dinding ventrikel tebal, dinding ventrikel kiri lebih tebal dari ventrikel kanan Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak anatar kedua paru-paru di bagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuk seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (dasar) mengarah ke bahu kanan, ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri

Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh septum intratrial, ventrikel kanan dan kiri bawah, dipisahkan oleh septum interventrikular.

Terdiri atas dua pompa yang terpisah, yaitu jantung kanan yang memompa darah ke paru-paru dan jantung kiri yang memompakan darah ke organorgan perifer.

Setiap bagian jantung, merupakan dua ruang pompa yang berdenyut, yang terdiri atas satu atrium dan satu ventrikel. Setiap atrium adalah suatu pompa pendahulu yang lemah bagi ventrikel, yang membantu mengalirkan darah masuk ke dalam ventrikel Terdapat irama jantung yakni mekanisme khusus yang menyebabkan kontraksi jantung secara terus menerus. Terdiri atas dua sinsitium, sinsitium atrium yang menyusun dinding kedua atrium dan sinsitium ventrikel yang membentuk dinding kedua ventrikel. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh jaringan fibrosa yang mengelilingi pembukaan katup atrioventrikular yang terdapat di antara atrium dan ventrikel

3.2

Karakteristik Otot Lurik, Otot Polos dan Otot Jantung : Otot Lurik

9. Menempel pada kerangka 10. Miofibril tersusun sejajar, ada bagian gelap terang sehingga terlihat seperti berlurik-lurik 11. Intinya banyak 12. Bekerja di bawah kesadaran ( Volounteer) 13. Serabut Otot sangat panjang sampai 30 cm dan berbentuk silindris 14. Kontraksi cepat dan kuat 15. Otot rangka ini memiliki sifat antagonis dan sinergis 16. kumpulan serabut dibungkus oleh fasia propia sedangkan otot dibungkus oleh selaput fasia

10

Otot Polos

8. Berbentuk Gelendong 9. Intinya satu di tengah 10. Bekerja di luar kesadaran ( Involounteer ) 11. Terdapat pada organ-organ seperti : Lambung, Usus, Kandung Kemih, dan saluran pernapasan 12. Serabut otot berbentuk spindle dengan nucleus sentral 13. Serabutnya berukuran kecil, berkisar antara 20 m 14. Kontraksinya kuat dan berirama

Otot Jantung

8. Strukturnya mirip otot lurik, namun selnya bercabang dengan satu inti sel 9. Hanya ada di jantung 10. Panjang antara 85 m -100 m 11. Diskus Terinterkalasi adalah sambungan kuat khusus pada sisi yang bersentuhan dengan sel-sel otot tetangga 12. Kontraksi otot jantung kuat dan terirama 13. Merupakan otot miogenik dapat memicu potensial aksinya sendiri tanpa memerlukan stimulasi saraf 14. Otot jantung memiliki myofibril khas yang mengandunf filament aktin dan myosin yang terdapat pada otot rangka, dna filament-filamen ini saling bertautan selama proses kontraksi.

3.3

Mekanisme Kerja Jantung Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut

diastol), selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara

11

bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya

dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

Peristiwa mekanik dalam siklus jantung dapat dijelaskan juga : a. Selama masa diastole (reaksasi), tekanan dalam atrium dan ventrikel samasama rendah, tetapi tekanan atrium lebih besar dari tekanan ventrikel. 1) Atrium secara pasif terus menerus menerima darah dari vena(vena kava superior dan inferior, vena pulmonar ). 2) Darah mengalir dari atrium menuju ventrikel melalui katup A-V yang terbuka . 3) Tekanan ventrikular mulai meningkat saat ventrikel mengembang untuk menerima darah yang masuk. 4) Katup semilunar aorta dan pulmonar menutup karena tekanan dalam pembuluh pembuluh lebih besar dari pada tekanan dalam ventrikel.

12

5) Sekitar 70% pengisian ventrikular berlangsung sebelum sistole atrial. b. Akhir diastole ventrikular, nodus S-A melepas impuls , atrium berkontraksi, dan peningkatan tekanan dalam atrium mendorong tambahan darah sebanyak 30% ke dalam ventrikel. 1) Tekanan dalam atrium kiri meningkat antara 7 sampai 8 mmHg; tekanan dalam atrium kanan meningkat antara 4 sampai 6mmHg. 2) Volume diastole akhir adalah volume darah dalam setiap ventrikel di akhir diastole. Volume normalnya sekitar 120 ml. c. Sistole ventrikular. Aktivitas listrik menjalar ke ventrikel, yang mulai berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel meningkat degan cepat dan

mendorong katup A-V untuk segera menutup. 1) Ventrikel kemudian menjadi rongga tertutup dan volume darah tidak dapat berubah. Ini disebut periode kontraksi isovolumetrik. 2) Bunyi katup yang yang menutup merupakan bunyi jantung pertama. 3) Jika kontraksi ventrikular berlanjut, tekanan akan meningkat dengan cepat sampai 80 mmHg dalam ventrikel kiri dan 8mmHg dalam ventrikel kanan, mendorong katup semilunar aorta dan pulmoner untuk terbuka. d. Ejeksi darah ventrikular ke dalam arteri 1) Tidak emua darah ventrikular dikeluarkan saat kontraksi. Volume sistolik akhir darah yang tersisa pada akhir sistole adalah sekitar 50 ml 2) Isi kuncup (70 ml) adalah perbedaan antara volume diastole akhir (120 ml) dan volume sistole akhir (50 ml) e. Diastole ventrikular 1) Ventrikel berpolarisasi dan berhenti berkontraksi. Tekanan dalam menurun tiba-tiba sampai di bawah tekanan aorta dan trunkus pulmonar, sehingga katup semilunar menutup ( bunyi jantung kedua) 2) Ceruk dikrotik memperlihatkan adanya peningkatan tekanan aorta singkat akibat penutupan katup semilunar aorta. 3) Ventrikel kembali menjadi rongga tertutup dalam periode relaksasi isovolumetrik karena katup masuk dan katup menutup. Jika tekanan

13

dalam ventrikel menurun tajam dari 100 mmHg sampai mendekati nol, jauh di bawah tekanan atrium, katup A-V membuka dan siklus jantung dimulai kembali.

Jantung memiliki tiga jenis katup, yaitu katup bikuspidalis, katup trikuspidalis, dan katup semilunaris. Katup bikuspidalis membatasi antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup trikuspidalis membatasi atrium kanan dan ventrikel kanan. Adapun katup semilunaris terbagi menjadi dua, yaitu katup semilunaris aorta dan katup semilunaris pulmonalis. Katup semilunaris aorta membatasi ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup semilunaris pulmonalis membatasi ventrikel kanan dan arteri pulmonalis. Pada dinding jantung atas sebelah kanan terdapat nodus sinoartrial (Nodus S-A) dan berfungsi memicu jantung untuk berdenyut setiap detik. Jaringan ini dinama kan. Impuls yang ditimbulkan nodus S-A akan menyebar ke seluruh otot atrium. Otot-otot atrium berkontraksi sehingga darah dari atrium masuk ke ventrikel. Impuls dari nodus S-A, secara perlahan mencapai nodus artrioventrikular (Nodus A-V) yang berada pada bagian bawah sekat atrium. Selanjutnya, impuls diteruskan melalui berkas His menyebabkan otot ventrikel berkontraksi. Peristiwa ini disebut sistole, yaitu kondisi jantung mengempis sehingga menyebabkan darah terpompa keluar dari jantung. Saat ventrikel berkontraksi, tekanan darah di dalam ventrikel meningkat, akibatnya darah mendesak katub trikuspidalis dan katub

3.4 Jantung Berdegup Kencang Efektivitas pompa jantung dikendalikan oleh syaraf parasimpatis (syaraf vagus) yang sangat banyak menyuplai jantung dan syaraf simpatis. Perangsangan syaraf vagus akan menyebabkan pelepasan hormon asetilkolin pada ujung syaraf vagus. Hormon asetilkolin akan dapat menurunkan irama nodus sinus dan menurunkan eksitabilitas serabut-serabut penghubung nodus atrioventrikular (NAV), sehingga akan menghambat penjalaran impuls jantung yang menuju

14

ventrikel. Hormon asetilkolin juga akan meningkatkan permeabilitas membran terhadap ion kalium, sehingga akan mempermudah terjadinya kebocoran kalium yang cepat dari serabut-serabut konduksi yang mengakibatkan peningkatan kenegatifan di dalam serabut (hiperpolarisasi). Kejadian hiperpolarisasi dapat menyebabkan penurunan denyut jantung. Peningkatan permeabilitas membran terhadap ion kalium akan menghambat masuknya ion kalsium, sehingga dapat menyebabkan penurunan kekuatan kontraksi ventrikel dan denyut jantung yang disebut sebagai inotropik negatif. Keadaan hiperpolarisasi pada NAV

menyebabkan perangsangan syaraf vagus akan menyulitkan serabut atrium .mencetuskan listrik dalam jumlah yang cukup untuk merangsang serabut nodus. Penurunan arus listrik yang sedang hanya akan memperlambat konduksi impuls, namun penurunan yang besar akan menghambat konduksi secara keseluruhan Perangsangan Syaraf Vagus Nodus Sinoatrial (NSA) Meningkatkan Permeabilitas Membran Terhadap Ion Kalium Hiperpolarisasi Denyut Jantung Menurun (Kromotropik Negatif) Nodus Atrioventrikular (NAV) . Penurunan Arus Listrik Penurunan Konduksi Impuls (Dromotropik Negatif) Otot Atrium Penghambatan Masuknya Ion Kalsium Melalui Membran Penurunan Kontraksi Otot Jantung (Inotropik Negatif).Perangsangan syaraf simpatis pada jantung akan menimbulkan pengaruh yang berlawanan dengan pengaruh yang ditimbulkan oleh perangsangan syaraf vagus. Perangsangan syaraf simpatis akan melepaskan hormon norepinefrin yang dapat meningkatkan permeabilitas membran terhadap ion natrium dan kalsium. Pada nodus sinus, peningkatan permeabilitas natrium-kalsium akan menyebabkan potensial membran istirahat akan menjadi lebih positif dan dapat menyebabkan peningkatan kecepatan penyimpangan ke atas dari potensial membran diastoli menuju nilai ambang untuk mempercepat self exitation sehingga akan meningkatkan frekuensi denyut jantung. Di dalam NAV dan berkas AV, peningkatan permeabilitas natriumkalsium akan membuat potensial aksi lebih mudah merangsang serabut berikutnya sehingga akan meningkatkan konduksi

15

impuls. Adanya pengaruh syaraf simpatik, peningkatan permeabilitas ion kalsium dapat menyebabkan peningkatan kontraksi jantung, sebab ion kalsium mempunyai peran yang sangat kuat dalam merangsang proses kontraksi miofibril otot jantung, sehingga dapat bersifat inotropik positif.

16

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Jantung merupakan alat peredaran darah yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh agar dapat terus beredar. Jantung terdiri dari pericardium, miokardium, dan endokardiium. Jantung termenjadi 4 bagian yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Jantung melakukan sistem peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Dalam peredaran darah kecil , darah dari seluruh tubuh yang membawa banyak karbondioksida masuk ke serambi kanan lalu diterukan ke bilik kanan. Kemudian darah dipompa ke paruparu dan mengalami pertukaran gas, selanjutnya darab menuju ke serambi kiri. Sistem peredaran darah besar berawal dari darah yang kaya oksigen masuk ke bilik kiri, lalu diedarkan ke seluruh tubuh dan mengalami pertukaran gas pada kapiler, kemudian darah kaya karbon dioksida masuk ke serambi kanan jantung. Tekanan darah memiliki 2 nilai, yaotu tekanan systole dan tekanan diastole. Tekanan di dalam pembuluh darah yang terjadi saat bilik berkontraksi /menguncup sehingga darah dipompa ke seluruh tubuh disebut tekanan sistol. Sedangankan tekanan di dalam pembuluh darah yang terjadi saat bilik relaksasi/mengembang maksimum sehingga darah dari serambi masuk ke bilik disebut tekanan diastole.

4. 2 Saran Jantung merupakan organ paling penting yang terdapat di dalam tubuh kita.Dengan adanya jantung, darah yang mengandung berbagaima tambahan bagi seluruh sistem yang ada dalam tubuh kita dapat dipompa. Darah mengandung berbagai bahan yang sangat penting bagi tubuh, seperti oksigen, nutrisi, sari-sari

17

makanan, dan lain-lain. Tanpa adanya kegiatan memompa dari jantung, darah tidak akan bias mengedarkan dirinya sendiri keseluruh tubuh maupun paru-paru. Dengan adanya kegiatan memompa keseluruh tubuh, jantung memiliki pergerakan berupa degupan.Degupan jantung merupakan respon dari otot jantung yang menerima rangsangan dari luar, sebagai contoh, aktivitas berolahraga, mendengar berita yang mengejutkan, gugup, dan lain sebagainya. Contoh lainnya yaitu bila seseorang dikejutkan oleh sesuatu, maka otomatis jantung kita akan berdegup lebih kencang. Jantung merupakan organ vital yang terdapat dalam tubuh

manusia.Jantung bekerja selama 24 jam tanpa henti selama kita hidup. Oleh karena itu, kesehatan maupun kondisi jantung sangat perlu dijaga dan dirawat. Sangat tidak disarankan kita melakukan kegiatan yang membuat jantung kita terkejut dan berdegup lebih kencang secara tiba-tiba, karena bagi orang yang memiliki jantung lemah, hal tersebut dapat berefek pada serangan jantung.

18

BAB V DAFTAR PUSTAKA

Ethel, Sloane. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedoteran EGC

Sylvia A., Wilson Lorrain. 2005. Patofisiologi Edisi 6. Jakarta: EGC

Sanjoyo, Raden. 2005. Sistem Kardiovaskuler. Jogjakarta.

Sloane, Ethel. 2003.Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC

Rachmawati, Faidah. 2009. Biologi. Jakarta: CV. Ricardo

19

Anda mungkin juga menyukai