Anda di halaman 1dari 6

PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN SYSTEM

IRWAN DJANAHAR

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi
Universitas Suamtera Utara

Perubahan sistim Informasi Akuntansi dapat berkisar antara perubahan


atau pernbetulan kecil sampai dengan pengembangan dan menginstall sistem
yang baru secara menyeluruh. Apakah perubahan atau perbaikan tersebut
merupakan perubahan besar atau kecil, hampir seluruh perusahaan-perusahan di
dunia melalui siklus pengernbangan sistim (system developrnent life cycle)
seperti gambar 1.

Siklus Pengembangan Sistem


Tahap-tahap yang harus dilalui didalam pengembangan sistem adalah:
1. Analisa sistem, tahap ini rnerupakan tahap proses pengumpulan informasi
untuk membeli atau mengembangkan sistem yang baru. Proposal harus
diajukan karena untuk mendapatkan penggunaan sumber-sumber yang
terbatas. Jika proyek pengembangan sistem lolos dari seleksi awal, maka
sistem yang ada dan sedang beroperasi di survey untuk memperjelas sifat
dan cakupan dari proyek sistem akan dilaksanakan, juga untuk rnernahami
kekuatan dan kelemahannya. Setelah itu, dilaksanakan studi mendalam
sistern yang direncanakan untuk menentukan feasibilitasnya. Jika feasible
maka informasi yang dibutuhkan para pemakai dan para manajer dari sistem
yang akan dihasilkan di identifikasi dan di dokumentasi. Kebutuhan akan
lnformasi tersebut dipergunakan untuk mengebangkan dan mendokumentasi
sistem yang diperlukan. Akhirnya laporan analisa sistem disusun dan diajukan
ke manajemen (gambar 2) .

© 2004 Digitized by USU digital library 1


2. Rancangan bersifat konseptual (conceptual design), selama tahap
perancangan konseptual, perusahaan memutuskan bagaimana memenuhi
kebutuhan para pemakai informasi. Tugas pertama adalah mengidentifikasi
dan mengevaluasi alternative rancangan sistem yang dimajukan. Setelah
rancangan sistem alternative dipilih dan ditentukan, maka disusun spesifikasi
sistem yang terperinci yang merupakan garis-garis besar dari sistem yang
akan dibangun dan bagaimana sistem tersebut akan di awasi. Tahap ini
dianggap selesai apabila rancangan sistem konseptual yang diperlukan di
komunikasikan kepada manajemen (gambar 3).

3. Rancangan pisik sistem (physical design), selama tahap perancangan pisik,


perusahaan menterjemahkan rancangan konseptual yang bersifat luas dan
yang berorientasi kebutuhan pemakai menjadi spesifikasi terperinci yang akan
dipergunakan untuk membuat dan menguji program. Pada tahap ini dokumen
Input dan output dirancang, program computer di tillis, files di ciptakan,
prosedur dikembangkan, dan pengawasan dibangun didalam sistem yang baru
(gambar 4).

4. Implementasi dan Conversi, tahap implementasi dan conversi adalah tahap


puncak dimana seluruh unsur dan kegiatan sistem disatukan. Oleh karena
kompleksitas dan pentingnya, implementasi dan conversi perlu direncanakan
dan di ikuti. Sebagai bagian dari implementasi, setiap perangkat keras
maupun lunak yang di install harus diuji. Para pegawai baru mungkin
ditambah dan juga dilatih, pegawai yang ada di relokasi. Prosedur
pemerosesan yang baru harus diuji dan mungkin dimodifikasi. Standard dan
pengendalian untuk sistem yang baru harus diciptakan dan sistem
dokumentasi harus disempurnakan. Langkah terakhir dalam tahap ini adalah

© 2004 Digitized by USU digital library 2


tahap menarik sistem yang lama dan mengkonversinya dengan sistem yang
baru (gambar 5).

5. Operasi dan pemeliharaan setelah sistem tersebut berjalan, sistem tersebut


dipelajari untuk mendeteksi dan mengoreksi setiap kelemahan-kelemahan
perancangan. Selama sistem tersebut berjalan, sistem secara periodik di
tinjau ulang. Modifikasi kecil dilakukan pada waktu permasalahan muncul atau
kebutuhan baru menjadi bukti. Ini ditujukan sebagai operasi dan
pemeliharaan. Akhirnya modifikasi besar atau penggantian sistem perlu dalam
masa siklus keberadaan sistem.

© 2004 Digitized by USU digital library 3


© 2004 Digitized by USU digital library 4
Pihak-pihak yang terlibat

Banyak pihak yang harus terlibat agar pengernbangan dan implementasi sistem
informasi akuntansi dapat berhasil. Pihak-pihak yang terlibat:

Manajemen, tanpa dukungan manajemen khususnya top manajemen sukar untuk


membayangkan keberhasilan pengembangan sistem. Peranan top manajemen
adalah mendukung dan mendorong proyek pengembangan sistem agar sesuai
dengan strategi perusahaan. Peranan lain adalah menentukan sasaran dan
tujuan, mengkaji ulang kinerja dan pimpinan departemen, menentukan kreteria

© 2004 Digitized by USU digital library 5


pemilihan proyek dan kebjaksanaan struktur organisasi, dan partisipasi dalam
menentukan keputusan-keputusan penting dalam SIA.

Peranan manajemen sebagai pemakai adalah untuk menentukan kebutuhan


informasi untuk proyek yang bersifat departemen. Membantu analisis sistem
dengan biaya proyek dan taksiran manfaat, menunjuk staff kunci sebagai
anggota proyek pengembangan, dan mengalokasi secara tepat untuk menopang
pengembangan dan operasi sistem.

Akuntan, Akuntan harus memainkan tiga peranan selama perancangan sistem,


yaitu:
1. Sebagai pemakai, akuntan harus menentukan informasi yang mereka
perlukan, sistem yang dibutuhkan, dan mengkomunikasikannya kepada para
pembangun sistem.
2. Akuntan harus menjadi anggota team proyek pengembangan sistem, steering
komite; dan membantu dalam memanaje pembangunan sistem.
3. Akuntan harus mengambil peranan aktif didalam merancang sistem
pengendalian, memonitor secara periodik, dan menguji sistem untuk
memverifikasi bahwa pengendalian di implementasikan dan berfungsi secara
cermat. Seluruh sistem harus mengandung pengendalian yang memadai
untuk memastikan kecermatan dan kesempurnaan sistem-sistem harus juga
dapat di audit.

Steering komite sistem informasi, oleh karena pengembangan sistem tentang dari
batas fungsional ke divisional, organisasi mendirikan tingkat pelaksana
steering komite untuk merencanakan dan mengawasi fungsi sistem informasi.
Anggota komite terdiri dari kontroler termasuk juga pemakai sistem informasi
dan departemen sistem informasi. Steering komite menetukan kebijaksanaan
yang mengatur SIA, memastikan partisipasi top manajemen, pembimbingan,
dan pengendalian, dan memudahkan koordinasi dan integrasi dari kegiatan-
kegiatan sistem informasi untuk meningkatkan kesesuian sasaran dan
menguragi konflik sasaran.

Team Pengembangan Proyek, setiap proyek pengembangan memiliki satu team


yang terdiri dari ahli sistem, para manajer, para akuntan dan auditor, dan
para pemakai yang mengarahkan pengembangannya. Mereka merencanakan
setiap proyek, memonitor nya untuk memastikan bahwa penyelesaiannya
secara tepat waktu dan biaya efektif, dan mengkomunikasikan status proyek
yang berjalan kepada manajemen puncak dan steering komite. Para anggota
team harus berkomunikasi secara teratur dengan para pemakai dan
mengadakan pertemuan secara teratur untuk mempertimbangkan ide-lide
dan membahas kemajuan agar tidak terjadi kejutan terhadap penyelesaian
proyek. Pendekatan secara team akan dapat menghasilkan secara lebih efektif
dan memudahkan pemakai menerima sistem.

Analis sistem dan programer, bertugas mempelajari sistem yang ada, merancang
yang baru, dan menyusun spesifikasi untuk programer computer. Analis
berinteraksi dengan para karyawan dan teknology agar berhasil didalam
menjembatani jurang antara pemakai dan teknologi. Adalah tanggung jawab
sistem analis untuk memastikan bahwa sistem memenuhi kebutuhan
pemakai.

Programer, menulis program komputer yang telah di spesifiksi oleh sistem analis,
programer juga memodifikasi dan mempertahankan program komputer yang
ada.

© 2004 Digitized by USU digital library 6

Anda mungkin juga menyukai