Anda di halaman 1dari 1

Abstract Busana Basahan merupakan busana yang menggunakan dodot dalam bentuk lembaran kain dengan ukuran 4 hingga

5 meter. Lembaran kain dodot pada busana pengantin Basahan bermotif alas-alasan, merupakan penggambaran hutan yang diwujudkan dalam bentuk binatang serta tumbuhan. Dodot gadhung mlathi dengan motif alas-alasan digunakan oleh pengantin pada upacara pernikahan saat prosesi panggih atau temu. Penelitian ini diarahkan untuk mengungkap estetika motif alas-alasan pada dodot gadhung mlathi yang dikhususkan pada bentuk dan makna. Bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini, bahwa dodot gadhung mlathi terdiri dari motif binatang dan tumbuhan dengan bentuk variasi yang berbeda-beda. Inovasi ditemukan salah satunya pada kain dodot gadhung mlathi yang berkembang menjadi tiga warna yaitu hijau ayu, hijau toska, dan hijau botol. Perbedaan bentuk motif yang digambarkan merupakan wujud perkembangan yang terjadi di masyarakat, karena dodot gadhung mlathi yang berada di Kraton Kasunanan Surakarta tidaklah sama dengan dodot gadhung mlathi yang ada di masyarakat. Manfaat dari penelian ini diharapkan masyarakat mengerti betul akan makna maupun pesan kehidupan yang terdapat pada busana dodot gadhung mlathi, sehingga masyarakat paham atas apa yang mereka gunakan.

Abstract Basahan Clothing is clothing that uses dodot in a cloth sheet with a size of 4 to 5 meters. Dodot cloth sheet on the wedding dress patterned basahan base-grounds, is a depiction of the forest that is realized in the form of animals and plants. Dodot gadhung mlathi with base motives-excuse used by the bride at a wedding ceremony at Panggih procession or gathering. This study aimed to reveal the aesthetic motif on the pedestal these reasons dodot gadhung mlathi devoted to the form and meaning. Forms of qualitative descriptive study. The results of this study, that dodot gadhung mlathi consists of animal and plant motifs to form different variations. Innovation found one of them on the fabric dodot gadhung mlathi developed into three beautiful colors: green, turquoise, and green bottles. The difference in the form of motifs represented a form of development that occurs in the community, because dodot gadhung mlathi its Kraton Surakarta is not the same as dodot gadhung mlathi in society. The benefits expected from this penelian people fully understand the meaning and the message that there is life on the fashion dodot gadhung mlathi, so that people understand for what they use.

Anda mungkin juga menyukai