Anda di halaman 1dari 2

JAKA TARUB Adegan 1 Dahulu kala dipinggir sebuah desa, hiduplah seorang yang bernama Nyi Randa Tarub,

Ia tinggal bersama anaknya yang bernama Jaka Tarub yang suka berburu di hutan. Jaka tarub: Bu, saya saya ingin berburu di hutan Nyi Tarub: baiklah anakku, hati hati Adegan 2 Ditengah hutan, disebuah telaa ada tujuh bidadari sedang asyik mandi, Jaka Tarub berbunyi disemak semak memperhatikan gadis gadis itu. Bidadari 1 : adik adik kita mandi dsisini saja ya Bidadari 2: ya kak Bidadari 3: ya kak, udaranya juga sejuk Bidadari 4: ih .. kakak Bidadari 5: nih. Bidadari 6: sudah kita mandi saja Bidadri 7: iya kak Jaka Tarub : semua gadis gadis ini cantik. Apakah mungkin mereka bidadari, hah . Apa itu? Aku harus memiliki sari dari mereka. Bidadari 1: adik adik hari sudah gelap mari kita kembali ke khayangan Dewi : selendangku ? Ya tuhan selendangku hilang. Bidadari 1 : hilang Bidadari2 : bagaimana mungkin? Bidadari 4: ayo kita cari! Bidadari 3: oh. Hari sudah gelap, kita harus pergi dari sini Dewi : tapi bagaimana mungkin? Bidadari 5: kami tidak bisa berbuat apapun, adik terpaksa kau kami tinggalkan Dewi : tidak kak tunggu aku Jaka Tarub : hai gadis, apa yang terjadi padamu? Dewi : tuan tolong aku, aku bidadari dari khayangan selendangku hilang, saudaraku meninggalkanku. Aku tak punya siapa saipa. Jaka tarub: oh, sungguh malang nasibmu. Aku bermaksud menolongmu, apa kau mau ikut pulang dengan denganku? Dewi : terimakasih, namaku Nawang Wulan, siapa namamu? Jaka tarub : orang memanggilku Jaka Tarub Akhirnya Dewi Nawang Mulan mengikuti Jaka tarub, nawang wulan tidak tahu kalau ternyata jaka tarublah yang mengambil selendangnya. Sesampainya dirumah ibunyapun kaget melihat Jaka tarub membawa seorang wanita. Jaka tarub : BU Jaka Pulang Nyi Tarub : ya Alloh jaka kemana saja kau ini, dan siapa dia? Jaka Tarub : tenanglah bu, ini nawang wulan aku menemukanya seorang diri di Hutan, bolehkah dia tinggal disini seorang diri dihutan, bolehkah dia tinggal disini. Nyi Tarub: baiklah, mari seilahkan masuk di gubukku ini Jaka Tarub : sebaiknya selendang ini kutaruh disini

Hari hari berlalu, akhirnya Jaka Tarub memperistri Dewi Nawang Wulan, namun kebahagian mereka terganggu karena tidak lama setelah mereka menikah Nyi tarub meninggal . Tetapi pada suatu hari terjadi peristiwa yang merupakan awal malapetaka. Dewi : kakang jaka, aku sedang menanak nasi tolong kau jaga dan jangan kau buka kukusan itu. Jaka Tarub : baiklah akan kujaga Jaka Tarub : hah.!!!, hanya setangkai padi pantas padi yang ditanaknya panats bsaja padi dilumbungku tak pernah habis. Dewi : kakang kau telah membuka kukusan ini. Sekarang aku tidak bisa menanak nasi hanya dari setangkai padi . aku harus menumbuk padi. Jaka tarub : maafkan aku isteriku, apa kukusan itu tidak bisa diperbaiki lagi? Dewi : tidak bisa kakang Jaka Tarub : maafkan aku isteriku, maafkan aku Sejak saat itu dewi nawang wulan harus menumbuk padi, tentu saja padi dilumbungnya cepat habis Dan pada seuatu hari saat Dewi nawang mengambil padi lumbungnya ia menemukan sesuatu. Dewi : oh selendangku, apa kakang jaka yang mengambilnya? Tapi kenapa ia pura pura tidak tahu? Dewi : kakang jaka aku mohon pamit ke khayangan Jaka Tarub : dewi tunggu dulu memang aku salah.! Aku mohon maaf Dewi : kau telah menipuku selama ini kakang, apa kakang mengira akan dapat berbuat sedemikian lamanya? Jaka tarub : aku mohon isteriku, tetaplah disini!! Dewi: tidak kakang, aku akan tetap pergi, kehidupan dibumi tidak cocok unutkku. Jaka tarub : oh nawang wulan, apap ini tidak bisa dibiarakan baik baik? Dewi : tidak kakang kodratku adalah sebagai bidadari dan aku harus kembali ke khayangan Dengan hati teriris jaka tarub menyaksikan isterinya terbang. Demikianlah kisah jaka Tarub dan Dewi Nawang Wulan.

Anda mungkin juga menyukai