Anda di halaman 1dari 4

BETON PRACETAK Precast Concrete Beton pracetak adalah suatu metode percetakan komponen secara mekanisasi dalam pabrik

atau workshop dengan memberi waktu pengerasan dan mendapatkan kekuatan sebelum dipasang. Precast Concrete atau Beton pra-cetak menunjukkan bahwa komponen str uktur beton tersebut : tidak dicetak atau dicor ditempat komponen tersebut akan dipasang. Biasanya ditempat lain, dimana proses pengecoran dan curing-nya dapat dilakukan dengan baik dan mudah. Jadi komponen beton pra-cetak dipasang sebagai komponen jadi, tinggal disambung dengan bagian struktur lainnya menjadi struktur utuh yang terintegrasi. Karena proses pengecorannya di tempat khusus (bengkel frabrikasi), maka mutunya dapat terjaga dengan baik. Tetapi agar dapat menghasilkan keuntungan, maka beton pra-cetak hanya akan diproduksi jika jumlah bentuk typical-nya mencapai angka minimum tertentu, sehingga tercapai break-event-point-nya. Bentuk typical yang dimaksud adalah bentuk- bentuk yang repetitif, dalam jumlah besar.

KEUNTUNGAN BETON PRACETAK

1. Pengendalian mutu teknis dapat dicapai, karena proses pr oduksi dikerjakan di pabrik dan
dilakukan pengujian laboratorium

2. Waktu pelaksanaan lebih singkat 3. Dapat mengurangi biaya pembangunan 4. Tidak terpengaruh cuaca
KELEMAHAN BETON PRACETAK 1. 2. 3. 4. Membutuhkan investasi awal yang besar dan teknologi maju Dibutuhkan kemahir an dan ketelitian Diperlukan peralatan produksi ( transportasi dan ereksi ) Bangunan dalam skala besar

GINA NURHASANAH-1000210

BETON PRATEGANG/BETON PRATEKAN

Beton prategang adalah material yang sangat banyak digunakan dalam kontruksi. Beton prategang pada dasarnya adalah beton di mana tegangan-tegangan internal dengan besar serta distribusi yang sesuai diberikan sedemikian rupa sehingga tegangan-tegangan yang diakibatkan oleh beban-beban luar dilawan sampai suatu tingkat yang diinginkan.

Prategang meliputi tambahan gaya tekan pada struktur untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan gaya tarik internal dan dalam hal ini retak pada beton dapat dihilangkan. Pada beton bertulang, prategang pada umumnya diberikan dengan menarik baja tulangan. Gaya tekan disebabkan oleh reaksi baja tulangan yang ditarik, mengakibatkan berkurangnya retak, elemen beton prategang akan jauh lebih kokoh dari elemen beton bertulang biasa. Prategangan juga menyebabkan gaya dalam yang berlawanan dengan gaya luar dan mengurangi atau bahkan menghilangkan lendutan secara signifikan pada struktur. Beton yang digunkan dalam beton prategang adalah mempunyai kuat tekan yang cukup tinggi dengan nilai fc min K-300, modulus elastis yang tinggi dan mengalami rangkak ultimit yang lebih kecil, yang menghasilkan kehilangan prategang yang lebih kecil pada baja. Kuat tekan yang tinggi ini diperlukan untuk menahan tegangan tekan pada serat tertekan, pengangkuran tendon, mencegah terjadinya keretakan Beton prategang pada dasarnya adalah beton di mana tegangan-tegangan internal dengan besar serta distribusi yang sesuai diberikan sedemikian rupa sehingga tegangantegangan yang diakibatkan oleh beban-beban luar dilawan sampai suatu tingkat yang diinginkan. Pada batang beton bertulang, prategang pada umumnya diberikan dengan menarik baja tulangannya.

KEUNTUNGAN BETON PRATEGANG 1. 2. 3. Terhindarnya retak terbuka di daerah tarik, jadi lebih tahan terhadap keadaan korosif. Kedap air, cocok untuk pipa dan tangki. Karena terbentuknya lawan lendut sebelum beban rencana bekerja, maka lendutan akhirnya akan lebih kecil dibandingkan pada beton bertulang. 4. Penampang struktur lebih kecil/langsing, sebab seluruh luas penampang dipakai secara efektif. 5. 6. Jumlah berat baja prategang jauh lebih kecil dibandingkan jumlah berat besi beton biasa. Ketahanan gesek balok dan ketahanan puntirnya bertambah. Maka struktur dengan bentang besar dapat langsing. Tetapi ini menyebabkan Natural Frequency dari struktur
GINA NURHASANAH-1000210 2

berkurang, sehingga menjadi dinamis instabil akibat getaran gempa/angin, kecuali bila struktur itu memiliki redaman yang cukup atau kekakuannya ditambah. 7. 8. Terhindarnya retak terbuka di daerah beton tarik, jadi lebih tahan terhadap korosif. Penampang struktur lebih kecil/langsing, sebab seluruh penampang dipakai secara

efektif. Terlihat bahwa kekuatan penampang beton pratekan enam kali lebih besar jika dibandingkan dengan beton bertulang. 9. Ketahanan geser balok bertambah, yang disebabkan oleh pengaruh pratekan yang mengurangi tegangan tarik utama (akan di bahas lebih lanjut pada tegangan geser beton prategang). Pemakaian kabel yang melengkung, khususnya dalam untuk

bentang panjang membantu mengurangi gaya geser yang timbul pada penampang tempat tumpuan. 10. Jumlah berat baja prategang jauh lebih kecil dibandingkan dengan berat baja tulangan biasa (1/5 1/3), sehingga berkurangnya beban mati yang diterima pondasi. 11. Biaya pemeliharaan beton prategang lebih kecil, karena tidak adanya retak-retak pada kondisi beban kerja (terhindar dari bahaya korosi).

KELEMAHAN BETON PRATEGANG 1. Dituntut kwalitas bahan yang lebih tinggi (pemakaian beton dan baja mutu yang lebih tinggi), yang harganya lebih mahal. 2. 3. Dituntut keahlian dan ketelitian yang lebih tinggi. Berat jenis sedikit lebih besar

Prinsip Dasar Beton Pratekan Beton pratekan dapat didefinisikan sebagai beton yang diberikan tegangan tekan internal sedemikian rupa sehingga dapat meng-eleminir tegangan tarik yang terjadi akibat beban eksternal sampai suatu batas tertentu. Ada 3 ( tiga ) konsep yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan dan menganalisa sifat-sifat dasar dari beton pratekan atau prategang : 1. Sistem pratekan/prategang untuk mengubah beton yang getas menjadi bahan yang elastis. 2. 3. Sistem pratekan untuk kombinasi baja mutu tinggi dan beton mutu tinggi Sistem prategang untuk mencapai keseimbangan beban

GINA NURHASANAH-1000210

Metode Prategangan Pada dasarnya ada 2 macam metode pemberian gaya prategang pada beton, yaitu : 1. Pratarik ( Pre-Tension Method ) Cara kerja metode ini baja prategan diberi gaya prategang dahulu sebelum beton dicor, oleh karena itu disebut pre-tension method. Setelah gaya prategang ditransfer ke beton, balok beton tersebut akan melengkung ke atas sebelum menerima beban kerja. Setelah beban kerja bekerja, maka balok beton tersebut akan rata 2. Pasca tarik ( Post-Tension Method ) Pada metode pascatarik, beton dicor terlebih dahulu, dimana sebelumnya telah disiapkan saluran kabel atau endon yang disebut duct. Karena alasan transportasi dari pabrik beton ke site, maka biasanya beton prategang dengan sistem post-tension ini dilaksanakan segmental ( balok dibagi-bagi, misalnya dengan panjang 1 -1,5 m ), kemudian pemberian gaya prategang dilaksanakan di site, setelah balok segmental tersebut dirangkai.

GINA NURHASANAH-1000210

Anda mungkin juga menyukai