Defenisi Berpikir
ideasional. Jadi berpikir merupakan aktivitas yang sifatnya ideasional, artinya menggunakan abstraksi-abstraksi (ideas), dan bukan aktivitas sensoris atau motoris, tetapi dapat disertai oleh kedua aktivitas itu. (Suryabrata,1984) Berpikir merupakan aktivitas meletakkan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan, yang berupa pengertianpengertian atau tanggapan-tanggapan.
Proses Berpikir
1. 2. 3.
Gangguan dalam Bentuk Pikiran Dereisme (Pikiran dereistik) Autistis (Berpikir Autistik) Bentuk Pikiran yang tidak realistis
c.
d. e. f.
g.
h. i. j.
k.
l. m.
Flight of ideas Perseverasi Asosiasi longgar Inkoherensi Kecepatan bicara Hambatan/benturan atau blocking Logorea Asosiasi bunyi Neologisme Irelevansi Pikiran yang berputar-putar (circumstantiality) Main-main dengan kata Afasia
e.
f. g.
h.
Kegembiraan yang luar biasa atau ekstasi Fantasi Phobia Obsesi Preokupasi Pikiran bunuh diri (suicide thoughts) Pikiran Hubungan (ideas of reference) Pikiran terasing (alienasi)
i.
j. k. l. m.
n.
o. p. q.
Pikiran isolasi sosial Pikiran rendah diri Merasa dingin dalam bidang seksual Rasa dirugikan orang lain Rasa salah Pesimisme Rasa curiga Konfabulasi Waham atau delusi
1. 2. 3. 4.
5.
6. 7.
8.
9.
kejar kebesaran nihilistik keagamaan dosa pengaruh somatik atau hipokondrik sakit hubungan
D. Gangguan Pertimbangan Pikiran Gangguan ini berhubungan dengan keadaan mental untuk menghindari kenyataan yang menyakitkan. Pertimbangan adalah kemampuan untuk mengevaluasi keadaan serta langkah yang dapat diambil, alternatif yang dapat dipilih, atau kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pada pengalaman.
Gangguan Emosi
Emosi
Menurut Franken (1993): Merupakan hasil interaksi antara faktor subyektif (proses kognitif), faktor lingkungan (hasil belajar), dan faktor biologik (proses hormonal).
1.
2. 3.
4.
Gangguan Emosi yang menyenangkan Euphoria, yaitu emosi yang menyenangkan dalam tingkatan yang sedang, gejalanya: optimis, percaya diri, riang gembira, merasa senang, dan bahagia yang berlebihan. Elasi, setingkat lebih tinggi dari euphoria Exaltasi, elasi yang berlebih-lebihan, kadang disertai waham Ectasy, emosi senang yang disertai dengan rasa hati yang aneh, penuh kegairahan, perasaan aman, damai dan tenang. Merasa hidup baru kembali.
2. Kesepian 3. Kedangkalan 4. Afek emosi yang tidak sesuai/wajar 5. Afek dan emosi labil 6. Variasi afek dan emosi sepanjang hari 7. Afek yang terlalu kaku (rigid) 8. Ambivalensi 9. Apati 10. Amarah 11. Depresi 12. Kecemasan
Gangguan Kepribadian
Defenisi Kepribadian
Kepribadian Merupakan ekspresi keluar dari pengetahuan dan perasaan yang dialami secara subyektif oleh seseorang Kepribadian menunjukkan totalitas pikiran, perasaan dan tingkah laku manusia yang ditampakan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan secara khas. Kepribadian individu adalah pola tingkah laku yang khas yang dimiliki individu.
Kepribadian adalah: organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisis dalam diri individu yang turut menentukan penyesuaian diri yang unik dengan lingkungannya.
2. 3.
4.
Kepribadian mrpkan organisasi yg dinamis, dgn kata lain tidak statis, ttp senantiasa berubah setiap saat. Orgnisasi tsb tdpt dalam diri individu, jd tdk meliputi hal2 yg berada diluar diri individu tsb. Organisasi itu berdiri atas sistem psikis, yg meliputi sifat dan bakat, serta sistem fisik yg saling terkait. Organisasi itu menentukan corak penyesuaian diri yg unik dari tiap individu thdp lingknya.
Faktor Fisik: gangguan otak, sakit atau kecelakaan, malnutrisi, obatobatan, NAPZA/Narkoba Faktor lingkungan sosial budaya Faktor dari dalam diri individu itu sendiri, seperti tekanan emosional, frustrasi, dll.
b.
c.
d. e. f. g. h.
gangguan Kepribadian Eksplosif Gangguan Kepribadian Anankastik Gangguan Kepribadian Histerik Gangguan kepribadian Astenik Gangguan kepribadian anti sosial dan psikopati
I. Kepribadian Pasif-Agresif a. kepribadian pasif dependen b. kepribadian pasif agresif c. kepribadian obsesif inadequat