Anda di halaman 1dari 59

Imunisasi dan Permasalahannya

M. Ali Firdaus., dr, Sp.A

Hal penting yang perlu diketahui tentang Imunisasi

Jangan dianggap enteng dan jangan juga dianggap sulit Perlu tanggung jawab moral yang tinggi Perlu mengetahui ilmu dan seluk beluk tentang imunisasi Merupakan program Pemerintah yang harus sukses baik kwalitas dan kwantitas

IMUNISASI ???
1. APA ITU IMUNISASI 2. TUJUAN IMUNISASI 3. JENIS VAKSIN 4. KOMPONEN VAKSIN 5. CARA PENYIMPANAN 6. CARA PEMAKAIAN 7. JADWAL IMUNISASI Ini pokok permasalah imunisasi yang harus diketahui

PENDAHULUAN 1
1. Imunisasi adalah proses memberikan kekebalan 2. Tujuan Khusus: mempunyai kekebalan terhadap penyakit tertentu Umum: berupaya melenyapkan penyakit tertentu tersebut dari muka bumi ini

PENDAHULUAN 2

Proses kekebalan terdiri dari : 1. Aktiftubuh membuat sistem kekebalan sendiri (imunoglobulin=Ig) setelah mendapat antigen dari luar. Dibagi 2 macam yaitu: alami (melalui suatu penyakit) dan buatan (melalui imunisasi)

PENDAHULUAN 3
2. Kekebalan Pasif..tubuh diberi imunoglobulin tanpa melalui proses pembentukan Ig. Terdiri dari Alamiah (didapat dari ibu lewat plasenta) dan Buatan (diberikan Ig lewat imunisasi pasif).

PENDAHULUAN 4

Kekebalan aktif alami


1. harus menderita peny. dahulu 2. tidak bertahan lama 3. contoh: varisela, campak dll

Kekebalan aktif buatan


1. bertahan lama bahkan dapat seumur hidup 2. tidak usah menderita penyakit terlebih dahulu

PENDAHULUAN 5

Kekebalan pasif alami 1. murah karena berasal dari ibu 2. bertahan sebentar..beberapa bulan Kekebalan pasif buatan 1. mahaldisuntikan 2. bertahan sebentar

3. JENIS VAKSIN
1. Live attenuated kuman hidup yang dilemahkan..virus (campak, mump, rubela, polio) dan bakteri (BCG, demam tifoid) 2. Inactivated kuman yang dibuat tidak aktif..seluruh sel virus, seluruh bakteri, fraksional, toksoid, polisakarida

4. KOMPONEN / ISI VAKSIN

ANTIGEN bakteri hidup yang dilemahkan (BCG), virus hidup yang dilemahkan (polio, campak, MMR, varisela), toksoid (Dipteri, Tetanus), komponen virus (Hep. B rekombinan) LARUTAN ANTIBIOTIK ADJUVAN (mis. Alumunium)

PENYAKIT yang dapat dicegah dengan imunisasi


TBC DIFTERI TETANUS - PERTUSIS POLIO HEPATITIS B CAMPAK MENINGITIS CACAR AIR DEMAM TIFUS GONDONG RUBELA HEPATITIS A KANKER LEHER RAHIMdll

KONTRA INDIKASI IMUNISASI.

Sakit berat ..demam tinggi (> 38,5 C) Menderita Leukemia Anak dengan HIV Sedang terapi kortikosteroid Berat badan < 2 kg .ditunggu sampai BB mencapai > 2 kg atau usia sudah > 2 bulan Riwayat alergi atau riwayat KIPI yang berlebihan pada imunisasi sebelumnya

IMUNISASI YANG DIWAJIBKAN PEMERINTAH (PROGRAM PENGENBANGAN IMUNISASI)


BCG HEPATITIS B DPT POLIO CAMPAK

IMUNISASI YANG DIANJURKAN


MMR DEMAM TIFOID HEPATITIS A VARISELA HiB, INFLUENSA KANKER LEHER RAHIMdll

BCG (Bacilus Calmette Guerin)

Untuk mencegah Tuberkulosis (TBC) Imunisasi sebaiknya diberikan sebelum usia 2 bulan, pada lengan kanan atas dekat insersi M. Deltoideus secara intrakutan BCG ulangan tidak dianjurkan Reaksi lokal: setelah penyuntikan tampak indurasi warna putih kemudian kemerahan (1-2 minggu), lalu jadi borok, jaringan parut (2-5 bulan) Reaksi sistemik..akibat dosis terlalu banyak atau penyuntikan terlalu dalam: pembesaran kelenjar di leher dan aksila

Vaksin BCG kering

Merupakan vaksin yang mengandung kuman hidup yang dilemahkan dari biakan Bacillus Callmette & Guerin Vaksin harus disimpang dibawah 5OC dan terhindar dari sinar matahari Vaksin yang sudah dilarutkan bartahan dalam waktu 3 jam Diberikan secara itrakutan dengan dosis 0,05 ml untuk usia < 1 tahun, dan 0,1 ml untuk usia 1 tahun

HEPATITIS B

1 dari 20 penduduk Indonesia


menderita hepatitis B, karena : hepatitis B TANPA GEJALA yang khas, Hep B 100X lebih menular

dibanding HIV

IMUNISASI HEPATITIS B

Untuk mencegah peny. Hepatitis B Diberikan sedini mungkin setelah lahir secara i.m di sepertiga tengan anterolateral paha Diberikan 3 kali usia 0-1-6 bl, dan ulangan pada usia 5 10 tahun rekomendasi IDAI Reaksi lokal: kemerahan, nyeri pada bekas suntikan Reaksi sistemik: << demam

VAKSIN HEPATITIS B

Vaksin berupa larutan siap pakai Berisi HBsAg 10 mikrogram tiap 0,5 ml atau 20 mikrogram tiap 1 ml vaksin Hep. B Disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius Dosis 0,5 ml (< 18 tahun) dan 1 ml (> 18 tahun)

BAYI DARI IBU HbSAg (+)

Dalam waktu 12 jam setelah lahir secara bersamaan diberikan 0,5 ml HepBIg dan vaksin Hep B Rekombinan (10 g) i.m di sisi paha yang berbeda Dosis ke-2 Hep B Rekombinan diberikan 1-2 bulan sesudahnya dan dosis ke-3 usia 6 bulan

PEMBERIAN IMUNISASI Hep B PADA BAYI PREMATUR

Berat Badan Lahir < 2 kg, biasanya perkembangan otot belum baik jadi imunisasi dapat ditunda sampai usia 2 bulan atau BB > 2 kg Bila m. Vastus Lateralis sudah berkembang baik meskipun BBl < 2 kg boleh di imunisasi

PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI DPT D = Dipteri, merupakan penyebab kematian bayi dan balita karena sumbatan jalan nafas dan infeksi organ tubuh

PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI DPT

P = Pertusis / batuk rejan: peny saluran napas yang sangat menular yang disebabkan oleh Bordetella Pertussis. Khas: batuk seratus hari, batuk yang frekuen dengan diselingi tarik napas dalam yang panjang. Kompliksasi serius pada mata, telinga, paru, hernia dan otak.

PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI DPT


T

= Tetanus

Eksotoksin C. tetani menyebabkan: Menahan relaksasi otot Memacu ketegangan otot Gambaran klinik: trismus (lockjaw) risus sardonicus (facial spasmus) opisthotonus (spasmus otot tulang belakang) Komplikasi: Ruptura otot,fraktura tulang, gagal jantung

VAKSIN DPT

Untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus Imunisasi dasar diberikan 3 kali secara i.m, sejak umur 2 bulan, dengan interval 4-6 minggu Ulangan: pada umur 18-24 bulan, pada saat kls 1 dan kls 6 SD (DT) Reaksi lokal: kemerahan, bengkak dan indurasi Reaksi sistemik: demam, rewel, dan dapat juga terjadi diare

VAKSIN DPT

Mengandung toksoid dipteri dan tetanus serta bakteri pertusis yang dilemahkan Disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius Berupa larutan yang siap pakai Dosis 0,5 ml secara im di sepertiga tengan anterolateral paha Vaksin ini sudah jarang..diganti dengan DPT-Hep B atau DPaT

VAKSIN DPaT (Infanrix)

Mengurangi reaksi KIPI baik lokal maupun sistemik dibanding DPwT Memberikan imunogenitas sama baiknya dengan DPwT DPaT sebagai alternatif pilihan yang baik bagi orang tua bayi yang menginginkan reaksi KIPI yang minimal

PERBANDINGAN KIPI VAKSIN DPT dan DPaT


GEJALA KIPI 1. Pembengkakan 2. Nyeri lokal 3. Iritabel 4. Demam > 38 C 5. Demam > 40 C 6. Menangis > 3 jam 7.Sianosis 8. Kejang 9. Hipotonik hiporesponsif DPaT 90 46 300 72 0,36 0,44 Nol 0,07 0,07 DPwT 260 297 499 406 2,4 4,0 0,15 0,22 0,67

Vaksin kombinasi DPT-Hep B

Vaksin mengandung DPT (tosoid dipteri dan tetanus yang dimurnikan, pertusis yang diinaktivasi serta vaksin Hep B (HBsAg 5 mikrogram) tiap 0,5 ml vaksin Dosis dan cara = DPT Cara penyimpanan 2O - 8OC Vaksin yang telah dibuka dapat digunakan lagi sampai 4 minggu apabila tidak ada penggumpalan atau perubahan warna

JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DPT-Hep B

Baru lahir diberikan sekaligus Hep B dan Polio dan pada usia 1 bln diberikan imunisasi BCG Usia 2 bulan diberikan DPT-Hep B (DPT Kombo) dan Polio Selanjutnya DPT-Hep B ke- 2 dan 3 diberikan selang 4-6 minggu kemudian

KONTRAINDIKASI DPT-HepB

Hipersensitivitas pada penyuntikan yang pertama Hati-hati pada anak CP ??, Ada data KIPI pada SSP (ensefalopati) yang bersifat temporal association Hati-hati.. DPT-HepB pada bayi yang belun mendapat Vit K1 pada waktu lahir, akan meningkatkan kejadian Acquired Prothrombine Complex Dificiency..HDN

POLIOMIELITIS
Menyerang sel saraf motor di sumsum tulang belakang ( KORNU ANTERIOR ) Karena sel saraf yang menggerakkan rusak sehingga terjadi kelumpuhan otot ( lumpuh layuh akut) DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI POLIO

IMUNISASI POLIO

Untuk mencegah penyakit polio Diberikan 4 kali pada waktu lahir umur 2,3 dan 4 bulan dengan dosis cukup 2 tetes Sudah ada vaksin polio yang disuntikan (IPV) ..di Indonesia menyatu dengan DPaT-HiB-Polio

VAKSIN POLIO

Berisi virus polio tipe 1, 2, 3 yang sudah dilemahkan, eritromisin 2 mcg dan kanamisin 10 mcg Simpan pada suhu 20OC dapat bertahan 2 tahun pada suhu +2OC - +8OC bertahan 6 bulan dan bila sudah dibuka potensi tahan 1 minggu)

IMUNISASI CAMPAK

Untuk mencegah penyakit campak, diberikan S.C di paha Diberikan pada umur 9 bulan Boleh diberikan usia > 6 bulan bila diperlukan (KLB, PIN) Ulangan pada saat imunisasi MMR dan saat masuk SD Reaksi lokal: kemerahan Reaksi sistemik: demam 6-7 hari kemudian, bintik kemerahan, batuk, pilek, mata merah

VAKSIN CAMPAK

Merupakan vaksin kering beku yang harus dilarutkan dengan pelarut yang sudah tersedia Merupakan virus hidup yang dilemahkan + kanamisisn 100 mcg + eritromisin 30 mcg Disimpan 0-8OC dan pelarutnya (10 cc) tidak boleh dibekukan Vaksin yang sudah dilarutkan dapat bertahan sampai 8 jam pada 0-8OC

IMUNISASI YANG DIANJURKAN

MMR HiB HEPATITIS A TIFOID KANKER LEHER RAHIM CACAR AIR INFLUENSA

IMUNISASI MMR (Measles, Mumps, Rubella)

Untuk mencegah penyakit campak, gondong dan campak jerman Diberikan secara s.c pada umur 15-18 bulan Ulangan pada umur 10-12 th atau 12-18 th Reaksi lokal: kemerahan Reaksi sistemik: demam, bintik kemerahan, batuk, pilek..jarang

IMUNISASI HIB (Haemofilus Influenzae tipe B)

Untuk mencegah penyakit radang otak, radang sal pernafasan yang disebabkan Hib Diberikan 3 kali pada umur 2,4 dan 6 bulan secara im Ulangan pada umur 18 bulan Reaksi lokal: kemerahan Reaksi sistemik..jarang

IMUNISASI DEMAM TIFOID


Untuk mencegah penyakit demam tifoid Ada 2 jenis vaksin 1. Diteteskan ke mulut pada umur > 6 th 2. Disuntikan pada umur > 2 tahun, diulang setiap 3 tahun

HEPATITIS A

Mencegah penyakit kuning yang disebabkan infeksi akut virus hepatitis A Diberikan pada umur > 1 tahun, diberikan 2 kali (dengan jarak 6-12 bl) Diberika secara i.m di 1/3 tengan anterolateral paha

CACAR AIR = VARICELA

Infeksi oleh karena virus varicella zoster Ruam kulit berbentuk gelembung kulit berisi cairan dan gatal Dapat mengenai anak-anak maupun dewasa

KOMPLIKASI CACAR AIR

Infeksi kuman pada kulit penderita yang menyebabkan parut pada kulit. Radang paru-paru (Pneumonia). Ibu hamil sangat beresiko terhadap janin yang dikandungnya, kelahiran cacat dan kematian.

Infeksi Lanjutan oleh Bakteri Anaerob (Gas Gangren)

IMUNISASI VARICELA

Dapat mencegah penyakit varicela dengan perlindungan 97%. Infeksi setelah terpapar apabila diimunisasi dapat terjadi 1-2% kasus, tetapi infeksi biasanya bersifat ringan

VAKSIN VARICELA

VIrus varisela zoster hidup yang dilemahkan Vaksin berupa serbuk yang dilarutkan (0,5 ml secara s.c) Disimpan pada suhu 2-8 C Dapat diberikan pada usia > 1 tahun.cukup 1 kali pemberian , bila perlu usia 12 tahun diulang

KANKER LEHER RAHIM

Di dunia, setiap 2 menit seorang wanita meninggal akibat kanker serviks

BEBAN KANKER SERVIKS DI INDONESIA

Setiap satu jam, 1 wanita meninggal karena Kanker Serviks

PENYEBAB KANKER SERVIKS?


Kanker Serviks disebabkan oleh virus Human Papilloma (HPV)

FAKTOR PENDUKUNG TERJADINYA KANKER SERVIKS


Menikah muda Kehamilan yang sering Merokok Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang Infeksi Menular Seksual

BAGAIMANA MENCEGAH KANKER SERVIKS ?

Pencegahan Primer

Edukasi & Promosi Melakukan vaksinasi untuk mencegah infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks

Pencegahan Sekunder

Pap smear merupakan cara deteksi dini terhadap infeksi HPV

PENCEGAHAN

Vaksinasi dengan skrining bersamasama dapat mengurangi kejadian kanker serviks secara efektif.

VAKSIN KANKER SERVIKS YANG IDEAL


1.

Mampu merangsang pembentukan titer antibodi yang tinggi Dapat memberikan perlindungan jangka panjang Dapat ditoleransi dengan baik

2.

3.

KEAMANAN VAKSIN

Hampir semua efek samping yang ditimbulkan adalah lokal (di tempat injeksi) KONTRAINDIKASI hipersensitif terhadap komponen vaksin

VAKSIN KANKER SERVIKS


Rekomendasi pemberian vaksin:

Panduan POGI wanita berusia 10-55 tahun Panduan IDAI wanita berusia > 10 tahun Panduan PAPDI wanita berusia 12-55 tahun

Tiga dosis dalam 6 bulan


Contoh: Dosis 1 29 Mei 2010 Dosis 2 29 Juni 2010 Dosis 3 29 November 2010

JADWAL IMUNISASI YANG DIWAJIBKAN


Vaksin L a h i r 1 b l n 2 b l n 3 b l n 4 b l n 5 b l n 6 b l n 7 b l n 8 b l n 9 b l n 15 b l n 18 b l n 2 t h n 5 t h n 6 thn

BCG Hep B

1 1 4

Polio
DPTCombo Campak

3
1

4
2 3 1

5
4

6
DT 2

JADWAL IMUNISASI YANG DIWAJIBKAN..alternatif lain


Vaksin L a h i r 1 b l n 2 b l n 3 b l n 4 b l n 5 b l n 6 b l n 7 b l n 8 b l n 9 b l n 15 b l n 18 b l n 2 t h n 5 t h n 6 thn

BCG Hep B Polio DPaT Campak

1 1 1 2 2 3 1 4 2 3 1 3 5 4 4 6 DT 2

JADWAL IMUNISASI YANG DIANJURKAN


Vaksin L a h i r 1 b l n 2 b l n 3 b l n 4 b l n 5 b l n 6 b l n 7 b l n 9 b l n 12 b l n 15 b l n 18 b l n 2 t h n 10 t h n

HiB Hep A MMR Varisela Kanker Serviks

3 1 1

4 2

1 diberi 3x

penutup
Terimakasih Terimakasih Terimakasih Terimakasih Terimakasih Terimakasih Terimakasih Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai