Imunisasi Pada Anak
Imunisasi Pada Anak
Jangan dianggap enteng dan jangan juga dianggap sulit Perlu tanggung jawab moral yang tinggi Perlu mengetahui ilmu dan seluk beluk tentang imunisasi Merupakan program Pemerintah yang harus sukses baik kwalitas dan kwantitas
IMUNISASI ???
1. APA ITU IMUNISASI 2. TUJUAN IMUNISASI 3. JENIS VAKSIN 4. KOMPONEN VAKSIN 5. CARA PENYIMPANAN 6. CARA PEMAKAIAN 7. JADWAL IMUNISASI Ini pokok permasalah imunisasi yang harus diketahui
PENDAHULUAN 1
1. Imunisasi adalah proses memberikan kekebalan 2. Tujuan Khusus: mempunyai kekebalan terhadap penyakit tertentu Umum: berupaya melenyapkan penyakit tertentu tersebut dari muka bumi ini
PENDAHULUAN 2
Proses kekebalan terdiri dari : 1. Aktiftubuh membuat sistem kekebalan sendiri (imunoglobulin=Ig) setelah mendapat antigen dari luar. Dibagi 2 macam yaitu: alami (melalui suatu penyakit) dan buatan (melalui imunisasi)
PENDAHULUAN 3
2. Kekebalan Pasif..tubuh diberi imunoglobulin tanpa melalui proses pembentukan Ig. Terdiri dari Alamiah (didapat dari ibu lewat plasenta) dan Buatan (diberikan Ig lewat imunisasi pasif).
PENDAHULUAN 4
PENDAHULUAN 5
Kekebalan pasif alami 1. murah karena berasal dari ibu 2. bertahan sebentar..beberapa bulan Kekebalan pasif buatan 1. mahaldisuntikan 2. bertahan sebentar
3. JENIS VAKSIN
1. Live attenuated kuman hidup yang dilemahkan..virus (campak, mump, rubela, polio) dan bakteri (BCG, demam tifoid) 2. Inactivated kuman yang dibuat tidak aktif..seluruh sel virus, seluruh bakteri, fraksional, toksoid, polisakarida
ANTIGEN bakteri hidup yang dilemahkan (BCG), virus hidup yang dilemahkan (polio, campak, MMR, varisela), toksoid (Dipteri, Tetanus), komponen virus (Hep. B rekombinan) LARUTAN ANTIBIOTIK ADJUVAN (mis. Alumunium)
TBC DIFTERI TETANUS - PERTUSIS POLIO HEPATITIS B CAMPAK MENINGITIS CACAR AIR DEMAM TIFUS GONDONG RUBELA HEPATITIS A KANKER LEHER RAHIMdll
Sakit berat ..demam tinggi (> 38,5 C) Menderita Leukemia Anak dengan HIV Sedang terapi kortikosteroid Berat badan < 2 kg .ditunggu sampai BB mencapai > 2 kg atau usia sudah > 2 bulan Riwayat alergi atau riwayat KIPI yang berlebihan pada imunisasi sebelumnya
MMR DEMAM TIFOID HEPATITIS A VARISELA HiB, INFLUENSA KANKER LEHER RAHIMdll
Untuk mencegah Tuberkulosis (TBC) Imunisasi sebaiknya diberikan sebelum usia 2 bulan, pada lengan kanan atas dekat insersi M. Deltoideus secara intrakutan BCG ulangan tidak dianjurkan Reaksi lokal: setelah penyuntikan tampak indurasi warna putih kemudian kemerahan (1-2 minggu), lalu jadi borok, jaringan parut (2-5 bulan) Reaksi sistemik..akibat dosis terlalu banyak atau penyuntikan terlalu dalam: pembesaran kelenjar di leher dan aksila
Merupakan vaksin yang mengandung kuman hidup yang dilemahkan dari biakan Bacillus Callmette & Guerin Vaksin harus disimpang dibawah 5OC dan terhindar dari sinar matahari Vaksin yang sudah dilarutkan bartahan dalam waktu 3 jam Diberikan secara itrakutan dengan dosis 0,05 ml untuk usia < 1 tahun, dan 0,1 ml untuk usia 1 tahun
HEPATITIS B
dibanding HIV
IMUNISASI HEPATITIS B
Untuk mencegah peny. Hepatitis B Diberikan sedini mungkin setelah lahir secara i.m di sepertiga tengan anterolateral paha Diberikan 3 kali usia 0-1-6 bl, dan ulangan pada usia 5 10 tahun rekomendasi IDAI Reaksi lokal: kemerahan, nyeri pada bekas suntikan Reaksi sistemik: << demam
VAKSIN HEPATITIS B
Vaksin berupa larutan siap pakai Berisi HBsAg 10 mikrogram tiap 0,5 ml atau 20 mikrogram tiap 1 ml vaksin Hep. B Disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius Dosis 0,5 ml (< 18 tahun) dan 1 ml (> 18 tahun)
Dalam waktu 12 jam setelah lahir secara bersamaan diberikan 0,5 ml HepBIg dan vaksin Hep B Rekombinan (10 g) i.m di sisi paha yang berbeda Dosis ke-2 Hep B Rekombinan diberikan 1-2 bulan sesudahnya dan dosis ke-3 usia 6 bulan
Berat Badan Lahir < 2 kg, biasanya perkembangan otot belum baik jadi imunisasi dapat ditunda sampai usia 2 bulan atau BB > 2 kg Bila m. Vastus Lateralis sudah berkembang baik meskipun BBl < 2 kg boleh di imunisasi
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI DPT D = Dipteri, merupakan penyebab kematian bayi dan balita karena sumbatan jalan nafas dan infeksi organ tubuh
P = Pertusis / batuk rejan: peny saluran napas yang sangat menular yang disebabkan oleh Bordetella Pertussis. Khas: batuk seratus hari, batuk yang frekuen dengan diselingi tarik napas dalam yang panjang. Kompliksasi serius pada mata, telinga, paru, hernia dan otak.
= Tetanus
Eksotoksin C. tetani menyebabkan: Menahan relaksasi otot Memacu ketegangan otot Gambaran klinik: trismus (lockjaw) risus sardonicus (facial spasmus) opisthotonus (spasmus otot tulang belakang) Komplikasi: Ruptura otot,fraktura tulang, gagal jantung
VAKSIN DPT
Untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus Imunisasi dasar diberikan 3 kali secara i.m, sejak umur 2 bulan, dengan interval 4-6 minggu Ulangan: pada umur 18-24 bulan, pada saat kls 1 dan kls 6 SD (DT) Reaksi lokal: kemerahan, bengkak dan indurasi Reaksi sistemik: demam, rewel, dan dapat juga terjadi diare
VAKSIN DPT
Mengandung toksoid dipteri dan tetanus serta bakteri pertusis yang dilemahkan Disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius Berupa larutan yang siap pakai Dosis 0,5 ml secara im di sepertiga tengan anterolateral paha Vaksin ini sudah jarang..diganti dengan DPT-Hep B atau DPaT
Mengurangi reaksi KIPI baik lokal maupun sistemik dibanding DPwT Memberikan imunogenitas sama baiknya dengan DPwT DPaT sebagai alternatif pilihan yang baik bagi orang tua bayi yang menginginkan reaksi KIPI yang minimal
Vaksin mengandung DPT (tosoid dipteri dan tetanus yang dimurnikan, pertusis yang diinaktivasi serta vaksin Hep B (HBsAg 5 mikrogram) tiap 0,5 ml vaksin Dosis dan cara = DPT Cara penyimpanan 2O - 8OC Vaksin yang telah dibuka dapat digunakan lagi sampai 4 minggu apabila tidak ada penggumpalan atau perubahan warna
Baru lahir diberikan sekaligus Hep B dan Polio dan pada usia 1 bln diberikan imunisasi BCG Usia 2 bulan diberikan DPT-Hep B (DPT Kombo) dan Polio Selanjutnya DPT-Hep B ke- 2 dan 3 diberikan selang 4-6 minggu kemudian
KONTRAINDIKASI DPT-HepB
Hipersensitivitas pada penyuntikan yang pertama Hati-hati pada anak CP ??, Ada data KIPI pada SSP (ensefalopati) yang bersifat temporal association Hati-hati.. DPT-HepB pada bayi yang belun mendapat Vit K1 pada waktu lahir, akan meningkatkan kejadian Acquired Prothrombine Complex Dificiency..HDN
POLIOMIELITIS
Menyerang sel saraf motor di sumsum tulang belakang ( KORNU ANTERIOR ) Karena sel saraf yang menggerakkan rusak sehingga terjadi kelumpuhan otot ( lumpuh layuh akut) DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI POLIO
IMUNISASI POLIO
Untuk mencegah penyakit polio Diberikan 4 kali pada waktu lahir umur 2,3 dan 4 bulan dengan dosis cukup 2 tetes Sudah ada vaksin polio yang disuntikan (IPV) ..di Indonesia menyatu dengan DPaT-HiB-Polio
VAKSIN POLIO
Berisi virus polio tipe 1, 2, 3 yang sudah dilemahkan, eritromisin 2 mcg dan kanamisin 10 mcg Simpan pada suhu 20OC dapat bertahan 2 tahun pada suhu +2OC - +8OC bertahan 6 bulan dan bila sudah dibuka potensi tahan 1 minggu)
IMUNISASI CAMPAK
Untuk mencegah penyakit campak, diberikan S.C di paha Diberikan pada umur 9 bulan Boleh diberikan usia > 6 bulan bila diperlukan (KLB, PIN) Ulangan pada saat imunisasi MMR dan saat masuk SD Reaksi lokal: kemerahan Reaksi sistemik: demam 6-7 hari kemudian, bintik kemerahan, batuk, pilek, mata merah
VAKSIN CAMPAK
Merupakan vaksin kering beku yang harus dilarutkan dengan pelarut yang sudah tersedia Merupakan virus hidup yang dilemahkan + kanamisisn 100 mcg + eritromisin 30 mcg Disimpan 0-8OC dan pelarutnya (10 cc) tidak boleh dibekukan Vaksin yang sudah dilarutkan dapat bertahan sampai 8 jam pada 0-8OC
MMR HiB HEPATITIS A TIFOID KANKER LEHER RAHIM CACAR AIR INFLUENSA
Untuk mencegah penyakit campak, gondong dan campak jerman Diberikan secara s.c pada umur 15-18 bulan Ulangan pada umur 10-12 th atau 12-18 th Reaksi lokal: kemerahan Reaksi sistemik: demam, bintik kemerahan, batuk, pilek..jarang
Untuk mencegah penyakit radang otak, radang sal pernafasan yang disebabkan Hib Diberikan 3 kali pada umur 2,4 dan 6 bulan secara im Ulangan pada umur 18 bulan Reaksi lokal: kemerahan Reaksi sistemik..jarang
Untuk mencegah penyakit demam tifoid Ada 2 jenis vaksin 1. Diteteskan ke mulut pada umur > 6 th 2. Disuntikan pada umur > 2 tahun, diulang setiap 3 tahun
HEPATITIS A
Mencegah penyakit kuning yang disebabkan infeksi akut virus hepatitis A Diberikan pada umur > 1 tahun, diberikan 2 kali (dengan jarak 6-12 bl) Diberika secara i.m di 1/3 tengan anterolateral paha
Infeksi oleh karena virus varicella zoster Ruam kulit berbentuk gelembung kulit berisi cairan dan gatal Dapat mengenai anak-anak maupun dewasa
Infeksi kuman pada kulit penderita yang menyebabkan parut pada kulit. Radang paru-paru (Pneumonia). Ibu hamil sangat beresiko terhadap janin yang dikandungnya, kelahiran cacat dan kematian.
IMUNISASI VARICELA
Dapat mencegah penyakit varicela dengan perlindungan 97%. Infeksi setelah terpapar apabila diimunisasi dapat terjadi 1-2% kasus, tetapi infeksi biasanya bersifat ringan
VAKSIN VARICELA
VIrus varisela zoster hidup yang dilemahkan Vaksin berupa serbuk yang dilarutkan (0,5 ml secara s.c) Disimpan pada suhu 2-8 C Dapat diberikan pada usia > 1 tahun.cukup 1 kali pemberian , bila perlu usia 12 tahun diulang
Pencegahan Primer
Edukasi & Promosi Melakukan vaksinasi untuk mencegah infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks
Pencegahan Sekunder
PENCEGAHAN
Vaksinasi dengan skrining bersamasama dapat mengurangi kejadian kanker serviks secara efektif.
Mampu merangsang pembentukan titer antibodi yang tinggi Dapat memberikan perlindungan jangka panjang Dapat ditoleransi dengan baik
2.
3.
KEAMANAN VAKSIN
Hampir semua efek samping yang ditimbulkan adalah lokal (di tempat injeksi) KONTRAINDIKASI hipersensitif terhadap komponen vaksin
Panduan POGI wanita berusia 10-55 tahun Panduan IDAI wanita berusia > 10 tahun Panduan PAPDI wanita berusia 12-55 tahun
BCG Hep B
1 1 4
Polio
DPTCombo Campak
3
1
4
2 3 1
5
4
6
DT 2
1 1 1 2 2 3 1 4 2 3 1 3 5 4 4 6 DT 2
3 1 1
4 2
1 diberi 3x
penutup
Terimakasih Terimakasih Terimakasih Terimakasih Terimakasih Terimakasih Terimakasih Terimakasih