JARINGAN PSTN
Kelompok fungsional sentral tersebut terdiri dari: satu group switch untuk fungsi-fungsi switching; satu trunk stage, terdiri exchange terminal circuits (ETCs) yang merupakan interface ke jaringan transport; Fungsi-fungsi signalling digunakan untuk berkomunikasi dengan sentral-sentral yang lain (contoh :menggunakan SS7); Fungsi operation and maintenance (tidak digunakan pada fasa connection set-up); Fungsi control Sebagai tambahan, sentral lokaI juga mengandung berbagai fungsi berikut : Subscriber stage, yang fungsinya mencatu saluran pelanggan, konversi A/D, konsentrasi dalam group switch, pensinyalan dari dan ke pelanggan, dan fungsi kendali ke group switch untuk fungsi-fungsi switching; Fungsi-fungsi signalling untuk berkomunikasi dengan sentral lainnya (menggunakan SS7, misalnya); Fungsi charging; Fungsi operation and maintenance (tidak digunakan dalam fase connection set-up ); dan Fungsi-fungsi akses Internet (dalam beberapa kasus).
Suatu sentral lokal mengeset suatu hubungan dari salah satu pelanggan lokal ke :
Pelanggan lain di dalam sentral yang sama (panggilan internal); Suatu PBX, melalui suatu time slot dari suatu PCM link ke PBX; Suatu time slot dari suatu PCM link ke sentral lainnya; Ke Internet, melalui suatu modem dan suatu access server; Ke suatu perangkat penjawab (announcement equipment); dan Berbagai perangkat lainnya di dalam sentral.
10
Phase 3: Sentral melakukan panggilan keluar (The exchange sets up the outgoing call)
Pembukaan hubungan dari sentral pelanggan B dimungkinkan melewati sentral lain- menuju sentral pelanggan A. Fungsi control meminta GS pada subsriber stage mereservasi path antar subsriber dan memilih TS pada link outgoing PCM Fungsi control meminta Time switch pada subscriber stage memutuskan pelanggan A dari Tone Receiver. Koneksi terbentuk antara pelanggan A-B. Sentral pelanggan B mengirim sinyal ringging ke pelanggan lokal. ringing tone dikirim melalui koneksi yang terbentuk. Fungsi control memonitor koneksi
11
Pembubaran Hubungan
12
Layanan PSTN
Dibawah ini diberikan daftar beberapa layanan yang umum diberikan oleh suatu PSTN. Calling line identification presentation (CLIP) Disebut juga "caller ID", jenis layanan ini memungkinkan pelanggan yang dipanggil dapat mengetahui nomor telepon pelanggan yang memanggil. Calling line identification restriction (CLIR) Pelanggan dapat meminta kepada sistem agar nomor teleponnya tidak ditampilkan (tidak diketahui) oleh yang dipanggil. Layanan ini dapat dibuat permanen atau semi permanen, tergantung pada permintaan pelanggan. Hot line Jenis layanan ini memungkinkan pelanggan secara otomatis terhubung ke nomor pelanggan lainnya yang telah diprogramkan sebelumnya, hanya dengan mengangkat handsetnya; Ada dua varian, yaitu pelanggan yang dituju akan terhubung seketika atau setelah beberapa saat tertentu yang terakhir ini dapat digunakan, jika pelanggan tersebut ingin menghubungi pelanggan lainnya, yang tidak termasuk di dalam program hot line. Malicious-call tracing Merupakan suatu jenis layanan yang memungkinkan seorang pelanggan mengetahui siapa pengganggunya, dengan menelusuri panggilan yang diterimanya sebelumnya. Barring services Jenis layanan ini membatasi panggilan keluar yang tidak dikehendaki, misalnya untuk melakukan panggilan premium (premium call), panggilan SLJJ, dan sebagainya.
13
14
15
16
18
19
Koneksi Digital
Contoh : Penambahan dua jalur digital antar sentral
CAS dengan 32 kanal PCM. Time slot 16 digunakan untuk line signalling dari 30 kanal voice. Code senders and code receivers dihubungkan untuk mengirim dan menerima register signals. CCS dengan 32 kanal PCM. kanal signalling dan trafik tidak sama. Kanal signalling ditangani oleh signalling terminal di tiap sentral yang selalu terhubung dengan dedicated time slot. Sistem PCM terhubung dengan exchange terminal circuit (ETC).
20
MULTIPLEXING
Multiplexing adalah mengkombinasikan 2 atau lebih sinyal informasi ke dalam satu gelombang dan di penerima sinyal tersebut dapat dipisahkan kembali sesuai aslinya (demultiplexing). Tujuan : menghemat resource Ada dua cara generik multiplexing - Frequency Division Multiplexing (FDM) - Time Division Multiplexing (TDM)
21
Multipleksing
Multipleksing Fungsi : - Untuk penghematan transmisi - Menjadi dasar penyambungan digital TDM digunakan dalam pentransmisian sinyal digital. Sinyal suara (analog) diubah dalam bentuk digital melalui proses sampling, kuantisasi, coding, setelah itu baru di multiplex.
LPF Sam pling Kuantisasi Coding Multipleksing
LPF
Sam pling
Kuantisasi
Coding
LPF
Sam pling
Kuantisasi
Coding
22
Prinsip Multiplexing
23
Prinsip Multiplexing
24
Prinsip Multiplexing
25
FDM
A Mixer Output= A,B,A+B dan A-B
B Jika ditambah : 300-3400 Hz Mixer 20.000Hz +300Hz ------------20.300 Hz 20.000Hz +3400Hz ------------23.400 Hz
20.300 Hz 20 KHz
23.400 Hz
Jika dikurangkan :
16.600 Hz
19.700 Hz
26
27
Contoh FDM
12
11
10
9
72 76
8
80
7
84
6
88
5
92
4
96
3
100
2
104
1
108
60
64
68
28
TDM
Konsep dasar
Merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup dengan sampel-sampelnya saja Sinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi sinyal listrik digital melalui 4 tahap utama, yaitu : Sampling Quantisasi Pengkodean Multiplexing
29
Prinsip TDM
30
Hirarki PCM
31
32