Anda di halaman 1dari 43

Pembimbing: dr. Daliman, Sp.

OG, FKM
Disusun oleh: 1110221027 1110221036

Shanda Yudistiawan Citra Novi Muliana

Setiap tahun diseluruh dunia diperkirakan terjadi 4,3 juta kelahiran mati & 3,3 juta kematian neonatal. Who

Di Indonesia AKI dan Perinatal masi tertinggi di ASEAN. 15x AKI Malaysia, 10x AKI Filipina

Perdarahan (30%)

Infeksi (12%)

kematian Ibu

Eklampsia (25%)

Partus Lama (11%)

Kematian Ibu di Indonesia 12% Partus Lama

Penanganan yang Adekuat

Mempercepat kala II

Vacum Ekstraksi

No. CM : 792068 Nama pasien : Ny. TP Usia : 28 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan terakhir : SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Kemutug Lor RT 04/02, Baturaden Tanggal dan jam masuk RS : 25 Agustus 2012, jam 10.06 WIB

I D E N T I T A S P A S I E N

Keluhan Utama : Pengeluaran air ketuban sejak 8 jam yang lalu pukul 02.00 (25/8/12) Keluhan Tambahan : Tidak ada RPS: Rujukan Bidan dengan diagnosis rujukan G1POA0 dengan Ketuban Pecah Dini, Pengeluaran air dari jalan lahir sejak jam 02.00. kenceng-kenceng sejak jam 02.00 (25/03/12), pengeluaran lendir darah sejak jam 03.00 (25/08/12). gerakan janin (+) HPHT 16 November 2011 ; HPL 23 Agustus 2012 Usia kehamilan 40 minggu +3hari

Def: Ketuban pecah sebelum Inpartu Etiologi : - Ibu Hidroamnion, Infeksi (Korioamnionitis), Selaput ketuban tipis, serviks inkopeten, panggul sempit - Janin Gemelli, Janin Besar, Kelainan letak janin, Hipermotilitas janin - Eksternal trauma

Komplikasi : Ibu Infeksi, sepsis, Partus Lama, Oligohidroamnion, solutio Plasenta, perdarahan post partum Janin Infeksi, Prematur, IUFD, Lahir mati

Inspekulo Adanya cairan yang banyak di forniks posterior hampir 100% menunjukkan adanya ketuban pecah. Dapat ditegakkan apabila tampak kulit kepala, kaki, umbilikus, atau bagian tubuh janin lainnya melalui serviks yang membuka. Pemeriksaan nitrazine Tes lakmus (Nitrazine test) yaitu dengan cara meletakkan kertas lakmus pada cairan yang keluar dari jalan lahir, Dimana normal pH cairan vagina 4,5-5,5 dan normal pH cairan amnion 7,0-7,5, apabila kertas lakmus berubah menjadi biru (basa).

Uji Fern Adanya ketuban pecah dapat dinilai melalui mikroskop berupa gambaran seperti pohon cemara atau ferning-sign

Penyakit Jantung Penyakit Paru Penyakit Kencing Manis Penyakit Ginjal Penyakit Hipertensi Riwayat Epilepsi Riwayat Opname Riwayat Alergi obat/makanan Riwayat Penyakit Kandungan Riwayat Asma Riwayat Kejang Riwayat trauma

: : : :
: : : : : :

disangkal disangkal disangkal disangkal : disangkal disangkal disangkal disangkal : disangkal disangkal disangkal disangkal

RPK

Penyakit Asma, Hipertensi, Diabetes melitus, Asma disangkal

R. Menstruasi

Menarche Lama Haid Siklus Haid Dismenorrhea

: 12 tahun : 7 hari : teratur (28 hari) : tidak ada

R. Obstetri

G1P0A0

R. ANC

Teratur di bidan ataupun puskesmas

R. KB

Tidak pernah menggunakan KB

R. Ginekologi

R. Operasi (-) R. Kuret (-) R. Keputihan (-)

R. Sosek

Pasien IRT, Suami wiraswasta dengan penghasilan tidak tetap Kesan sosek: Menengah JAMKESMAS

R.KB

Tidak pernah menggunakan KB

R. Ginekologi

R. Operasi (-) R. Kuret (-) R. Keputihan (-)

R. Sosek

Pasien IRT, Suami wiraswasta dengan penghasilan tidak tetap Kesan sosek: Menengah JAMKESMAS

Ku/Kes

: Tampak sakit sedang/Compo smentis Vital Sign :


Tek.Darah Nadi : 120/80mmHg : 84 kali/menit reguler, isi dan tekanan cukup : 36C di aksilla : 20 kali/menit

Suhu Nafas
o

Status Generalis
Kepala : Bentuk Kepala : Simetris, Mesosephal

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Reflex pupil (+/+) normal, isokor diameter (3mm/3mm), Edema palpebra (-/-)

Telinga : pendengaran baik, ottorhea (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-) Hidung : discharge (-/-), deviasi septum (-) Mulut : Sianosis - , Lidah kotor -, mukosa bibir tidak pucat

Pemeriksaan

Leher

Trakea : Deviasi Glandula tiroid : Tidak terdapat pembesaran Limfonodi colli : Tidak terdapat pembesaran

Pemeriksaan

Thoraks

Paru

Inspeksi : Dada simetris, Ketinggalan gerak (-/-), Retraksi intercosta (-/-)

Palpasi : Vokal fremitus paru kanan = paru kiri, ketertinggalan gerak Perkusi : Sonor pada selurung lapang paru Auskultasi : Suara dasar vesikuler, tidak ditemukan wheezing, tidak terdapat suara tambahan

Jantung : :Tidak terlihat pulsasi ictus cordis pada dada dinding

Inspeksi Palpasi Perkusi

:Teraba ictus cordis, tidak kuat angkat di SIC V, 2 jari medial LMC sinistra :Batas jantung kanan atas SIC II LPSD Batas jantung kanan bawah SIC IV LPSD Batas jantung kiri atas SIC II LPSS Batas jantung kiri bawah SIC V LMCS

Auskultasi

:S1>S2 reguler, tidak ditemukan murmur, tidak ditemukan


gallop.

Pemeriksaan

Anggota Gerak
Superior +/+ -/-/-/+5/+5 +N/+N Inferior +/+ -/-/-/+5/+5 +N/+N

Pemeriksaan Akral Hangat Sianosis Edema Tremor Motorik Reflek fisiologis

Reflek patologis

-/-

-/-

Pemeriksaan Luar (Abdomen)


Inspeksi : Perut cembung ibu hamil dengan arah membujur Palpasi : TFU 30 cm,

Leopold I : Teraba bagian bulat, lunak dan melenting pada bagian teratas fundus uteri

PENILAIAN HIS ????

Leopold II : Kanan ibu : Teraba tahanan memanjang Kiri ibu: Teraba bagian kecil

Leopold III : Teraba bagian bulat keras

Perkusi : Pekak janin Auskultasi : DJJ (+) punctum maximum 1 jari bawah umbilicus sebelah kanan, DJJ 136 x/ irama reguler

Inspeksi
Distrubusi

mons pubis merata Perineum : luka -, massa-, hiperemis Vulva : massa -, Hiperemis -, discharge -, pembesaran kel. Bartholini-, perdarahan

Vulva dan vagina tenang


Diameter dilatasi serviks 2 jari Konsistensi portio lunak Posisi anterior Kulit ketuban (+)

Bagian bawah janin turun di Hodge I


Saat sarung tangan dikeluarkan didapatkan lendir (+) dan darah (+)

Nilai Dilatasi

0 0

1 1-2 cm

2 3-4 cm

3 >4 cm

Serviks Penipisan
serviks Station Konsistensi serviks Posisi serviks Posterior Medial Anterior -3 Kenyal -2 Medium -1 Lunak 0

0-30%

40-50%

60-70%

>70%

G1P0A0

usia 28 tahun usia kehamilan 40

minggu 3 hari, Janin Tunggal Hidup Intra Uterin presentasi kepala, punggung kanan dengan Ketuban Pecah Dini selama 8 jam

1.

Pemberian Antibiotik sebagai Profilaksis

- Pemberian AB ampixilin 1gr/IV


Rawat

kamar bersalin untuk observasi

Indikasi

Ampicilin: Mengobati infeksi ringan sampai sedang yang disebabkan oleh bakteri tertentu yang peka (non-betalaktamase-producting organisme), seperti strain S.aureus, Klebsiella sp, E.coli, H. influenzae, P. mirabilis, Bacteroides fragilis, Enterobacter sp, Acinetobacter calcoaceticus. Infeksi yang terjadi di kulit,intraabdomendan infeksi ginekologi.

Menghambat

sintesis dinding sel bakteri mengikat satu atau lebih pada ikatan penisilin-protein (PBPs Protein binding penisilin penghambatan pada tahapan akhir transpeptidase sintesis peptidoglikan dalam dinding sel bakteri dinding sel terhambat dan sel bakteri menjadi pecah (lisis).

Waktu

pemberian antibiotik hendaknya diberikan segera setelah diagnosis KPD ditegakkan dengan pertimbangan : tujuan profilaksis, lebih dari 6 jam kemungkinan infeksi telah terjadi, proses persalinan umumnya berlangsung lebih dari 6 jam.

Pemeriksaan Darah lengkap Hb Leukosit Hematokrit Eritrosit Trombosit MCV MCH MCHC

Satuan 12.9 9060 40 4,6 152.000 85,9 28 32,7 g/dL /uL % 210^6/uL /uL fL Pg %

Rujukan 12-16 4800-10800 27-37 4,2-5,4 150.000-450.000 79-99 27-31 33.0-37.0

Keterangan Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal

Hitung jenis leukosit Basofil 0,1 Eosinofil 1,5 Batang 0.00 Segmen 79,4 Limfosit 11,9 Monosit 7,0 Kimia darah PT 11,6 APTT 27,5

% % % % % % detik detik

0-1 2-4 2-5 40-70 25-40 2-8 11,5-15,5 25-35

Normal Menurun Menurun Meningkat Menurun Normal Normal Normal

Sikap

Tanggal 25 Agustus 2012 Pukul 11.30 pasien G1P0A0 28 tahun H 40 minggu 3 hari janin tunggal hidup intrauterin, presentasi kepala, punggung kanan inpartu kala 1 kase laten. Keadaan umum/kesadaran: baik/composmentis. Tekanan darah: 120/80 mmHg, nadi: 84x/menit.

Status lokalis abdomen: I : cembung, gravid Pal : TFU: 30 cm LI: teraba bagian bulat lunak LII:teraba tahanan memanjang di kanan ibu LIII:teraba bagian bulat keras Per: pekak Aus: DJJ (12-11-12)

Vaginal Touche: pembukaan 3-4 kulit ketuban (+), bagian bawah janin turun di Hodge I, Sarung tangan: Lendir (+), darah (+)

Definisi: Persalinan janin dimana Janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan negative pada ke[alanya dengan menggunakan ekstraktor vakum (ventouse) dari malstrom. Tujuan: mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi. serta mempercepat persalinan pada keadaantertentu dengan menggunakan vacum ekstraktor.

Mangkok Rantai Penghubung Pipa Penghubung Botol Pompa Penghisap

Ibu dalam posisi litotomi dan dilakukan disinfeksi daerah genitalia. Sekitar vulva ditutup dengan kain steril. Setelah semua alat ekstraktor terpasang, dilakukan pemasangan mangkuk dengan tonjolan petunjuk dipasang di atas titik petunjuk kepala janin. Pada umumnya dipakai mangkuk dengan diameter terbesar yang dapat dipasang. Dilakukan penghisapandengan tekanan negative -0,3 kg/cm2 kemudian dinaikkan -0,2 kg /cm2 tiap2 menit sampai mencapai -0,7kg/cm2. maksud dari pembuatantekanan negative yang bertahap inisupaya kaput suksedaneum buatandapat terbentuk dengan baik Dilakukan periksa dalam vagina untuk menemukan apakah ada bagian jalan lahiratau kulit ketuban yang terjepit diantara mangkuk dan kepala janin. Bila perlu dilakukan anastesi local, baik dengan cara infiltrasi maupun blok pudendal untuk kemudian dilakukan episiotomi.

Bersamaan dengan timbulnya his, ibu dipimpin mengejan dan ekstraksi dilakukan menarik pemegang sesuia dengan sumbu panggul. Ibujari dan jaritelunjuk serta jari tanan kiri operator menahan mangkuk supaya tetap melekat pada kepala janin. Selama ekstraksi ini, jari-jari tangan kiri operator tersebut, memutar ubun-ubun kecil menyesuaikan dengan putaran paksi dalam. Bila ubun-ubun sudahberada di bawah simfisis, arah tarikan berangsur-angsur dinaikan (keatas) sehingga kepala lahir. Setelah kepalalahir, tekanan negative dihilangkan dengan cara membuka pentil udara dan mangkuk kemudian dilepas. Janin dilahirkan seperti pada persalinan normal dan plasenta umumnya dilahirkan secara aktif.

Ghosting

Insersi

Traksi

Indikasi Vakum ekstraksi untuk mengakhiri persalinan dilakukan apabila keadaan ibu atau janin memerlukan penyelesaian dalam waktu singkat. Mempersingkat kala II pada keadaan : Ibu tidak boleh meneran terlalu lama pada kala II akibat kondisi obstetri tertentu (pre eklampsia berat, anemia, diabetes mellitus, eklampsia) Kondisi obstetri tertentu :

Riwayat SC Kala II memanjang

Waktu Kala II yang memanjang (Partus Macet) Pada umumnya kala II yang lama merupakan indikasi untuk melakukan ekstraksi dengan cunam berhubung dengan meningkatnya bahaya ibu dan janin.

Maternal

distress pada kala II Gawat janin pada kala II dengan syarat :


Perjalanan persalinan normal Fasilitas sectio caesar sudah siap

Kontra

Indikasi janin preterm, malpresentasi (dahi, puncak kepala, muka, bokong), panggul sempit

Presentasi Muka Letak Dahi Presentasi Lintang After coming head pada presentasi sungsang

Kontraindikasi Relatif: Prematuritas (<36> Kecuali pada persalinan gemelli anak ke II dimana persalinan hanya memerlukan traksi ringan akibat sudah adanya dilatasi servix dan vagina.Dikhawatirkan terjadi trauma intrakranial, perdarahan intrakranial , ikterus neonatorum berat. IUFD karena tidak dapat terbentuk kaput dan pada janin maserasi, kranium sangat lunak sehingga pemasangan mangkuk menjadi sulit. Kelainan kongenital janin yang menyangkut kranium : anensephali

Pasien

pada presentasi kasus yang diangkat adalah P1A0 usia 28 tahun post partus dengan vakum ekstraksi atas indikasi partus macet. Permasalahan yang terjadi pada pasien ini adalah kehamilan dengan terjadinya partus macet yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kematian perinatal. Tatalaksana pada kasus ini dengan dilakukan nya tindakan vakum ekstraksi sesuai indikasi yaitu dan dilakukan dengan sesuai protokol pelaksanaan.

Dilakukan

pemeriksaan seperti pemeriksaan nitrazine (lakmus)/inspekulo/uji fern untuk menentukan apakah cairang yang keluar dari jalan lahir adalah air ketuban

Anda mungkin juga menyukai