Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksanaan Herpes Simpleks Orolabialis pada Wanita Usia 54 Tahun Abstrak Herpes simpleks orolabialis adalah infeksi akut

yang disebabkan oleh virus herpe s simpleks (HSV) tipe I pada daerah dekat mukokutan pada mulut maupun wajah. In feksinya herpes simplek orolabialis dapat berlangsung primer (infeksi yang perta ma kali) maupun rekurens (infeksi ulangan). Infeksi awal HSV I biasanya terjadi sebelum usia 5 tahun, namun saat ini banyak infeksi primer ditemukan terjadi pad a orang dewasa. Episode pertama (infeksi primer) dari infeksi herpes simplek oro labialis adalah yang paling berat dan dimulai setelah masa inkubasi 4-6 hari. Ge lala yang timbul, meliputi nyeri, inflamasi dan kemerahan pada kulit (eritema) d an diikuti dengan pembentukan vesikel. Cairan bening tersebut selanjutnya dapat berkembang menjadi nanah, diikuti dengan pembentukan keropeng atau kerak (scab). Penegakan diagnosis pada herpes simplek orolabialis melalui anamnesis, pemeriks aan fisik (UKK), den jika perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium diantaranya T es Tzank, diwarnai dengan pengecatan giemsa atau wright, akan terlihat sel raksa sa (sel datia) berinti banyak. Penatalaksaan Herpes simplek orolabialis infeksi primer meliputi simtomatis (analgesik, vitamin C maupun B, kompres aniseptik) da n antivirus oral serta antibiotik salep. Kata Kunci: Herpes simplek orolabialis, penatalaksanaan, infeksi primer. Isi Pasien wanita, usia 54 tahun, datang ke poliklinik kulit dan kelamin dengan kelu han nyeri, kaku dan gatal di sudut bibir kanan. Keluhan dirasakan sejak 2 hari y ang lalu. Pasien mengobati sendiri penyakitnya, namun tidak ada perbaikan. Pasie n tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya serta tidak ada yang me ngalami keluhan serupa di keluarganya. Keadaan umum: baik, kompos mentis. TD: 12 0/80 mm/Hg, suhu: 36,5 C, nadi: 86 x/ menit, RR: 22x/ menit. Status dermatologis (UKK): pada sudut kanan mulut tampak vesikel, milier, batas tegas, multiple, ber kelompok, dengan dasar eritema, disertai erosi dan sedikit krusta. Diagnosis: Herpes Simplek Orolabialis (Infeksi primer). Terapi Terapi Oral yang diberikan yaitu acyclovir tab 200 mg, 5 kali/hari, asam mefenam at (analgesik) tab 500 mg, 2 kali/hari, neurodex (vit B complek) tab, 2 kali/har i. Sedangkan obat topikal yang diberikan yaitu Gentamycin (antibiotik) Zalp. Diskusi Pada kasus ini pasien menderita infeksi primer herpes simplek orolabialis, denga n lesi berupa vesikel, milier, batas tegas, multiple, berkelompok, dengan dasar eritema, disertai erosi dan sedikit krusta pada sudut kanan mulut. Pengobatan pa da infeksi primer herpes simplek orolabialis meliputi pengobatan non spesifik da n pengobatan spesifik. Pengobatan non spesifik diantaranya analgesik yang adekua t, antibiotik yang dapat diberikan secara oral maupun topikal untuk mencegah ata u mengurangi infeksi sekunder, vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh, vi tamin B yang berfungsi sebagai neuroprotektan,dan antiseptik sebagai obat kompre s. Pengobatan spesifik pada lesi primer herpes simplek orolabialis yaitu dengan antivirus, misalnya Acyclovir 200 mg sehari 5 kali selama 7 10 hari, Valaciclovi r 500 mg sehari 2 kali selama 7 10 hari, Famciclovir 250 mg sehari 3 kali selama 7 10 hari. Antivirus bekerja dengan cara menghambat replikasi DNA virus. Klinis bermanfaat jika penyakit sedang aktif. Pengobatan oral memberikan hasil lebih b aik, penyakit berlangsung lebih singkat dan masa rekurensi lebih panjang. Selain pengobatan, pasien juga perlu diberikan edukasi untuk mempercepat penyembuhan d an mencegah rekurensi, misalnya memberikan penjelasan tentang herpes simplek oro labialis kepada pasien, menyarankan menjaga daya tahan tubuh, menjaga kebersihan , tidak menggaruk lesi berlebihan, sehingga meminimallisir infeksi sekunder. Pad a kasus ini pengobatan yang diberikan sudah tepat, yaitu acyclovir (antivirus) t

ab 200 mg, 5 kali/hari, asam mefenamat (analgesik), vit B komplek, dan gentamyci n zalp (antibiotik). Kesimpulan Infeksi primer herpes simplek orolabialis adalah infeksi akut pertama kali, dise babkan oleh virus herpes simpleks (HSV) tipe I pada daerah dekat mukokutan pada mulut maupun wajah yang ditandai dengan vesikel berkelomp[ok dengan dasar erite m. Penatalaksaan Herpes simplek orolabialis infeksi primer meliputi simtomatis ( analgesik, kompres, vitamin) dan antivirus oral serta antibiotik salep. Selain i tu pasien juga perlu diberikan edukasi untuk mempercepat penyembuhan dan mencega h rekurensi. Referensi Brown, R. & Burn, T. 2005. Lecture Notes: Dermatologi. Erlangga, Jakarta. Djuanda, Adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi 5. Balai Penerbit FK UI: Jakarta. Harahap, Mawarli. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. .Hipokrates: Jakarta Siregar, R. S. 2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Ed. 2. EGC: Jakarta. Wolff, K., Goldsmith, L.A., Katz, S.I., Gilchrest, B.A., Paller, A.S., Leffell, D.J. 2008. Fitzpatrick s Dermatology in General Medicine, seventh edition, volume 1 & 2. McGrawHill. New York. Penulis Nugroho Wirastanto, Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, RSUD Djojonegoro, Ka b. Temanggung, Jawa Tengah.

Anda mungkin juga menyukai