EPISTAKSIS
Laboratorium Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang September 2012
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis kelamin Pekerjaan Agama Suku Alamat No.Register TanggalPemeriksaan : Nn. Lilik Nurafni : 21 tahun : Perempuan : Mahasiswa : Islam : Jawa : Terusan Ambarawa, Malang : 11062781 : 29 Agustus 2012
ANAMNESA (Autoanamnesa tanggal 29 Agustus 2012) Keluhan utama Anamnesa Khusus : Mimisan dari kedua lubang hidung :
Pasien mengeluh mimisan berulang sejak 1 hari yang lalu dari kedua lubang hidung . Mimisan berulang sejak pagi dengan darah warna merah segar dan gelas. Oleh pasien lubang hidung kiri disumbat oleh tisu. Riwayat mimisan sebelumnya (-). Tidak terdapat riwayat trauma pada hidung sebelumnya (korek-korek hidung, jatuh menelungkup). Riwayat pilek, bersin-bersin sebelum terjadi mimisan (-). Sumer (+) sejak 3 hari yang lalu, bintik merah pada kulit Riwayat alergi makanan (-), obat-obatan (-) Riwayat luka berdarah yang sulit berhenti (-). Riwayat konsumsi obat sebelumnya (-). Pasien sering kurang tidur dan istirahat.
Kanan + -
Kiri + -
Tinitus Vertigo Mual Muntah Keluhan lain Hidung Rinore Buntu Bersin : : : : : -
Kanan -
Kiri -
Dingin/lembab : Debu rumah Berbau Mimisen Nyeri hidung Suara sengau Keluhan lain : : : :
+ -
+ -
Tenggorok
Sukar menelan Sakit menelan Trismus Ptyalismus Rasa ngganjal Rasa berlendir Rasa kering Keluhan lain
: : : : : : : :
Laring
Suara parau Afoni Sesak nafas Rasa sakit Rasa ngganjal Keluhan lain
: : : : : :
:-/::::-
Retraksi Suprasternal Interkostal Epigastrial Thorax : Jantung Paru Abdomen :::: dbn : dbn : dbn
STATUS LOKALIS THT Telinga Pembengkakanretro aurikuler Fistula auris kongenital Nyeri tekan Meatus acusticus externus :
Kanan -
Kiri -
Hiperemi Edema Penyempitan Furunkel Fistel Sekret, sifat Granulasi Polip Kolesteatoma Foetor
Kanan
Kiri
Membrana timpani :
Gambar
+ N Putih
Reflek cahaya
Menurun
Perforasi Pulsasi
Tes pendengaran
Tidak dilakukan.
Hidung
Keadaan luar :
Rhinoskopi anterior :
- /-/-
Mukosa pucat Kavum nasi melebar Massa Sekret serous Foetor Krusta Fenomena palatum molle -/-/-/-/-
- /-/-/-/-/+/+
Gambar
Pelebaran plexus Kiesselbach +/+ ; Hiperemi pada septum +/+ Rhinoskopi posterior Transiluminasi : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan
Kanan N
Kiri N
Faring
: edema (-), hiperemi (+), lendir (-), post nasal drip (-), granula (-)
palatum molle bombans -/hiperemi -/uvula ditengah,edema (-), hiperemi (-), Laring Laringoskopi Indirekta :Tidak dilakukan
: 12,3 g/dl : 7580 / mm3 : 37,9 % : 212.000/mm3 : 11 (K: 11,3) : 30,8 (K: 26,2)
RESUME (29 Agustus 2012) Nn.L / 21 tahun / Mahasiswa / 11062781 Keluhan utama Anamnesa Khusus : Mimisan dari kedua lubang hidung :
Pasien mengeluh mimisan berulang sejak pagi 1 hari yang lalu dari kedua lubang hidung . Mimisan berulang sejak pagi dengan darah warna merah segar dan gelas. Oleh pasien lubang hidung kiri disumbat oleh tisu. Sumer-sumer sejak 3 hari yang lalu Pasien kurang tidur & kurang istirahat
Pemeriksaan Status Generalis Keadaan umum: baik, compos mentis TD Nadi RR Tax : 132/81 mmHg : 90 x/menit : 20 x/menit : 37o C
Status Lokalis Telinga : Membran Timpani intak +/+ tertutup serumen RC -/ Hidung Tenggorok : pelebaran plexus Kiesselbach +/+, hiperemis septum +/+ : Tonsil T2/T2; Hiperemi + Faring Hiperemi (+) WORKING DIAGNOSIS : o o o Epistaksis cavum nasi Dekstra dan Sinistra Serumen obsturan telinga dextra sinistra Tonsilopharingitis
PLANNING (29 Agustus 2012) 1. Diagnostik : Laboratorium: DL, FH, Hasil Laboratorium tanggal 29 Agustus 2012
: 12,3 g/dl : 7580 / mm3 : 37,9 % : 212.000/mm3 : 11 (K: 11,3) : 30,8 (K: 26,2)
2. Terapi : a. Ekstraksi serumen D/S b. Natrium diclofenac 2 x 50mg c. Betadine kumur 3x/hari 3. Monitoring : 4. Edukasi : Memberitahu keluarga pasien mengenai kondisi medis pasien yang sedang dialami dan penyebab dari keluarnya darah tersebut serta komplikasi Prognosis: Dubia et Bonam Keluhan subyektif Observasi vital sign Kontrol poli hari Jumat (31 Agustus 2012)