DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Palangka Raya, April 2012
1
GARIS BESAR
2
3 4 5 6
OUTLINE
Hierarki
LATAR BELAKANG
1. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara hukum, negara berkewajiban melaksanakan pembangunan hukum nasional yang dilakukan secara terencana, terpadu, dan berkelanjutan dalam sistem hukum nasional yang menjamin pelindungan hak dan kewajiban segenap rakyat Indonesia berdasarkan UUD45; 2. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas peraturan perundang-undangan yang baik, perlu dibuat peraturan mengenai pembentukan peraturan perundangundangan yang dilaksanakan dengan cara dan metode yang pasti, baku, dan standar yang mengikat semua lembaga yang berwenang membentuk peraturan perundang-undangan;
KETENTUAN UMUM
1. Pembentukan peraturan perundang-undangan adalah pembuatan Peraturan Perundang-undangan yang mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan, dan pengundangan. 2. Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. 3. Undang-Undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPR dengan persetujuan bersama Presiden.
5
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; 3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; 4. Peraturan Pemerintah; 5. Peraturan Presiden; 6. Peraturan Daerah Provinsi; dan 7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Kedudukan tertinggi dimulai dari angka terkecil
7
HIERARKI
PERTANYAAN
Bagaimana hierarki dan jenis peraturan perundang-undangan dalam UU No. 12 Tahun 2011 dilihat dari Teori Norma Hukum Berjenjang?
SUMBER-SUMBER HUKUM PERTAMBANGAN 1. "Indische Mijnwet (IMW) Diundang Tahun 1899 dengan Staatblaad 1899, Nomor 214. IMW hanya mengatur penggolongan bahan galian dan pengusahaan pertambangan.
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) Erat kaitannya dengan pemanfaatan hak atas tanah untuk kepentingan pembangunan di bidang pertambangan.
10
14
17
KETENAGAKERJAAN
FILOSOFI:
1. Tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan. 2. Pekerja berhak mendapatkan perlakuan yang adil tanpa diskriminasi, mendapatkan pelatihan, mendapatkan perlindungan serta kesejahteraan, dan menjadi/membentuk serikat pekerja.
3. Pemerintah berperan dalam perencanaan tenaga kerja, perluasan tenaga kerja, pembinaan, dan pengawasan.
4. Pemerintah dapat membuat kebijakan menciptakan lapangan kerja yang luas. yang bisa
19
20