Anda di halaman 1dari 16

Tugas Pribadi Mata Kuliah : Radiokimia Dosen : Dr. Iis Siti Jahro, M.

Si

RADIOISOTOP UNTUK INDUSTRI


oleh EDISON PARULIAN MANIK 4112210001

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa juga penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Iis Siti Jahro,M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Radiokimia, yang telah memberikan waktu kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diperbuat untuk memenuhi tugas pribadi pada mata kuliah Radiokimia di jurusan Kimia FMIPA Unimed. Adapun mekalah ini berjudul Radioisotop Untuk Industri, membahas masalah radioisotop, produksi radioisotop dan penggunaannya di dalam industri. Makalh ini penulis susun melalului pengumpulan data dari beberapa literatur dan buku yang diramu menjadi satu makalah yang baik. Penulis sadar tak ada gading yang tak retak maka demikian pula dengan penyusunan makalah ini. Penulis mengharapkan masukan dan kritikan dari pembaca sekalian guna peningkatan yang bersifat yang membangun. Penulis juga berharap makalah ini dapat menjadi refrensi yang baik dan menjadi lebih berguna untuk pembahasan mengenai radioisotop dalam industri. Demikianlah kata pengantar dari penulis. Atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

Medan,

Maret 2013

(Penulis)

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1 ........................................................................................ 2

1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan

................................................................................................................ 2

BAB II : PEMBAHASAN ISI MATERI 2.1. Pengertian Radioisotop ........................................................................................ 3 2.2. Sifat-sifat Radioisotop 2.3. Produksi Radioisotop ........................................................................................ 3 ........................................................................................ 4 .................................................... 7

2.4. Penggunaan Radioisotop di Bidang Industri 2.4.1 Pemeriksaan Tanpa Merusak

................................................................ 7

2.4.2 Untuk Mendeteksi Kebocoran Pipa dalam Tanah adan Beton ................ 7 2.4.3 Untuk Mengetahui Cacat pada Material .................................................... 8 2.4.4 Digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak 2.4.5 Mengetahui Ketebalan Bahan .................................................... 9

................................................................ 9

2.4.6 Pengawet Bahan .......................................................................................... 10 2.5 Apllikasi Teknik Nuklir dalam Penggunaan Radioisotop dalam Industri BAB 3 :PENUTUP III.1. Kesimpulan .................................................................................................... 12 .... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi nuklir untuk kemanusiaan telah terbukti sebagai salah satu teknologi yang dapat memberi manfaat bagi dunia seperti Indonesia. Peningkatan kesejahteraan manusia melalui pemanfaatan teknologi nuklir telah diimplementasikan dalam berbagai bidang diantaranya bidang kesehatan, pertanian, industri dan energy. Produksi radioisotop merupakan bagian dari teknologi nuklir ini. Radioisotop itu adalah isotop dari zat radioaktif (tidak stabil) yang dapat memancarkan radiasi. Zat radioakti tersebut kemudian dicari isotopnya yang paling stabil dari zat tersebut. Bahkan zat yang stabil sekalipun memiliki isotop. Radioisotop ini diproduksi melalui radiasi neutron atau radiasi partikel bermuatan yang dilakukan didalam reaktor nuklir sebagai penghasil neutron, iradiasi partikel bermuatan dilakukan di siklotron. Teknologi serta radioisotop pemanfaatan operasi siklotron harus senantiasa ditingkatkan pengembangan dan pendayagunaannya agar dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Dewasa ini, penggunaan radioisotop telah digunakan diberbagai bidang dan kegiatan. Seperti : bidang kedokteran, bidang peternakan dan pertanian, bidang industri baja, bidang industri makanan, bidang hidrologi dan bidang sedimentologi. Aplikasi tersebut ditujukan untuk kesejahteraan manusia di berbagai bidang. Radioisotop yang sering digunakan dalam berbagai bidang kebutuhan manusia seperti bidang kesehatan, pertanian, hidrologi dan industri, pada umumnya tidak terdapat di alam karena kebanyakan umur paruhnya relatif pendek. Radioisotop dibuat di dalam suatu reaktor nuklir yang mempunyai kerapatan (fluks) neutron tinggi dengan mereaksikan antara inti atom tertentu dengan neutron. Selain itu, radioisotop dapat juga diproduksi menggunakan akselerator melalui proses reaksi antara inti atom tertentu dengan suatu partikel, misalnya alpha, neutron, proton atau partikel lainnya. Di indonesia salah satu perusahaan peroduksi Radioisotop adalah BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) yang sudah memproduksi banyak radioisotop dan digunakan didalam berbagai bidang. Radioisotop tersebut banyak yang diekspor dan juga banyak yang digunakan di Indonesia.

Salah satu contoh, pusat listrik tenaga nuklir (PLTN) adalah contoh yang sangat populer. PLTN ini memanfaatkan efek panas yang dihasilkan reaksi inti suatu radioisotop, misalnya U-235. Pada umumnya, radioisotop yang dipergunakan dalam berbagai keperluan tidak terdapat di alam. Hal ini disebabkan waktu paruh dari nuklida aktif tersebut tidak cukup panjang. Maka dari itu, radionuklida yang dibutuhkan harus dibuat dari radionuklida stabil alamiah dengan reaksi inti. Untuk membuat radioisotop dalam jumlah yang besar, cara yang banyak dipakai ialah menggunakan reaksi inti dengan netron. Sebagai sumber netronnya adalah reaksi inti Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka disusunlah makalah untuk mengetahui kegunaan radioisotop dalam bidang industri dan teknik yang digunakannya sehingga dapat bermanfaat dalam kegiatan manusia.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut: a. Apa itu radioisotop? b. Bagaimana produksi radioisotop dan hasil produksi radioisotop? c. Apa kegunaan radioisotop di bidang industri?

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu radioisotop dan kegunaannya dalam bidang industri.

BAB 2 PEMBAHASAN ISI MATERI


II.1 Pengertian Radioisotop
Radioisotop (radionuklida) adalah isotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan reaksi inti dengan netron. Radionuklida dapat terjadi secara alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian seperti reaktor nuklir. Produksi radionuklida dengan proses aktivasi dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan bahan yang disinari disebut target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif. Banyak isotop buatan yang dapat dimanfaatkan antara lain Na-24, P-32, Cr-51, Tc-99, dan I131. Isotop suatu unsur, baik yang stabil maupun radioaktif memiliki sifat kimia yang sama. Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa) dan sebagai sumber radiasi/sumber sinar. Penggunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada ikatan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil. Radoisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari sistem itu, baik sistem fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop dapat digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga

perpindahan prubahan senyawa itu dapat dipantau. Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun makhluk. Radiasi dapat digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia, maupun efek biologi.

2.2 Sifat-sifat Radioisotop


Peran radioisotop sebagai pencari jejak tidak terlepas dari sifat-sifat khas yang dimilikinya.

Pertama, radioisotop memancarkan radiasi manapun dia berada dan mudah dideteksi. Radioisotop ibarat lampu yang tidak pernah padam senantiasa memancarkan

cahayanya.Radioisotop dalam jumlah sedikit sekali pun dapatdengan mudah diketahui keberadaannya. Dengan teknologi pendeteksian radiasi saat ini, radioisotop dalam kisaran pikogram (satu per satu trilyun gram) pun dapat dikenali dengan mudah. Sebagai ilustrasi, jika radioisotop dalam bentuk carrier free (murni tidak mengandung isotop lain) sebanyak 0,1 gram saja dibagi rata ke seluruh penduduk bumi yang jumlahnya lebih dari 5 milyar, jumlah yang diterima oleh masing-masing orang dapat diukur secara tepat. Kedua, laju peluruhan tiap satuan waktu (radioaktivitas) hanya merupakan fungsi jumlah atom radioisotop yang ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik temperatur, tekanan, pH dan sebagainya. Penurunan radioaktivitas ditentukan oleh waktu paro, waktu yang diperlukan agar intensitas radiasi menjadi setengahnya. Waktu paro ini merupakan bilangan khas untuk tiap-tiap radioisotop. Misalnya karbon-14 memiliki waktu paro 5.730 tahun, sehingga radioaktivitasnya berkurang menjadi separonya setelah 5.730 tahun berlalu. Seluruh radioisotop yang telah berhasil ditemukan telah diketahui pula waktu paronya. Waktu paro radioisotop bervariasi dari kisaran milidetik sampai ribuan tahun. Waktu paro ini merupakan faktor penting dalam pemilihan jenis radioisotop yang tepat untuk keperluan tertentu. Ketiga, intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia atau senyawa yang disusunnya. Hal ini dikarenakan pada reaksi kimia atau ikatan kimia yang berperan adalah elektron, utamanya elektron pada kulit atom terluar, sedangkan peluruhan radioisotop merupakan hasil dari perubahan pada inti atom. Keempat, radioisotop memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan isotop lain sehingga sifat kimia yang dimiliki radioisotop sama dengan isotop-isotop lain dari unsur yang sama. Radioisotop karbon-14, misalnya, memiliki karakteristik kimia yang sama dengan karbon-12. Kelima, radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki daya tembus yang besar. Lempengan logam setebal beberapa sentimeter pun dapat ditembus oleh radiasi gamma, utamanya gamma dengan energi tinggi. Sifat ini mempermudah dalam pendeteksian.

2.3 Produksi Radioisotop


Radioisotop yang sering digunakan dalam berbagai bidang kebutuhan manusia seperti bidangkesehatan, pertanian, hidrologi dan industri, pada umumnya tidak terdapat di alam,

karena kebanyakan umur paronya relatif pendek. Radioisotop dibuat di dalam suatu reaktor nuklir yang mempunyai kerapatan (fluks) neutron tinggi dengan mereaksikan antara inti atom tertentu dengan neutron. Selain itu, radioisotop dapat juga diproduksi menggunakan akselerator melalui proses reaksi antara inti atom tertentu dengan suatu partikel, misalnya alpha, neutron, proton atau partikel lainnya. Secara sistematis proses produksi radioisotop di PTNBR BATAN dapat digambarkan pada skema dibawah ini:

Salah satu BUMN yang terkenal dengan produksi Radioisotop adalah BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) yang sudah memproduksi banyak Radioisotop. BATAN memiliki banyak Kawasan Nuklir yaitu: Kawasan Nuklir Pasar Jumat, Kawasan Nuklir Serpong, Kawasan Nuklir Yoyakarta, dan Kawasan Nuklir Bandung.

2.4 Penggunaan Radioisotop di Bidang Industri


2.4.1 Pemeriksaan tanpa merusak Pemeriksaan tak merusak dalam menentukan kualitas suatu sistem dapat dilakukan baik dengan metode teknik nuklir maupun non-nuklir. Radiasi berdaya tembus tinggi dapat dipakai untuk melakukan pemeriksaan bahan tanpa merusak bahan yang diperiksa (non destructive testing). Teknik pemeriksaan dengan radiasi ini disebut juga radiografi industri. Uji tak merusak ini biasanya memanfaatkan radiasi jenis foton berdaya tembus tinggi, baik berupa sinar gamma yang dipancarkan oleh radioisotop maupun sinar-X dari suatu pesawat. Sifat dari radiasi itu sendiri adalah sebagian diserap dan sebagian diteruskan oleh bahan yang diperiksa. Oleh sebab itu, radiasi akan mengalami pelemahan di dalam bahan. Tingkat pelemahannya bergantung pada tebal bagian bahan yang menyerap radiasi. Prinsip dasar dalam uji tak merusak ini adalah bahwa radiasi akan menembus benda yang diperiksa, namun karena adanya cacat dalam bahan maka banyaknya radiasi yang diserap oleh bagian-bagian pada bahan tidak sama. Dengan memanfaatkan sifat interaksi antara radiasi foton dengan bahan seperti ini, maka radiasi dapat dimanfaatkan untuk memeriksa cacat yang ada di dalam bahan. Rongga maupun retak sekecil apapun dapat dideteksi dengan teknik radiografi ini. Apabila radiasi yang diteruskan dan keluar dari bahan ditangkap oleh film fotografi yang dipasang di belakang bahan tersebut, maka perbedaan intensitas radiasi akan menimbulkan kehitaman yang berbeda pada film, sehingga cacat dalam bahan yang diperiksa akan tergambar pada film. Dengan teknik ini dapat diketahui mutu sambungan las, kualitas logam cor dan juga keadaan dalam diri suatu sistem. Untuk mendapatkan ketelitian pemeriksaan yang lebih tinggi, maka teknik radiografi dapat dikombinasikan dengan teknik pemeriksaan lainnya karena tiap cacat pada benda menimbulkan gambar yang berlainan. Maka untuk membaca gambar pada film diperlukan pengalaman dan keahlian tersendiri, sehingga kemungkinan terjadinya salah interpretasi dapat dihindari atau dikurangi.

2.4.2 Untuk mendeteksi kebocoran pipa dalam tanah dan beton Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton dengan memasukannya ke dalam aliran pipa yang diperkirakan terjadi kebocoran pipa di dalamnya sehingga kebocoran dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.

(Gambar contoh pengujian pada pipa)

Pada pengujian ini biasanya digunakan radioisotop dari jenis gas mulia yang inert (sulit bereaksi), misalnya Xenon-133 (Xe-133) atau Argon-41 (Ar-41), agar tidak mempengaruhi zat atau proses kimia yang terjadi di dalamnya. Di Pusat Radioisotop dan Radiofarmka BATAN telah berhasil dibuat Argon-41 untuk perunut gas, Brom-82 dalam bentuk KBr untuk perunut cairan berbasis air dan brom-82 dalam bentuk dibromo benzena untuk perunut cairan organik.

2.4.3 Untuk mengetahui adanya cacat pada material. Pada bidang industri aplikasi baja perlu dianggap bahwa semua bahan selalu mengandung cacat. Cacat dapat berupa cacat bawaan dan cacat yang terjadi akibat penanganan yang tidak benar. Cacat pada material merupakan sumber kegagalan dalam industri baja. Penyebab timbulnya cacat pada material meliputi desain yang tidak tepat, proses fabrikasi dan pengaruh lingkungan. Desain yang tidak tepat meliputi pemilihan bahan, metode pengerjaan, panas yang tidak tepat dan tidak dilakukannya uji mekanik. Proses fabrikasi meliputi keretakan karena penggerindaan, cacat proses fabrikasi dan cacat pengelasan. Kondisi operasi lingkungan meliputi korosi. Untuk mengetahui adanya cacat pada material maka digunakan suatu pengujian material tak merusak yang salah satunya adalah dengan metode radiografi sinar gamma. Teknik radiografi merupakan salah satu metode pengujian material tak-merusak yang selama ini sering digunakan oleh industri baja untuk menentukan jaminan kualitas dari produk yang dihasilkan. Teknik ini adalah pemeriksaan dengan menggunakan sumber radiasi (sinar-x atau sinar gamma) sebagai media pemeriksa dan film sebagai perekam gambar yang

dihasilkan. Radiasi melewati benda uji dan terjadi atenuasi dalam benda uji. Sinar yang akan diatenuasi tersebut akan direkam oleh film yang diletakkan pada bagian belakang dari benda uji. Setelah film tersebut diproses dalam kamar gelap maka film tersebut dapat dievaluasi.

2.4.4 Digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Teknik radiografi merupakan teknik yang sering dipakai terutama pada tahap-tahap konstruksi. Pada sektor industri minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain bagianbagian konstruksi besi yang dianggap kritis, teknik ini digunakan juga pada uji kualitas las dari ketel uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada konstruksi beton. Radioisotop yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co). Dalam bidang industri, radioisotop digunakan juga sebagai perunut misalnya untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa serta membersihkan pipa, yang dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotop iodoum-131 dalam bentuk senyawa CH3131l. Radioisotop seng-65 (65Zn) dan fosfor-32 merupakan perunut yang sering digunakan dalam penentuan efisiensi proses industri, yang meliputi pengujian homogenitas pencampuran serta residence time distribution (RTD). Sedangkan untuk kalibrasi alat misalnya flow meter, menentukan volume bejana tak beraturan serta pengukuran tebal material, rapat jenis dan penangkal petir dapat digunakan radioisotop kobal-60, amerisium-241 (241Am) dan cesium-137 (137Cs). Kebocoran dan dinamika fluida di dalam pipa pengiriman gas maupun cairan dapat dideteksi menggunakan radioisotop. Zat yang sama atau memiliki sifat yang sama dengan zat yang dikirim diikutsertakan dalam pengiriman setelah ditandai dengan radioisotop. Keberadaan radioisotop di luar jalur menunjukkan terjadinya kebocoran. Keberadaan radioisotop ini dapat dicari jejaknya sambil bergerak dengan cepat, sehingga pipa transmisi minyak atau gas bumi dengan panjang ratusan bahkan ribuan km dapat dideteksi kebocorannya dalam waktu relatif singkat. Radioisotop dapat digunakan pula untuk menguji kebocoran tangki penyimpanan ataupun tangki reaksi. Pada pengujian ini biasanya digunakan radioisotop dari jenis gas mulia yang inert (sulit bereaksi).

2.4.5 Mengontrol ketebalan bahan. Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan

dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.

2.4.6 Pengawetan bahan. Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barangbarang seni dan lainlain. Radiasi juga dapat meningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama. 2.5 Apllikasi Teknik Nuklir dalam Penggunaan Radioisotop dalam Industri Dalam bidang industri, aplikasi teknik-teknik yang dapat digunakan yaitu : 1. Teknik radiografi 2. Teknik gauging 3. Teknik perunut atau teknik tracing 4. Teknik analisis aktivasi neutron

Teknik yang dibahas dalam kegunaan Radioisotop yang telah dijelaskan sebelumnya adalah Teknik Radiografi. Teknik radiografi merupakan teknik yang sering dipakai terutama pada tahap-tahap konstruksi. Pada sektor industri minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain bagianbagian konstruksi besi yang dianggap kritis, teknik ini digunakan juga pada uji kualitas las dari ketel uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada konstruksi beton. Radioisotop yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co). Dalam bidang industri, radioisotop digunakan juga sebagai perunut misalnya untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa serta membersihkan pipa, yang dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotop iodoum-131 dalam bentuk senyawa CH3. Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri radiografi sebenarnya hampir mirip dengan pemakaian pesawat sinar-X pada bidang kedokteran, yaitu melihat keadaan tubuh manusia dengan cara difoto dengan sinar-X. Sedangkan dalam teknik radiografi yang difoto adalah benda atau obyek yang akan dilihat keadaan bagian dalamnya. a. Instrumen radiografi

Sumber radiasi dalam teknik radiografi pada umumnya adalah : 1) Sumber radiasi sinar-X 2) Sumber radiasi sinar gamma 3) Sumber radiasi neutron 4) Sumber Sinar-X Berdasarkan energi dan intensitasnya, kualitas sinar-X dapat dibagi menjadi sinar-X yang kuat dan sinar-X yang lemah. Sifat Sinar X terbagi menjadi : 1. 2. 3. 4. Sinar-X tak bermuatan dan tak bermassa. Sinar-X termasuk gelombang elektromagnetik yang tak tampak. Sinar-X bergerak lurus, berkecepatan tinggi mendekati kecepatan cahaya. Sinar-X tidak dapat dibelokkan oleh prisma maupun oleh lensa, akan tetapi bisa didefraksi oleh kristal. 5. Sinar-X, walaupun tak bermuatan, tetapi dapat mengionisasikan medium yang dikenainya sehingga dapat merusak sel-sel manusia. 6. 7. Sinar-X dapat menembus bahan. Sinar-X bersifat polikromatis dengan spektrum yang sinambung (continue).

b. Kelebihan teknik radiografi untuk industri Teknik radiografi sebagai salah satu manfaat radioisotop dalam bidang industri, yaitu : 1. Peralatan mudah dibawa ke lapangan. 2. Pengoperasiannya tanpa menggunakan listrik. 3. Biaya perawatan alat-alat relatif rendah, terlebih lagi bila sumber radiasi yang digunakan berumur paro panjang.

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Radioisotop (radionuklida) adalah isotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan reaksi inti dengan netron. Radionuklida dapat terjadi secara alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian seperti reaktor nuklir Radioisotop memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Radioisotop memancarkan radiasi manapun dia berada dan mudah dideteksi 2. Laju peluruhan tiap satuan waktu (radioaktivitas) hanya merupakan fungsi jumlah atom radioisotop yang ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik temperatur, tekanan, pH dan sebagainya 3. Intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia atau senyawa yang disusunnya 4. Radioisotop memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan isotop lain sehingga sifat kimia yang dimiliki radioisotop sama dengan isotop-isotop lain dari unsur yang sama. Radioisotop karbon-14, misalnya, memiliki karakteristik kimia yang sama dengan karbon-12. 5. Radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki daya tembus yang besar. Radioisotop dibuat dalam suatu reaktor nuklir yang mempunyai kerapatan (fluks) neutron yang tinggi dengan mereaksikan antara inti atom tertentu dengan neutron. Dan selain itu bisa menggunakan akserator melalui proses reaksi antara inti atom tertentu dengan suatu partikel. Penggunaan Radioisotop di bidang industri yaitu: 1. Pemeriksaan tanpa merusak 2. Untuk mendeteksi kebocoran pipa dalam tanah dan beton 3. Untuk mengetahui adanya cacat pada material 4. Digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak 5. Mengontrol ketebalan bahan 6. Pengawetan bahan Teknik nuklir yang paling umum digunakan dalam industri adalah teknik Radiografi.

DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep Konsep Inti. Jakarta: PT.Erlangga Jahro, S Iis. 2013. Radiokimia. Medan. Unimed http://www.warintek.ristek.go.id/nuklir/radioisotop.pdf (diakses 9 Maret 2013, 19.00WIB) http://id.wikipedia.org/wiki/Radionuklida (diakses 9 Maret 2013, 19.00WIB) http://www.slideshare.net/yusrin_hasan/radioaktivitas-dan-pemanafaatan-radioisotop (diakses 9 Maret 2013, 19.00WIB) http://id.scribd.com/doc/38154431/PENGGUNAAN-RADIOISOTOP (diakses 9 Maret 2013, 19.00WIB) http://id.scribd.com/doc/98506578/Pemanfaatan-Radioisotop-Di-Bidang-Kimia (diakses 9 Maret 2013, 19.00WIB) http://id.scribd.com/doc/88427754/Makalah-Radioisotop-Pada-Bidang-Industri(diakses 9 Maret 2013, 19.00WIB)

Anda mungkin juga menyukai