Anda di halaman 1dari 8

A. Identitas pasien Nama Usia Status Pekerjaan Alamat : Ny.

I S : 55 th : menikah : wiraswasta dan ibu rumah tangga : jalan Magelang km7 Sleman Yogyakarta

B. Riwayat penyakit sekarang Pasien mengeluhkan pusing dan muntah-muntah terus menerus. Keluhan dirasakan sejak 6 jam yang lalu (sejak siang hari). Muntahan pasien tidak mengandung darah dan hanya berupa makanan yang dimakan sebelumnya. Keluhan dirasakan tidak terus-menerus (recurrent). Pasien merasakan lama serangannya kira-kira sekitar 15 menit. Gejala tersebut timbul ketika pasien sedang istirahat siang dan tiba-tiba terbangun. Pasien merasakan apa saja yang dilihatnya seolah-olah seperti berputar-putar. Keluhan dirasakan semakin lama semakin memberat apalagi jika pasien terus membuka kedua matanya. Pasien merasa lebih nyaman jika menutup kedua matanya tetapi saat digunakan untuk berbaring kepalanya selaluh jatuh (menoleh) ke arah kanan atau kiri. Saat digunakan untuk berjalan pasien merasa kesulitan, serasa akan jatuh karena sangat sulit untuk menjaga keseimbangan. Selain itu pasien juga merasakan telinganya bedenging beberapa kali dan keluar keringat. Keluhan dirasakan memberatkan, karena pasien terganggu dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Pasien sudah mencoba minum obat sakit kepala yang biasa beredar di pasaran tetapi keluhan tersebut tidak berkurang. Akhirnya pasien pergi ke dokter dengan membawa plastik karena mual dan muntah terus dirasakan oleh pasien.

Anamnesis system :

Cerebrospinal

: demam (-), nyeri kepala (-), pusing (+), lemas (+), kejang (-)

Respirasi Kardiovaskuler Digesti

: sesak nafas (-), batuk(-), pilek (-) : nyeri dada (-), berdebar-debar (-) : mual (+), muntah (+), perut sebah (+), nafsu makan menurun (+)

Urogenital Reproduksi Integumentum Musculoskeletal

: BAK normal : menstruasi normal : bengkak, ruam (-) : nyeri otot dan sendi (-)

C. Riwayat penyakit dahulu

Pasien sudah pernah mengalamai hal yang sama tetapi keluhan tersebut hilang sendirinya saat digunakan untuk istirahat dalam beberapa menit. Keluhan tersebut juga timbul saat setelah pasien bangun dari tidurnya. Pasien sudah lama menderita tekanan darah rendah dan pernah didiagnosis oleh dokter menderita anemia. Saat berdiri dari jongkok atau berbaring, pasien sering merasakan berkunang-kunang tetapi kembali membaik setelah sendirinya setelah beberapa menit. Pasien juga belum pernah mengalami trauma yang serius di kepalanya. Pasien belum pernah mondok di rumah sakit dan tidak alergi pada obat tertentu.

D. Riwayat penyakit keluarga Anggota keluarga tidak ada yang menderita keluhan serupa. Tidak ada penyakit keturunan seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung, dan alergi.

E. Pola kebiasaan dan lingkungan Pasien sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pemilik rumah makan. Sehari-hari pasien sangat sibuk sejak pagi hari untuk mempersiapkan keperluan rumah tangga dan restorannya. Setiap hari pasien makan teratur 3 kali sehari dengan menu yang cukup sehat. Keadaan rumah bersih, sudah berkeramik, dan cukup ventilasi w. Keadaan lingkungan rumah juga bersih, tidak ada tetangga yang menderita keluhan serupa dan agak bising karena terletak di pinggir jalan yang besar dan ramai.

F. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis yang relevan Keadaan umum : compos mentis Vital sign : 1. Tekanan darah: 100/60 mmHg 2. Nadi : 80x/ menit

3. Temperature : 36,5 derajat celcius


4. Respirasi

: 18x/ menit

Pemeriksaan fisik jantung dalam kondisi normal Pemeriksaan mata : tidak ditemukan adanya nistagmus Hallpike maneuver : tidak ditemukan nistagmus Pemeriksaan keseimbangan tubuh : terdapat gangguan keseimbangan Pemeriksaan neurologis : tidak terdapat kelainan

G. Diagnosis banding/ diagnosis kerja Vertigo gangguan vestibular karena hipotensi ortostatik Benign paroxysmal positional vertigo (BPPH) Vertigo psikogenik

H. Planing a. Pemeriksaan penunjang

Elektronistagmografi CT scan MRI

b. Penatalaksanaan Farmakologi : 1. Antiemetik : Domperidon 10mg 2. anthihistamin : Betahistin mesilate 6mg

non farmakologi : 1. fisioterapi 2. istirahat tirah baring

I. Pembahasan a. Alasan diagnosis banding/ diagnosis kerja Vertigo gangguan vestibular karena hipotensi ortostatik Benign paroxysmal positional vertigo (BPPH) Vertigo psikogenik

b. Alasan pilihan pemeriksaan neurologis

Keadaan umum : Keadaan umum diperiksa dengan menggunakan pemeriksaan Glasgow coma scale (GCS). Dalam kasus ini, pemeriksaan GCS tidak dilakukan karena pasien masih dapa berkomunikasi dengan baik dan dapat menjawab semua pertanyaan anamnesis dengan baik.

Vital sign : Vital sign merupakan hal yang harus slalu diperiksa dalam mendiagnosa suatu penyakit. Dalam pemeriksaan ini dapat diketahiu apakah organ vital seperti jantung dan paru masih dalam keadaan normal atau tidak. Untuk kasus diatas, pemeriksaan vital sign yang terpenting adalah tekanan darah dan nadi karena untuk mengetahi kemungkinan penyebab dari gejala yang ada.

Pemeriksaan fisisk jantung : Dalam hal ini, pemeriksaan fisik jantung diperlukan untuk mengetahui adanya kelainan pada jantung atau tidak. Keluhan vertigo dapat disebabkan bebrapa hal diantaranya adalah gangguan vestibular yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Gangguan peredaran darah otak diantaranya terjadi karena hipotensi, arterosklerosis, stenosis, kelainan congenital dan gangguan kardiovaskuler (Basjiruddin, 2002).

Pemeriksaan mata : Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan adanya kelainan jalur vestibule visual. Gerakan bola mata yang tidak wajar terutama nistagmus sangat erat kaitannya dengan vertigo.

Timbulnya nistagmus dapat secara spontan (pada posisi mata netral/ di tengah), pada saat mata melirik, pada saat rangsangan dengan irigasi telinga. Tetapi gejala nistagmus bisa ada atau tidak pada pasien vertigo (). Hallpike maneuver : Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari adanya nistagmus posisional paroksismal. Pasien diminta untuk duduk dengan kepala menengok ke kiri atau ke kanan, lalu dengan cepat pasien dibanringkan sehingga kepala tergantung di pinggir meja pemeriksaan, lalu dilihat adanya nistagmus atau keluhan vertigo atau tidak. Pemeriksaan dikatakan positif jika lamanya nistagmus kurang dari 40 detik, disertai keluhan vertigo dan akan menghilang bersamaan dengan hilangnya gejala nistagmus. Hal ini biasanya terjadi pada BPPV (perifer), sedangkan pada vertigo yang disebabkan oleh gangguan aliran darah (sentral) biasanya tidak terjadi dan jika timbul lamanya lebih dari 2 menit (Andradi, 2002). Pemeriksaan keseimbangan tubuh : Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui adanya lesi pada bagian vestibulo-cerebelum. Jika terjadi kerusakan pada cerebellum akan menampilkan gejala vertigo. Pasien biasanya disuruh berdiri tegak, berjalan, berjalan diatas jari kaki, berjalan diatas tumit dan berjalan secara tandem baik dengan mata tertutup atau dengan mata terbuka (). Pemeriksaan neurologis :

Baik pemeriksaan reflek fisiologis, reflek patologis, tanda meningeal dan berbagai pemeriksaan neurologis lainya perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menyingkirkan diagnosis banding penyakit dengan keluhan pusing atau vertigo.

c. Alasan planning J. Foto

Anda mungkin juga menyukai