Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN JIGSAW 1 BLOCK CIRCULATION and OXYGENATION KELOMPOK II CREATININ KINASE

Disusun oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Dety Kusumayati Triya Nurul Fazriyah Dini Nursepti Rahmi Nur Isnaeni Sabani Nur Ardliyah Devi Kurnia Sofia Lina Safitri Wisnu Wardhana Jefri Eliyan Sheha Auliya Anissa K (G1D011022) (G1D011023) (G1D011024) (G1D011025) (G1D011027) (G1D011028) (G1D011029) (G1D011061) (G1D011064) (G1D011071) (G1D011073)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PURWOKERTO 2013

I.

PENDAHULUAN Jantung adalah sebuah organ berotot dengan 4 ruang, terletakdi rongga dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum (Corwin, 2009). Keempat ruang jantung tersebut adalah atrium kiri dan kanan serta ventrikel kiri dan kanan.Atrium berada diatas ventrikel dan letaknya saling berdampingan, atrium dan ventrikel dipisahkan oleh katup satu arah. Atrium kiri dan ventrikel kanan dipisahkan oleh katup bikuspidalis/katup mitral, sedangkan atrium kanan dan ventrikel kanan dipisahkan oleh katup trikuspidalis. Antara sisi kanan dan kiri pada jantung dipisahkan oleh septum. Dalam keadaan normal tidak terjadi percampuran darah pada kedua, kecuali pada saat janin, dan pula tidak akan terjadi percampuran darah di kedua ventrikel (Corwin,2009). Apabila terjadi percampuran darah baik di antrium maupun diventrikel, hal tersebut menunjukkan adanya kelainan katup atau sirkulasi darah pada jantung. Pada jigsaw kali ini akan dibahas mengenai kelainan katup pada jantung dan sirkulasinya. Untuk mengetahui keadaan jantung manusia, maka diperlukan sebuah tes agar keadaan jantung dapat digambarkan melalui hasil-hasil tes yang telah dilakukan. Tes yang dapat dilakukan dapatberupa tes laboraturium, EKG, dan foto torax. Pada pemeriksaan laboratorium mengenai enzim atau serum yang terdapat di jantung. Kelainan tersebut akan terdeteksi apabila salah satu serum mengalami peningkatan ataupun penurunan Dalam pembahasan ini, akan dibahas lebihmendalam tentang pemeriksaan laboraturium yaitu CK (creatinin kinase).

II. PEMBAHASAN Creatin kinase (CK) atau dikenal juga dengan nama kreatin fosfokinase (CPK) merupakan enzim yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi dala otot jantung dan otot rangka, dan dalam konsentrasi rendah dalam jaringan otot.Kreatinin kinase (CK) merupakan enzim yang terdapat di berbagai energi bagian kreatin tubuh yang yang berperan

mempertahankan

banyaknya

jumlah

terfosforilasi

untuk mengembalikan jumlah ATP yang telah digunakan selama kontraksi otot. Kreatini kinase juga berfungsi sebagai penanda adanya cedera miokardium akut (Aoronson, 2010). CK adalah suatu molekul dimerik yang terdiri dari sepasang monomer berbeda yang disebut M (berkaitan dengan otot), dan B (berkaitan dengan otak), sehingga terdapat tiga isoenzim yang dapat terbentuk: CK 1 (BB), CK 2 (MB), dan CK 3 (MM). Isenzimisoenzim tersebut dibedakan dengan proses elektroforesis, kromatografi pertukaran ion dan presipitasi imunokimia. Sumber jaringan utama CK adalah otak dan otot polos (BB), otot jantung (MB dan MM), dan otot rangka (MM) (Sacher A ronald & ricard A, 2002).

Pemakaian utama CK untuk kepentingan klinis adalah untuk mendeteksi infark miokardium akut (MCI). CK dan CK-MB serum meningkat dalam 4-6 jam setelah MCI akut. Mencapai puncaknya dalam 18 24 jam (> 6 kali kadar normal) dan kembali normal dalam 3 4 hari kecuali jika terjadi perluasan infark atau reinfark (Price & Wilson, 2005). Spesimen yang digunakan untuk uji CK dan CK-MB adalah serum atau plasma heparin dari darah vena. Pengambilan darah dari uji CK dan CK-MB sebaiknya dilakukan sebelum injeksi intramuskular (IM), karena dikhawatirkan akan ada luka yang berakibat pada peningkatan kadar enzim yang ada di tempat pengambilan spesimen tersebut. Sampel serum atau plasma tersebut harus bebas dari hemolisis yang menyebabkan lepasnya Hb dari sel darah merah digunakan untuk mencegah pencemaran oleh adenilat kinase. Dan jika serum tidak akan langsung diperiksa, maka serumharus disimpan dalam keadaan beku(Wilkins, M., & Pryor, A., 1995) A. Nilai rujukan CK menurut (Mach, F& Lovis, C,1995) : Dewasa 1) Pria : 55 170 U/I 2) Wanita : 30 135 U/I Anak 1) Neonatus : 65 580 IU/I 2) Anak laki-lak : 0 70 IU/I 3) Anak perempuan : 0 50 IU/I B. Keadaan yang mempengaruhi peningkatan kadar CK : 1) Peningkatan Besar (> 5 kali normal) : Distrofi otot, polimiositis, dermatomiositis, infark miokard akut. 2) Peningkatan Ringan Sedang (2 4 kali normal) : cedera iskemik berat, olahraga berat, trauma, cedera cerebrovaskuler, tindakan bedah, miopatik akoholik, infark paru, edema paru, pengaruh obat.

III. KESIMPULAN

Jantung merupakan organ penting pada tubuh manusia, dimana jika pada organ jantung tersebut bermasalah maka akan menimbulkan dampak yang sangat membahayakan oleh arena itu di perlukan pemeriksaan untuk organ jantung. Salah satu pemeriksaannya adalah pemeriksaan laboratorium yaitu dengan cara memeriksa kreatinin kinase (CK) atau kreatinin fosfokinase (CPK). Pemeriksaan CK bertujuan untuk

mendeteksi infark miokard akut (MCI), Pada pemeriksaan tersebut spesimen yang digunakan adalah serum atau plasma heparin dari darah vena. Peningkatan CK terjadi 46 jam setelah terdeteksi infark miokard akut, peningkatan tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa hal yang perlu diperhatikan.

DAFTAR PUSTAKA Aaronson, P. I., & Ward, J. P. (2010).At a glance sistem kardiovaskular. Jakarta: Erlangga. Corwin, J Elizabeth. (2009) .Buku Saku Patofisiologi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Mach, F., & Lovis, C. (1995). Rapid bedside whole blood cardiospecific troponin T immunoassay forthe diagnosis of acute miocardial infarction.Am J Cardiol, 842845. Price, S. A., & Wilson, L. M. (2005).Patofisiologi konsep klinis dan proses-proses penyakit. Jakarta:EGC. Sacher A ronald & ricard A.(2002). Tinjauan Klinis Hasil Laboratorium. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Wilkins, M., & Pryor, A. (1995). An electro-cardiographic acuteness score for quantifying the timingof a myocardial infarction to guide decisions regarding reperfusion therapy.Am J Cardiol , 617-620.

Anda mungkin juga menyukai