Anda di halaman 1dari 8

DIRECTING Oleh : Ni Made Putri Laksmi Dewi NIM : 108114062 Kelas : FKK-A

A. Pengertian Pengarahan (Directing) 1. Pengarahan (Directing) Menurut Dr.Rohiat, M.Pd, Directing atau pengarahan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan oleh orang banyak pada waktu yang sama dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan terdapat pada jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpanganpenyimpangan yang dapat menimbulkan pemborosan Koontz dan ODonnel (1976 : 449) mengemukakan : Directing is the interpersonal aspect of managing by which subordinates are led to understand and contribute effectively and efficiently to attainment of enterprise objectives, directing involves guiding and leading subordinates. Koontz dan ODonnel berpedapat bahwa melalui kegiatan pengarahan setiap orang dalam organisasi diajak atau dibujuk untuk memberikan kontribusinya melalui kerjasama dalam mencapai tujuan organisasi. Pengarahan meliputi pemberian petunjuk/memberi gambaran tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sehingga para manajer harus memotivasi staf dan personil organisasi agar secara sukarela mau melakukan kegiatan sebagai manifestasi rencana yang dibuat. Pada hakikatnya pengarahan ini mengandung kegiatan motivasi (motivating). Kegiatan motivasi ini sebenarnya terdapat pada kegiatan directing sebagai sebuah fasilitas atau sarana melakukan pengarahan terhadap para personel dalam organisasi. Menurut L.M.Samryn.,Ak.,MM, Fungsi pengarahan dan motivasi meliputi proses mobilitas mamusia dan sumber daya yang lain untuk melaksanakan rencana dan menjalankan operas rutin[2]. Dengan adanya rencana yang ditetapkan maka langkah selanjutnya adalah mengarahkan dan memotivasi sumber daya manusia yang dilibatkan dalam pelaksanaan rencana

dimaksud. Termasuk dalam aktivitas ini adalah mengorganisasikan sumber daya manusia yang tersedia sedemikian rupa dalam bentuk kelompok-kelompok kerja sehingga memungkinkan menjalankan tugasnya secara optimal. Menurut James A.F. Stoner, dkk, Leading (memimpin) adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh organisasi[3]. Memimpin itu meliputi mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas yang penting. Hubungan dan waktu bersifat sentral untk kegiatan memimpin. Sebenarnya, memimpin menyentuh hubungan manajer dengan setiap orang yang bekerja dengan mereka. Para manajer memimpin untuk membujuk orang lain supaya mau bergabung dengan mereka dalam mengejar masa depan yang muncul dari langkah merencanakan dan mengorganisasikan. Dengan memciptakan yang tepat, manajer membantu para karyawannya untuk bekerja sebaik mungkin. Natalie Arderson memimpin, misalnya, ketika ia memuji Diane atas bantuannya dan mendorong Franco membuat desain iklan. Di dalam aspek pengarahan ini akan timbul hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara lebih berdaya guna untuk mencapai tujuan. Oleh karenanya, disini manajer atau pimpinan dituntut untuk dapat berkomunikasi, memberikan petunjuk/nasihat, berpikir kreatif, berinisiatif, meingkatkan kualitas serta memberikan stimulasi kepada karyawan. Dengan demikian kegiatan pengarahan ini banyak menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota organisasi, kepemimpinan serta pengembangan komunikasi. Menurut Dr.H.B Siswanto, M.Si, Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberian petunjuk, dan intruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengarahan berarti menentukan bagi bawahan tentang apa yang harus mereka kerjakan atau tidak boleh mereka kerjakan. Pengarahan mencakup berbagai proses operasi standar, pedoman, dan buku panduan, bahkan manajemen berdasarkan sasaran (management by objective). Pengarahan merupakan metode untuk menyalurkan perilaku bawahan dalam aktivitas tertentu dan menghindari aktivitas lain dengan menetapkan peraturan dan standar, kemudian memastikan bahwa peraturan tersebut dipatuhi. Jadi, pengarahan menentukan atau melarang jenis perilaku tertentu.

2. Tujuan pengarahan a. b. c. d. e. Menjamin kontinuitas perencanaan Membudayakan prosedur standar Menghindari kemangkiran yang tidak berarti Membina disiplin Membina motivasi yang terarah

Menurut Soebagio Atmodiwirio , pengarahan merupakan proses pelaksanaan kerja nyata seorang bawahan yang dibimbing untuk mencapai tujuan umum. Namun, fungsi penggerakan/pengarahan/directing adakalanya disamakan dengan fungsi motivasi. Menurut Prof. Dr.Oemar Hamalik, dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi proses dan keberhasilan program pelatihan. Hal ni diperlukan sehubungan dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab serta kewenangan tadi, sehingga terjadi peningkatan kegiatan personal, yang pada gilirannya diharapkan meningkatkan keberhasilan program ini. Sedangkan, menurut T.Hani Handoko, fungsi pengarahan (leading) secara sederhana adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan[4]. Fungsi ini melibatkan gaya, kualitas, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi, dan disiplin.

Fungsi leading sering disebut dengan bermacam-macam nama, antara lainleading, directing, motivating, actuating atau lainnya. Bila fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak menyangkut aspek-aspek abstrak proses manajemen, kegiatan pengarahan langsung menyangkut orang-orang dalam organisasi.

3. Fungsi Pengarahan Dalam fungsi penggerakan, manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut : a. b. c. Memberi tahu dan menjelaskan tujuan kepada para bawahan. Mengelola dan mengajak ara bawahan untuk bekerja semaksimal mungkin. Membimbing bawahan untuk mencapai standar operasional (pelaksanaan).

d. Mengembangkan bawahan guna merealisasikan kemungkinan sepenuhnya. e. Memberikan orang hak untuk mendengarkan.

f. g.

Memuji dan memberikan sanksi secara adil. Memberi hadiah melalui penghargaan dan pembayaran untuk pekerjaan yang diselesaikan dengan baik.

h.

Memperbaiki usaha penggerakan dipandang dari sudut hasil pengendalian.

Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu : a. b. c. Prinsip mengarah kepada tujuan Prinsip keharmonisai dengan tujuan Prinsip kesatuan komando Pada umumnya pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di atas.

4. Metode Pengarahan Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa : a. Orientasi Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. b. Perintah Merupakan permintaan dri pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. c. Delegasi wewenang Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya. -----------------------------------------------------------------------------------------------------

Atmodiwirio, Soebagio. 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : PT Ardadizya Jaya. Dalimunthe, Ritha F. Keterikatan antar Penelitian Manajemen dengan Pendidikan dan Pengembangan. 23 September 2011 pukul 16:39. http://repository.usu.ac.id. Hamalik, Oemar. 2010. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya. Handoko, T.Hani. 2003. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE. Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah Teori dan Praktik. Bandung : PT Refika Aditama. Samryn, L.M. 2002. Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Siswanto, HB. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara. Stoner, James A.F, dkk. 1996. Manajemen Jilid I Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Prehallindo. Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2003. Pengantar Bisnis Edisi Ke Lima. Yogyakarta : Liberty. Syafaruddin. 2005. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Press.

Pengarahan anggota perencanaan tujuan-tujuan pengertian manajemen

adalah kelompok manajerial yang dari

suatu berusaha dan ingin

tindakan untuk usaha-usaha dicapai dalam hal dengan kepada

untuk mencapai

mengusahakan sasaran dalam

agar sesuai hal ini

semua dengan adalah Termasuk fungsi saran, tugas

organisasi, lembaga juga usaha bawahan bisa

oleh ini

pendidikan. mengarah

pengarahan

kepada

yang

berhubungan atau instruksi tugas dapat

memberi dalam

bimbingan, melaksanakan dan

perintah-perintah masing-masing,

agar

dilaksanakan

dengan

baik

benar-benar

tertuju pada tujuan juga sering disebut

yang telah ditetapkan semula. Fungsi dengan istilah directing atau

yang terakhir tersebut atau leading.

commanding

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2248323-pengertian-pengarahandirecting/#ixzz2MWQbm5RF Peter Pringle (1991) : The influencing or directing functions centers on the stimulation of employees to carry out their responsibilities with enthusiasm and effectiveness. Fungsi mempengaruhi atau mengarahkan terpusat pada stimulasi karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka dengan atusiasme dan efektif. Empat kegiatan penting dalam kegiatan pengarahan dan memberikan pengaruh: 1.Pemberian Motivasi 2.Komunikasi 3.Kepemimpinan 4.Pelatihan 1.MOTIVASI Keberhasilan stasiun penyiaran dalam mencapai tujuannya terkait erat dengan tingkatan atau derajat kepuasan karyawan dalam memenuhi kebutuhannya. Semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan, maka kemungkinan semakin besar karyawan memberikan kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan stasiun penyiaran bersangkutan. Manajer umum harus menyadari kebutuhan masing-masing individu karyawan serta mampu menciptakan iklim agar setiap karyawan dapat memberikan kontribusinya secara produktif. Kebutuhan dasar karyawan mencakup: kompensasi yang memadai pemberian insentif kondisi kerja yang aman dan sehat rekan kerja yang ramah serta pengawasan yang kompeten dan adil. Pada perusahaan tertentu, kebutuhan dasar tersebut sudah dapat dipenuhi sehingga tidak lagi menjadi motivator bagi karyawan. Kepuasan terhadap kebutuhan lain yang lebih tinggi, diluar kebutuhan dasar, dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap bagaimana perasaan karyawan kepada diri mereka maupun kepada stasiun penyiaran tempat mereka bekerja. Kebutuhan itu antara lain:

Nama Jabatan (job title) dan tanggung jawab Pujian dan pengakuan terhadap prestasi

Kesempatan untuk dipromosikan Tantangan pekerjaan

2. KOMUNIKASI Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting untuk dapat melaksanakan fungsi manajemen secara efektif. Komunikasi adalah cara yang digunakan pimpinan agar karyawan mengetahui dan menyadari tujuan dan rencana stasiun penyiaran agar mereka dapat berperan secara penuh dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Manajer umum harus berkomunikasi kepada bawahannya mengenai informasi yang mereka butuhkan. Karyawan membutuhkan informasi mengenai apa yang diharapkan atas diri mereka. Rincian tugas (job description) secara tertulis dapat digunakan sebagai panduan umum bagi karyawan, namun terkadang mereka membutuhkan informasi spesifik terkait dengan pesan yang harus dilakukan dalam pekerjaan atau rencana saat ini. Komunikasi sebagai aliran informasi dalam organisasi: 1. Downward flow of communication komunikasi dari atasan ke bawahan Harus disertai dengan keinginan pihak manajemen untuk mendengarkan dan memahami karyawan. 2. Upward flow of communication komunikasi dari bawahan ke atasan (ditujukan kepada supervisor, kepala departemen atau manajer umum melalui rapat staff, kotak saran) 3. Komunikasi diantara sesama level untuk mengoordinasikan berbagai kegiatan departemen dalam mencapai rencana dan tujuan perusahaan.

3.KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja dalam mencapai tujuan dan sasaran Stoner (1981) : Kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Kemampuan untuk memberikan motivasi agar karyawan dapat melakukan upaya terbaiknya menjadikan manajer umum dan manajer departemen serta supervisor lainnya pada stasiun penyiaran layak mendapatkan penghormatan (respect), kesetiaan dan kerja sama. Di antara faktor terpenting yang dapat memberikan kontribusi agar dapat tercipta kondisi seperti itu adalah adanya:

- kompetensi manajemen (management competence) - Sikap adil kepada karyawan - Kesediaan untuk mendengarkan dan bertindak atas masukan dan keluhan yang dikemukakan bawahan - Kejujuran - Integritas

4.PELATIHAN Pelatihan dilakukan untuk pemberian kesempatan kepada karyawan untuk mempersiapkan diri mereka dalam mengantisipasi perkembangan atau kemajuan stasiun penyiaran. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan moral karyawan dan stasiun penyiaran memperoleh keuntungan karena mendapatkan karyawan yang lebih cakap dan mahir. Manajemen stasiun penyiaran dapat pula mendorong karyawan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan keahlian mereka dengan cara mengikuti kegiatan seperti: Seminar, workshop, Kursus, dll, dan juga menghadiri pertemuan yang diadakan asosiasi stasiun penyiaran. Manajer umum harus memastikan bahwa kegiatan-kegiatan untuk dapat meningkatkan kualitas karyawannya melalui program pelatihan ini akan dapat memberikan kontribusi kepada karyawan agar mereka dapat bekerja secara lebih efektif sehingga secara tidak langsung ikut membantu stasiun penyiaran dalam mencapai tujuannya.

http://studycommunication.wordpress.com/2012/11/03/fungsi-manajemen-pengarahanpemberian-pengaruh-directing-influencing/

Anda mungkin juga menyukai